Anda di halaman 1dari 16

Syarat

Diterimanya
Syahadat
Kita
(Bag. 1)
Review materi
sebelumnya
As-Syahadah (syahadat) maknanya
adalah:
1. al-iqrar atau al-i’lan (pernyataan)
Pengertian 2. al-qasamu atau al-halfu
(sumpah)
Syahadat 3. al-‘ahdu atau al-wa’du (janji).
‫‪Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menegur‬‬
‫‪Usamah bin Zaid dengan keras karena telah‬‬
‫‪membunuh seseorang dalam peperangan, padahal‬‬
‫‪orang tersebut telah mengucapkan laa ilaaha‬‬
‫‪illallah.‬‬
‫يث ْاب ِن َأ ِبي َش ْي َب َة َق َال َب َع َث َنا َر ُس ُول َّالل ِه‬ ‫َع ْن ُأ َس َام َة ْبن َز ْيد َو َه َذا َحد ُ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫‪Mukaddimah:‬‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬
‫ات ِم ْن ُج َه ْي َن َة ف ْد َركتُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫َصلىاًل الله علياَل ِه َوسل اَّلم ِفي س ِري ٍة فصبحنا الحرق ِ‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪Syahadat dan‬‬
‫‪pengakuan sebagai‬‬
‫َر ُج َف َق َال ِإ ل َه ِإ َّالل ُه َف َط َع ْن ُت ُه َف َو َق َع ِفي َن ْف ِسي ِم ْن َذ ِل َك َف َذ َك ْرُتهُ‬
‫‪muslim‬‬
‫ِل َّلن ِب ّ ِي َص َّلى َّالل ُه َع َل ْي ِه َو َس َّل َم‪َ C‬ف َق َال َر ُس ُول َّالل ِه َص َّلى َّالل ُه َع َل ْي ِه َو َس َّل َم‬
‫َأ َق َال اَل َل َه اَّل َّالل ُه َو َق َت ْل َت ُه َق َال ُق ْل ُت َيا َر ُس َول َّالل ِه َّن َما َق َال َها َخ ْو ًفا ِمنْ‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫الساَل ح َق َال َأ َفاَل َش َق ْق َت َع ْن َق ْلب ِه َح َّتى َت ْع َل َم‪َ C‬أ َق َال َها َأ ْم اَل َف َما َز َال ُي َك ّر ُرهاَ‬ ‫ِّ‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َأ‬ ‫ّ‬ ‫َأ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫َعل َّي َحتى ت َم َّن ْيت ِني ْسل ْمت َي ْو َمِئ ٍذ‬ ‫َّ‬
‫)‪(HR Muslim 1/96‬‬
Terjemah hadits

Dari Usamah bin Zaid ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus kami bersama
pasukan kecil maka kami pun menyerang beberapa dusun dari kabilah Juhainah, maka aku pun
berhadapan dengan seseorang, dia mengucapkan la ilaha illallah, namun aku tetap menikamnya.
Namun setelah itu aku merasa tidak enak akan hal itu maka akupun menceritakan hal itu kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah ia mengucapkan la ilha illallah lantas engkau
tetap membunuhnya?’.
Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, dia mengucapkannya hanya karena takut pedangku!’,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Mengapa engkau tidak membelah hatinya hingga
engkau tahu bahwa dia mengucapkannya karena takut atau tidak!?’.
Berkata Usamah, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terus mengulang-ulang perkataannya itu
kepadaku hingga aku berangan-angan seandainya aku baru masuk Islam saat itu” (HR Muslim 1/96)
Menghukumi
Sesuai Dzahirnya
Syahadatain sudah cukup untuk
melindungi darah dan harta seseorang,
dan sekaligus memasukkannya ke dalam
Islam. Kita tidak diperintahkan untuk
membedah dada seseorang untuk
mengetahui isi hatinya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْ‫وب َّالناس َواَل َأ ُش َّق ُب ُط َون ُهم‬ ُ‫ّني َل ْم ُأ َوم ْر َأ ْن َأ ْن ُق َب َع ْن ُقل‬
ِ ‫ِإ‬
ِ ِ
“Sesungguhnya aku tidak diperintah
untuk memeriksa isi hati manusia dan
membelah perut mereka” (HR Al-Bukhari)
Namun, syahadat itu akan
diterima di sisi Allah SWT jika
memenuhi syarat-syaratnya.
1. Syahadat harus
didasari dengan ilmu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ‫ات َو ُه َو َي ْع َل ُم َأ َّن ُه َال َل َه َّال َّالل ُه َد َخ َل ْال َج َّنة‬
َ ‫َم ْن َم‬
‫ِإ ِإ‬
“Barangsiapa mati dalam keadaan mengetahui bahwa
tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah, maka
dia akan masuk surga.” (HR. Muslim)
Allah Ta’ala berfirman,
2. Syahadat َ ‫ِإ َّن َما ْال ُمْؤ ِم ُن‬
ْ‫ون َّال ِذ َين آ َم ُنوا ِب َّالل ِه َو َر ُسو ِل ِه ُث َّم َل ْم َي ْرَت ُابوا َو َج َاه ُدوا ِبَأ ْم َوا ِل ِه ْم َوَأ ْن ُف ِس ِهم‬
harus didasari َّ ‫ِفي َس ِبيل َّالل ِه ُأ َولِئ َك ُه ُم‬
َ‫الص ِاد ُقون‬
ِ
dengan “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman
keyakinan kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka
berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-
orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat, 49: 15)
Syahadatain Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
beliau berkata bahwa Rasulullah
tanpa keraguan shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ‫َأ ْش َه ُد َأ ْن َال ِإ َل َه ِإ َّال َّالل ُه َوَأ ِّنى َر ُس ُول َّالل ِه َال َي ْل َقى َّالله‬
َ‫به َما َع ْب ٌد َغ ْي َر َش ّاك فيه َما َّال َد َخ َل ْال َج َّنة‬
‫ٍ ِ ِ ِإ‬ ِِ
“Aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang benar kecuali Allah
dan aku adalah utusan Allah. Tidak
ada seorang hamba pun yang bertemu
Allah (baca: meninggal dunia) dengan
membawa keduanya (syahadatain)
dalam keadaan tidak ragu-ragu kecuali
Allah akan memasukkannya ke surga”
(HR. Muslim No. 147)
3. Syahadat harus didasari
dengan keikhlasan
(kemurnian iman)
Allah SWT berfirman,
ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ّ ُ َ َ ْ ُ َ َّ ُ ُ ْ َ ‫َ َ ُأ ُ و اَّل‬
‫وما ِمر ا ِإ ِليعبدوا الله مخ ِل ِصين له ِالدين حنفاء وي ِقيموا‬
ْ
‫الصاَل َة َو ُيْؤ ُتوا َّالز َك َاة َو َذ ِل َك ِد ُين ال َق ِّي َم ِة‬
َّ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan
keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan
yang demikian itulah agama yang lurus.”
(QS. Al-Bayyinah, 98 : 5)
Syahadat
dilandasi
keikhlasan
Dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْ
‫اس ِب َش َف َاع ِتى َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َم ْن َق َال َال‬ َّ ‫َأ ْس َع ُد‬
‫الن‬
ِ َّ َ
ْ َ ‫َأ‬ ْ َ َ َّ
‫ خا ِل ًصا ِم ْن قل ِب ِه ْو نف ِس ِه‬، ‫ِإ ل َه ِإ ال الل ُه‬
“Orang yang berbahagia karena
mendapat syafa’atku pada hari kiamat
nanti adalah orang yang mengucapkan
laa ilaha illallah dengan ikhlas dalam
hatinya atau dirinya.”
(HR. Bukhari)
4. Syahadat harus didasari dengan
kejujuran
Allah SWT berfirman,
ُ َ ‫َ َ َّ َ ْ َ ُ ُ آ َ َّ َّ َ ْ َ ْ آْل َ َ ُ ْ ُ ْؤ َ ُ َ ُ َ َّ َ َ َّ َ آ‬
‫اس من يقول منا ِبالل ِه و ِباليو ِم ا ِخ ِر وما هم ِبم ِم ِنين يخ ِادعون الله وال ِذين منوا‬ ِ ‫و ِمن الن‬
َ‫ون ِإ اَّل َأ ْن ُف َس ُه ْم َو َما َي ْش ُع ُرون‬
َ ‫َو َما َي ْخ َد ُع‬
“Di antara manusia ada yang mengatakan: ‘Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian’, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-
orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang
yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang
mereka tidak sadar.”
(QS. Al-Baqarah, 2: 8-9)
Tertolaknya syahadat munafiqin
Syahadat orang munafik ditolak oleh Allah l karena tidak dilandasi
kejujuran, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya,
ُ‫ون َق ُالوا َن ْش َه ُد َّن َك َل َر ُس ُول َّالله َو َّالل ُه َي ْع َل ُم َّن َك َل َر ُس ُول ُه َو َّالل ُه َي ْش َهد‬
َ ُ‫َذا َج َاء َك ْال ُم َنافق‬
‫ِإ‬ ِ َ ْ ‫ِإ‬ ِ ‫ِإ‬
َ ‫ين ل َك ِاذ ُب‬
‫ون‬ َ ‫ِإ َّن ال ُم َن ِاف ِق‬
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: ‘Kami
mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.’ Dan Allah
mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah
mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar
orang pendusta.”
(QS. Al Munafiqun, 63: 1)
Syahadatain disertai
kejujuran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ُ‫َما م ْن َأ َحد َي ْش َه ُد َأ ْن َال َل َه َّال َّالل ُه َوَأ َّن ُم َح َّم ًدا َر ُسول‬
َ َّ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ َّ ٍ
ْ َ ْ ً ْ َّ ِ
َّ َ ُ ُ َ َّ َ
‫الل ِه ِصدقا ِمن قل ِب ِه ِإ ال حرمه الله على الن ِار‬
“Tidaklah seseorang bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya
dengan kejujuran dari dalam hatinya, kecuali
Allah akan mengharamkan neraka baginya.”
(HR. Bukhari)
Wallahu A’lam

Anda mungkin juga menyukai