Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN Iffah
Secara etimologis, ‘iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya’iffu- ‘iffah
yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga berarti
kesucian tubuh. Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan
diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan
menjatuhkannya.1
Menurut istilah, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala yang
akan merendahkan, merusak, dan menjatuhkannya. Orang yang memiliki
sifat iffah (‘afif) adalah orang yang selalu menjaga diri dari hal-hal yang
dilarang oleh agama dan juga hal-hal yang dapat mengurangi
kehormatannya (muru’ahnya) di lingkungan masyarakat sekitarnya.
B. Macam Macam Iffah
1. Menjaga kehormatan diri dalam hal seksual
Terkait dengan masalah seksual ini al-Quran memberikan beberapa
petunjuk bagaimana kita harus menjaga penglihatannya, pergaulannya,
dan pakaiannya. Al-Quran juga melarang kita melangkahkan kaki ke
tempat-tempat maksiat dan melakukan hal-hal yang mengarah kepada
perbuatan zina. Untuk hal-hal tersebut, kita dapat memperhatikan
petunjuk ayat-ayat al-Quran berikut. Dalam QS. al-Nur Allah Swt.
berfirman:
‫ ِإنَّ اهللاَ َخبِ ْي ٌر بِ َم ا‬،‫ص ا ِر ِه ْم َويَ ْحفَظُ ْوا فُ ُر ْو َج ُه ْم ٰذلِ َك َأ ْز ٰكى لَ ُه ْم‬َ ‫ض ْوا ِمنْ َأ ْب‬ ُّ ‫قُ ْل لِ ْل ُم ْؤ ِمنِيْنَ يَ ُغ‬
َ ‫ضنَ ِمنْ َأ ْب‬
‫صا ِر ِهنَّ َويَ ْحفَ ْظنَ فُ ُر ْو َج ُهنَّ َواَل يُ ْب ِديْنَ ِز ْينَتَ ُهنَّ ِإاَّل َم ا‬ ْ ‫ض‬ُ ‫ت يَ ْغ‬ ِ ‫ َوقُ ْل لِ ْل ُمْؤ ِمنَا‬. َ‫صنَ ُع ْون‬ْ َ‫ي‬
٣١-٣٠ :‫ (النور‬... ‫ظَ َه َر ِم ْن َها‬
Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka

1
Abdurrohim, Dkk. Buku Siswa Akidah Akhlak, ( Jakarta: Kementria Agama, 2014), hlm: 52
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya...’.” (QS. al-Nur (24): 30-31).
2. Menjaga kehormatan diri dalam hal harta
Untuk menjaga kehormatan dalam hal harta ini Islam juga memberikan
ajaran bahwa orang yang memberi itu lebih baik dari pada orang yang
menerima. Karena itu bagi umat Islam yang kebetulan berada dalam
kemiskinan dianjurkan untuk menjaga diri, jangan sampai ke mana-
mana menampakkan kemiskinannya kepada orang lain dengan selalu
memintaminta, sehingga mereka tidak melakukan aktivitas lain yang
lebih bermanfaat, misalnya bekerja giat, berjuang menegakkan agama.
Gambaran orang miskin yang menjaga kehormatan diri ini ditegaskan
dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 273:
‫آ َء‬BBَ‫ ُل َأ ْغنِي‬B‫بُهُ ُم ْال َجا ِه‬B‫ض يَحْ َس‬ ِ ْ‫ضرْ بًا فِي اَأْلر‬ َ َ‫صرُوْ ا فِ ْي َسبِ ْي ِل اهللاِ اَل يَ ْست َِط ْيعُوْ ن‬ ِ ْ‫لِ ْلفُقَ َرآ ِء الَّ ِذ ْينَ ُأح‬
ٍ B‫وْ ا ِم ْن َخ ْي‬BBُ‫ا تُ ْنفِق‬B‫ َو َم‬،‫ا‬BBً‫اس ِإ ْل َحاف‬
‫ ِه َعلِ ْي ٌم‬Bِ‫ِإ َّن اهللاَ ب‬Bَ‫ر ف‬B َ َّ‫َألُوْ نَ الن‬B‫ ْي َماهُ ْم اَل يَ ْس‬B‫ْرفُهُ ْم بِ ِس‬
ِ ‫ تَع‬،‫ف‬ِ ُّ‫ِمنَ التَّ َعف‬
٢٧٣ :‫(البقرة‬
Artinya: “(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh
jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi;
orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena
memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak.
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (dijalan Allah),
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah (2):
273).
3. Menjaga kehormatan diri dalam hal menjaga kepercayaan orang lain
terhadapnya.
Seorang Muslim harus dapat menjaga diri dari ketidakjujuran. Nabi
Saw. mengingatkan kita agar selalu menjaga amanah, menepati janji,
dan tidak berbohong. Beliau bersabda:
‫ت‬B‫اِضْ َمنُوْ ا لِي ِس‬‫ ْدتُ ْم ثُ َّم َأ ُّدوا‬B‫وْ ا ِإ َذا َو َع‬BBُ‫ َّد ْثتُ ْم َوَأوْ ف‬B‫ ُدقُوْ ا ِإ َذا َح‬B‫ص‬
ْ ُ‫ َم ْن لَ ُك ُم ْال َجنَّةَ ا‬B‫ض‬
ْ ‫ ُك ْم َأ‬B‫ا ِم ْن َأ ْنفُ ِس‬
ْ‫ار ُك ْم َو ُكفُّو‬ َ ‫اَْأل َمانَةَ ِإلَى َأ ْهلِهَا ِإ َذا اْؤ تُ ِم ْنتُ ْم َواحْ فَظُوْ ا فُرُوْ َج ُك ْم َوغَضُّ وْ ا َأب‬
َ ‫ْص‬
Artinya: Berikan jaminan kepadaku terhadap enam perkara, maka aku
menjamin kalian masuk surga, yatu jujurlah kamu jika berkata,
tepatilah jika kamu berjanji, tunaikanlah amanat kepada yang berhak
jika kamu diberi amanat, jagalah kemaluanmu, tundukkanlah
pandanganmu, dan tahanlah tanganmu.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Hibban).2
C. Hikmah Sikap Iffah
Iffah merupakan salah satu sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap
Muslim. Banyak hikmah atau manfaat yang akan diperoleh jika seseorang
memiliki sifat iffah ini, di antaranya adalah: 3
1. Ia tidak akan pernah tergoda dengan kenikmatan duniawi yang akan
membahayakan dirinya. Ia berusaha menjaga diri dari perbuatan-
perbuatan sekecil apa pun yang dapat mencelakakan dirinya atau
mengurangi kehormatannya.
2. Ia akan dihormati oleh orang-orang di sekelilingnya, sebab ia
berusaha menjaga dirinya untuk menjadi orang yang terhormat,
meskipun ia tidak memiliki harta yang banyak, ilmu yang tinggi,
jabatan yang hebat, wajah yang tampan atau cantik, atau yang
sejenisnya.
3. Sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya orang yang
memiliki sifat iffah akan mendapatkan tempat yang terbaik di akhirat
kelak, yakni surga yang penuh dengan kenikmatan yang belum pernah
ditemukan di dunia ini. Karena itu, ia tidak pernah tergiur dengan
kenikmatan duniawi yang akhirnya justeru akan mencelakakannya.

2
Marzuki. Prinsip Dasar Akidah Akhlak. ( Yogyakarta: Penerbit Debus Wahana Perss, 2009), hlm:
129-132
3
Dadan Nurulhaq, Dkk. “Urgensi Akhlak Di Masyarakat Sekolah”, Islamic Religion Teaching &
Learning Journal”, (6) 1, 2021. Hlm: 5
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohim, Dkk. (2014). Buku Siswa Akidah Akhlak, Jakarta: Kementria Agama

Marzuki. (2009). Prinsip Dasar Akidah Akhlak, Yogyakarta: Penerbit Debus


Wahana Perss

Dadan Nurulhaq, Dkk. ( 2021). “Urgensi Akhlak Di Masyarakat Sekolah”,


Islamic Religion Teaching & Learning Journal”, (6) 1.

Anda mungkin juga menyukai