Anda di halaman 1dari 4

4 GOLONGAN YANG DIHARAMKAN MASUK NERAKA

Khutbah I

‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِاَلَه ِإاَّل هللا َو ْح َد ُه ال‬، ‫ َو َأْف َهَم َن ا ِبَش ِر ْي َع ِة الَّن ِبّي الَك ريِم‬، ‫ْالَح ْم ُد ِهلل ْالَح ْم ُد ِهلل اّلذي َه َد اَن ا ُسُبَل الّس َالِم‬
‫ الّلُهَّم َص ِّل و َس ِّلْم َو باِر ْك َع َلى‬،‫ َو َأْش َه ُد َأّن َس ِّيَد َن ا َو َن ِبَّي َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر سوُله‬،‫ ُذ و ْالَج الِل َو اإلْك رام‬،‫َش ِر يك َله‬
‫ أْو ُصْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي‬،‫ َف َي اأُّي َه ا اِإلْخ َو ان‬: ‫ َأَّما َب ْع ُد‬،‫َس ِّيِدنا ُم َح ّمٍد َو َع َلى اِله َو أْص حاِبِه َو الَّت اِبعيَن ِبإْح ساِن إَلى َي ْو ِم الِّد ين‬
‫ ِبْس ِم ِهللا‬،‫ َأُعْو ُذ ِباِهلل ِمَن اَّلشْي َط اِن الَّر ِج ْيم‬: ‫ َق اَل ُهللا َت َع الَى ِفي ْالُقْر اِن ْالَك ِر يْم‬، ‫ِبَت ْق َو ى ِهللا َو َط اَعِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْف ِلُحْو ْن‬
‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َي ْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَب ُك ْم َو َم ْن‬،‫ َي اَأُّي َه ا اَّلِذيَن َآَم ُنوا اَّتُقوا هللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َس ِديًد ا‬: ‫الَّر ْح مِن الَّر ِحْي ْم‬
‫ َي ا َاُّي َه ا اَّلِذْي َن آَم ُنْو ا اَّت ُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َت ُمْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم‬:‫ وقال تعالى‬.‫ُيِط ِع هللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َف اَز َفْو ًز ا َعِظ يًما‬
‫ َص َد َق ُهللا الَعِظ يْم‬. ‫ُمْس ِلُمْو َن‬
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Setelah melaksanakan shalat lima waktu, kita terbiasa berdoa
seperti doa yang ada pada surat Al-Baqarah ayat 201:

‫َر َّبنا آِتنا ِفي الُّد ْن يا َح َس َن ًة َو ِفي اآْل ِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقنا َع ذاَب الَّن اِر‬
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari siksa
neraka." Pertanyaannya, bagaimana agar kita terhindar dari siksa neraka? Tentu kita akan
menjawabnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.

Beliau telah memberikan beberapa penjelasa n, yang akan menghindarkan kita dari siksa neraka.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab
musnadnya Juz 7 halaman 53 sebagaimana berikut:

ِ‫الَّن اس‬ ‫ُحِّر َم َع َلى الَّن اِر ُك ُّل َه ِّي ٍن َلِّي ٍن َس ْه ٍل َقِر يٍب ِمَن‬
“Diharamkan atas api neraka, setiap orang yang rendah hati, lemah lembut, mudah, serta dekat dengan
manusia” (HR Ahmad). Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Golongan pertama orang yang tidak
masuk neraka adalah orang yang rendah hati, tidak sombong, dan tidak meremehkan orang lain.
Menurut Abu Hatim dalam kitab Raudlatul Uqala’ wa Nuzhatul Fudlala’, wajib bagi orang yang berakal
untuk rendah hati (tawadhu’) dan menjauhi sikap sombong terhadap orang lain. Orang yang rendah hati
akan selalu meningkat derajat dan posisinya. Hal tersebut sesuai dengan Sabda Nabi:

‫َو َم ا َت َو اَض َع َأَح ٌد ِهَّلِل ِإاَّل َر َف َع ُه ُهَّللا َع َّز َو َج َّل‬


“Tiada orang yang rendah hati karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya” (HR Ahmad).
Berbeda dengan orang sombong, orang yang menganggap dirinya melebihi terhadap orang lain, merasa
dirinya paling benar, ia tidak akan dapat merasakan surga Allah ‫ﷻ‬. Sebagaimana Sabda Nabi yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim juz 1: ‫اَل َي ْد ُخ ُل اْلَج َّنَة َم ْن َك اَن ِفي َقْلِبِه ِم ْث َقاُل َذ َّر ٍة ِمْن ِكْب ٍر‬
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di hatinya terdapat seberat biji kesombongan.” Mengapa
orang yang sombong tidak dapat masuk surga? Menurut Syekh Abdul Aziz dalam kitabnya Mawaridu
Dham’an li Durusiz Zaman juz 2, karena sombong menjauhkan seseorang dari akhlak seorang mukmin.
Orang sombong tidak bisa mengasihi orang mukmin seperti ia mencintai diri sendiri.

Ia tidak memiliki sikap rendah hati, erat dengan ujaran kebencian, sikap dendam, marah, iri, dengki,
bahkan ekstremisme. Ia juga sulit menerima nasihat kebaikan, tidak dapat menahan diri dari amarah,
mudah mengumpat, dan meremehkan orang lain. Orang sombong dekat dengan sikap tercela.
Sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya:

‫ َو َغْم ُط الَّن اِس‬، ‫اْلِكْبُر َب َط ُر اْلَح ِّق‬


“Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain” (HR Muslim). Agar terhindar dari
kesombongan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz menyisihkan hartanya setiap hari satu dirham untuk
memberi makan kepada umat Islam yang membutuhkan serta makan bersama mereka. Selain itu, Gus
Baha’ juga memiliki cara agar tidak sombong, yaitu membelanjakan uang pemberian orang fakir, berapa
pun jumlahnya, untuk membeli kebutuhan pokok. Hal itu dilakukan agar beliau mengingat pernah
makan uang orang fakir. Itu cara beliau agar dapat terhindar dari kesombongan.

Kedua, layyin, yaitu orang yang lemah lembut dan santun, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
Menurut Imam At-Thabari dalam kitabnya Tafsir At-Thabari juz 6, beliau menyampaikan bahwa sifat
lemah lembut dan kasih sayang merupakan rahmat dari Allah ‫ ﷻ‬untuk umat manusia. Sebagaimana
firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 159:

‫َف ِبَم ا َر ْح َم ٍة ِمَن ِهَّللا ِلْن َت َلُهْم َو َلْو ُكْن َت َفًّظ ا َغ ِليَظ اْل َقْلِب اَل ْن َفُّضوا ِمْن َح ْو ِلَك‬
“Dengan rahmat dari Allah ‫ ﷻ‬engkau (Nabi Muhammad) lemah lembut terhadap umat, seandainya
engkau kaku dan keras hati niscaya umat akan menyingkir darimu.” Imam At-Thabari menjelaskan
bahwa dengan rahmat dan kasih sayang Allah terhadap Nabi dan umatnya, Rasulullah menjadi pribadi
yang penuh kasih sayang, mudah, dan penuh dengan kebaikan.

Nabi selalu menahan diri dari kaum yang menyakitinya, mengampuni orang yang berdosa, dan bersikap
lunak terhadap umatnya. Seandainya Nabi bersikap keras dan kaku, tentu umat akan meninggalkan
Nabi. Namun Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi dan umatnya, sehingga dengan rahmat Allah,
Nabi mengasihi terhadap umatnya. Tidak hanya itu, sikap lemah lembut dan kasih sayang merupakan
prinsip dan pokok dari sebuah kebaikan. terbukti orang yang tidak memiliki sikap lemah lembut dan
kasih sayang, ia terhalang untuk melakukan kebaikan. sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim
dalam Kitab Shahih Muslim juz 4 hlm 2003:

‫ ُيْح َر ِم اْلَخ ْي َر‬، ‫َم ْن ُيْح َر ِم الِّر ْف َق‬


“Barangsiapa tiada memiliki kelembutan, baginya tiada kebaikan” (HR Muslim) Maksudnya orang
tidak memiliki sikap lemah lembut dan kasih sayang, ia akan terhalang dari segala kebaikan. karena
kebaikan tiada bisa dilakukan kecuali dengan kelembutan dan kasih sayang. Ketiga, sahlun, yaitu orang
yang mudah, tidak sulit, ringan baginya memberikan bantuan terhadap orang lain, baik dengan tenaga,
pikiran, maupun harta. Ia ringan memberikan sebagian hartanya untuk membantu saudaranya yang
membutuhkan, apalagi di masa banyak terjadi musibah saat ini.

Bantuan dapat disalurkan secara langsung atau melalui lembaga terpercaya, seperti LAZISNU, BAZNAS,
atau lainnya. Tujuannya adalah meringankan saudara kita yang tengah terkena musibah. Mengapa
orang yang ringan membantu saudaranya diharamkan masuk neraka? Karena orang mau memudahkan
dan membantu kesulitan orang lain, akan diberikan kemudahan oleh Allah ‫ﷻ‬, baik di dunia maupun
di akhirat kelak, termasuk kemudahan masuk surga dan terhindar dari neraka.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim Juz 4 halaman 2074,
Nabi bersabda:

‫ َن َّفَس ُهللا َع ْن ُه ُك ْر َب ًة ِمْن‬،‫ «َم ْن َن َّفَس َع ْن ُمْؤ ِم ٍن ُك ْر َب ًة ِمْن ُك َر ِب الُّد ْن َي ا‬: ‫َق اَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ َس َت َر ُه ُهللا ِفي‬،‫ َو َم ْن َس َت َر ُمْس ِلًما‬،‫ َي َّس َر ُهللا َع َلْيِه ِفي الُّد ْن َي ا َو اآْل ِخَر ِة‬، ‫ َو َم ْن َي َّس َر َع َلى ُمْع ِس ٍر‬،‫ُك َر ِب َي ْو ِم اْل ِقَي اَم ِة‬
‫ َو ُهللا ِفي َع ْو ِن اْل َعْبِد َم ا َك اَن اْلَع ْب ُد ِفي َع ْو ِن َأِخيِه‬،‫الُّد ْن َي ا َو اآْل ِخَر ِة‬
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di
hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di
dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan
akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya” (HR Muslim).
Keempat, qarib, yaitu akrab, dekat, mengeluarga, pandai berkomunikasi, menyenangkan, dan murah
senyum. Selalu menebar salam jika bertemu dengan orang lain.

Banyak ajaran Islam yang mengajarkan agar manusia saling akrab, dekat, dan mengeluarga.
Sebagaimana Sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Kitab Shahih al-Bukhari, Juz 1
hlm 12:

‫ َح َّت ى ُيِحَّب َأِلِخيِه َم ا ُيِحُّب ِلَن ْف ِس ِه‬، ‫َال ُيْؤ ِمُن َأَح ُد ُك ْم‬
“Tidak sempurna iman dari kalian hingga kalian mencintai apa-apa bagi saudaranya sebagaimana ia
mencintai apa-apa bagi diri sendiri” (HR al-Bukhari). Nabi juga menganjurkan umatnya untuk saling
memberi hadiah. Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Adabul Mufrad, juz 1. Nabi
bersabda: ‫“ َت َه اُدوا َت َح اُّبوا‬Salinglah memberi hadiah, kalian akan saling mengasihi” (HR al-Bukhari).

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin juz 2 menjelaskan bahwa memberikan hadiah kepada
saudaranya sangat dianjurkan oleh agama dengan tujuan untuk merekatkan persaudaraan dan kasih
sayang. Merekatkan persaudaraan dan persahabatan merupakan salah satu ajaran agama Islam. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita tidak masuk neraka adalah selalu menjadi
manusia yang rendah hati, lemah lembut, memberikan kemudahan, dan akrab dengan orang lain.
Semoga kita semua selalu mendapatkan rahmat Allah agar kita menjadi manusia yang haram masuk
neraka dan dimasukkan surga Allah ‫ﷻ‬. Aamiin.
‫بَاَر َك ُهللا ِلْي َو لكْم ِفي الُقْر آِن الَعِظ ْي ِم ‪َ ،‬و َنَفَع ِنْي َو ِإّياُك ْم ِباآلياِت وِذ ْك ِر الَح ِكْي ِم ‪ .‬إّن ُه َت عَاَلى َج ّو اٌد َك ِر ْي ٌم َمِلٌك َب ٌّر‬
‫َر ُؤ ْو ٌف َر ِحْي ٌم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َع لَى ِإْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َع لَى َت ْو ِفْيِقِه َو ِاْمِتَن اِن ِه‪َ .‬و َأْش َه ُد َأْن َال ِاَل َه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْي َك َل ُه‬
‫َو َأْش َه ُد أَّن َس ِّيَد َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّد اِع ى إلَى ِر ْض َو اِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد ِو َع َلى َاِل ِه َو َأْص َح اِبِه‬
‫َو َس ِّلْم َت ْس ِلْيًما ِك ثْيًر ا َأَّما َب ْع ُد َف يَا َاُّي َه ا الَّن اُس ِاَّتُقواَهللا ِفْي َم ا َأَمَر َو اْن َت ُهْو ا َع َّما َن َه ى َو اْع َلُمْو ا َأَّن َهللا َأَمَر ُك ْم ِب َأْم ٍر َب َد َأ‬
‫ِفْيِه ِبَن ْف ِس ِه َو َث ـَن ى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه َو َق اَل َت عَاَلى ِإَّن َهللا َو َمآلِئَكَت ُه ُيَص ُّلْو َن َع لَى الَّن ِبى ي‪UU‬آ َاُّي َه ا اَّل ِذْي َن آَم ُن ْو ا َص ُّلْو ا‬
‫َع َلْيِه َو َس ِّلُمْو ا َت ْس ِلْيًما‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َن ا ُم َح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّيِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َاْن ِبيآِئ َك‬
‫َو ُرُس ِلَك َو َمآلِئَك ِة ْالُم َق َّر ِبْي َن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَف اِء الَّر اِش ِدْي َن َأِبى َب ْك ٍر َو ُع َم ر َو ُع ْث َم ان َو َع ِلى َو َع ْن َب ِقَّي ِة‬
‫الَّص َح اَبِة َو الَّت اِبِعْي َن َو َت اِبِعي الَّت اِبِعْي َن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَي ْو ِم الِّد ْي ِن َو اْر َض َع َّن ا َمَع ُهْم ِبَر ْح َمِت َك َي ا َأْر َح َم الَّر اِحِمْي َن‬
‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو ْالُمْؤ ِم َن اِت َو ْالُمْس ِلِمْي َن َو ْالُمْس ِلَماِت َاَالْح يآُء ِم ْن ُهْم َو ْاَالْم َو اِت اللُهَّم َأِع َّز ْاِإلْس َالَم َو ْالُمْس ِلِمْي َن‬
‫َو َأِذَّل الِّش ْر َك َو ْالُم ْش ِر ِكْي َن َو اْن ُصْر ِع َب اَد َك ْالُم َو ِّح ِدَّي َة َو اْن ُصْر َم ْن َن َص َر الِّد ْي َن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالُمْس ِلِمْي َن َو َد ِّم ْر‬
‫َأْع َد اَء الِّد ْي ِن َو اْع ِل َك ِلَماِت َك ِإَلى َي ْو َم الِّد ْي ِن ‪ .‬اللُهَّم اْد َف ْع َع َّن ا ْالَب َالَء َو ْالَو َب اَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن َو ُس ْو َء ْالِفْت َن ِة‬
‫َو ْالِمَح َن َم ا َظ َهَر ِم ْن َه ا َو َم ا َب َط َن َع ْن َب َلِد َن ا ِاْن ُد وِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْل َد اِن ْالُمْس ِلِمْي َن عآَّم ًة َي ا َر َّب ْالَع اَلِمْي َن ‪.‬‬
‫َر َّب َن ا آِتنَا ِفى الُّد ْن َي ا َح َس َن ًة َو ِفى ْاآلِخَر ِة َح َس َن ًة َو ِقَن ا َع َذ اَب الَّن اِر ‪َ .‬ر َّب َن ا َظ َلْم َن ا َاْنُفَس َن ا َو اإْن َلْم َتْغ ِف ْر َلَن ا َو َت ْر َح ْم َن ا‬
‫َلَن ُك ْو َن َّن ِمَن ْالَخ اِس ِر ْي َن ‪ِ .‬ع َب اَد ِهللا ! ِإَّن َهللا َي ْأُمُر َن ا ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإلْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذي ْالُق ْر بَى َو َي ْن َه ى َع ِن ْالَفْح شآِء‬
‫َو ْالُم ْن َك ِر َو ْالَب ْغ ي َيِع ُظ ُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُروا َهللا ْالَعِظ ْي َم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع لَى ِنَع ِمِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai