Anda di halaman 1dari 5

Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan


PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah : Jum’at Kelima
Tanggal : 7 R.Awwal 1445H. / 22 Sept. 2023M.
Tema : “Dua Perkara yang Paling Utama untuk Dimiliki Seorang
Mukmin.”
Disiapkan oleh : K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), [Pembina Kerohanian Islam
Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta]

Khutbah Pertama

َ‫ ﴿ َوٱلَّ ِذين‬:‫ َأ ُعو ُذ بِاهَّلل ِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِج ِيم‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ ْالقَاِئ ُل فِي ُمحْ َك ِم التَّ ْن ِزي ِل‬
ْ ُ‫ت لَنُ َكفِّ َر َّن َع ْنهُ ْم َسيِّـَٔاتِ ِه ْم َولَنَجْ ِزيَنَّهُ ْم َأحْ َسنَ ٱلَّ ِذى َكان‬
‫وا‬ ِ ‫صلِ ٰ َح‬َّ ٰ ‫وا ٱل‬
ْ ُ‫وا َو َع ِمل‬
ْ ُ‫َءا َمن‬
‫صحْ بِ ِه َو َم ْن‬ َ ‫صاَل ةُ ال َّساَل ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوآلِ ِه َو‬ َّ ‫] َوال‬7 :‫يَ ْع َملُونَ ﴾ [العنكبوت‬
‫صينِيـ نَ ْف ِسي َوِإيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى‬ ِ ‫ ُأو‬،ِ‫اعبَا َد هللا‬ ِ َ‫ فَي‬:‫ ّأ َّما بَ ْع ُد‬،‫ِّين‬
ِ ‫تَبِ َعهُ بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ْالد‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوال تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم‬ َّ ‫ ﴿يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬:‫هللاِ لِقَوْ لِ ِه تَعالى‬
﴾ َ‫ُم ْسلِ ُمون‬
Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Di hari Jumat yang penuh berkah ini, mari kembali kita mengingatkan
diri kita untuk bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa,
sebagaimana Allah berfirman: ‫ن‬ ُ َ‫ق ُت ٰقىتِ ٖه َواَل ت‬
َّ ‫م ْو ُت‬ َ ‫ن ٰا َم ُنوا اتَّ ُقوا ال ٰل ّ َه‬
َّ ‫ح‬ َ ‫يٰ ٓاَيُّ َها الَّ ِذ ْي‬
َ‫م ْون‬
ُ ِ‫ُّسل‬
ْ ‫مم‬ْ ‫“ اِاَّل َواَ ْن ُت‬Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah
kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah
kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (QS. Ali 'Imran: 102)

Di bulan Rabi’ul Awwal ini, di mana Baginda Nabi Muhammad, saw.


dilahirkan, ada baiknya kita mempelajari dan menghayati sabda-
sabdanya, sebagai bukti kecintaan kita kepada beliau. Maka dalam
khutbah kali ini, khatib ingin menerangkan sebuah sabda Rasulullah,
saw. yang ditulis dalam Kitab Munabbihaat ‘alal Isti’daad li-Yaumil
Hisaab oleh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, yang disyarahkan oleh Syaikh
Nawawi Al-Bantaniy dalam kitabnya yang terkenal dengan
judul“Nashaa-ihul Ibad.” Tentang: “Dua Perkara yang Paling
Utama untuk Dimiliki oleh Seorang Mukmin.”

Dua perkara itu berdasarkan sebuah hadits yang sanadnya bersambung


kepada Abu Hurairah, ra. dan diriwayatkan oleh Asy-Syakhowi, yaitu: "
‫ن‬َ ‫م ْي‬
ِ ِ‫سل‬ ُ ‫ان باهللِ وال َّن ْف ُع لِ ْل‬
ْ ‫م‬ ُ ‫م‬َ ‫ اِإل ْي‬،‫ما‬
َ ‫ل ِم ْن ُه‬ َ ‫ي َء َأ ْف‬
ُ ‫ض‬ ْ ‫ش‬ ِ ‫صلَ َت‬
َ َ ‫ان ال‬ َ " / “Dua perka
ْ ‫خ‬
yang tidak ada suatu apa pun yang lebih utama dari keduanya, yaitu:
iman kepada Allah dan bermanfaat kepada kaum muslimin.”
(Diriwayatkan oleh Asy-Syakhowi dengan sanadnya dari Abu Hurairah)

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

1 Teks Khutbah Jum’at PT. PAMA PERSADA NUANTARA, Site KPC Sangatta
Pertama: Beriman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah kunci keselamatan di akhirat, tanpa iman
segala amal baik kita di dunia akan menjadi sia-sia. Dan, konsekwensi
beriman kepada Allah adalah juga mengimani seluruh rukun iman.
Sebab, jika ada satu saja dari 6 rukun iman yang diinkari, maka iman
kita tidak diterima.

Allah berfirman: ‫ض َذهَبًا َولَ ِو ٱ ْفتَد َٰى‬


ٓ ِ ْ‫وا َوهُ ْم ُكفَّا ٌر فَلَن يُ ْقبَ َل ِم ْن َأ َح ِد ِهم ِّملْ ُء ٱَأْلر‬
ْ ُ‫ُوا َو َمات‬
ْ ‫ِإ َّن ٱلَّ ِذينَ َكفَر‬
ٰ ٰ ‫ُأ‬
ِ َّ‫ بِ ِٓۦه ۗ وْ لَِئكَ لَهُ ْم َع َذابٌ َألِي ٌم َو َما لَهُم ِّمن ن‬/ “Sesungguhnya orang-orang kafir
َ‫ص ِرين‬
(yakni tidak beriman dengan rukun iman dalam islam) dan mereka mati
dalam keadaan kafir, maka tidak akan diterima dari salah seorang dari
mereka emas sepenuh bumi, walau pun mereka menebus (dirinya agar
selamat) dengannya. Untuk mereka siksaan yang pedih dan mereka
tidak akan mendapat (siapa pun) sebagai penolong.” (Ali Imran: 91)

Ketika dimintai nasehat oleh seorang sahabat, Rasulullah, saw.


bersabda: ‫م‬ْ ‫اس َت ِق‬
ْ ‫م‬َّ ‫ت بِاهللِ ! ُث‬ ْ ‫ ق‬/“Nyatakan, ‘Aku beriman kepada
ُ ‫ُل آ َم ْن‬
Allah kemudian beristiqamahlah!” (Hr. Muslim). Artinya, setelah
menyatakan beriman, seorang mukmin harus menjaga imannya dengan
istiqamah, yakni menurut Ibnu Rajab, “tegak lurus menempuh jalan
agama yang lurus, tidak bengkok ke kanan atau ke kiri, serta menaati
Allah secara lahir-batin dan meninggalkan segala larangan-Nya.”

Seperti yang diisyaratkan dalam firman Allah: ِ ‫ط َرتَ هّٰللا‬ ْ ِ‫ك لِل ِّد ْي ِن َحنِ ْيفً ۗا ف‬
َ َ‫فَاَقِ ْم َوجْ ه‬
َ ‫اَل‬ َّ َ ْ َ ٰ ۙ َ ْ ٰ ‫هّٰللا‬ ْ ‫اَل‬ ۗ َ َّ َ َ َّ
ۙ َ‫اس يَ ْعل ُموْ ن‬ ِ ‫ك ال ِّديْنُ القيِّ ُم َول ِك َّن اكث َر الن‬
َ ِ‫ق ِ ۗذل‬ َ ‫ التِ ْي فط َر الن‬/ “Dan
ِ ‫اس َعل ْيهَا تَ ْب ِدي َْل لِ َخل‬
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) yang lurus,
(sebagai) fitrah Allah yang mana manusia diciptakan atas (fitrah) itu,
tidak ada perubahan pada ciptaan Allah, itulah agama yang lurus, akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah


Menunjukkan betapa pentingnya iman kepada Allah adalah ia menjadi
penentu keselamatan di akhirat. Seperti sabda Rasulullah, saw.: « َ‫َم ْن َكان‬
َ‫»آخ ُر كَاَل ِم ِه اَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ َد َخ َل ْال َجنَّة‬
ِ / “Barangsiapa yang akhir kalamnya adalah
(ucapan) “laa ilaah illallaah, dia akan masuk surga.” (Hr. Abu Dawud
dari Muadz bin Jabal)

Namun, agar kalimat tauhid tertanam kokoh dalam diri kita, dan agar
bisa menjadi ucapan terakhir kita, maka butuh pembuktian dan
pengamalan selama hidup di dunia. Dan itulah istiqomah, sebagaima
ۤ
disebut dalam firman Allah: ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ قَالُوْ ا َربُّنَا هّٰللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموْ ا تَتَنَ َّز ُل َعلَ ْي ِه ُم ْال َم ٰل ِٕى َكةُ اَاَّل تَ َخافُوْ ا‬
َ‫ َواَل تَحْ َزنُوْ ا َواَب ِْشرُوْ ا بِ ْال َجنَّ ِة الَّتِ ْي ُك ْنتُ ْم تُوْ َع ُدوْ ن‬/ “Sesungguhnya orang-orang yang
berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka istiqomah (tegak
lurus dalam keimanannya), maka (menjelang kematiannya) para
malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
kepadamu” (Fusshilat: 30)

2 Teks Khutbah Jum’at PT. PAMA PERSADA NUANTARA, Site KPC Sangatta
Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Kedua: Bermanfaat bagi Kaum Muslimin
Islam tidak hanya mengajarkan tauhid dan ibadah kepada Allah
semata-mata. Bahkan tidak sempurna iman seseorang jika
keimanannya kepada Allah tidak diikuti dengan kebaikan kepada
sesama manusia. Maka Allah, Swt. menyebut penyebab kehinaan yang
‫هّٰللا‬
ِ َّ‫ت َعلَ ْي ِه ُم ال ِّذلَّةُ اَ ْينَ َما ثُقِفُ ْٓوا اِاَّل بِ َح ْب ٍل ِّمنَ ِ َو َح ْب ٍل ِّمنَ الن‬
dialami oleh Ban Israil: ‫اس‬ ْ َ‫ُرب‬
ِ ‫ض‬/
“Mereka ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika
mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (hubungan)
dengan manusia.” (Ali Imran: 112). Dari ayat ini bisa diambil pelajaran,
bahwa kemuliaan seorang hamba itu bergantung kepada hubungan
baiknya kepada Allah dan hubungan baiknya kepada sesama hamba.

Maka di antara perkara yang utama yang harus dimiliki oleh seorang
mukmin, di samping beriman dan mentauhidkan Allah, adalah bisa
bermanfaat kepada orang lain. Nabi bersabda: ‫اس‬ ِ َّ‫َأ َحبُّ ْال ِعبَا ِد إلَى هللاِ تَعالَى َأ ْنفَ ُع الن‬
‫ض‬ ْ َ‫ ي‬،‫ب ْال ُمْؤ ِم ِن‬
ِ ‫ أوْ يَ ْك ِشفُ َع ْنهُ كَرْ بًا أوْ يَ ْق‬،‫ط ُر ُد َع ْنهُ جُوعًا‬ ِ ‫ُور َعلَى قَ ْل‬ َ َ‫ وْأف‬،‫اس‬
ِ ‫ض ُل اَأْل ْع َما ِل ِإ ْدخَا ُل ال ُّسر‬ ِ َّ‫لِلن‬
‫“ لَهُ َد ْينًا‬Hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling
bermanfaat bagi manusia lainnya, perbuatan yang paling utama adalah
memasukkan kegembiraan ke dalam hati seorang mukmin; di
antaranya dengan menghilangkan rasa laparnya, meringankan
kesulitannya dan membayarkan hutangnya.” (Dari Kitab Nashoihul
Ibad).

Begitu juga niat berbuat baik kepada sesama manusia bisa menjadi
penyebab diampuninya dosa. Rasulullah, saw. bersabda: “ ‫َم ْن َأصْ بَ َح اَل يَ ْن ِوي‬
ْ ‫ضا َء َحا َج ِة ْال ُم ْسلِ ِم َكان‬
‫َت لَهُ َك َح َّج ِة‬ ْ ‫ َو َم ْن َأصْ بَ َح يَ ْن ِوي نُصْ َر ِة ْال َم‬،‫فر لَهُ َما َجنَى‬
ِ ُ ‫ظل‬
َ َ‫وم َوق‬ َ ‫ ُغ‬،‫الظ ْل َم َعلَى َأ َح ٍد‬
ُّ
َ ‫ َم ْبر‬/ “Barangsiapa dari paginya tidak punya niat berbuat zhalim
‫ُور ٍة‬
terhadap siapa pun, akan diampuni dosa yang telah diperbuat. Dan,
barangsiapa yang dari pagi berniat untuk menolong orang yang
dizhalimi dan memenuhi kebutuhan seorang muslim maka dia akan
mendapatkan pahala seperti pahalanya haji mabrur.” (Dari Kitab
Nashoih Ibad)

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah


Demikianlah dua pelajaran dan pesan dari Baginda Rasulullah, saw. Di
bulan kelahirannya ini, sedikit banyak kita harus mengingat pesan-
pesannya dan mengikuti ajarannya sebagai bukti kita mencintainya.

Sekali lagi, dua perkara yang paling utama untuk kita miliki sebagai
seorang muslim adalah: 1) Beriman kepada Allah dengan beristiqamah
merealisasikan tuntutan iman, dan 2) berusaha untuk menjadi manusia
yang bermanfaat untuk orang lain. Jika tidak bisa, minimal tidak
mendatangkan mudarat (bahaya) bagi orang lain. Karena Nabi

3 Teks Khutbah Jum’at PT. PAMA PERSADA NUANTARA, Site KPC Sangatta
‫ك بِاهللِ َو الضُّ رُّ بِ ْال ُمسلِ ِمينَ ‪bersabda:‬‬ ‫‪ / “Ada dua‬خَ صْ لَتَا ِن اَل َش ْي َء َأ ْخبَ ُ‬
‫ث ِم ْنهُ َما ال ِّشرْ ُ‬
‫‪perkara, tiada yang lebih buruk selain dari keduanya, yaitu:‬‬
‫‪menyekutukan Allah dan membahayakan kaum muslimin.” (dari‬‬
‫)‪Nashoihul Ibada‬‬

‫آن ْال َع ِظي ِْم‪َ .‬ونَفَ َعنِي َواِيِّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن اآليَا ِ‬


‫ت‬ ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫ار َ‬ ‫بَ َ‬
‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ .‬أقُ ْو ُل قَ ْولِي هَذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‪ ،‬فَا ْستَ ْغفِر ُْوهُ إنَّهُ هُ َو‬
‫َّح ْي ُم []‬ ‫ْال َغفُ ْو ُر الر ِ‬

‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫ين‪َ .‬أ ْشهَ ُد َأ ْن‬


‫صاَل ةُ وال َّساَل ُم َعلَى َسيِّ ِد ْال ُمرْ َسلِ َ‬ ‫ين‪ ،‬وال َّ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ْال َعالَ ِم َ‬
‫أن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ * فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اهللاَ‬ ‫الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬
‫ال تَ َعالَى فِي ُمحْ َك ِم التَّ ْن ِزي ِل‪-- :‬‬ ‫فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَه ُْوا َع َّما نَهَى َو َز َج َر* فَقَ َ‬
‫نز َل ٱل َّس ِكينَةَ فِى قُلُو ِ‬
‫ب‬ ‫ى َأ َ‬ ‫َّج ِيم ‪﴿ --‬هُ َو ٱلَّ ِذ ٓ‬ ‫َأ ُعو ُذ بِاهَّلل ِ ِم َن ال َّش ْيطَا ِن الر ِ‬
‫ض ۚ َو َك َ‬
‫ان‬ ‫ت َوٱَأْلرْ ِ‬ ‫ين لِيَ ْز َدا ُد ٓو ْا ِإي ٰ َمنًا َّم َع ِإي ٰ َمنِ ِه ْم ۗ َوهَّلِل ِ ُجنُو ُد ٱل َّس ٰ َم ٰ َو ِ‬
‫ْٱل ُمْؤ ِمنِ َ‬
‫ٱهَّلل ُ َعلِي ًما َح ِكي ًما﴾ (الفتح‪)4 :‬‬
‫ُصلُّ ْو َن َعل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا‬
‫ال تَعاَلَى‪ِ﴿ :‬إ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ ي َ‬ ‫َوقَ َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنا َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما﴾ اللهُ َّم َ‬ ‫َ‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعي َْن لَهُ ْم بِاِحْ َسا ٍن اِلَى يَ ْو ِم‬
‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى الص َ‬
‫َّاح ِمي َْن‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ‬
‫ك يَا اَرْ َح َم الر ِ‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ال ِّد ْي ِن َوارْ َ‬
‫ين‪:‬‬ ‫ْال َعالَ ِم َ‬

‫ت‪،‬ـ اََأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ك‬ ‫ت‪ ،‬يَا َح ُّي يَا قَيُّو ُم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد َع َوا ِ‬ ‫َواَْأل ْم َوا ِ‬
‫ت ِإنَّ َ‬
‫يث‪َ ،‬أصْ لِحْ لَنَا ُشُؤ ونَنَا ُكلَّهَا َواَل تَ ِك ْلنَا ِإلَى َأ ْنفُ ِسنَا طَرْ فَةَ َعي ٍْن‪ ،‬اَل إلَهَ‬ ‫نَ ْستَ ِغ ُ‬
‫ين‬‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬‫ت‪َ ،‬ربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬ ‫اِاَّل َأ ْن َ‬
‫ك َرحْ َمةً ۚ ِإنَّ َ‬
‫ك‬ ‫ِإ َما ًما‪َ ،‬ربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِمن لَّ ُد ْن َ‬
‫ان َو َزيِّ ْنهُ فِي قُلُوبِنَا‪َ ،‬و َكرِّ ْه ِإلَ ْينَا ْال ُك ْف َر‬ ‫نت ْال َوهَّابُ ‪ ،‬اللَّهُ َّم َحبِّبْ إلَ ْينَا اِإْل ي َم َ‬ ‫َأ َ‬
‫ك يَا َأرْ َح َم‬ ‫ين‪ ،‬بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ان‪َ ،‬واجْ َع ْلنَا ِم َن الر ِ‬
‫َّاش ِد َ‬ ‫ق َو ْال ِعصْ يَ َ‬ ‫َو ْالفُسُو َ‬
‫ين!‬
‫الرَّا ِح ِم َ‬

‫‪4 Teks Khutbah Jum’at PT. PAMA PERSADA NUANTARA, Site KPC Sangatta‬‬
‫صحْ بِ ِه اَجْ َم ِعي َْن‪َ ،‬و ُسب َْح َ‬
‫ان‬ ‫صلِّ اللَّهُ َّم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫ص ْيفُ ْو َن‪َ ،‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِي َْن َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ‬ ‫َرب َِّك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬
‫ْال َعالَ ِمي َْن‪.‬‬

‫بى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬ ‫ِعبَا َدهللاِ‪ِ ،‬إ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر ُك ْم بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬
‫صاَل ةَ!‬ ‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ – َأقِ ِم ال َّ‬
‫يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬

‫[][][][][]‬

‫‪5 Teks Khutbah Jum’at PT. PAMA PERSADA NUANTARA, Site KPC Sangatta‬‬

Anda mungkin juga menyukai