Anda di halaman 1dari 4

1

Teks Khutbah Jumat :


PENTINGNYA MENJAGA LISAN

Khutbah Pertama
ِ ‫ـق لِي ُْظ ِه َرهُ َع َلى ال ِّدي‬
‫ْن ُكلِّ ِه َو َل ْو َك ِر َه‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد هّلِل ِ الَّ ِذيْ َأرْ َس َل َرس ُْو َل ُه ِب ْالهُدَ ى َو ِدي‬
ِّ ‫ْن ْال َح‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا‬ ِ ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل‬،‫ْال ُم ْش ِر ُك ْو َن‬
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫هللا‬
ِ ‫ ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬،‫هللا‬
،‫هللا‬ ِ َ‫ َف َياعِ َباد‬.‫ َأمَّا َبعْ ُد‬.‫م َُح َّم ٍد َو َع َلى َألِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َأجْ َم ِعي َْن‬
َ ‫ َيا َأ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬.‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬
‫ُون‬ َ ‫ َف َق ْد َف‬.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…
Satu-satunya makhluq Allah di dunia ini yang diberi kelebihan kemampuan bicara secara sempurna adalah
manusia. Manusia dianugerahi lisan yang berfungsi sebagai alat komunikasi, menyampaikan ide dan
gagasan serta bercengkerama dengan sesama manusia. Oleh sebab itu, kita wajib mensyukuri nikmatnya
lisan ini dengan mempergunakannya secara baik dan untuk hal-hal yang bermanfaat karena semua yang
keluar dari lisan kita akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT. Bahkan Allah SWT berfirman dalam
QS. Qof 18:
ُ ‫ َما َي ْلف‬.
‫ِظ ِمنْ َق ْو ٍل ِإاَّل َلدَ ْي ِه َر ِقيبٌ َعتِي ٌد‬
“Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat (Raqib dan Atid) pengawas
yang selalu siap (mencatat).”

Dalam hal ini rasulullah SAW bersabda:

‫ان يُْؤ مِنُ ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم‬


َ ‫ َمنْ َك‬:‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫ َقا َل َرس ُْو ُل‬:‫َعنْ َأ ِبيْ ه َُري َْر َة َقا َل‬
ُ‫ان يُْؤ مِن‬ َ ‫ َو َمنْ َك‬،ُ‫ض ْي َفه‬ َ ‫ان يُْؤ مِنُ ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم اآلخ ِِر َف ْلي ُْك ِر ْم‬
َ ‫ َو َمنْ َك‬،ُ‫اره‬ َ ‫اآلخ ِِر َفالَ يُْؤ ِذ َج‬
‫ (رواه البخاري‬.‫ُت‬ ْ ‫ َأ ْو لِ َيصْ م‬،‫) ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم اآلخ ِِر َف ْل َيقُ ْل َخيْرً ا‬.
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah bersabda rasulullah SAW: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka janganlah menyakiti tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maka muliakanlah tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah ia berkata yang baik atau diamlah.” (HR. al-Bukhari).

Allah juga menegaskan dalam QS. Al-Baqarah 263:

‫صدَ َق ٍة َي ْت َب ُع َها َأ ًذى َوهَّللا ُ َغنِيٌّ َحلِي ٌم‬


َ ْ‫ َق ْو ٌل َمعْ رُوفٌ َو َم ْغف َِرةٌ َخ ْي ٌر ِمن‬.
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diikuti oleh (hal) yang
menyakitkan. Allah Maha Kaya lagi maha Penyantun.”

