Anda di halaman 1dari 19

Muhammadun2 basyarun lakal basyari

Bal huwakal2 yaquti bainal khajari

Muhammadun syayidun kaunaini wastaqolini

Wal fariqoini min urbin wamin ajami

Nabiyunal amirun nahi fala akhadun

Abarro fi qouli laminhu wala naami

Agama ini harus menyenangkan, karena diluar banyak orang mencari kesenangan dari
hal-hal yang bukan agama.

Kita mudah mencintai orang yang berjasa pada kita, tapi kenapa tidak mudah
mencintai Allah yang begitu besarnya jasa-jasanya pada kita

Ya Allah kenapa engkau memberi rezeki kami, padahal engkau tidak butuh kami

Berdoa itu harus, tetapi yang menguatkan tauhid. Yaitu doa yang didasari keimanan
bahwa yang bias menolong kita hanyalah Allah, dan apapun yang terjadi adalah
kehendak Allah, bukan karena doa kita.

Jangan menyesal yang telah terlewat dan jangan bangga terhadap apa yang kamu
dapat, karena itu adalah takdir

Belum tentu yang ahli maksiat masuk neraka

Belum tentu yang ahli ibadah masuk sorga.

Karena dosa terhapus dengan kesanggupan taubat. Dan pahala dapat terhapus dengan
ujub dan riya.

Memaksa diri bahagia adalah cara mengimani qodho dan qodar. Jangan sampai karena
terlalu sering mengeluh menyebabkan kita nggak percaya takdir
Celakalah orang berilmu tp enggan mengajarkan ilmunya. Dan celakalah orang yang
tidak tahu namun tidak mau menerima ilmu

Berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, itu biasa. Orang fasikpun
seperti itu. Tapi kalau kamu bias berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek pada
kamu, itu baru luar biasa.

Mereka yang Memegang Bara Api


Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat
berat, bagai mereka yang memegang bara api.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ض َعلَى ْال َج ْم ِر‬ ‫ْأ‬


ِ ِ‫ان الصَّابِ ُر فِي ِه ْم َعلَى ِدينِ ِه َك ْالقَاب‬ ِ َّ‫يَ تِى َعلَى الن‬
ٌ ‫اس َز َم‬

‫ْأ‬
,Akan datang kepada manusia suatu zaman “ ‫ان‬ ِ َّ‫يَ تِى َعلَى الن‬
ٌ ‫اس َز َم‬
orang yang berpegang teguh pada agamanya ‫الصَّابِ ُر فِي ِه ْم َعلَى ِدينِ ِه‬
”.seperti orang yang menggenggam bara api ‫ر‬ ِ ‫ض َعلَى ْال َج ْم‬ِ ِ‫َك ْالقَاب‬
(HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dijelaskan dalam Tuhfatul Ahwadzi bahwa di zaman tersebut, orang yang berpegang teguh
dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan kesabarannya begitu
berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api.

Ath Thibiy berkata bahwa maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak


mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar sama halnya
dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam saat ini, ia
sampai tak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu
lantaran banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu banyak,
kefasikan pun semakin tersebar luas, juga iman pun semakin lemah.

Sedangkan Al Qari mengatakan bahwa sebagaimana seseorang tidaklah


mungkin menggenggam bara api melainkan dengan memiliki kesabaran yang
ekstra dan kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin
berpegang teguh dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
di zaman ini butuh kesabaran yang ekstra.

Itulah gambaran orang yang konsekuen dengan ajaran Islam saat ini, yang ingin terus
menjalankan ibadah sesuai sunnah Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, begitu sulitnya dan
begitu beratnya. Kadang cacian yang mesti diterima. Kadang dikucilkan oleh masyarakat
sekitar. Kadang jadi bahan omongan yang tidak enak. Sampai-sampai ada yang nyawanya
dan keluarganya terancam. Demikianlah resikonya.

Namun nantikan balasannya di sisi Allah yang luar biasa andai mau bersabar.

Ingatlah janji Allah,

ٍ ‫ُون َأجْ َرهُ ْم بِ َغي ِْر ِح َسا‬


‫ب‬ َ ‫ِإنَّ َما ي َُوفَّى الصَّابِر‬
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas.” (QS. Az Zumar: 10).

GHUROBA/ORANG ASING

sabda Rasulullah SAW. berikut ini :

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ َ َ‫“ َع ْن َأبِي هُ َري َْرةَ ق‬Dari Abi Hurairah dia
َ َ‫ال ق‬
berkata, "Rasulullah S.A.W. bersabda :

"Islam muncul dalam keadaan asing, ‫بَ َدَأ اِإْل ْساَل ُم َغ ِريبًا‬
‫ َو َسيَعُو ُد َك َما بَ َدَأ َغ ِريبًا‬dan ia akan kembali dalam keadaan asing,
‫ رواه مسلم‬.‫فَطُوبَى لِ ْل ُغ َربَا ِء‬
maka beruntunglah orang-orang yang terasing." (H.R. Muslim)

Rasulullah S.A.W. bersabda :

‫ْض َعلَى ْال َج ْم ِر‬ ٍ ‫ص ْب ُر فِي ِه ِم ْث ُل قَب‬


َّ ‫صب ِْر ال‬ َّ ‫فَِإ َّن ِم ْن َو َراِئ ُك ْم َأيَّا َم ال‬
‫ قَا َل يَا‬.‫ون ِم ْث َل َع َملِ ِه‬ َ ‫لِ ْل َعا ِم ِل فِي ِه ْم ِم ْث ُل َأجْ ِر َخ ْم ِس‬
َ ُ‫ين َر ُجاًل يَ ْع َمل‬
َ ‫ين ِم ْنهُ ْم قَا َل َأجْ ُر َخ ْم ِس‬
‫ين ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫َرسُو َل هَّللا ِ َأجْ ُر َخ ْم ِس‬
َّ ‫“فَِإ َّن ِم ْن َو َراِئ ُك ْم َأيَّا َم ال‬Diakhir kemudian ada hari-hari (yang kalian wajib)
‫صب ِْر‬
bersabar.

‫ْض َعلَى ْال َج ْم ِر‬


ٍ ‫ص ْب ُر فِي ِه ِم ْث ُل قَب‬
َّ ‫ ال‬Bersabar pada saat itu seperti seseorang yang
memegang bara api,

dan orang yang beramal pada saat itu ‫لِ ْل َعا ِم ِل فِي ِه ْم‬
‫ون ِم ْث َل َع َملِ ِه‬ َ ‫ ِم ْث ُل َأجْ ِر َخ ْم ِس‬. pahalanya sebanding dengan
َ ُ‫ين َر ُجاًل يَ ْع َمل‬
lima puluh kali amalan orang yang beramal seperti amalnya.”

َ ‫ قَا َل يَا َرسُو َل هَّللا ِ َأجْ ُر َخ ْم ِس‬Abu Tsa’labah bertanya, “Wahai


‫ين ِم ْنهُ ْم‬
Rasulullah, seperti pahala lima puluh orang dari mereka ?”

َ ‫قَا َل َأجْ ُر َخ ْم ِس‬


‫ين ِم ْن ُك ْم‬
Beliau menjawab, “(Bahkan) seperti pahala lima puluh orang dari kalian.” (H.R. Abu Daud)

Allah Ta’ala firmankan:

Al-An'am, ayat 116-117

َ ‫يل هَّللا ِ ِإ ْن يَتَّبِع‬


‫ُون ِإاَّل‬ ِ ِ‫ك َع ْن َسب‬ َ ‫ُضلُّو‬
ِ ‫ضي‬ِ ْ‫َوِإ ْن تُ ِط ْع َأ ْكثَ َر َم ْن فِي اَأْلر‬
‫ض ˆلُّ َع ْن‬ ِ َ‫ك هُ َو َأ ْعلَ ُم َم ْن ي‬ َ ‫الظَّ َّن َوِإ ْن هُ ْم ِإاَّل يَ ْخ ُرص‬
َ َّ‫) ِإ َّن َرب‬116( ‫ُون‬
)117( ‫ين‬َ ‫َسبِيلِ ِه َوهُ َو َأ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَ ِد‬

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang


ِ ْ‫ ْن فِي اَأْلر‬,‫م‬yang
‫ض‬ َ ‫َوِإ ْن تُ ِط ْع َأ ْكثَ َر‬
di muka bumi ini
.niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah ِ ‫يل هَّللا‬ ِ ِ‫ك َع ْن َسب‬َ ‫ُضلُّو‬ِ ‫ي‬
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka ‫ن‬ َّ َّ‫ُون ِإاَّل الظ‬
َ ‫ِإ ْن يَتَّبِع‬
dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap َ ‫َوِإ ْن هُ ْم ِإاَّل يَ ْخ ُرص‬
)116( ‫ُون‬
.Allah)

UMUMNYA ORG

Mereka yang menyelisihi sunnah dan membenci orang-orang yang berpegang teguh
dengannya, hakikatnya mereka yang berada dalam keterasingan. Mereka asing dihadapan
Allah dan rasul-Nya serta dimata agama-Nya. Sehingga keterasingan ini akan sangat
mengganggu mereka walaupun di dunia mereka adalah orang-orang yang terkenal, orang-
orang yang disegani dan dihormati.

GENERASI ASING ITU

Generasi terasing yang beruntung, yaitu mereka yang tetap istiqomah (konsisten)
mengamalkan dan mengajarkan Islam dan membebaskan diri dari pemikiran-pemikiran yang
menyimpang dari Al-Qur’an dan Sunnah. Mereka menjadi asing karena kebaikan dan
kebajikan yang dilakukan dan Rabb telah mencatat mereka sebagai orang yang beruntung,
dan akan mendapatkan tempat yang mulia di sisinya yaitu Jannah.

MUSUH MANUSIA

SETAN ADALAH MUSUH MANUSIA


17 : 53 | 35 : 6

QS. Al-'Isra' [17] : 53 Ibn Katsir   Asbabun Nuzul

ُ ‫وا ٱلَّتِى ِه َى َأحْ َس ُن ۚ ِإ َّن ٱل َّش ْي ٰطَ َن يَن َز‬


‫غ بَ ْينَهُ ْم ۚ ِإ َّن‬ ۟ ُ‫َوقُل لِّ ِعبَا ِدى يَقُول‬
َ ‫ٱل َّش ْي ٰطَ َن َك‬
‫ان ِلِإْل ن ٰ َس ِن َع ُد ًّوا ُّمبِينًا‬
Kementrian AgamaDan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara
mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
QS. Al-'Isra' [17] : 53 Ibn Katsir

,Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku ‫{وقُلْ لِ ِعبَا ِدي‬


َ
Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik " ‫يَقُولُوا الَّتِي ِه َي َأحْ َس ُن‬
.(benar)

Sesungguhnya setan itu ˆَ َ‫ِإ َّن ال َّش ْيط‬


‫ان‬
.menimbulkan perselisihan di antara mereka ُ ‫يَنز‬
‫غ بَ ْينَهُ ْم‬
Sesungguhnya setan itu ˆَ َ‫ِإ َّن ال َّش ْيط‬
‫ان‬

ِ ‫ان لِإل ْن َس‬


)53( ‫ان َع ُد ًّو̂ا ُمبِينًا‬ َ ‫ } َك‬adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Allah Swt. memerintahkan kepada hamba dan Rasul-Nya —Nabi Muhammad Saw.— agar
memerintahkan kepada hamba-hamba Allah yang beriman, hendaklah mereka dalam khotbah
dan pembicaraannya mengucapkan kata-kata yang terbaik dan kalimat yang menyenangkan.
Karena sesungguhnya jika mereka tidak melakukan hal mi, tentulah setan akan menimbulkan
permusuhan di antara mereka dengan membakar emosi mereka, sehingga terjadilah
pertengkaran dan peperangan serta keburukan.

Sesungguhnya setan adalah musuh Adam dan keturunannya sejak setan menolak bersujud
kepada Adam dan menampakkan permusuhannya terhadap Adam. Karena itulah maka Nabi
Saw. melarang seseorang mengacungkan senjatanya kepada saudara semuslimnya, karena
dikhawatirkan setan akan merasuki tangannya, dan adakalanya senjatanya itu ditimpakan
kepada saudaranya tanpa kesengajaan darinya.

‫ َع ْن َأبِي‬،‫ َع ْن هَ َّم ٍام‬،‫ َحˆ َّدثَنَا َمعْمˆˆر‬،‫اق‬ ِ ‫ َحˆ َّدثَنَا َع ْبˆ ُد الˆ َّر َّز‬:‫ˆال اِإْل َمˆˆا ُم َأحْ َمˆ ُد‬
َ ˆَ‫ق‬
‫ "اَل‬:‫صˆلَّى هَّللا ُ َعلَ ْيˆ ِه َو َسˆلَّ َم‬
َ ِ ‫ˆال َر ُسˆو ُل هَّللا‬َ ˆَ‫ ق‬:‫ˆال‬َ ˆَ‫ ق‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنˆه‬ ِ ‫ َر‬،َ‫هُ َري َْرة‬
‫ان َأ ْن‬
َ َ‫الشˆ ْيط‬َّ ‫ فَِإنَّهُ اَل يَˆ ْد ِري َأ َحˆ ُد ُك ْم لَ َعˆ َّل‬،‫ح‬ِ ‫السˆاَل‬ ِّ ِ‫ير َّن َأ َح ُد ُك ْم ِإلَى َأ ِخيˆ ِه ب‬َ ‫ي ُِش‬
ٍ َ‫ فَيَقَ َع فِي ُح ْف َر ٍة ِم ْن ن‬،‫يَ ْن َز َع فِي يَ ِد ِه‬
‫ار‬
,Imam Ahmad mengatakan :‫م ُد‬ َ ْ‫ال اِإْل َما ُم َأح‬
َ َ‫ق‬
ُ ‫ضˆ َي هَّللا‬ َ ˆ‫ َع ْن َأبِي هُ َر ْي‬،‫ َع ْن هَ َّم ٍام‬،‫ َحˆ َّدثَنَا َمعْمˆˆر‬،‫اق‬
ِ ‫ َر‬،َ‫ˆرة‬ ِ ‫َح َّدثَنَا َع ْب ُد ال َّر َّز‬
:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،ُ‫َع ْنه‬
telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar,
dari Hammam, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
:bersabda

ِ ‫ير َّن َأ َح ُد ُك ْم ِإلَى َأ ِخي ِه بِال ِّساَل‬


Jangan sekali-kali seseorang di antara ،‫ح‬ َ ‫"اَل ي ُِش‬
,kalian mengacungkan senjatanya terhadap saudaranya

،‫ان َأ ْن يَ ْن َز َع فِي يَ ِد ِه‬


ˆَ َ‫فَِإنَّهُ اَل يَ ْد ِري َأ َح ُد ُك ْم لَ َع َّل ال َّش ْيط‬
karena sesungguhnya seseorang di antara kalian tidak akan mengetahui bila
,setan mengayunkan lengannya

ٍ َ‫فَيَقَ َع ِفي ُح ْف َر ٍة ِم ْن ن‬
‫ار‬
sehingga terjerumuslah dia ke dalam lubang neraka.

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui hadis Abdur Razzaq.

‫ َع ِن ْال َح َسˆˆ ِن‬،‫ َأ ْنبََأنَا َعلِ ُّي ب ُْن َز ْي ٍد‬،‫ َح َّدثَنَا َح َّما ُد‬،‫ان‬ ُ َّ‫ َح َّدثَنَا َعف‬:‫ال اِإْل َما ُم َأحْ َم ُد‬
َ َ‫ق‬
َ ˆُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوه‬
‫ˆو‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ْت النَّب‬ُ ‫ َأتَي‬:‫ال‬
َ َ‫ َح َّدثَنِي َر ُج ٌل َم ْن بَنِي َسلِيط ق‬:‫ال‬ َ َ‫ق‬
ْ َ‫"ال ُم ْس ˆلِ ُم َأ ُخˆˆو ْال ُم ْس ˆلِ ِم اَل ي‬
‫ظلِ ُمˆ هُ َواَل‬ ْ :ُ‫ فَ َس ˆ ِم ْعتُهُ يَقُˆˆول‬،‫اس‬ ِ َّ‫أزفَلَˆˆة ِم َن الن‬ ْ ‫فِي‬
‫ماتوا̂د َر ُجاَل ِن فِي‬- ‫ال بِيَ ِد ِه إلى صدره‬ َ َ‫[ق‬- ‫ التَّ ْق َوى هَاهُنَا‬،ُ‫يَ ْخ ُذلُه‬
َ َ‫ َوق‬:‫ال َح َّما ٌد‬
،ٌّ‫ث َش ˆر‬ ُ ‫ َو ْال ُمحْ ˆ ِد‬،‫ث َشر‬ ُ ‫ث يُحْ ِدثُهُ َأ َح ُدهُ َما] َو ْال ُمحْ ِد‬ٍ ‫هَّللا ِ فتفرَّق بَ ْينَهُ َما ِإاَّل ِب َح َد‬
" ٌّ‫ث َشر‬ ُ ‫َو ْال ُمحْ ِد‬

,Imam Ahmad mengatakan :‫ال اِإْل َما ُم َأحْ َم ُد‬


َ َ‫ق‬
‫ َحˆ َّدثَنِي‬:‫ َع ِن ْال َح َسˆ ِن قَˆˆا َل‬،‫ َأ ْنبََأنَˆˆا َعلِ ُّي ب ُْن َز ْيˆ ٍد‬،‫ َحˆ َّدثَنَا َح َّما ُد‬،‫ان‬
ُ َّ‫َحˆ َّدثَنَا َعف‬
‫أزفَلَˆة‬ْ ‫ˆو فِي‬ َ ˆُ‫صˆلَّى هَّللا ُ َعلَ ْيˆ ِه َو َسˆلَّ َم َوه‬
َ ‫ي‬ ُ ‫ َأتَي‬:‫ال‬
َّ ِ‫ْت النَّب‬ َ َ‫َر ُج ٌل َم ْن بَنِي َسلِيط ق‬
:ُ‫ فَ َس ِم ْعتُهُ يَقُول‬،‫اس‬ِ َّ‫ِم َن الن‬
telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah
menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa seorang
lelaki dari kalangan Bani Salit telah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah datang kepada
Nabi Saw. yang saat itu sedang berada di tengah-tengah sejumlah sahabatnya, Ia mendengar
:Nabi Saw. bersabda
,Orang muslim adalah saudara orang muslim ‫"ال ُم ْسلِ ُم َأ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم‬
ْ

ia tidak boleh berbuat aniaya terhadapnya ْ َ‫اَل ي‬


ُ‫ظلِ ُمه‬
dan tidak boleh menghinanya ،ُ‫َواَل يَ ْخ ُذلُه‬
 .Takwa itu adanya di sini . ‫التَّ ْق َوى هَاهُنَا‬
Hammad mengatakan bahwa Rasulullah Saw. َ َ‫ َوق‬:‫ال َح َّما ٌد‬
‫ال بِيَ ِد ِه إلى صˆˆدره‬ َ َ‫[ق‬-
.bersabda demikian seraya mengisyaratkan tangannya ke arah dadanya sendiri

,Dan tidaklah dua orang lelaki saling menyukai karena Allah ِ ‫ماتواد َر ُجاَل ِن فِي هَّللا‬-
lalu keduanya dipisahkan ‫فتفرَّق بَ ْينَهُ َما‬
kecuali hanya oleh pembicaraan yang diutarakan oleh ]‫ث يُحْ ِدثُهُ َأ َح ُدهُ َما‬
ٍ ‫ِإاَّل بِ َح َد‬
,salah seorangnya

,sedangkan si pembicara itu membicarakan keburukan ُ ‫َو ْال ُمحْ ِد‬


،‫ث َشر‬
,si pembicara membicarakan keburukan ُ ‫َو ْال ُمحْ ِد‬
، ٌّ‫ث َشر‬
ُ ‫"و ْال ُمحْ ِد‬
ٌّ‫ث َشر‬ َ si pembicara membicarakan keburukan.

QS. Fatir [35] : 6 Ibn Katsir

۟ ‫َّن ٱل َّش ْي ٰطَنَ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو فَٱتَّ ِخ ُذوهُ َع ُد ًّوا ۚ نَّما يَ ْد ُع‬


