Anda di halaman 1dari 10

‫‪Edisi : 023/MT PDM Bantul/2024‬‬ ‫‪19 Januari 2024 M / 7 Rajab 1445 H‬‬

‫‪Keutamaan Kalimat Tauhid Sebagai Kunci‬‬


‫‪Masuk Surga‬‬
‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫� َعل َّ ُ�ۥ ع َِوجاَ‬ ‫ۡ َ ۡ ُ َّ َّ ٓ َ َ َ َ َ ٰ َ ۡ ۡ َ ٰ َ َ َ ۡ َ ۡ‬


‫ۜ‬ ‫ٱ�مد ِ�ِ ٱ�ِي أنزل � �ب ِده ِ ٱلكِ�ب ولم‬
‫� َّٱ�ِينَ‬ ‫� ٱل ۡ ُم ۡؤ ِمن ِ َ‬‫َ ّ ٗ ّ ُ َ َ ۡ ٗ َ ٗ ّ َّ ُ ۡ ُ َ ُ َ َّ‬
‫�يِما ِ�ن ِذر بأسا ش ِديدا مِن �نه و�ب ِ‬
‫َ َ َّ‬ ‫َ ۡ َ ُ َ َّ ٰ َ ٰ َ َّ َ ُ ۡ َ ۡ ً َ َ ٗ َ ْ َ ُ َ ْ‬
‫ت أن لهم أجرا حسنا‪ .‬أشهد أن � َّ إِ� إ�‬ ‫�عملون ٱلصلِ� ِ‬
‫ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ َ‬
‫� يك �‪ .‬وأشهد أن �مدا �بده ورسو � �‬ ‫ا� وحده � ِ‬
‫�ع ْ�‪َ.‬‬ ‫حا بهِ أَ ْ َ‬ ‫ص َ‬ ‫� أَ ِ�ِ َوأَ ْ‬
‫َ َّ َ ْ َ ُ َ َّ ُ َّ َ ّ َ َ ُ َ َّ َ ََ‬
‫ن ِ� �عده‪ .‬أللهم ص ِل � �م ٍد و‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ا� َ� َقدْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ ْ ُ َ ُّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ْ‬
‫صي�م و�ف ِ� بِتقوى ِ‬ ‫أما �عد ‪�� :‬ها المؤمِنون أو ِ‬
‫ْ َ ْ َ ْ َّ َ ۡ ُ ۡ ُ َ‬ ‫َ َ ْ ُ َّ ُ ْ َ َ َ َّ ُ َ َ َ‬
‫فازالمتقون‪ .‬قال ا� �عا� ِ� الكِتابِهِ الك ِر� ِم ‪ :‬إِ�ما ٱلمؤمِنون‬

‫‪1‬‬
َ ۡ َ
ۡ‫� ٰ َه ُدوا ْ بأم�ٰلِهم‬
َ ‫و�ِۦ ُ� َّم ل َ ۡم يَ ۡرتَابُوا ْ َو‬ ُ َ َ َّ ْ ُ َ َ َ َّ
ِ ِ ِ ‫ٱ�ِين ءامنوا ب ِٱ�ِ ورس‬
َ ُ ٰ َّ ُ ُ َ ٰٓ َ ْ ُ َّ َ ۡ ُ ََ
‫يل ٱ�ِۚ أول�ِك هم ٱلص ِدقون‬ ِ ِ ‫س ِهم ِ� سب‬
ِ ‫وأنف‬
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada
Allah  atas banyaknya nikmat yang telah
dicurahkan kepada kita semua, berupa
kesehatan, umur panjang; terlebih nikmat
hidayah iman – Islam yang akan mengantarkan
kita menemukan kebahagiaan hidup hakiki.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada panutan kita Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬,
beserta segenap keluarga, para shahabat serta
seluruh umatnya hingga akhir zaman, amiin.
Selanjutnya, perkenankan kami selaku
khatib mengajak kepada hadirin semuanya,
marilah kita bersama-sama selalu berikhtiar
meningkatkan iman dan takwa kepada Allah 
dengan cara melaksanakan apa yang
diperintahkan, serta berusaha sekuat tenaga
meninggalkan larangan-Nya.
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah

2
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang
yang beriman, yaitu mengimani Allah  sebagai
satu satunya al-Ma’bud (Yang disembah) dengan
ُ َّ َّ َ َ َ
mengucapkan kalimat �‫ �ِإ� ِإ�أ‬dengan ucapan
itu maka seseorang yang beramal akan bernilai
baik di sisi Allah . Tetapi sebaliknya tanpa
punya ucapan itu, maka segala amal baiknya
akan menjadi sia-sia.
Ucapan terakhir ini pula yang menjadikan
seorang Muslim akan mendapatkan
kebahagiaan yang abadi di sisi Allah .
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda
َ َّ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ
‫خر � ِمهِ َ�ِإ� ِإ�أ� دخل ا�نة‬ ِ ‫من � ن أ‬
Barang siapa yang akhir ucapannya (sebelum
mati) Adalah laa ilaaha ilallah, niscaya masuk
surga. (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
Namun demikian menurut Wahab bin
Munabbih  (salah seorang Tabi'in)
sebagaimana disitir oleh Imam Bukhari ,
mengatakan : ucapan "Laa ilaha illallah adalah
kunci surga, setiap kunci pastilah bergerigi

3
khusus, maka jika kunci yang bergerigi tepat
akan dapat membuka pintunya". Oleh karena itu
ucapan "Laa ilaha illallah” memiliki 7 (tujuh)
syarat antara lain :
Pertama, Ilmu.
Seseorang yang mengucap kan "Laa ilaha
illallah" harus mengerti dan memahami makna,
kandungan dan konsekuensi dari kalimat itu.
Tanpa mengetahuinya, ikrar itu tak bermakna.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
َ َّ َ ْ َ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ
‫من مات وهو �علم �نه � إِ� إِ� ا� دخل ا�نة‬
Barang siapa yang mati dalam keadaan
memahami bahwa tidak ada Tuhan yang wajib
disembah kecuali Allah, maka masuk surga. (HR
Muslim)
Kedua, Al-Yaqiin (meyakini).
Seseorang yang mengucap kan "Laa ilaha
illallah" harus yakin dengan apa yang
diucapkanya tanpa boleh ada keraguan sama
sekali. Yakin adalah ilmu yang sempurna. Allah
 berfirman :

4
ْ ُ َ ۡ َ ۡ َ َّ ُ ُ َ َ َّ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُ ۡ ُ ۡ َ َّ
‫و�ِۦ �م لم يرتابوا‬ ِ ‫إِ�ما ٱلمؤمِنون ٱ�ِين ءامنوا ب ِٱ�ِ ورس‬
ُ‫ك ُهم‬ َ ٰٓ َ ْ ُ َّ َ ۡ ُ ََ ۡ َٰ ۡ َ ْ ُ َ ٰ َ َ
ِ �‫يل ٱ�ِۚ أول‬ِ ِ ‫س ِهم ِ� سب‬ ِ ‫و�هدوا بِأم�ل ِ ِهم وأنف‬
َ ُ ٰ َّ
‫ٱلص ِدقون‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta
dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah
orang-orangyang benar. (QS. Al-Hujurat :15)
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
Ketiga, Menerima.
Keimanan seseorang tidak boleh berhenti
pada keyakinan, tetapi konsekuensi dari
ucapannya harus diterima. Jika wujudnya kabar
(yang berasal dari Wahyu Allah), maka harus
diyakini kebenarannya, jika wujudnya adalah
perintah atau larangan, maka tidak boleh
melakukan kebalikannya, yang wajib adalah dari
Allah dan Rasul-Nya demikian pula yang haram.
Keempat, Patuh.
Orang yang mengucapkan kalimat “Laa
ilaaha illallah” wajib untuk patuh terhadap
syariat Allah dan taat pada hukum Allah serta

5
pasrah kepada aturan Allah, tidak boleh terbetik
sedikitpun kesombongan atau penolakan atas
perintah dan larangan Allah. Allah  berfirman
َ َّ ُ ۡ ُ َ ۡ َ َ َ َ َ َ ُ ّ َ ُ َّ َ َ ُ ۡ ُ َ َ ّ َ َ َ َ
� ‫� �كِموك �ِيما شجر بينهم �م‬ ٰ ‫ف� ور�ِك � يؤمِنون ح‬
ٗ‫ت َو� ُ َس ّل ِ ُموا ْ � َ ۡسلِيما‬
َ ‫سه ۡم َح َر ٗجا ّم َِّما قَ َض ۡي‬ ُ َ ٓ ْ ُ َ
ِ ِ ‫�دوا ِ� أنف‬
ِ
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim da lam perkara yang
mereka perselisih kan, kemudian mereka tidak
merasa keberatan dalam hati mereka terhadap
putusan yang kamu berikan, dan mere ka
menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa : 65)
Kelima, Iman dengan sebenar-benar iman.
Kalimat Tauhid harus ditaati dengan
sepenuhnya, tidak boleh bermain-main dengan
ucapan itu, misalnya dengan mentaati syetan
dan hawa nafsunya. Allah  berfirman :
ُ ََ ۡ ۡ َ َّ َّ َ ُ َُ َ
َ َ
ِ �‫اس من �قول ءامنا ب ِٱ�ِ و� ِٱ�و ِم ٱ‬
‫خ ِر وما هم‬ ِ َّ�‫َوم َِن ٱ‬
٨� َ ِ ‫ب ُم ۡؤ ِمن‬
ِ
Di antara manusia ada yang mengata kan:
"Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya

6
bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-
Baqarah : 8)
Kalimat tauhid tidak cukup hanya diucapkan
melalui lisan, tetapi juga harus disertai dengan
pembenaran (kejujuran) dalam hati. tanpa
disertai dengan kejujuran dalam hati, tidaklah
bermanfaat. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
َّ ُ ُ َ ً َّ َ ُ َّ َ َ ُ َّ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
ِ�‫ما مِن أح ٍد �شــهد أن � إِ� إِ� ا� وأن �مدا رســول ا‬
َّ َ َ ُ َّ ُ َ َّ َ َّ َْ ْ ًْ
ِ‫صدقا مِن قلبِهِ إِ� حرمه ا� � ا�ار‬ ِ
“Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak
ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya dengan
kejujuran dari dalam hatinya, kecuali Allah akan
mengharamkan neraka baginya.” (HR. Bukhari)
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
Keenam, Ikhlas.
Ikhlas artinya memurnikan setiap perkataan
dan perbuatannya hanya karena Allah  semata.
Maknanya apapun perbuatan yang menjadi
konsekuensi dari kalimat Tauhid, maka harus
dihadirkan karena Allah dan bukan selain-Nya.
Allah berfirman dalam Hadist Qudsi :

7
ْ‫ َﻣﻦ‬، ‫الﺮﺸــك‬ َ ُّ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ
ْ ّ ‫الﺮﺸــ َ� ِء َﻋﻦ‬
ِ ِ ِ �‫ “أﻧﺎ أﻏ‬:‫ﻗﺎل اﷲ �ﺒﺎرك و�ﻌﺎﻰﻟ‬
ُ َ ْ َ ََُُْ َْ َ َ َ َْ ً َ َ َ َ
.”‫�ي ﺗﺮ�ﺘﻪ و ِﺮﺷﻛﻪ‬ ِ ‫ﻋ ِﻤﻞ �ﻤﻼ أﺮﺷك ِ�ﻴ ِﻪ ﻣ ِﻲﻌ ﻏ‬
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Aku
Dzat yang paling tidak butuh kepada sekutu.
Barangsiapa melakukan suatu amalan yang di
dalamnya itu ia menyekutukan Aku dengan
selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan ia bersama
sekutunya itu”. (HR. Muslim)
Ketujuh, Cinta.
Maksudnya mencintai substansi tauhid
dengan segala konsekuensnya dan mencintai
orang-orang yang berkomitmen terhadap-nya,
serta membenci semua hal yang bertentangan
dengan makna kalimat tauhid. Allah 
berfirman :
ّ‫حب‬ َ ُّ ُ ٗ َ َ َّ
ُ ‫و� ُه ۡم َك‬ ُ ُ َّ َ َ َّ�‫َوم َِن ٱ‬
ِ ‫ب‬ ِ � ‫ا‬‫اد‬‫ند‬ ‫أ‬ ِ � ‫ٱ‬ ‫ون‬
ِ ‫د‬ ‫ِن‬
‫م‬ ‫ذ‬ ‫خ‬
ِ ‫ت‬ � ‫ن‬ ‫م‬ ِ
‫اس‬
ۡ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ َ ۡ َ َ َّ ّ ّٗ ُ ُّ َ َ ْ ٓ ُ َ َ َ َّ َ َّ
‫ٱ�ِۖ وٱ�ِين ءامنوا أشد حبا ِ�ِۗ ولو يرى ٱ�ِين ظلموا إِذ‬
َ َ ۡ ُ َ َ َّ َّ َ َ ٗ َ َّ َ َّ ُ ۡ َّ َ َ َ َ ۡ َ ۡ َ َ
ِ ‫يرون ٱلعذاب أن ٱلقوة ِ�ِ �ِيعا وأن ٱ� ش ِديد ٱلعذ‬
‫اب‬
Dan diantara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah,
mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
8
‫‪beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS.‬‬
‫)‪Al Baqarah : 165‬‬
‫‪Semoga Allah  senantiasa menguatkan hati‬‬
‫‪dan jasmani kita untuk senantiasa memahami‬‬
‫‪Tauhid dan mengamalkannya dengan benar.‬‬
‫‪Wallahu a’lam bish showab‬‬
‫ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ّ َ ْ ُ‬
