Anda di halaman 1dari 11

Nama : Riska Dwi Oktaviani

NIM : 857775227

Modul 02

Prosedur Umum Pembelajaran Terpadu

Kegiatan Belajar 1 : Kegiatan Pendahuluan dalam Pembelajaran Terpadu

Pendahuluan merupakan kegiatan yang penting dan dapat menentukan keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu. Kegagalan dalam pelaksanaan pembelajaran sering kali disebabkan oleh
kegiatan pendahuluan yang tidak dikelola dengan baik dan tepat atau menganggap kegiatan
pendahuluan hanya sebagai pelengkap dalam pembelajaran.

A. Makna Kegiatan Pendahuluan


Kegiatan pendahuluan berfungsi untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang
efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Waktu yang tersedia untuk kegiatan pendahuluan relatif singkat yaitu berkisar antara 5-10
menit. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada
bersemangat, mengecek kehadiran siswa, menyiapkan sarana dan prasarana belajar. Selain
itu, guru juga memberitahukan gambaran umum materi yang akan dipelajari, memancing
anak dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Melalui kegiatan ini,
siswa akan termotivasi untuk aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sehingga akan
muncul rasa igin tahu dari setiap anak. Dengan demikian, melalui kegiatan pendahuluan
siswa akan tergiring pada kegiatan inti pembelajaran.
B. Bentuk Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi yang akan dibahas
disebut Kegiatan Awal pembelajaran. Sementara itu, kegiatan yang tidak langsung
berkaitan dengan materi atau kompetensi yang akan dibahas disebut Kegiatan Pra-
pembelajaran. Adapun kegiatan utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan
pembelajaran, diantaranya:
1. Penciptaan Kondisi Awal Pembeajaran
Proses pembelajaran terpadu akan berhasil dengan baik apabila guru sejak awal dapat
mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif, upaya yang dapat dilakukan yaitu:
a. Mengecek atau Memeriksa Kehadiran Siswa (Presence, Attendance)
Dengan melakukan pengecekan kehadiran siswa setiap saat, cara ini dapat
menanamkan kedisiplinan pada diri siswa dalam mengikuti pelajaran, serta
membiasakan diri memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis atau lisan
melalui temannya atau guru apabila tidak dapat hadir di sekolah.
b. Menumbuhkan Kesiapan Belajar Siswa (Readiness)
Terdapat beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan
kesiapan belajar siswa, khususnya yang dilakukan pada awal pembelajaran,
diantaranya:
1) membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas dan
sumber belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar
2) menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan konstruktif dalam kelas
3) menunjukkan sikap penuh semangat (antusiasme) dan minat mengajar yang
tinggi
4) mengontrol (mengelola) seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran
5) menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
serta minat dan perhatian siswa
6) menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
c. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Guru hendaknya mengembangkan kegiatan awal pembelajaran yang
memungkinkan siswa merasa bebas, sukarela, tidak merasa ditekan atau dipaksa
dalam belajar. Suasana yang demokratis dalam pembelajaran terpadu akan
menumbuhkan keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, keberanian untuk
bertanya, keberanian berpendapat, dan keberanian memperlihatkan unjuk kerja
(performance).
d. Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa berupa motivasi intrinsik atau motivasi internal dan
motivasi ekstrinsik. Munculnya motivasi intrinsik dalam belajar disebabkan
keinginan siswa untuk menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan
pembelajaran. Memunculkan motivasi ekstrinsik dapat dilakukan dengan cara
memberikan penguatan seperti memberi pujian atau hadiah, menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan, atau memberi nasihat.
e. Membangkitkan perhatian Siswa
Sejak awal pembelajaran terpadu guru harus selalu berusaha supaya perhatian
siswa terpusat kepada pelajaran. Belajar dengan penuh perhatian akan
menyebabkan proses dan hasil belajar yang lebih baik. Upaya guru untuk
menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat
dilakukan dengan cara mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-
cita, bakat atau minat siswa, penggunaan metode dan media yang bervariasi.
2. Memberi Acuan
Merupakan bentuk upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat
gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan yang dapat dilakukan
guru dalam memberi acuan diantaranya :
a. Memberitahukan Tujuan (Kemampuan) yang Diharapakan atau Garis Besar Materi
yang Akan Dipelajari
Dengan mengetahui kemampuan yang diharapkan dan gambaran materi yang akan
dipelajari, siswa akan memusatkan perhatiannya untuk mencapai kemampuan
tersebut.
b. Menyampaikan Alternatif Kegiatan Belajar yang Akan Ditempuh Siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran
berlangsung, siswa akan terarah usahanya untuk mencapai kemampuan atau
menguasai topik-topik tersebut.
3. Membuat Kaitan (Melaksanakan Apersepsi)
Cara yang dapat dilakukan guru dalam melakukan apersepsi, diantaranya:
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas.
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana
materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa.

Kegiatan Belajar 2 : Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Terpadu


Kegiatan inti pembelajaran menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar
siswa berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang
disusun dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah
dasar.
A. Makna Kegiatan Inti Pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu merupakan kegiatan yang kompleks, terutama
dalam proses penguasaan pengalaman belajar siswa terhadap kemampuan yang telah
dirumuskan secara terpadu. Untuk menumbukan pengalaman belajar siswa secara terpadu
perlu ditempuh melalui proses pembelajaran yang direncanakan secara matang.
B. Bentuk Kegiatan Inti Pembelajaran
Seorang guru SD harus dapat mengorganisasikan kegiatan inti pembelajaran terpadu secara
efektif dan efisien dengan memahami hal berikut:
1. penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan
konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep dari mata pelajaran lainnya.
2. guru harus berupaya menyajikan bahan pembelajaran terpadu dengan menggunakan
strategi dan media pembelajaran yang bervariasi, yang mampu mendorong siswa untuk
aktif terlibat dalam upaya penemuan pengetahuan baru. Kegiatan inti pembelajaran,
baik dalam pembelajaran terpadu maupun pembelajaran biasa, menggambarkan
penggunaan strategi dan media pembelajaran serta metode mengajar dalam upaya
membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan. Terdapat beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan guru, yaitu : tujuan, materi, siswa, guru, serta fasilitas,
ruang, dan waktu (Wardani, 2002).

Dalam kegiatan inti pembelajaran penggunaan media pembelajaran sangat penting karena
akan berkaitan dengan komponen lainnya. Penggunaan media pembelajaran terpadu
memiliki kekuatan :
a. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya
b. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar
c. Membangkitkan motivasi belajar
d. Menyajikan informasi belajar secara konsisten
e. Menyajikan pesan atau informasi belajar untuk seluruh siswa
f. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

Kegiatan Belajar 3 : Kegiatan akhir dan Tindak Lanjut dalam Pembelajaran Terpadu
Kegiatan akhir dilakukan terutama untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap
kegiatan belajar yang telah berlangsung, mengetahui keberhasilan siswa dalam kegiatan
pembelajaran yang telah dijalani, serta memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan
kemampuan yang baru dikuasai siswa.
A. Makna Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut
Kegiatan akhir mengandung makna sebagai kegiatan untuk memantapkan pemahaman
siswa terhadap kompetensi dasar dan bahan pembelajaran yang telah dipelajarinya, serta
mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan
dijalani oleh siswa dan guru.Dari hasil tes, guru akan mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran oleh siswa baik secara individual maupun kelas.
B. Bentuk Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut
1. Kegiatan Akhir Pembelajaran
a. Meninjau kembali penguasaan siswa
Dilakukan untuk memantapkan penguasaan siswa terhadap pokok-pokok materi
yang dipelajari.
b. Melaksanakan penilaian
Pengecekan atau penilaian terhadap pemahaman siswa sangat penting dilakukan
guru dengan maksud untuk melihat apakah siswa telah mencapai kompetensi dasar
yang diharapkan, atau belum.
2. Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai
dengan alokasi waktu yang tersedia. Beberapa alternatif kegiatan yang dapat dilakukan
dalam melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran terpadu yaitu:
a. Memberikan pekerjaan rumah
b. Membahas kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
c. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu
d. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
e. Mengemukakan topik untuk pertemuan berikutnya.

Modul 03

Keterampilan Dasar Mengajar dalam Pembelajaran Terpadu

Kegiatan Belajar 1 : Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran dalam


Pembelajaran Terpadu

A. Pengertian
Keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang berkaitan dengan usaha
guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup pelajaran
adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
B. Manfaat
Keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat bermanfaat untuk :
1. menyiapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran
2. membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
3. memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan dilakukan dan
batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa
4. menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah dimiliki
dengan tema yang akan dipelajarinya.

Keterampilan menutup pelajaran dapat memberi manfaat untuk:

1. memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang telah dilaluinya
2. mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu
3. menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan siswa untuk mengembangkan
kompetensi yang telah dikuasainya.
C. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
1. Menumbuhkan Perhatian Siswa
Cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian siswa yaitu :
a. variasi gaya mengajar guru, seperti variasi suara dari rendah ke tinggi, mengubah
posisi, mengoptimalkan gerakan tubuh dan mimik muka.
b. penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik
c. penggunaan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi, misalnya membuat
kelompok kecil.
2. Membangkitkan Motivasi Siswa
Cara yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi siswa yaitu:
a. Memperlihatkan sikap hangat dan antusias
b. Menimbulkan rasa ingin tahu (Curiosity)
c. Mengemukakan ide yang bertentangan
d. Memperhatikan minat siswa
3. Memberi Acuan
Pemberian acuan dapat dilakukan menggunakan cara sebagai berikut:
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas
b. Menjelaskan langkah pembelajaran
c. Mengingan inti tema yang akan dipelajari
d. Mengajukan pertanyaan
4. Membuat Kaitan
Membuat kaitan yaitu kegiatan pembelajaran dikaitkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki oleh siswa. Misalnya dengan menunjukkan kaitan antara materi baru dengan
materi yang kemungkinan sudah diketahui siswa sebelumnya.
D. Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran
1. Meninjau Kembali
Ketika selesai menjelaskan satu topik dari tema yang sedang dibahas, guru meminta
siswa untuk menetapkan topik-topik yang merupakan inti dari tema atau bahan
pelajaran. Selanjutnya, guru mengarahkan atau meluruskan pendapat-pendapat para
siswa mengenai inti dari pembahasan tema tersebut.
2. Melakukan Penilaian
Bentuk penilaian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Melakukan tanya jawab secara lisan
b. Meminta salah seorang siswa untuk menunjukkan kemampuan sebagai hasil
belajarnya
c. Meminta salah seorang siswa untuk mengaplikasikan hasil belajar yang telah
diperolehnya di depan kelas
d. Meminta siswa untuk menyatakan pendapat tentang bahan dan kegiatan belajar
e. Memberikan soal-soal tertulis yang dapat dikerjakan oleh siswa

Penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu


harus mengikuti prinsip-prinsip berikut, agar proses dan hasilnya dapat dicapai secara
efektif dan efisien:
a. Prinsip Kebermaknaan
Setiap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk membuka dan menutup
pelajaran dalam pembelajaran terpadu haruslah memiliki nilai kebermaknaan yang
tinggi (meaningful), terutama bagi seluruh siswa.
b. Prinsip Kesinambungan dan Keutuhan
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang utuh dari
keseluruhan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu, bukan merupakan kegiatan yang lepas-lepas dan berdiri
sendiri.
Kegiatan Belajar 2 : Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya dalam Pembelajaran
Terpadu

A. Pengertian
Kata menjelaskan mengandung makna membuat sesuatu menjadi jelas. Dalam kegiatan
menjelaskan, informasi dijelaskan secara sistematis sehingga yang menerima penjelasan
mempunyai gambaran yang jelas tentang hubungan informasi baru dengan informasi
yang sudah diketahui, hubungan sebab akibat, hubungan antara teori dan praktik, atau
hubungan antara dalil-dalil dengan contoh konkret.
B. Manfaat
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat
diantaranya:
1. membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang sedang dipelajari
2. meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara
berpikir yang sistematis dan terintegrasi
3. memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan
4. meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas
5. membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
6. mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan
7. menggunakan waktu secara lebih efektif dan efisien
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu memberi manfaat diantaranya:
1. meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi
2. mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi
3. memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya
4. meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual
5. menumbuhkan keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan
6. menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas
C. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
Guru harus memiliki kemampuan merencanakan isi tema yang akan dijelaskan,
mengidentifikasi karakteristik siswa, dan memiliki kemampuan untuk menyajikan
penjelasan dengan baik. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan yang perlu
dikuasai guru diantaranya; kejelasan, penggunaan contoh/ilustrasi, pemberian tekanan,
dan balikan.
D. Komponen-komponen Keterampilan Bertanya
Agar pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada siswa mencapai sasarannya, guru
harus menguasai komponen-komponen keterampilan bertanya sebagai berikut:
1. Pengungkapan pertanyaan yang jelas dan singkat
2. Pemberian acuan
3. Pemusatan
4. Pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan
5. Pemberian waktu berpikir
6. Pemberian tuntutan

Kegiatan Belajar 3 : Keterampilan Memberi Penguatan dan Variasi dalam Pembelajaran


Terpadu

A. Pengertian
Dalam kegiatan pembelajaran terpadu, pemberian penguatan oleh guru terhadap perilaku
siswa mempunyai peran yang sangat penting dalam meningatkan keefektifan
pembelajaran. Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran terpadu berkenaan
dengan berubahnya suatu keadaan yang bisa menyebabkan keadaan tersebut menjadi
tidak monoton dan membosankan atau menjenuhkan.
B. Manfaat
Manfaat yang diperoleh guru dengan menguasai keterampilan memberi penguatan dalam
pembelajaran terpadu diantaranya:
1. membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi belajar siswa
2. memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari isi tema
3. mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa
4. menumbuhkan rasa percaya diri siswa
5. memelihara iklim kelas yang kondusif
Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
1. menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhtaian siswa terhadap tema yang
dibahas
2. mengembangkan rasa ingin tahu siswa
3. memupuk perilaku positif siswa kepada guru
4. menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan
5. meningkatkan kadar keaktifan siswa
6. melayani karakteristik siswa
C. Komponen Pada Keterampilan Memberi Penguatan
1. Penguatan Verbal
Penguatan verbal hanya menggunakan kata-kata aau kalimat saja. Bentuk penguatan
verbal bisa berupa kata-kata atau kalimat pujian, dukungan, pengakuan, atau
dorongan yang dapat menguatkan tingkah laku dan penampilan siswa.
2. Penguatan Non-Verbal
Penguatan non-verbal dalam pelaksanaan pembelajaran dapat ditunjukkan dengan
cara-cara seperti:
a. Penguatan dengan mimic dan gerakan badan
b. Penguatan dengan gerak mendekati
c. Penguatan dengan sentuhan
d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan
e. Penguatan dengan simbol dan benda
D. Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
1. Variasi dalam mengajar
Secara garis besar, hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat
divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-butir berikut:
a. Penggunaan variasi suara
b. Variasi dengan pemusatan perhatian
c. Variasi dengan kesenyapan
d. Variasi dengan kontak pandang
e. Variasi dengan gerakan badan dan mimic
f. Variasi dengan perubahan posisi guru
2. Variasi dalam Pola Interaksi Pembelajaran
Variasi dalam pola interaksi guru-siswa yang bisa dikembangkan dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu terdiri atas:
a. Pola interaksi satu arah
Siswa mendengarkan dan menyimak apa-apa yang disampaiakan oleh guru.
Metode yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah.
b. Pola interaksi dua arah
Siswa dan guru mulai menggunakan metode tanya jawab
c. Pola interaksi banyak arah
Interaksi yang terjadi tidak hanya guru dan siswa, tetapi juga interaksi antarsiswa
dengan siswa-siswa. Pola interaksi banyak arah juga bisa dilakukan dalam bentuk
diskusi kelas.
3. Variasi dalam Penggunaan Media
Jenis media dalam pembelajaran terpadu terdiri atas:
a. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas
media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan.
b. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk mempelajari isi tema. Contohnya yaitu program kaset suara
dan program radio.
c. Media Audio-Visual
Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa
disebut media pandang-dengar. Contohnya yaitu program televise/video
pendidikan/instruksional, program slide suara, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai