Mengawali khutbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan para jamaah sekalian
agar kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada
Allah Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena kita itu
semakin mulia dengan takwa.
Ingatlah, takwa diperoleh dari belajar, mendalami ilmu agama. Semakin seseorang memahami
agama, ketakwaannya akan semakin meningkat.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi mulia, suri tauladan kita, Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya.
Allah Ta’ala berfirman,
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan tentang ayat
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat”, beliau mengatakan,
Setelah mayat diletakkan di dalam kubur, kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya. Tidak
seorang pun yang dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadis menerangkan bahwa kubur
menghimpit Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhu, padahal kematiannya membuat ‘Arsy
bergerak, pintu-pintu langit terbuka, serta malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya.
Dalam Sunan An-Nasa’i diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُض َّمةً ثُ َّم فُرِّ َج َع ْنه ُ ت لَهُ َأب َْوابُ ال َّس َما ِء َو َش ِه َدهُ َس ْبعُونَ َأ ْلفًا ِمنَ ْال َمالَِئ َك ِة لَقَ ْد
َ ض َّم ْ هَ َذا الَّ ِذى ت ََح َّركَ لَهُ ْال َعرْ شُ َوفُتِ َح
“Inilah yang membuat ‘Arsy bergerak, pintu-pintu langit dibuka, dan disaksikan oleh tujuh puluh
ribu malaikat. Sungguh ia dihimpit dan dijepit (oleh kubur). Akan tetapi kemudian dibebaskan.”
(Disahihkan oleh syaikh al-Albani rahimahullah. Lihat Misykah Al-Mashabih 1:49; Silsilah Ash-
Shahihah, no. 1695)
ض ْغطَةً َولَوْ َكانَ َأ َح ٌد نَا ِجيا ً ِم ْنهَا ن ََجا ِم ْنهَا َس ْع ُد ب ُْن ُم َعا ٍذ
َ ِإ َّن لِ ْلقَب ِْر
“Sesungguhnya kubur mempunyai penyempitan, jika ada seorang yang selamat darinya niscaya
selamat darinya adalah Sa’ad bin Mu’adz.” (HR. Ahmad, 6:55. Syaikh Syuaib Al-Arnauth
mengatakan bahwa hadits ini sahih).
‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ُض َّمةً ثُ َّم روخي َع ْنه ُ ض َّم ِة ْالقَب ِْر لَن ََجا َس ْع ُد ب ُْن ُم َعا ٍذ و لَقَ ْد
َ ض َّم َ لَوْ نَ َجا َأ َح ٌد ِم ْن
“Jikalau ada seorang yang selamat dari penyempitan kubur, niscaya Sa’ad bin Mu’adz akan
selamat. Akan tetapi, sungguh kuburnya telah disempitkan dengan sangat sempit, kemudian
dilapangkan (setelah itu) untuknya. (HR. Thabrani dan disahihkan oleh Al-Albani di dalam kitab
Shahih Al-Jaami’, no. 5306)
Bahkan sampai kuburan bayi dan anak kecil tidak selamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Al-Hakim At-Tirmidzi berkata, “Sebab penyempitan ini adalah bahwa tiada seorang pun kecuali
ia telah melakukan sebuah dosa, maka diganjar dengan penyempitan ini sebagai balasan atasnya,
kemudian rahmat Allah menghampirinya.”
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memberi kapur pada kubur, duduk di
atas kubur, dan memberi bangunan di atas kubur.” (HR. Muslim, no. 970).
Perantara untuk menyembah kubur, apalagi kubur itu adalah kubur orang shalih atau
kubur seorang yang dianggap wali.
Larangan shalat di perkuburan (dengan adanya rukuk dan sujud) adalah karena sebagai
pencegahan dari beribadah pada kubur, ini adalah perantara terbesar menuju syirik dan perbuatan
ini termasuk tasyabbuh dengan orang musyrik.
ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم،ُ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه،َأقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا َوَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم
Khatib ingin mengingatkan sekali pada kita semua, bahwa kehidupan kita di dunia ini hanyalah
batu loncatan kita menuju alam akhirat, yang mana kita semua jangan sampai terlena dengan
segala fasilitas dunia ini dengan mengisi hari hari kita hanya ingin bersenang-senang belaka.
Sebelum hari penyesalan itu datang mari kita siapkan amal terbaik kita sebelum menghadap
sang khalik. Mari perbaiki amal-amal yg masih kurang dalam diri kita, merubah dari mindset dan
pemikiran buruk menjadi baik, gaya hidup buruk menjadi baik, serta merubah semua hal buruk
dalam diri kita hingga menjadi pribadi yang baik selangkah demi selangkah.
Jangan sampai kita melalaikan atau menolak nasehat orang lain dengan mengatakan ini hanyalah
sebuah dongeng belaka. Allah subhannahu wa ta’ala berfirman:
dan ada dalil yg menerangkan tentang betapa mengerikan nya siksa kubur di hadapi oleh firaun
dalam al-qur’an berbunyi:
ِ ب النَّا ُر يُع َْرضُونَ َعلَ ْيهَا ُغ ُد ًّوا َوع َِشيًّا َويَوْ َم تَقُو ُم السَّا َعةُ َأ ْد ِخلُوا َآ َل فِرْ عَوْ نَ َأ َش َّد ْال َع َذا
ب ِ ق بَِآ ِل فِرْ عَوْ نَ سُو ُء ْال َع َذا
َ َو َحا
“dan Firaun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka
dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan
kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.”
Al Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini, “Arwah Fir’aun dan pengikutnya dihadapkan ke
neraka setiap pagi dan petang terus-menerus hingga datang hari kiamat. Ketika kiamat datang
barulah arwah dan jasad mereka sama-sama merasakan api neraka”. Beliau juga berkata, “Ayat-
ayat ini adalah landasan kuat bagi Ahlussunnah tentang adanya adzab kubur”
semoga kita semua di jauhkan segala hal buruk di dunia dan akhirat, serta teruslah berusaha
untuk menjadi muslim yg baik dan mati dalam keadaan husnul khatimah.
صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَىَ ،و َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل ْال َوفَاَ /.أ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلهَ ِإاَّل هللاُ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَىَ ،وُأ َ
،وحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهَُ ،وَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َأ َّما بَ ْع ُد
َ
َظي ٍْمَ ،أ َم َر ُك ْم بِال َّ
صاَل ِة فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ُ ،أوْ ِ
ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر ع ِ
صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُمواصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي ،يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَا َلِ :إ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ
،تَ ْسلِي ًما
ار ْك َعلَى
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌدَ .وبَ ِ صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ
آل ِإب َْرا ِه ْي َمِ ،إنَّ َ ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ اَللَّهُ َّم َ
آل ِإب َْرا ِه ْي َمِ ،إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌدُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ
تت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا ِ وال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ
ت ْ ،اَ ٰللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ/
ف ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َ/د َو ْال ِم َحنَ َ ،ما ظَهَ َر اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َ/ء َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َ/ر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ َ/
ك َعلَى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌ/ر َان ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمةًِ ،إنَّ َ
صةً َو ِم ْن ب ُْلد ِ ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ِ ،م ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا خَا َّ
َربّنَا الَتَُؤا ِخ ْذ نَا ِإ ْن نَ ِس ْينَا َأوْ َأ ْخطَْأنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الّ ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْبلِنَا َربّنَا َوالَ تً َح ّم ْلنَا
َ .ماالَ طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َواعْفُ َعنّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَاَ /أ ْنتَ َموْ الَنَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَوْ ِم ْال َكافِ ِر ْينَ
ان َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى ع َِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِ/ر َوالبَ ْغ ِي ،يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم إن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ
ِعبَا َد هللاَِّ ،
تَ َذ َّكرُوْ نَ .فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْ/م َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر