Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

HADIST TINGKAH LAKU TERPUJI


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadist
Dosen : DR . DRS . ANTONI , M.HI.

Di Dusun Oleh :

Rabiatun adawiyah (612022005)


Ahmad Sazili (612022016)
Edi suliyono (612022020)

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
1
A. HADIST DAN TERJEMAHAN NYA

‫َح َّد َث َن ا ُعَمُر ْب ُن َح ْف ٍص َح َّد َث َن ا َأِبي َح َّد َث َن ا اَأْلْع َمُش َقاَل َح َّد َث ِني َش ِقيٌق َع ْن َمْس ُر وٍق َق اَل ُكَّن ا ُج ُلوًس ا َمَع َعْب ِد ِهَّللا‬
‫ْب ِن َعْم ٍر و ُيَح ِّد ُثَن ا ِإْذ َقاَل َلْم َي ُك ْن َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلىُه َع َلْي ِه َو َس َّلَم َفاِحًش ا َو اَل ُم َت َفِّح ًش ا َو ِإَّن ُه َك اَن َي ُقوُل ِإَّن‬
‫ِخ َي اَر ُك ْم َأَح اِس ُنُك ْم َأْخ اَل ًقا‬

Artinya: Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafsh telah


menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami
Al A’masy dia berkata; telah menceritakan kepadaku Syaqiq dari
Masruq dia berkata; “Kami pernah duduk-duduk sambil berbincang-
bincang bersama Abdullah bin ‘Amru, tiba-tiba dia berkata; “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah berbuat keji dan tidak pula
menyuruh berbuat keji, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya sebaik-
baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya.” (HR. Bukhari no.
5575).

B. MUFRODAT

‫ = ُج ُلوًس ا‬duduk

‫ = َفاِحًش ا‬keji

‫ = َأَح اِس ُنُك ْم َأْخ اَل ًقا‬mulia akhlaknya

C. KUALITAS HADIST

Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim merupakan hadits yang paling sahih dan
terpercaya dalam agama Islam.

D. PEMBAHSAN

Akhlak adalah sifat yang tumbuh dan menyatu dalam diri seseorang. Bagi umat Islamakhlak terpuji
(mahmudah) adalah seperti apa yang terdapat pada diri Nabi Muhammad Saw. Karena, sifat-sifat dan
perangai yang terdapat pada beliau adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun
hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa
dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata akhlak. Akhlakyang dimaksuddi sini adalah

2
akhlak sebagai tata atau norma dalam berperilaku dalam kehidupan seharihari. Oleh karena itu,
memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Akhlak merupakan kelakuan yang timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan, yang menyatu dan
membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup sehari-hari. Semua
yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapatdalam diri manusia itu sendiri
sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak
bermanfaat, mana yang baik dan mana yang buruk bagi dirinya. Berdasarkan pada latar belakang
demikian, maka makalah yang penulis susun ini akan membahas mulai dari pengertian akhlak terpuji
(mahmudah), kemudian membahas tentang macam-macam akhlak terpuji beserta penjelasannya, yang
di dalamnya dibahas bagaimana akhlak terhadap Allah, Rasulullah, diri sendiri, keluarga, masyarakat,
dan lingkungan nya

Macam-Macam Akhlak Terpuji (Mahmudah) Akhlak Terhadap Allah Swt

1. Mentauhidkan Allah Swt Tauhid adalah mengesakan Allah, mengakui bahwa tidak ada
Tuhan selain Alah. Dasar agama Islam adalah iman kepada Allah Yang Maha Esa, demikian
yang disebut dengan tauhid. Tauhid dapat berupa pengakuan bahwa Allah Swt. satu-
satunya yang memiliki sifat rububiyah dan uluhiyah, serta kesempurnaan nama dan sifat.
Tauhid dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:

a. Tauhid rububiyah, yaitu meyakini bahwa Allah adalah satusatunya Tuhan yang menciptakan
alamini, yang memilikinya, yang mengatur perjalanannya, yang menghidupkan, dan yang
mematikan. Dialah yang menurunkan rezeki kepada makhluk, yang berkuasa mendatangkan
manfaat dan menimpakan mudharat. Dzat yang mengabulkan doa dan permintaan hambaNya,
yang berkuasa melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya, yang memberi dan mencegah. Di
tangan-Nya terletak segala kebaikan dan segala urusan.
b. Tauhid Uluhiyah, yaitu mengimani Allah sebagai satu-satunya Al- (yang disembah). Tauhid
uluhiyah disebut juga dengan tauhid iradah (kehendak) dan tauhid qasdhi (tujuan).
c. Tauhid asma dan sifat, yaitu menerangkan nama-nama dan sifatsifat yang Dia tetapkan bagi
Dzat-Nya,

2. Taubat ,Taubat adalah sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan
berusaha menjauhinya, serta menggantinya dengan perbuatan baik. Jika seseorang yang
bersalah melakukan tobat dan berkomitmen untuk tidak melakukan perbuatan salah lagi,
Allah akan mengampuni kesalahan tersebut. Taubat itu wajib bagi setiap dosa. Apabila
seorang hamba melakukan maksiat kepada Allah, ada tiga syarat yang harus dipenuhi,
pertama, meninggalkan maksiat tersebut, kedua, menyesesali perbuatannya, dan ketiga,
berjanji untuk tidak melakukan perbuatan maksiat tersebut kembali seperti allah sebutkan
dalam al quran

‫ِإاَّل اَّلِذ يَن َتاُبوا َو َأْص َلُحوا َو َبَّيُنوا َفُأوَلِئَك َأُتوُب َع َلْيِه ْم َو َأَنا الَّتَّواُب الَّر ِح يُم‬

Kecuali mereka yang telah bertaubat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya).


Mereka itulah yang Aku terima taubatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang. – (Q.S Al-Baqarah: 160)

3
3. Husnuzhan (Berbaik Sangka) Husnuzhan artinya berbaik sangka. Lawan katanya
adalah yang artinya berburuk sangka. Husnuzhan terhadap keputusan Allah Swt.
merupakan salah satu akhlak terpuji. Di antara ciri akhlak terpuji ini adalah ketaatan
yang sungguh-sungguh kepada-Nya. Karena sesungguhnya apa yang ditentukan
oleh Allah kepada seorang hamba adalah jalan yang terbaik baginya. Allah itu
tergantung kepada prasangka hambanya. Sudah menjadi keharusan bagi setiap
muslim agar bersikap husnuzhan kepada Allah. Dengan berbaik sangka kepada
Allah, seorang hamba akan menjadi tenteram dan damai pikirannya. Selain itu,
dalam menjalankan aktivtas sehari-harinya, ia akan merasakan kedamaian dan
ketenangan jiwa , seperti rasulallah sebutkan dalam hadist nya

‫ ( ِإَّياُك ْم َو الَّظَّن َفِإَّن َالَّظَّن َأْك َذ ُب َاْلَح ِد يِث ) ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬: ‫َو َعْن َأِبي ُهَرْيَر َة رضي هللا عنه َأَّن َرُس وَل ِهَّللَا صلى هللا عليه وسلم َقاَل‬

Terjemahan hadits : Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk karena sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang
paling bohong." HR Muttafaq Alaihi.

4. Mencintai Rasulullah Saw Nabi Muhammad Saw. adalah nabi utusan Allah yang
harus dimuliakan oleh seluruh umat Islam. Setiap orang beriman haruslah meyakini
bahwa Nabi Muhammd Saw. adalah nabi terakhir, penutup semua nabi dan rasul,
tidak ada lagi nabi setelah Nabi Muhammad Saw. Beliau diutus oleh Allah untuk
seluruh umat manusia hingga hari kiamat. Kedatangan beliau sebagai utusan Allah
merupakan rahmat bagi seluruh alam

5. Sabar Sabar adalah keadaan jiwa yang kokoh, stabil, dan konsekuen dalam
pendirian.Jiwanya tidak tergoyahkan, pendiriannya tidak berubah bagaimanapun berat
tantangan yang dihadapi

6. Syukur Syukur secara etimologi artinya membuka dan menyatakan. Sedangkan secara
terminologi syukur adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada Allah, dan tidak
menggunakannya untuk berbuat maksiat kepada Allah. Syukur adalah akhlak terpuji dari
seorang hamba kepada Allah. Dengan bersyukur atas apa yang Allah berikan menjadikan
hidup seseorang menjadi lebih damai dan tenang. Dengan demikian, ia menjalankan
kehidupan dengan ketenangan jiwa

7. Amanat Amanat adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia, jujur, dan tulus hati dalam
melaksanakan suatu hak yang dipercayakan kepadanya, baik hak itu milik Allah maupun
hak hamba. Oleh karena itu, dapat disebutkan pula bahwa amanat adalah memelihara dan
melaksanakan hakhak Allah dan hak-hak manusia. Amanat dapat berupa pekerjaan,
perkataan, dan kepercayaan hati
‫ َو َال ْي ـَن َمِلْن َال َع ْه َد َل ـُه‬، ‫ َال ْي ـَم اَن َمِلْن َال َأ َم اَن ـَة َل ُه‬: ‫ َّال َق اَل‬، ‫َم ا َخ َط َب َن ا َن ُّي َص َّل ى ُهللا َع َل ْي َو َس َّل َم‬
‫ِد‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِه‬ ‫ِب ِهللا‬

4
Artinya :

“Tidaklah Nabiyullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah kepada kami,


melainkan beliau bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki
(sifat) amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati
janjinya.” (As Silsilah as Shahihah)

8. Jujur Jujur adalah memberitahukan, menuturkan sesuatu dengan sebenarnya, sesuai


dengan fakta kejadiannya

9. Al-Haya (Malu) Al-Haya (malu) adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan
keengganan melakukan sesuatu yang tidak baik. Orang yang memiliki sifat malu
apabila melakukan sesuatu yang tidak patut atau tidak baik akan terlihat gugup,
misalnya wajahnya menjadi merah. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki rasa
malu akan melakukan hal tersebut dengan tenang tanpa ada rasa gugup sedikit pun.
Sifat malu adalah akhlak terpuji yang menjadi keistimewaan ajaran Islam. Islam
juga memandang sifat malu perlu dimiliki oleh seluruh umatnya. Dengan sifat malu,
seseorang akan malu kepada diri sendiri dan kepada orang lain untuk melakukan
perbuatan yang tidak baik.

‫ َع ْن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن‬، ‫ َع ْن ُس َهْيٍل‬، ‫ َقاَل َح َّد َثَنا ُس ْفَياُن‬، ‫ َقاَل َو َح َّد َثَنا َأُبو ُنَع ْيٍم‬، ‫ َع ْن ُس ْفَياَن‬،‫ َقاَل َح َّد َثَنا َأُبو َداُو َد‬، ‫َأْخ َبَر َنا َأْح َم ُد ْبُن ُس َلْيَم اَن‬
‫ َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا صلى هللا عليه وسلم “ اِإل يَم اُن ِبْض ٌع َو َس ْبُعوَن ُش ْع َبًة َأْفَض ُلَها َال ِإَلَه ِإَّال‬،‫ َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة‬،‫ َع ْن َأِبي َص اِلٍح‬، ‫ِد يَناٍر‬
‫ُهَّللا َو َأْو َض ُع َها ِإَم اَطُة اَألَذ ى َع ِن الَّطِريِق َو اْلَحَياُء ُش ْع َبٌة ِم َن اِإل يَم اِن‬

Diceritakan bahwa Abu Hurairah berkata: “Rasulullah [SAW] bersabda: ‘Iman memiliki tujuh
puluh cabang aneh, yang paling bajik adalah La ilaha illallah (tidak ada yang layak disembah
kecuali Allah) dan yang paling kecil adalah menghilangkan sesuatu yang berbahaya dari jalan.
Dan kesopanan (Al-Haya ‘) adalah cabang iman.’

E. KESIMPULAN

Akhlak adalah sifat yang tumbuh dan menyatu dalam diri seseorang. Bagi umat Islamakhlak terpuji
(mahmudah) adalah seperti apa yang terdapat pada diri Nabi Muhammad Saw. Karena, sifat-sifat dan
perangai yang terdapat pada beliau adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun
hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum Muslimin. Yang telah dikatan rasullah di dalam
hadistnya

5
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." Artinya:
"Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR. Al-Baihaqi).

Anda mungkin juga menyukai