Anda di halaman 1dari 8

PERBUATAN TERCELA

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Al Islam, dengan judul: "Perbuatan Tercela"

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagiperkembangan dunia pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara istilah Imam al Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah suatu sifat baik yang
biasanya akan memiliki akhlak yang baik juga dan sebaliknya jika seseorang yang memiliki
sifat tidak baik cenderung memiliki akhlak yang tercela.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Akhlak Mazmumah


Akhlak adalah sekumpulan sifat yang dimiliki seseorang yang melahirkan perbuatan baik dan
buruk. Dalam tugas ini kami membahas mengenai Akhlak Mazmumah, sifat-sifat ini hanya
akan mengarahkan seseorang berperilaku tercela.
Pengertian akhlak mazmumah yaitu segala bentuk perbuatan manusia yang dapat
mendatangkan kemudhorotan bagi diri sendiri dan orang lain, serta dapat membahayakan
iman dan mendatangkan dosa. Adapun perintah menjauhi akhlak tercela ini tertera dalam
Alquran surah Al-An'am ayat 151:

‫ُقْل َتَع اَلْو ا َاْتُل َم ا َح َّر َم َر ُّبُك ْم َع َلْيُك ْم َااَّل ُتْش ِرُك ْو ا ِبٖه َش ْئًـا َّو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح َس اًنۚا َو اَل َتْقُتُلْٓو ا َاْو اَل َد ُك ْم ِّم ْن ِاْم اَل ٍۗق َنْح ُن َنْر ُزُقُك ْم َو ِاَّياُهْم‬
‫َۚو اَل َتْقَر ُبوا اْلَفَو اِحَش َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَۚن َو اَل َتْقُتُلوا الَّنْفَس اَّلِتْي َح َّر َم ُهّٰللا ِااَّل ِباْلَح ِّۗق ٰذ ِلُك ْم َو ّٰص ىُك ْم ِبٖه َلَع َّلُك ْم َتْع ِقُلْو َن‬
Yang artinya:
"Janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya
maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
[membunuhnya] melainkan dengan sesuatu [sebab] yang benar. Demikian itu yang
diperintahkan kepadamu supaya kamu memahaminya,"(QS. Al-An'am [6]: 151).
Terdapat banyak jenis dari akhlak mazmumah. Dalam uraian "Menghindari Akhlak Tercela"
yang diterbitkan Kementerian Agama RI, disebutkan beberapa akhlak tercela seperti mabuk-
mabukan, judi, zina, dusta, iri dengki, dan lain sebagainya.
Contoh Akhlak Mazmumah :
1). Mabuk-Mabukan
Mabuk-mabukan adalah tindakan tercela yang dilarang dalam Islam. Bentuknya
adalah dengan mengonsumsi minuman keras atau yang memabukkan. Setiap
minuman keras, baik itu diminum dalam kadar banyak hingga mabuk, ataupun sedikit,
tetap haram di sisi Allah SWT. Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
"Setiap yang memabukkan itu khamar, sedangkan setiap khamar itu haram," (H.R.
Muslim).
2). Dusta
Perilaku dusta adalah induk banyak maksiat dan dosa. Dusta dilakukan dengan
menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Saking buruknya
tindakan dusta ini, Rasulullah SAW membandingkannya dengan dosa syirik atau
menyekutukan Allah SWT.
Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
"Kesaksian yang dusta itu sama dengan mempersekutukan Allah SWT," (H.R.
Timidzi).
"Berhati-hatilah kalian pada dusta karena dusta membawa kepada kekejian dan
kekejian membawa ke neraka, seseorang yang selalu berdusta maka akan ditulis di
sisi Allah sebagai pendusta," (H.R. Timidzi).
3). Iri
Iri hati adalah sebuah emosi yang timbul karena merasa kurang senang, kurang bersyukur
dengan apa yang dimilikinya dan cemburu dengan apa yang didapatkan atau dimiliki oleh
orang lain karena dia anggap hal tersebut lebih dari apa yang dimilikinya. Iri dengki
merupakan sebuah sifat yang termasuk kedalam salah satu penyakit hati.
Dalam hadis riwayat Bukhari, nabi Saw bersabda:

‫َقاَل َر ُسوُل ِهٌللا َص ٌلي ُهٌللا َع َليِه َو َس ٌلم آلَحَس َد أآل فِي اثَنَتيِن َر ُجُل اَتاُه ُهٌللا الُقراَن َفُهو َيُقوُم ِبه‬: ‫َعن ابِن ُع َم َر َر ضي ُهٌللا َعنهَا َقاَل‬
‫اَنأَء الًليِل َو اَنأَء الَنَهاِر َو َر ُجُل اعَطاُه َم اآل َفُهَو ُينفق ِم نُه اَنأَء اٌلَلِيل َو اَنأَء الٌنَهاِر‬.
(‫)رواه البخارى ومسلم والترمذى والنسائى وأبن ماجه‬.
Dari Ibnu Umar ra berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Tidak diperbolehkan hasad (iri
hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan
membaca/menghafal Alquran). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang
dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari.” (HR.
Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa’i)
4). Sombong
Sombong atau yang biasa disebut dengan istilah kibr, takabbur dan istikbar adalah sifat
dimana seseorang tersebut melihat dirinya sendiri jauh lebih hebat atau lebih besar
dibandingkan dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Orang sombong itu memandang
bahwa dirinya ini sempurna dibandingkan dengan orang lain.
Nabi Muhammad SAW bersabda :

‫اَل َيْدُخ ُل اْلَج َّنَة َم ْن َك اَن ِفي َقْلِبِه ِم ْثَقاُل َذ َّر ٍة ِم ْن ِكْبٍر َقاَل َر ُجٌل ِإَّن الَّرُج َل ُيِح ُّب َأْن َيُك وَن َثْو ُبُه َح َس ًنا َو َنْع ُلُه َح َس َنًة َقاَل ِإَّن َهَّللا‬
‫َجِم يٌل ُيِح ُّب اْلَج َم اَل اْلِكْبُر َبَطُر اْلَح ِّق َو َغ ْم ُط الَّناِس‬
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya ada sebiji dzahrrah dari kesombongan.”
(HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW bersabda :

‫اْلِكْبُر َبَطُر اْلَح ِّق َو َغ ْم ُط الَّناِس‬


“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim)

5). Ghibah
Ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT dan harus
dihindari oleh umat Islam. Secara etimologi, ghibah berasal dari bahasa Arab (dari kata
ghaabaa yaghiibu ghaiban), yang artinya ghaib, tidak hadir.
Berdasarkan etimologi tersebut, dapat dipahami bahwa ghibah ialah bentuk 'ketidakhadiran
seseorang' dalam sebuah pembicaraan. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
ghibah yaitu kegiatan membicarakan keburukan (keaiban) orang lain atau bergunjing.
Ghibah merupakan perbuatan membicarakan keburukan atau aib orang lain. Meskipun yang
dibicarakan sesuai dengan kenyataan, tetapi ghibah tetaplah suatu perbuatan yang zalim.
Allah SWT menggambarkan perilaku orang yang suka ghibah atau menggunjing dan
membicarakan orang lain dalam Surat Hujurat Ayat 12:
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ٱْج َتِنُبو۟ا َك ِثيًرا ِّم َن ٱلَّظِّن ِإَّن َبْع َض ٱلَّظِّن ِإْثٌم ۖ َو اَل َتَج َّسُسو۟ا َو اَل َيْغ َتب َّبْعُض ُك م َبْعًضاۚ َأُيِح ُّب َأَح ُد ُك ْم َأن َيْأُك َل‬
‫َلْح َم َأِخ يِه َم ْيًتا َفَك ِرْهُتُم وُهۚ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل َتَّواٌب َّر ِح يٌم‬
"Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian
prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian
terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka
kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan
Maha penyayang."
Berikut adalah efek dari memiliki akhlak yang tercela:
1. Jadi tidak dengna mudah untuk disenangi oleh berbagai macam orang lainnya
2. Hidup yang dimiliki olehnya menjadi tidak akan dapat pernah tenang
3. Hidup yang dimiliki olehnya akan menjadi lebih sulit didalam
bersyukur
4. Memiliki sebuah bentuk dari kepribadian yang dimana sombong serta angkuh
5. Dapat dianggap sulit untuk dapat mencapai sebuah tujuan yang diinginkannya
6. Menjadi mudah untuk dapat depresi
7. Dapat dengan mudah menjadi lupa dengan segala macam kekurangan
yang manusia tersebut punya
8. Lebih sering mengumbar sisi negatif yang dimiliki oleh orang lain
Doa Terhindar dari Akhlak Mazmumah
Karena tercelanya akhlak mazmumah ini, Nabi Muhammad SAW mengajarkan
umatnya untuk berdoa agar terhindar darinya. Rujukannya adalah hadis sebagai berikut:
"Diriwayatkan dari Qutbah bin Malik RA yang mendengar Rasulullah SAW berdoa: 'Ya
Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela'," (H.R.
Tirmidzi).
Bagi yang ingin meneladani Rasulullah SAW dan berdoa terhindar dari
akhlak mazmumah, dapat melafalkan bacaan sebagai berikut:
‫اللهم إني أعوذ بك من منكرات األخالق واألعمال واألهواء‬
Bacaan latinnya: "Allahumma inni a‘udzu bika min munkarotil akhlaqi wal a’mali wal
ahwa’i"
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu tercela."
Yang artinya :
“Janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak diantaranya
maupun yang tersembuny, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharam
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai