Anda di halaman 1dari 25

TEMA AL QALAM AYAT 1 - 7

Indikator capaian

Menunjukkan
semangat dalam
berdakwah
TEMA AL QALAM AYAT 1 - 7
1. Keteguhan menghadapi
2. Profil penentang dakwah
tantangan dakwah

Stigma para penentang terhadap Tertipu oleh sarana dan


kepribadian Rasullah saw. prasana kehidupan

Keagungan akhlak Rasulullah Contoh sejarah


saw. penentang dakwah
Keteguhan Rasulullah saw.
menghadapi berbagai stigma dan Penyesalan yang tidak
pengaruh para penentang dakwah berguna
Arahan bagi pembimbing

1. Setiap pembahasan materi, pembimbing


mengarahkan pada fokus tema, berarti
pembimbing menyiapkan diri untuk
membaca dan memahami materi secara utuh
terlebih dahulu.

2. Ilustrasi disetiap tema diarahkan


pada internalisasi indiktor capaian
3. Titik tekan internalisasi indikator capaian selalu diarahkan
pada sasaran kaderisasi
seperti pentingnya Membangun keluarga yang kontributif bagi
masyarakat dalam upaya menjaga keluarga dari siksa api
neraka dan mendapat syurga,
Berkontribusi bersama Partai,

Berpengaruh di masyarakat, untuk agama, bangsa, dan


negara,,
Komitmen terhadap aturan dan kebijakan Partai sebagai
wujud rasa syukur bahwa keberadaan kita di PKS ini
merupakan anugrah Allah.
Selalu meningkatkan skill berorganisasi untuk meningkatkan
kemanfaatan keberadaan kita bersama PKS, berjuang bersama PKS dan
memenangkan target dakwah bersama PKS.
4. Titik tekan internalisasi indikator capaian
selalu diarahkan pada sasaran kaderisasi
disesuaikan dengan kondisi dan konten
materi
5. Jika materi ditugaskan kepada anggota,
Pembimbing salalu mengontrol, mengendalikan
dan mengarahkan anggota dalam memberikan
ilustrasi untuk internalisasi indikator capaian dan
sasaran kaderisasi.
6. Jika ternyata penjelasan dan iluststrasi dari anggota
belum sesuai dengan target capaian indikator dan
sasaran kaderisasi, Pembimbing diharapkan
memberikan penguatan terkait internalisasi indikator
capaian dan sasaran kaderisasi

7. Menyusun program sebagai follow up implementasi


pesan tema menuju tercapainya indikator capaian dan
sasaran kaderisasi.
َ َ‫) َوإِ َّن ل‬2( ‫ون‬
‫ك ََلَ ْج ًرا غَْي َر‬ ٍ ُ‫ك ِِبَ ْجن‬َ ِّ‫ت بِنِ ْع َم ِة َرب‬
َ ْ‫) َما أَن‬1( ‫ن َوالْ َقلَ ِم َوَما يَ ْسطُُرو َن‬
)6( ‫) ِِبَيِّ ُك ُم ال َْم ْفتُو ُن‬5( ‫ص ُرو َن‬ ِ ‫صر وي ْب‬ ِ ِ َ َّ‫) َوإِن‬3( ‫ون‬ ٍ ُ‫َمَْن‬
ُ َ ُ ‫) فَ َستُ ْب‬4( ‫ك لَ َعلَى ُخلُ ٍق َعظ ٍيم‬
ِ َ‫ض َّل َعن سبِيلِ ِه و ُهو أَ ْعلَم ِِبلْم ْهت‬ ِ َ َّ‫إِ َّن َرب‬
)7( ‫ين‬َ ُ ُ َ َ َ ْ َ ‫ك ُه َو أَ ْعلَ ُم ِبَ ْن‬
‫د‬
(1) Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan. (2)
dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad)
bukanlah orang gila. (3) Dan sesungguhnya engkau
pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus –
putusnya. (4) Dan sesungguhnya engkau benar – benar
berbudi pekerti yang luhur. (5) maka kelak engkau
akan melihat dan mereka (orang – orang kafir) pun
akan melihat. (6) Siapakah diantara kamu yang gila?. (7)
Sungguh, Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui
siapa yang sesat dari jalanNya, dan Dialah yang paling
mengetahui siapa orang yang mendapat
 Allah SWT mengawali surat ini bersumpah dengan
„al Qalam dan segala sesuatu yang ditulis
dengannya‟ menegaskan akan kebenaran Nabi-Nya
Muhammad SAW, ketinggian kedudukannya,
kemuliaan akhlaknya dan membebaskannya dari
ragam tuduhan keji dari para penentangnya.
KETEGUHA  Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah yang
N ditugaskan menyampaikan agamaNya kepada
seluruh manusia. Oleh karenanya, Allah
MENGHADA melimpahkan nikmat dan karunia kepadanya dan
melindunginya dalam melaksanakan tugas.
PI Muhammad bukanlah orang yang gila
TANTANGA sebagaimana yang dituduhkan orang – orang
musyrik mekah hanya karena ia melaksanakan
N DAKWAH tugas dakwahnya.
 Nabi Muhammad saw memiliki akhlak mulia,
karenanya ia ditugasi memperbaiki akhlak
manusia dengan menyampaikan ajaran
islam kepada mereka.
 Orang – orang musyrik mekah akan melihat
dengan membuktikan sendiri siapa
sebenarnya yang gila, terutama saat Nabi
Muhammad saw menaklukkan Mekah,
mereka sendiri yang kemudian berbondong –
bondong masuk islam.
 Katersesatan dan pentunjuk semata di
tangan Allah SWT, sedangkan manusia
bertanggungjawab atas pilihan dan apa yang
diperbuatnya.
URGENSI AKHLAK KARIMAH
1. Ciri Mendasar Orang Bertaqwa. Dari Abu Dzar ra. Rasulullah

6/29/2023
SAW bersabda, „Bertakwalah kamu dimanapaun kamu berada. Dan
iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya ia akan
menghapuskannya. Dan bergaulah terhadap manusia dengan akhlak
yang baik. (HR. Turmudzi)
2. Akhlaqul Karimah adalah Realisasi Rukun Islam dalam
ucapan, sikap dan prilaku
3. Tujuan Utama Diutusnya Rasulullah saw. Dari Abu Hurairah ra,
Rasulullah SAW bersabda: “Bahwasanya aku diutus adalah untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak. (HR. Ahmad dan al-Bazar)

11
4. Mengikuti Sunnah Rasul. Sebagaimana jawaban ibunda
„Aisyah saat ditanya tentang akhlak Nabi; beliau menjawab:
bahwa akhlak Nabi saw adalah al Quran
Orang Yang Berakhlak Karimah Termasuk Orang Yang

6/29/2023
5.
Paling Baik. Dari Abdullah bin Amru bin Ash ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda, „Sesungguhnya orang yang baik
diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya. (HR. Bukhari)
6. Paling Dicintai Rasulullah saw Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
َّْ ‫سا ِه ِنّي َوأ َ ْق َز ِب ُك َّْن ِإلَيَّ أ َ َح ِبّ ُك َّْن ِه‬
َّ‫ي ِإى‬ ً ‫أ َ ْخ ََلقًا أ َ َحا ِسنَ ُك َّْن ال ِقيَا َه َِّت يَ ْو ََّم َه ْج ِل‬
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat
tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang
paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941.
Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)

12
Peringatan agar menghindari prilaku buruk. Dari Abu Sa‟id Al-Khudri ra,

6/29/2023
7.
Rasulullah SAW bersabda, „Dua hal tidak akan melekat (pada diri seorang mu‟min; bakhil
dan akhlak yang buruk. (HR. Turmudzi
8. Mendatangkan Keberkahan (QS. 7: 96)
9. Memiliki Timbangan Yang Berat Di Sisi Allah SWT. Dari Abu Darda‟ ra, dari
rasulullah SAW beliau bersabda, „Tidaklah ada sesuatu yang lebih berat pada timbangan
(kebaikan) dibandingkan dengan akhlak yangbaik. Dari Abu Ad-Darda‟ radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ش ْالبَذِى ََّء‬ ِ َ‫َض ْالف‬
ََّ ‫اح‬ َُّ ‫َللاَ لَيَ ْبغ‬ َّ َّ‫سيَّ َو ِإى‬ َ ‫ي ُخلُقَّ َح‬َّْ ‫ي يَ ْو ََّم ْال ِقيَا َه َِّت ِه‬َِّ ‫اى ْال ُوؤْ ِه‬َِّ َ‫ل فِي ِهيز‬ َُّ َ‫ش ْيءَّ أَثْق‬
َ ‫َها‬
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin selain akhlak yang
baik. Sungguh, Allah membenci orang yang berkata keji dan kotor.” (HR. Tirmidzi, no. 2002. Al-
Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Juga dari Abu Ad-Darda‟ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ب الص ْو َِّم َوالصَلََِّة‬ َِّ ‫اح‬
ِ ‫ص‬ َِّ ُ‫ي ْال ُخل‬
َ َ‫ق لَ َي ْبلُ َُّغ ِب َِّه دَ َر َج َّت‬ َِّ ‫ب ُح ْس‬ََّ ‫اح‬
ِ ‫ص‬
َ َّ‫ق َو ِإى‬ َِّ ُ‫ي ْال ُخل‬ َِّ ‫ي ُح ْس‬ َّْ ‫ل ِه‬ َِّ َ‫ض َُّع فِي ْال ِويز‬
َُّ َ‫اى أَثْق‬ َ ‫ش ْيءَّ يُو‬ َّْ ‫َها ِه‬
َ ‫ي‬ 13

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang
mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin
10. Mendapatkan Surga. Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW
ditanya tentang yang paling banyak masuk surga, beliau menjawab,

6/29/2023
„Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.‟ Kemudian beliau ditanya
tentang yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka,
beliau menjawab, „Lisan dan kemaluan.‟ (HR. Turmudzi)
11. Menyamai kedudukan orang yang berpuasa dan rajin shalat. Sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ََّ ‫ك ْال ُوؤْ ِه‬
َّ‫ي ِإى‬ َِّ ‫ْالقَائِ َِّن الصائِ َِّن دَ َر َج َّتَ ُخلُ ِق َِّه ِب ُح ْس‬
َُّ ‫ي لَيُ ْذ ِر‬
“Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa
dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur.” (HR. Ahmad no. 25013
dan Abu Dawud no. 4165. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih
At-Targhib wa At-Tarhiib no. 2643.)

14
12. Akhlak Buruk Menggugurkan Kebaikan
Abu Yahya maula Ja‟dah bin Habirah berkata: saya mendengar Abu
Hurairah ra berkata: ditanyakan kepada Nabi saw; “Ya Rasulullah,

6/29/2023
sungguh ada seorang wanita yang shalat malam, berpuasa, melakukan
amal-amal shaleh lainnya, bersedekah; tapi ia sering menyakiti
tetangganya dengan lisannya”, maka Rasulullah saw menjawab: “tidak ada
kebaikan sedikitpun padanya, dia termasuk ahli neraka.” Mereka berkata
lagi: ada wanita yang sekedar shalat wajibnya, bersedekah dengan
sepotong keju yang mengeras, tapi ia tidak menyakiti tetangganya. Maka
Rasulullah saw menjawab: dia termasuk ahlu surga.

15
PELAJARAN BAGI SEORANG DA’I
1. Pentingnya akhlak sebagai bekal dakwah dan menghadapi tantangannya
(inspirasi dari kisah jawaban khadijah saat awal nabi menerima wahyu saat
ragu – ragu apakah dari allah atau dari jin. Khadijah meyakinkan bahwa allah
tidak akan menghinakanmu karena engkau menyambung silaturrahim,
memuliakan tamu, jujur)
2. Akhlak mulia seorang dai harus menjadi karakter yang melekat pada dirinya
sebagai keharusan meneladani kemuliaan akhlak Rasulllah saw sehingga
menjadi identitas dimana ia bisa dikenal di tengah masyarakat
3. Akhlak mulia seorang anggota harus terlihat dengan hadirnya dalam agenda -
agenda masyarakat, peduli kondisi masyarakat, berkontribusi di tengah
masyarakat (seperti membantu yang kesulitan),
4. Anggota sangat diharapkan memiliki sifat hudhur wa dhuhur (hadir dan eksis)
sebagai wujud akhlak mulia
PELAJARAN BAGI SEORANG DA’I
1. Dengan selalu tampil di masyarakat buahnya bukan hanya eksis di tengah
makhluk tapi akan eksis di hadapan Allah SWT. Dan masyarakat akan menilai
siapakah yang benar dan yang peduli.
2. Diantara urgensi akhlak mulia bagi anggota bukan hanya dikenal baik oleh
masyarakat tapi pengakuan dari Allah dan ini merupakan ta‟yid (pengakuan)
dari Allah yang akan menjadi bekal dalam memenangkan perjuangan (ayat 7).
3. Masing – masing kita hanya akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang
menjadi pilihan kita karena petunjuk atau tersesat adalah kewenangan Allah.
2. PROFIL PENENTANG DAKWAH
‫) َه ًَّ ٍاز َيشَّاءٍ ِبَُ ًِ ٍيى‬10( ٍ‫ي‬ ٍ ‫ف َي ِه‬ َ ُُ‫) َودُّوا نَ ْى ت ُ ْذ ِه ٍُ فَيُ ْذ ِه‬8( ٍ‫ي‬
ٍ ‫) َو ََل ت ُ ِط ْع ُك َّم َح ََّل‬9( ٌ‫ى‬ َ ‫فَ ََل ت ُ ِط ِع ا ْن ًُ َك ِزّ ِب‬
َ ‫) ِإرَا تُتْهَى‬14( ٍ‫ي‬
‫عهَ ْي ِه‬ َ َُِ‫َاٌ رَا َيا ٍل َوب‬ َ ‫) أ َ ٌْ ك‬13( ‫عت ُ ٍ ّم بَ ْع َذ رَ ِن َك َزَِ ٍيى‬
ُ )12( ‫اع ِن ْه َخ ْي ِر ُي ْعت َ ٍذ أَثِ ٍيى‬
ٍ َُّ‫) َي‬11(
)16( ‫ىو‬ ِ ‫ط‬ ُ ‫عهَى ا ْن ُخ ْر‬ َ ُ‫س ًُه‬ ِ َ ُ‫س‬
َ )15( ٍ‫ي‬ َ ‫ير ْاْل َ َّو ِن‬ُ ‫اط‬
ِ ‫س‬ َ َ ‫آيَاتَُُا قَا َل أ‬
Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang (mendustakan ayat-ayat
Allah). (8) Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak
lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (9) Dan janganlah kamu
ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina (10) yang banyak
mencela, yang kian kemari menghambur fitnah (11) yang sangat
enggan berbuat baik, yak melampaui batas lagi banyak dosa (12),
yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya (13),
karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak (14). Apabila
dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, dia berkata, “Dongeng-
dongengan orang dahulu kala.” (15) Kelak akan Kami beri tanda di
MUNASABAH AYAT

Pada ayat – ayat sebelumnya, Allah SWT membantah


tuduhan orang – orang musyrik Mekah yang
menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah
orang gila, dengan menjelaskan bahwa beliau
bukanlah orang gila. Bahkan Allah SWT telah
menganugerahkan kepadanya agama dan akhlak
yang mulia. Maka pada bagian ini, Allah SWT
memerintahkan agar nabi Muhammad bersikap tegas
terhadap orang – orang musyrik dengan melarangnya
mengikuti keinginan mereka. Mengikuti keinginan
mereka berarti mengikuti akhlak tercela, dan
MAKNA UMUM AYAT
 Pada bagian ini, karena dilandasi keinginan untuk meringankan penderitaan
yang sedang dialami sahabat – sahabatnya akibat siksaan yang dilakukan orang
– orang musyrik, maka terlintas dalam pikiran Nabi Muhammad saw untuk
bersikap lunak terhadap mereka dengan menerima sebagian tawaran mereka.
Maka turunlah bagian ayat ini yang memperingatkan Nabi saw agar jangan
sekali – kali bersikap lunak terhadap mereka, tetapi tetap bersikap biasa, yaitu
bersikap tegas. Allah SWT berfirman, “Dan sekiranya Kami tidak memperteguh
(hati)mu, niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka. Jika
demikian, tentu Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) dua kali lipat di dunia
ini dan dua kali lipat setelah mati, dan engkau Muhammad tidak akan mendapat
seorang penolong pun terhadap Kami,” (QS. Al Isra: 74-75). Maka Nabi
Muhammad dan kaum muslimin dilarang mengikuti orang – orang yang
mendustakan ayat – ayat Allah.
 Nabi saw dan kaum muslimin perlu bersikap hati – hati terhadap sikap lunak
dan ramah – Tamah orang kafir kepada mereka.
 Allah SWT melarang kaum muslimin mengikuti : 1) orang
yang mudah sekali bersumpah, 2) orang yang enggan
menggunakan akalnya, 3) orang yang suka mencela orang
lain, 4) orang yang suka menfitnah, 5) orang yang suka
melarang perbuatan baik dan menghalangi orang lain
berbuat baik, 6) orang yang suka melanggar perintah dan
larangan Allah, 7) orang yang banyak dosa, 8) orang yang
kasar dan dzalim, 9) orang yang dikenal jahat dan tidak
diketahui asal usulnya.
 Allah SWT mengingatkan Nabi saw dan kaum muslimin agar
sekali – kali tidak mengikuti orang – orang yang memiliki
sifat diatas, sekalipun ia memiliki harta yang banyak,
kedudukan yang tinggi, kekuasaan yang besar, atau
merasakan suatu kenikmatan dan kesenangan duniawi.
Pada penutup bagian ini, Allah SWT
menegaskan bahwa mereka adalah orang –
orang yang benar – benar sesat. Dan Dia akan
menjadikan mereka hina di dunia. Untuk
menyatakan kehinaan mereka itu, Allah SWT
memberi tanda di hidung mereka seperti belalai
gajah. Maksudnya agar semua orang
mengetahui bahwa mereka adalah orang – orang
jahat dan banyak dosa sehingga mudah dikenali.
PELAJARAN – PELAJARAN BAGI DA’I
1. Kita sebagai seorang anggota dituntut selalu bersikap teguh dalam
kebenaran dengan menjaga kemuliaan akhlak dan memawaspadai
keburukan – keburukan perilaku yang ada dalam berinteraksinya di
masyarakat. Kita tetap bergaul bersama mereka dengan prinsip bergaul
tapi tidak terkontaminasi (yakhtalithun wa lakin yatamayyayuun), memberi
manfaat tidak termanfaatkan (Yantafi‟ ghairu yuntafa‟), memberi bukan
diberi, berpengaruh tidak terpengaruh (Yuatsir ghairu Yataatstsar)
sebagaimana sabda Nabi saw, Khairunnas anfa‟uhum linnaas (manusia
terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi lainnya)
2. Penting bagi kita untuk mengetahui latar belakang para penentang
kebaikan sebagaimana karakter dan sifat al walid bin al mughirah dan
lainnya yang diungkap Allah pada ayat 8 – 13. Ibnu Abbas r.a. mengatakan,
bahwa kami belum pernah mengetahui, bahwa Allah swt. menyifati seseorang
dengan sifat-sifat yang tercela sebagaimana yang telah dilakukan-Nya terhadap
Walid, sehingga keaiban itu tetap menempel pada diri Walid untuk selama-
lamanya. dalam tafsir ath Thabari…
PELAJARAN – PELAJARAN BAGI DA‟I
3. Sebagai seorang anggota harus focus dengan tugas yang diemban dan tidak
terpengaruh oleh provokasi, intrik untuk melemahkan dan menghancurkan
dakwah ini, karena Allah telah berjanji bisa menghinakan mereka seberapa
banyak modal dan kekuatan mereka.
4. Para penentang kebaikan akan terus berusaha menutupi latar belakang
keburukan yang bisa menjatuhkan wibawa mereka di masyarakat dengan
beragam cara.
5. Pengungkapan perilaku tercela ini adalah bagian dari cara Allah menghinakan
para penentang dakwah di akhirat yang sebelumnya mereka dihinakan di dunia
dengan diungkap latar belakangnya dan di akhir kehidupannya dengan mati
dalam keadaan terhina seperti al Walid bin al Mughirah saat mati di perang
badar dengan tertebas wajah/ hidungnya.
6. Inilah jalan dakwah yang akan dilalui dalam menjaga keistiqomahan kita. Dan
kita yakin bahwa akhir dari para penentang dakwah adalah kehinaan.
RUJUKAN
1. Tafsir al Maudhu‟I Li Suwaril Quranil Karim
2. Al Quranul Karim Wa Tafsiruhu, Kementrian Agama RI

Anda mungkin juga menyukai