Anda di halaman 1dari 6

A.

Terampil Melaksanakan Pembelajaran


Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut
Langkah-langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan 1. Menurut
Majid pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan proses belajar-mengajar sebagai
unsur inti dari aktivitas pembelajaran yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan
rambu-rambu yang telah di susun dalam perencanaan sebelumnya2.
Menurut Bahri dan Aswan Zain pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan
peserta didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pelaksanaan pembelajaran dimulai.3
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melakukan beberapa tahap pelaksanaan
pembelajaran, sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Kegiatan Pembuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan peserta didik siap secara
mental untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan ini guru harus
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan peserta didik serta menunjukkan adanya
kepedulian yang besar terhadap keberadaan peserta didik. Dalam membuka pelajaran
guru biasanya membuka dengan salam dan presensi peserta didik, dan menanyakan
tentang materi sebelumnya, tujuan membuka pelajaran sebagai berikut :
a. Menimbulkan perhatian dan memotifasi peserta didik.
b. Menginformasikan cakupan materi yang akan dipelajari dan batasan-batasan tugas
yang akan dikerjakan peserta didik.
c. Memberikan gambaran mengenai metode atau pendekatanpendekatan yang akan
digunakan maupun kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
d. Melakukan apersepsi, yakni mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan
materi yang akan dipelajari.

1
Nana Sudjana,Dasar-dasar Proses Belajar, (Bandung: Sinar Baru,2010), hlm. 136.
2
Abdul Majid,Strategi Pembelajara, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2014),hlm.129.
3
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 28 .
e. Mengaitkan peristiwa aktual dengan materi baru
2. Kegiatan inti
Penyampaian materi pembelajaran merupakan inti dari suatu proses pelaksanaan
pembelajaran. Dalam penyampaian materi guru menyampaikan materi berurutan dari
materi yang paling mudah terlebih dahulu, untuk memaksimalkan penerimaan peserta
didik terhadap materi yang disampaikan guru maka guru mengunakan metode
mengajar yang sesuai dengan materi dan menggunakan media sebagai alat bantu
penyampaian materi pembelajaran. Tujuan penyampaian materi pembelajaran sebagai
berikut :
a. Membantu peserta didik memahami dengan jelas semua permasalahan dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Membantu peserta didik untuk memahami suatu konsep atau dalil Melibatkan
peserta didik memahami tingkat pemahaman peserta didik dalam menerima
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengahiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru melakukan evaluasi
terhadap materi yang telah disampaikan. Tujuan kegiatan menutup pelajaran sebagai
berikut :
a. Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi
pembelajaran.
b. Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Membuat rantai kompetensi antara materi sekarang dengan materi yang akan datang.
Bardasarkan penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran dapat disimpulkan,
bahwa pelaksanaan pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang
juga berperan dalam menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Pelaksanaan
pembelajaran adalah proses yang didalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru
dan peserta didik dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru dan
peserta didik merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Pelaksanaan
pembelajaran yaitu segala upaya bersama guru dengan peserta didik untuk berbagi
dan mengolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat
dalam diri peserta didik dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan.
B. Keterampilan Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran ialah keterampilan menciptakan kesiapan
mental yang menumbuhkan perhatian siswa terpusat pada apa yang akan
dipelajari.4Menurut Hasibuan dkk. (1988:117) membuka pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana peserta didik siap mental dan untuk
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. 5 Jadi,
keterampilan membuka pelajaran adalah keterampilan yang harus dilakukan guru untuk
menciptakan kesiapan mental serta menumbuhkan perhatian siswa terhadap hal yang
akan dipelajari.
Terkait dengan pengertian keterampilan membuka, terdapat unsur-unsur yang ada
didalam keterampilan membuka kelas diantaranya adalah:6
1. Menarik perhatian peserta didik
Untuk menarik perhatian peserta didik ada 3 cara yang dapat digunakan u ntuk
menarik perhatian peserta didik yaitu:
a. Gaya Mengajar
Usaha untuk menarik perhatian peserta didik dapat dilakukan dengan
menggunakan gaya mengajar yang bervariasi. Contohnya pada suatu saat
pendidik memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang
biasa dilakukan dalam membuka pelajaran. Pendidik berdiri di tengah-tengah
kelas, sambil berdeklarasi, dengan tenang dan dengan ekpresi wajah yang
meyakinkan. Pada kesempatan lain, mungkin pendidik membuka pelajaran
dengan bercerita dengan ekspresi wajah dan gerakan badan yang menarik.
b. Penggunaan media
Usaha lain untuk menarik perhatian peserta didik dapat digunakan berbagai
macam media pengajaran seperti gambar, model, skema, dan sebagainnya.

4
Sugeng Supriyanto, Supervisi Klinis Untuk Meningkatkan Keterampilan Guru, (Jawa Barat: CV Adanu Abimata,
2023), hlm. 38.
5
Syaripuddin, Sukses Mengajar Di Abad 21, (Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), hlm. 2.
6
Trio Ageng Prayitno dkk, Praktik Keterampilan Mengajar, (Malang: Media Nusa Creative, 2019), hlm. 6-10.
Pemilihan dan penggunaan media yang tepat, pendidik dapat memperoleh
keuntungan seperti peserta didik tertarik perhatiaanya, dan peserta didik
termotivasi untuk belajar.
c. Pola interaksi yang bervariasi
Supaya peserta didik selalu tertarik dan terfokus pada pembelajaran, pendidik
dapat menggunakan berbagai macam pola interaksi (interaksinya variatif). Pola
interaksi yang bervariatif seperti.
1) Pendidik menjelaskan dan mengajukan pertanyaan, peserta didik
mendengarkan dan menjawab pertanyaan.
2) Pendidik mendemostrasi, dan peserta didik mengamati.
3) Pendidik memberikan tugas, diskusi, dan sebagainya kemudian mengeawasi
kegiatan peserta didiknya
2. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
Ada empat cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik, yakni: kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu,
mengemukakan ide yang bertentangan, dan memperhatikan minat belajar peserta
didik.
Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat, dan hangat dalam
berinteraksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan menumbuhkan motivasi
belajar, rasa senang, dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
Untuk membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri setiap peserta didik, guru dapat
melakukan berbagai kegiatan, antara lain bercerita, yang menimbulkan rasa penasaran
dan pertanyaan, mendemonstrasikan suatu peristiwa. Kemudian memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan berbagai pertanyaan berkaitan
dengan apa yang telah diceritakan atau didemonstrasikan. Kegiatan semacam ini akan
sangat efektif untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
Ide yang bertentangan dapat juga dikemukakan untuk memulai pelajaran. Agar
proses pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar, maka apa yang disajikan
harus sesuai dengan minat peserta didik. Karena setiap peserta didik akan memiliki
minat yang berbeda dengan peserta didik lainnya. Namun demikian ada minat-minat
umum yang dapat diperhatikan guru sesuai dengan faktor- faktor yang
mempengaruhinya (seperti usia, jenis kelamin, lingkungan, adat, budaya, dan status
sosial ekonomi masyarakat pada umumnya).
3. Memberi acuan
Memberi acuan adalah kegiatan mengemukakan secara spesifik dan singkat
tentang hal-hal yang akan dipelajari sehingga peserta didik dapat memperoleh
gambaran yang jelas tentang apa-apa yang akan dipelajari. Di bawah ini adalah cara-
cara memberi acuan pada peserta didik pada awal pembelajaran.
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas Pendidik seharusnya terlebih dahulu
mengemukakan tujuan pembelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik agar mereka memperoleh gambara yang jelas tentang ruang
lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari dan tugas-tugas yang harus
dikerjakannya.
b. Menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan Pada awal pelajaran atau
pada saat tertentu selama penyajian pelajaran, pendidik hendaknya memberikan
saran-saran tentang langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peserta didik
dalam belajar sehingga peserta didik terarah usahakannya untuk menguasai
pelajaran. Misalkan; pendidik berkata "Tugas kalian sekarang ialah pertama ....,
kedua ...., ketiga dst".
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh pendidik untuk mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
Misalkan mengingatkan peserta didik untuk menemukan sifat-sifat positif dan
negatif dari suatu konsep, gambar, benda, manusia, dst.
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum menjelaskan materi pelajaran
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pendidik sebelum memulai
menjelaskan materi pelajaran akan mengarahkan peserta didik dalam
mengantisipasi materi yang akan dipelajarinya.
4. Memberi penguatan
Agar perhatian dan motivasi peserta didik tetap terjaga dan sekaligus dapat
ditingkatkan, maka pendidik dapat memberikan penguatan kepada peserta didik.
Beberapa bentuk penguatan yang seharusnya dilakukan oleh pendidik yakni; dengan
kata-kata baik seperti "benar/bagus sekali/tepat sekali/good/dst" dan dengan kalimat-
kalimat baik misalnya "anda semakin lama semakin rajin/pakaian anda sopan
sekali/argumen anda sangat jelas dan baik/dst".
Kegiatan penguatan ini merupakan sebuah hal yang tidak boleh lupa dilakukan
oleh seorang pendidik. Hal tersebut dikarenakan bahwa setiap kemampuan peserta
didik harus diapresiasi oleh pendidik, salah satunya melalui kegiatan penguatan ini.
Peserta didik yang mendapat penguatan juga akan merasa senang dan menjadi lebih
hormat kepada pendidiknya.
C. Latar Belakang
Perkembangan Pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami
suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-faktor penunjang
misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap
sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau kinerja guru. Pendidik merupakan
seseorang yang penting dalam berlangsungnya suatu pendidikan dan kinerja guru dalam
proses pembelajaran dapat juga mempengaruhi perkembangan pendidikan.
Keberhasilan mengajar, selain ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi, dan
keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau lingkungan belajar,
juga akan tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai
keterampilan mengajar. Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak
harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan
guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar
mengajar ini perlu dikuasi oleh semua guru.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini pemakalah akan membahas mengenai
keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan dapat memahani dan memiliki
kemampuan untuk menerapkan keterampilan dasar mengajar tersebut secara utuh dan
terintegrasi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.

Anda mungkin juga menyukai