‫�مْ‬ ‫ْ‬ ‫ََ ُ‬ ‫ار َك ُ‬‫بَ َ‬
‫ا� ِ� ول�م ِ� القرأ ِن الع ِظيم و�قبل م ِِ� ومِن‬
‫ار َح ْم َواَنْتَ‬ ‫َ َ َ ُ َّ ُ ُ َ ْ َّ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َّ ّ ْ‬
‫اغفِ ْر َو ْ‬ ‫ب‬
‫ت ِ�وته ا ِنه هو الس ِميع العلِيم وقل ر ِ‬
‫الرا ِ� ِْ�‪َ.‬‬
‫َخ ْ� َّ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ﺣ َﺪهُ‬ ‫َ ْ َ ْ ُ َّ َ ْ ً َ ْ ً َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ُ َ ْ‬
‫� ﻤﺣﺪا ﻛ ِﺜ�ا ﻛﻤﺎ أمﺮ‪ .‬أﺷﻬﺪ أن ﻻ ِإﻪﻟ ِإﻻ اﷲ و‬ ‫اﺤﻟﻤﺪ ِ ِ‬
‫ﻪﻟ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ َّن ُ�َ ِّﻤ ًﺪا َ�ﺒْ ُﺪ ُه َو َر ُﺳ ْﻮ ُ ُ‬
‫ﻪﻟ‪ ،‬اَلﻠَّ ُﻬ َّﻢ َﺻ ِّﻞ َو َﺳﻠِّﻢْ‬ ‫ﻚ َُ‬‫َ َ ْ َ‬
‫ﺮﺷ�‬
‫ﻻ ِ‬
‫ﺣ َﺴﺎن إ َﻰﻟ ﻳَﻮمِْ‬ ‫َ َ ْ ََ ْ َ َُ ْ ْ‬
‫ﺈ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﺻ‬ ‫و‬ ‫آﻪﻟ‬
‫ِِ‬
‫َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫ﻰﻠﻋ‬ ‫ﻰﻠﻋ ﻧ ِبﻴﻨﺎ �ﻤ ٍﺪ و‬
‫ٍ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬ ‫ُ ْ ْ ُ ْ َ َّ َ َ ْ‬ ‫ِّ ْ َ َّ َ ْ ُ َ َ‬
‫ﷲ‪،‬‬ ‫ﷲ‪ ،‬أو ِﺻﻴ�ﻢ و ِ�ﻳﺎي ﺑِﺘﻘﻮى ا ِ‬ ‫اﺪﻟﻳ ِﻦ‪ ،‬أﻣﺎ �ﻌﺪ؛ ِﻋﺒﺎد ا ِ‬
‫َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ْ ُ َّ َّ َ َ ُ ْ ُّ ْ ُ ْ َ‬ ‫َ َّ ُ‬
‫ﻓﺎ�ﻘﻮا اﷲ ﺣﻖ �ﻘﺎﺗِ ِﻪ وﻻ �ﻤﻮ�ﻦ ِإﻻ وأﻧﺘﻢ مﺴ ِﻠﻤﻮن‬
‫آﻣﻨُﻮاْ‬ ‫ﻲﺒ ﻳَﺎ أَ ُّ� َﻬﺎ َّاﺬﻟ ْ� َﻦ َ‬ ‫ِّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِإن اﷲ ومﻼﺋِ�ﺘﻪ ﻳﺼﻠﻮن ﻰﻠﻋ اﻨﻟ ِ‬
‫َ ُّ ْ َ َ ْ َ َ ِّ ُ ْ َ ْ ْ ً َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل‬ ‫ﺻﻠﻮا ﻋﻠﻴ ِﻪ وﺳﻠﻤﻮا �ﺴ ِﻠﻴﻤﺎ‪ .‬الﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻰﻠﻋ �ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ‬

‫‪9‬‬
‫َْ َْ ََ ْ ََ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬
‫ﺎرك ﻰﻠﻋ‬ ‫آل ِإﺑﺮا ِﻫﻴﻢ‪ ،‬و� ِ‬ ‫�ﻤ ٍﺪ‪ ،‬ﻛﻤﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﻰﻠﻋ ِإﺑﺮا ِﻫﻴﻢ وﻰﻠﻋ ِ‬
‫َ َ َ َْ َ ََ َْ َْ َ ََ‬ ‫َّ‬ ‫َُ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل‬‫آل �ﻤ ٍﺪ‪ ،‬ﻛﻤﺎ ﺑﺎر�ﺖ ﻰﻠﻋ ِإﺑﺮا ِﻫﻴﻢ وﻰﻠﻋ ِ‬ ‫�ﻤ ٍﺪ وﻰﻠﻋ ِ‬
‫َ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ‬ ‫إﺑْ َﺮا ِﻫﻴْ َ‬
‫�ﻴﺪ‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻴ‬‫ﻤﺣ‬
‫ِ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻧ‬ ‫إ‬
‫ِ ِ‬ ‫�‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺎل‬ ‫اﻟﻌ‬ ‫ﻲﻓ‬ ‫ِ‬ ‫‪،‬‬‫ﻢ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُْ ْ َْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ ُ َّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ‬
‫ﺎت‪،‬‬ ‫ﺎت‪ ،‬والﻤﺴ ِﻠ ِﻤ� والﻤﺴ ِﻠﻤ ِ‬ ‫الﻠﻬﻢ اﻏ ِﻔﺮ لِﻠﻤﺆ ِﻣ ِﻨ� والﻤﺆ ِﻣﻨ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ُْ ْ َ َْ‬
‫ات‪.‬‬ ‫�ﻴﺐ اﺪﻟﻋﻮ ِ‬ ‫ات‪ِ ،‬إﻧﻚ ﺳ ِﻤﻴﻊ ﻗ ِﺮ�ﺐ ِ‬ ‫اﻷﺣﻴﺎ ِء ِﻣﻨﻬﻢ واﻷمﻮ ِ‬
‫َّ ُ َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ُّ َ َ َ َ َ‬
‫الﻠﻬﻢ ِإﻧﺎ �ﺴﺄلﻚ الﻬﺪى واﺘﻟﻰﻘ واﻟﻌﻔﺎف واﻟ ِﻐ�‪ .‬الﻠﻬﻢ أ ِرﻧﺎ‬
‫اﺒﻟﺎﻃ َﻞ ﺑَﺎﻃ ًﻼ َو ْ‬
‫ار ُز ْ�ﻨﺎَ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َّ َ ًّ َ ْ ُ ْ َ ِّ َ َ ُ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اﺤﻟﻖ ﺣﻘﺎ وارز�ﻨﺎ ا�ﺒﺎﻋﻪ‪ ،‬وأ ِرﻧﺎ‬
‫ﻜ ْﻮ َ�ﻦَّ‬ ‫ْ َ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ‬
‫اﺟ ِﺘﻨﺎﺑﻪ‪ .‬ر�ﻨﺎ ﻇﻠﻤﻨﺎ أ�ﻔﺴﻨﺎ و ِ�ن لﻢ �ﻐ ِﻔﺮ ﻨﻟﺎ وﺗﺮﻤﺣﻨﺎ ﻨﻟ‬
‫َ َ َ ًَ‬ ‫َ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اﻵﺧﺮ ِة ﺣﺴﻨﺔ‬ ‫ﺎﺮﺳ�ﻦ‪ .‬ر�ﻨﺎ آﺗِﻨﺎ ﻲﻓ اﺪﻟ�ﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔ و� ِ‬ ‫ِﻣﻦ اﺨﻟ ِِ‬
‫ُ ْ َ َ َ ّ َ َ ّ ْ َّ َ َّ َ ُ َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬
‫ﺼﻔﻮن ‪,‬‬ ‫ﺎر‪ .‬ﺳﺒﺤﺎن ر�ِﻚ ر ِب اﻟ ِﻌﺰ ِة �ﻤﺎ ﻳ ِ‬ ‫وﻗِﻨﺎ ﻋﺬاب اﻨﻟ ِ‬
‫اﺤﻟ َ ْﻤ ُﺪ َّ� َر ّب اﻟْ َﻌﺎلَﻤ�َ‬ ‫َ َ َ ٌ ََ ُْ ْ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫وﺳﻼم ﻰﻠﻋ الﻤﺮﺳ ِﻠ� و‬
‫َُْ‬ ‫َ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫ﺎن و ِ��ﺘﺎ ِء ِذي اﻟﻘﺮ�‬ ‫ِ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﺣ‬ ‫اﻹ‬
‫ِ ِ‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺎﻟ‬ ‫ِ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ‫م‬ ‫ﺄ‬‫ﻳ‬ ‫اﷲ‬ ‫ن‬ ‫إ‬
‫ِ ِ‬ ‫‪:‬‬ ‫ﷲ‬ ‫ا‬ ‫ﺎد‬ ‫ِﻋﺒ‬
‫�ﻢْ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ‬ ‫َْ ْ َ‬ ‫َو َ�ﻨْ َ� َ‬
‫ﻲﻐ ﻳ ِﻌﻈ�ﻢ ﻟﻌﻠ‬ ‫ِ‬ ‫اﺒﻟ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬
‫ِ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻤ‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ء‬‫ِ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺸ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻔ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻦ‬ ‫ِ‬ ‫ﻋ‬
‫َ َ َّ ُ ْ َ‬
‫ﺗﺬﻛﺮون‬
‫‪Oleh : Ustadz H. Sugeng Prihatin, SH‬‬
‫‪Group WhatsApp : https://chat.whatsapp.com/GJNGvigNHlS6A7BswEpHog‬‬

‫‪10‬‬

Anda mungkin juga menyukai