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…


Menarik untuk kita perhatikan ayat dan hadis di atas:
Pertama, tidak ada satu patah katapun yang akan terlepas dari catatan malaikat Raqib dan Atid. Imam Ibnu
Katsir menukil tafsir ayat ini:
2

ْ‫ ي ُْك َتبُ ُك ُّل َما َت َكلَّ َم ِب ِه ِمن‬:‫ِظ ِمنْ َق ْو ٍل ِإاَّل َلدَ ْي ِه َر ِقيبٌ َعتِي ٌد} َقا َل‬ ُ ‫ { َما َي ْلف‬:‫َّاس‬
ٍ ‫ْن َعب‬ ِ ‫َع ِن اب‬
ُ ‫ َرَأي‬،‫ت‬
‫ْت‬ ُ ‫ ِجْئ‬،‫ْت‬ُ ‫ َذ َهب‬،‫ْت‬ ُ ‫ َش ِرب‬،‫ت‬ ُ ‫ َأ َك ْل‬:ُ‫ َح َّتى ِإ َّن ُه َلي ُْك َتبُ َق ْولُه‬، ٍّ‫ َخي ٍْر َأ ْو َشر‬.
Ibnu Abbas menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan bahwa: “setiap yang terucap, yang baik
maupun yang buruk akan dicatat (oleh malaikat) bahkan kata-kata yang sederhana sekalipun seperti
engkau mengatakan: aku makan, aku minum, aku pergi, aku datang, dan aku melihat (itu juga akan dicatat
oleh malaikat).”
Kedua, Rasulullah SAW menekankan pentingnya berbicara yang baik, jika terpaksa tidak dapat berbicara
dengan baik maka diamlah! Mengapa demikian? Karena bahaya yang ditimbulkan oleh mulut manusia
sangat besar. Baik bahaya di dunia maupun di akhirat. Banyak orang di dunia ini yang celaka karena lisan
tidak terkontrol. Bahkan kata nabi, “Penyebab masuk neraka adalah dua lubang: Mulut dan Kemaluan.” (HR.
Tirmidzi). Dengan demikian, penjaga bagi lisan agar tidak terjebak dalam bahaya, tidak ada lain kecuali
diam.
Hendaknya kita belajar dari kearifan dan kehati-hatian para sahabat nabi dan para ulama terdahulu.
Diriwayatkan bahwa, karena takutnya akan bahaya lisan, sahabat Abu Bakr ash-shiddiq kemana-mana
mengulum batu kerikil agar lisan tidak mudah mengeluarkan kata-kata yang tak berguna.
Ketiga, dalam QS. Al-Baqarah 263, Allah bahkan menegaskan, bahwa kata-kata yang baik masih lebih baik
daripada sedekah yang diikuti dengan hal yang menyakitkan. Imam Abu Ja’far al-Thabari dalam kitab
tafsirnya mengatakan bahwa qoulun ma’ruf yang dimaksud adalah:

‫ َو ُد َعا ُء الرَّ ج ُِل َأِل ِخ ْي ِه ْالمُسْ ل ِِم‬،ٌ‫ َق ْو ٌل َج ِم ْيل‬.


“Kata yang indah dan doa yang baik untuk saudara muslim.”
Lebih dari itu, rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa yang disebut muslim sejati adalah apabila orang
lain telah selamat dari bahaya lisannya dan tangannya. Demikian diriwayatkan dari Abu Musa:

َ ‫هللا َأيُّ ْالمُسْ لِ ِمي َْن َأ ْف‬


ْ‫ َمن‬:‫ضلُ؟ َقا َل‬ ِ ‫ت َيا َرس ُْو َل‬ ُ ‫ قُ ْل‬:‫َو َعنْ َأ ِبيْ م ُْو َسى َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َقا َل‬
‫ َسلِ َم ْالمُسْ لِم ُْو َن ِمنْ ل َِسا ِن ِه َو َي ِد ِه‬.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…
Agar lisan kita terjaga dari fitnah dan bahaya maka ada beberapa hal yang perlu kita hindari, antara lain:

1. Fudhulul kalam (Berbicara sesuatu yang tidak perlu dan berlebihan)


Rasulullah SAW bersabda:

‫ ِمنْ حُسْ ِن ِإسْ اَل ِم ْال َمرْ ِء‬:‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬ َ ‫هللا‬ِ ‫ب َأنَّ َرس ُْو َل‬
ٍ ِ‫ْن َأ ِبيْ َطال‬
ِ ‫َعنْ َعلِيِّ ب‬
‫ َترْ ُك ُه َما اَل َيعْ ِن ْي ِه‬.
Dari Ali bin Abi Thalib bahwa rasulullah SAW bersabda: “Sebagian dari kesempurnaan Islam seseorang
adalah ketika ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak ia perlukan.” (HR. Imam Malik dalam
al-Muwaththa`).
Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya meriwayatkan hadis berikut:

‫ الَ َخي َْر ِفيْ فُض ُْو ِل ْال َكالَ ِم‬:‫ َعنْ َأ ِبيْ ه َُري َْر َة َقا َل‬.
Dari Abu Hurairah, rasulullah bersabda: “Tidak ada kebaikan dalam fudhulul kalam.”
Yazid ibn Abi Hubaib berkata: “Di antara fitnah orang alim adalah ketika ia lebih senang berbicara daripada
mendengarkan. Jika orang lain sudah cukup berbicara, maka mendengarkan adalah keselamatan.”
3
2. Al-Khaudhu fil bathil (Melibatkan diri dalam pembicaraan yang batil).
Allah SWT menceritakan penghuni neraka. Ketika ditanya penyebabnya, mereka menjawab:

“‫َو ُك َّنا َن ُخوضُ َم َع ْال َخاِئضِ ين‬


(dan adalah kami membicarakan yang batil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya).” QS.
al-Muddatsir 45.

3. Al-Sukhriyyah (Mengolok-olok)
Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat 11:

‫َيسْ َخرْ َق ْو ٌم ِمنْ َق ْو ٍم َع َسى َأنْ َي ُكو ُنوا َخيْرً ا ِم ْن ُه ْم َواَل ن َِسا ٌء ِمنْ ن َِسا ٍء‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
‫ِين آ َم ُنوا اَل‬
ِ ‫َي ُكنَّ َخيْرً ا ِم ْنهُنَّ َواَل َت ْل ِم ُزوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َواَل َت َنا َب ُزوا ِباَأْل ْل َقا‬
‫ب‬ ْ‫ َع َسى َأن‬.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka
yang diolok-olok lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan janganlah pula wanita-wanita
mengolok-olok wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita yang diolok-olok itu lebih baik dari yang
mengolok-olok, dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil
dengan gelar yang buruk”.
Muadz bin Jabal RA berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang mencela dosa saudaranya
yang telah bertaubat, maka ia tidak akan mati sebelum melakukannya.” (HR. At-Tirmidzi).
4. Berbohong dan janji palsu
Mulut sering kali cepat berjanji, kemudian hati mengoreksi dan memutuskan tidak memenuhi janji itu. Sikap
ini menjadi pertanda kemunafikan seseorang. Firman Allah: “Wahai orang-orang beriman tepatilah janji…”
QS. Al-Maidah 1.
Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga hal yang jika ada pada seseorang maka dia adalah munafiq, meskipun
puasa, shalat, dan mengaku muslim. Jika berbicara dusta, jika berjanji ingkar, dan jika dipercaya khianat.”
(Hadis Muttafaq ‘alaih dari Abu Hurairah).

5. Ghibah (bergunjing), mengumpat dan mencela


Ghibah adalah perbuatan tercela yang dilarang agama. Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat
tentang arti ghibah. Jawab para sahabat: “Hanya Allah dan rasul-Nya yang mengetahui.” Sabda nabi:
“Ghibah adalah menceritakan sesuatu dari saudaramu, yang jika ia mendengarnya ia tidak menyukainya.”
Para sahabat bertanya: “Jika yang diceritakan itu memang benar adanya? Jawab nabi: “Jika memang benar
itulah ghibah, jika tidak benar maka kamu telah mengada-ada.” (HR. Muslim).
Kecaman Allah diberikan kepada para pengumpat dan pencela dalam QS. Al-Humazah 1:

‫َو ْي ٌل لِ ُك ِّل ُه َم َز ٍة لُ َم َز ٍة‬


“Kecelakaanlah bagi setiap orang yang suka mengumpat lagi mencela.”

Demikian khutbah ini saya sampaikan, semoga bermanfaat dan kita bisa menjaga lisan kita dengan
sebaik-baiknya.
‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوهُ ِإ َّن ُه‬،ِ‫اِئر ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َمات‬ َ ‫ َوَأسْ َت ْغ ِف ُر‬،‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ َه َذا‬
ِ ‫هللا ْال َعظِ ْي َم لِيْ َو َل ُك ْم َول َِس‬
‫ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬.

Khutbah Kedua
‫‪4‬‬

‫لى َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِامْ ِت َنا ِنهِ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ‬ ‫لى ِإحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد هَّلِل ِ َع َ‬
‫لى ِرضْ َوا ِنهِ‪ .‬اَللَّ ُه َّم‬ ‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّداعِ ى ِإ َ‬ ‫َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى َألِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا َك ِثيْرً ا‪َ .‬أمَّا َبعْ ُد‬ ‫‪َ .‬‬
‫هللا َأ َم َر ُك ْم ِبَأمْ ٍر َبدَ َأ ِف ْي ِه‬ ‫هللا ِف ْي َما َأ َم َر‪َ ،‬وا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى‪َ .‬واعْ َلم ُْوا َأنَّ َ‬ ‫َفيا َ َأ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُوا َ‬
‫لى ال َّن ِبيِّ يآ َأ ُّي َها‬ ‫ُصلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمآلِئ َك َت ُه ي َ‬‫ِب َن ْفسِ هِ‪َ ،‬و َثـ َّنى ِب َماَل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ هِ‪َ .‬و َقا َل َتعا َ َلى‪ِ :‬إنَّ َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬‫الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬
‫ض اللَّ ُه َّم‬ ‫يآِئك َو ُر ُسل َِك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن‪َ .‬وارْ َ‬ ‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى َأ ْن ِب َ‬ ‫َو َسلَّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫ان َو َعلِيٍّ َو َعنْ َب ِق َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن‬ ‫َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن‪َ ،‬أ ِبيْ َب ْك ٍر َو ُع َم َر َوع ُْث َم َ‬
‫ِك َيا َأرْ َح َم‬ ‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمت َ‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬
‫‪.‬الرَّ ا ِح ِمي َْن‬
‫ت اََأْلحْ يآ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَمْ َواتِ‪ ،‬اَللَّ ُه َّم‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اغ ِفرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫ك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة َوا ْنصُرْ َمنْ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َبادَ َ‬ ‫َأعِ َّز ْاِإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ْن‪.‬‬ ‫ِك ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َمات َ‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو دَ مِّرْ اَعْ دَ ا َء ال ِّدي ِ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َن َ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫لعا َل ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا‬ ‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن َعام ًَّة َيا َربَّ ْا َ‬ ‫َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِإ ْن ُدو ِن ْيسِ يَّا َخاص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْلدَ ِ‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا َأ ْنفُ َس َنا َوِإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫آتِنا َ ِفيْ ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َو ِفيْ ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ذِى‬ ‫لع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬ ‫هللا َيْأ ُم ُر َنا ِباْ َ‬
‫هللا! ِإنَّ َ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبادَ ِ‬ ‫َل َنا َو َترْ َحمْ َنا َل َن ُك ْو َننَّ م َِن ْا َ‬
‫لعظِ ْي َم‬ ‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا َ‬
‫هللا ْا َ‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْالقُرْ َ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫لى ن َِع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َلذ ِْك ُر ِ‬ ‫‪َ .‬ي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬

‫‪Referensi :‬‬
‫‪-Naskah Khutbah Jumat Dr. KH. Mohamad Arja Imroni, M.Ag, Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama‬‬
‫‪(PWNU) Jawa Tengah, yang dilansir dari nujateng.com‬‬
‫‪-https://sigijateng.id/‬‬

Anda mungkin juga menyukai