Anda di halaman 1dari 3

Contoh kegiatan yang mengandung akhlak kepada Rasul

1. Membaca shalawat
Pada setiap kesempatan, kita di sunnahkan untuk membaca shalawat, terutama
ketika selesai menunaikan shalat 5 waktu. Adapun pengertian shalawat kita dan
shalawat para malaikat kepada junjungan kita Muhammad saw. adalah harapan dan
permohonan dengan sepenuh hati untuk memohonkan kesempurnaan dan ikut bersuka
cita atas segala karunia-Nya yang diberikan pada Rasulullah saw. (Maksum, 2009).
Untuk itu, dianjurkan setelah membaca dzikir seusai melaksanakan shalat, hendaknya
dilanjutkan dengan membaca shalawat. Perintah untuk membaca shalawat ini sesuai
dengan hadis riwayat Ibnu Sunni dari Fadhalah bin Ubaid, dia berkata bahwa Nabi
Saw bersabda;

‫اذا صلى احدكم فليبدأ بتحميد هللا والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى هللا عليه وسلم ثم ليدع بما شاء‬

“Jika salah seorang di antara kalian selesai shalat, maka hendaknya memulai
terlebih dahulu dengan memuji Allah, kemudian membaca shalawat kepada Nabi
Saw, dan kemudian berdoa sesuai keinginannya.”

2. Menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya


Sebaik-baiknya perintah adalah perintah yang datang dari Allah besera
Rasul-Nya dan sebaik-baiknya larangan adalah larangan dari Allah beserta Rasul-Nya
pula. Untuk itu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, hendaknya kita selalu ingat
untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah agar kita selalu
dilindungi oleh Allah swt. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

،‫ك الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم َك ْث َرةُ َم َساِئلِ ِه ْم‬


َ َ‫ فَِإنَّ َما َأ ْهل‬،‫ فَاجْ تَنِبُوهُ َو َما َأ َمرْ تُ ُك ْم بِ ِه فَا ْف َعلُوا ِم ْنهُ َما ا ْستَطَ ْعتُ ْم‬،ُ‫َما نَهَ ْيتُ ُك ْم َع ْنه‬
‫ رواه مسلم‬.‫اختِاَل فُهُ ْم َعلَى َأ ْنبِيَاِئ ِه ْم‬ ْ ‫َو‬

“Apa saja yang aku larang kamu darinya maka jauhilah, dan apa saja yang aku
perintahkan kepadamu, maka lakukanlah semaksimal kamu mampu. Sesungguhnya
yang menyebabkan orang-orang sebelum kamu binasa adalah banyaknya pertanyaan
mereka dan penyelewengan mereka terhadap (ketetapan) para nabinya.” (HR.
Muslim)

3. Berkata baik dan benar kepada siapapun


Sebagai manusia, kita senantiasa akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain. Dalam berkomunikasi terdapat adab yang harus diterapkan yaitu dengan
kata-kata yang baik dan benar agar maksud dari perkataan kita dapat tersampaikan
dan tidak menyinggung lawan bicara. Syekh Syafiyyurahman Al-Mubarakfuri dalam
Kitabnya berkata bahwa Rasulullah saw. diberikan keistimewaan yang luar biasa oleh
Allah swt. berupa lisan yang fasih, tegas, dan lembut (Handrini, 2016). Allah swt.
berfirman:
َ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًايُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم ۗ َو َمن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَاز‬
‫فَوْ ًزا َع ِظي ًما‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki amalan-amalanmu
dan mengampuni dosa-dosamu. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka
sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar” [Al-Ahzab: 70-71]

4. Amanah jika diberi tanggung jawab


Amanah diartikan sebagai kepercayaan, loyalitas, kejujuran, dan integritas.
Amanah dapat menjadi indikator dari kekuatan iman seorang manusia, karena orang
beriman akan dapat menjaga amanah dengan sebaik-baiknya, sedangkan orang yang
imannya tipis, Amanah yang ada pada dirinyapun ikut terkikis (Hermawan, 2020).
Amanah merupakan akhlak yang harus senantiasa diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Rasulullah saw. bersabda:

ُ‫الَ ِإي َمانَ لِ َم ْن الَ َأ َمانَةَ لَهُ َوالَ ِدينَ لِ َم ْن الَ َع ْه َد لَه‬

“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama
orang yang tidak menunaikan janji” (HR. Ahmad)

5. Jujur ketika berbicara dengan siapapun


Jujur merupakan sikap dasar yang harus dimiliki oleh menusia. Jujur
adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya tidak
berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi (fakta). Kejujuran
merupakan pondasi bagi akhlak sekaligus pangkal dari semua akhlak, karenanya
terlihat seorang yang jujur selal dipenuhi dengan keutamaan dan akhlak yang luhur, ia
selalu terus terang dan tidak hipokrit ,qona’ah, penuh kasih sayang, selalu berbuat
baik, sabar, menjaga kehormatan diri, rendah hati, transparan, adil dan tidak
melakukan penipuan, tidak berkhianat serta tidak melakukan tipu daya, sedang orang
yang terbiasa berdusta, jelas sikapnya tentu akan sebaliknya (Akko, 2018). Sesuai
dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, yang berbunyi:

‫ فَاِنَّهُ َم َع البِ َّر‬,‫ق‬ ِّ ‫ َعلَ ْي ُك ْم بِال‬:‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم‬:‫ قَا َل‬.‫ض‬.‫ْق ر‬
ِ ‫ص ْد‬ ِ ‫ع َْن اَبِى بَ ْك ٍر الصِّ ِّدي‬
ْ َ ‫ َواِيَّا ُك ْم َوال َك ِذ‬,‫وهُ َما فِى ْال َجنَّ ِة‬.
‫ب فَاِنَّهُ َم َع الفُجُوْ ِر َوهُ َمافِى النَّار‬ ْ َ

“Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Wajib atasmu
berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di Surga. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, Karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya
di neraka”.
Referensi
Maksum, Muhammad, Syukron., dan Ahmad Fathoni el-Kaysi. 2009. Rahasia Shalawat
Nabi. Yogyakarta: Mutiara Media. Diakses melalui e-book pada 18 November
2021.
Handrini, Ninik. 2016. Berkata Baik atau Diam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Diakses
melalui e-book pada 28 November 2021.
Hermawan, Iwan. 2020. Konsep Amanah dalam Perspektif Pendidikan Islam. Vol.12. No.2.
Diakses melalui ejournal.insuriponorogo.ac.id.
Akko, Besse, Tanri. 2018. Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Akhlak (Perilaku
Jujur). Vol.1. No.1.

Anda mungkin juga menyukai