۟ ُ‫وا ِح ْزبَهۥُ لِيَ ُكون‬
ِ ‫وا ِم ْن َأصْ ٰ َح‬
ِ ‫ب ٱل َّس ِع‬
‫ير‬ َ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena
sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala
)4( ‫ك َوِإلَى هَّللا ِ تُرْ َج ُع األ ُمˆˆو ُر‬ َ ِ‫ت ُر ُس ٌل ِم ْن قَ ْبل‬ ْ َ‫ك فَقَ ْد ُك ِّذب‬ َ ‫{ َوِإ ْن يُ َك ِّذبُو‬
‫ق فَال تَ ُغˆ َّرنَّ ُك ُم ْال َحيَˆˆاةُ الˆ ُّد ْنيَا َوال يَ ُغˆ َّرنَّ ُك ْم‬ ٌّ ˆ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإ َّن َو ْع َد هَّللا ِ َح‬
‫ان لَ ُك ْم َعˆ ُد ٌّو فَاتَّ ِخˆ ُذوهُ َعˆ ُد ًّوا ِإنَّ َمˆˆا يَˆ ْد ُعو‬ َّ ‫) ِإ َّن‬5( ‫بِاهَّلل ِ ْال َغˆ رُو ُر‬
َ َ‫الشˆ ْيط‬
} )6( ‫ير‬ ِ ‫ب ال َّس ِع‬ ِ ‫ِح ْزبَهُ لِيَ ُكونُوا ِم ْن َأصْ َحا‬

,Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan) َ ‫{ َوِإ ْن يُ َك ِّذبُو‬
‫ك‬
maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum ‫ك‬ ْ َ‫فَقَ ْد ُك ِّذب‬
َ ِ‫ت ُر ُس ٌل ِم ْن قَ ْبل‬
.kamu

Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala )4( ‫َوِإلَى هَّللا ِ تُرْ َج ُع األ ُمو ُر‬
.urusan

,Hai manusia ُ‫يَا َأيُّهَا النَّاس‬


,sesungguhnya janji Allah adalah benar ٌّ ‫ِإ َّن َو ْع َد هَّللا ِ َح‬
‫ق‬
maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia ‫فَال تَ ُغˆˆˆ َّرنَّ ُك ُم ْال َحيَˆˆˆاةُ الˆˆˆ ُّد ْنيَا‬
memperdayakan kamu

)5( ‫َوال يَ ُغ َّرنَّ ُك ْم بِاهَّلل ِ ْال َغرُو ُر‬


.dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah

,Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu َ َ‫ِإ َّن ال َّش ْيط‬
‫ان لَ ُك ْم َع ُد ٌّو‬
,maka anggaplah ia musuh (mu) ‫فَاتَّ ِخ ُذوهُ َع ُد ًّوا‬
karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya ُ‫ِإنَّ َما يَ ْد ُعو ِح ْزبَه‬
ِ ‫ } لِيَ ُكونُوا ِم ْن َأصْ َحا‬supaya mereka menjadi penghuni neraka
ِ ‫ب ال َّس ِع‬
)6( ‫ير‬
yang menyala-nyala.

dalam ayat lain melalui firman-Nya:

‫ˆان ِم َن ْال ِج ِّن‬ َ ِ‫اس ˆ ُج ُدوا آل َد َم فَ َس ˆ َج ُدوا ِإال ِإ ْبل‬


َ ˆ‫يس َك‬ ْ ‫{ َوِإ ْذ قُ ْلنَˆˆا لِ ْل َمالِئ َكˆ ِة‬
‫ق َع ْن َأ ْم ِر َربِّ ِه َأفَتَتَّ ِخ ُذونَهُ َو ُذ ِّريَّتَهُ َأ ْولِيَا َء ِم ْن ُدونِي َوهُ ْم لَ ُك ْم َع ُد ٌّو‬ َ ‫فَفَ َس‬
}‫ين بَ َدال‬ َ ‫س لِلظَّالِ ِم‬َ ‫بِْئ‬

Dan (ingatlah) ketika َ ِ‫{ َوِإ ْذ قُ ْلنَا لِ ْل َمالِئ َك ِة ا ْس ُج ُدوا آل َد َم فَ َس ˆ َج ُدوا ِإال ِإ ْبل‬
‫يس‬
Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, "maka sujudlah
.mereka kecuali iblis

,Dia adalah dari golongan jin ‫ان ِم َن ْال ِج ِّن‬


َ ‫َك‬
.maka ia mendurhakai perintah Tuhannya ‫ق َع ْن َأ ْم ِر َربِّ ِه‬
َ ‫فَفَ َس‬
Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya ُ‫َأفَتَتَّ ِخ ُذونَهُ َو ُذ ِّريَّتَه‬
,sebagai pemimpin selain dari-Ku ‫َأ ْولِيَا َء ِم ْن ُدونِي‬
.sedangkan mereka adalah musuhmu ‫َوهُ ْم لَ ُك ْم َع ُد ٌّو‬
Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang- َ ‫س لِلظَّالِ ِم‬
}‫ين بَ َدال‬ َ ‫بِْئ‬
.orang yang zalim

(Al-Kahfi: 50)
ISTRI/SUAMI DAN ANAK BISA MENJADI MUSUH
64 : 14

QS. At-Taghabun [64] : 14 Ibn Katsir   Asbabun Nuzul

۟ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامنُ ٓو ۟ا َّن ِم ْن َأ ْز ٰ َو ِج ُك ْم َوَأوْ ٰلَ ِد ُك ْم َع ُد ًّوا لَّ ُك ْم فَٱحْ َذرُوهُ ْم ۚ َو ن تَ ْعف‬
۟ ‫وا َوتَصْ فَح‬
‫ُوا‬ ‫ِإ‬ ‫َ ِإ‬
۟
‫َوتَ ْغفِرُوا فَِإ َّن ٱهَّلل َ َغفُو ٌر َّر ِحي ٌم‬
Kementrian AgamaHai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-
anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu
memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

,Hai orang-orang mukmin َ ‫{يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬


‫ين آ َمنُوا‬
Sesungguhnya di antara isteri-isterimu ِ ‫ِإ َّن ِم ْن َأ ْز َو‬
‫اج ُك ْم‬
dan anak-anakmu ‫ك ْم‬ ُ ‫َوَأ ْوال ِد‬
ada yang menjadi musuh bagimu ‫َع ُد ًّوا لَ ُك ْم‬
;Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka ‫فَاحْ َذرُوهُ ْم‬
dan jika kamu memaafkan ‫َوِإ ْن تَ ْعفُوا‬
,dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) ‫وتَ ْغفِرُوا‬
َ ‫َوتَصْ فَحُوا‬
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun )14( ‫فَِإ َّن هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬
.lagi Maha Penyayang

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu ‫ِإنَّ َما َأ ْم َوالُ ُك ْم َوَأ ْوال ُد ُك ْم‬
;hanyalah cobaan (bagimu) ٌ‫فِ ْتنَة‬
.di sisi Allah-lah pahala yang besar )15( ‫َوهَّللا ُ ِع ْن َدهُ َأجْ ٌر َع ِظي ٌم‬
Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang istri-istri dan anak-anak, bahwa di antara mereka
ada yang menjadi musuh suaminya dan orang tuanya. Dikatakan demikian karena di antara
mereka ada yang melalaikannya dari amal saleh, seperti yang disebutkan dalam ayat lain
melalui firman Allah Swt. yang mengatakan:

,Hai orang-orang yang beriman َ ‫{يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬


‫ين آ َمنُوا‬
‫اَل تُ ْل ِه ُك ْم َأ ْم َوالُ ُك ْم‬
janganlah harta-hartamu

ِ ‫َوال َأ ْوال ُد ُك ْم َع ْن ِذ ْك‬


.dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah ِ ‫ر هَّللا‬

َ ِ‫َو َم ْن يَ ْف َعلْ َذل‬


‫ك‬
,Barang siapa yang membuat demikian

.maka mereka itulah orang-orang yang rugi }‫ُون‬ ِ ‫ك هُ ُم ْال َخ‬


َ ‫اسر‬ َ ‫فَُأولَِئ‬
(Al-Munafiqun: 9)

Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

}‫اح َذ ُرو ُه ْم‬


ْ َ ‫{ف‬
maka berhati-hatilah kamu. (At-Taghabun: 14)

Menurut Ibnu Zaid, disebutkan bahwa maka berhati-hatilah terhadap agamamu. Mujahid
mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini:

}‫اج ُك ْم َوَأ ْوال ِد ُك ْم َع ُد ًّوا لَ ُك ْم‬


ِ ‫{ِإنَّ ِمنْ َأ ْز َو‬
sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.
(At-Taghabun: 14)

karena mendorong seseorang untuk memutuskan tali persaudaraan atau berbuat suatu maksiat
terhadap Tuhannya, karena cintanya kepada istri dan anak-anaknya terpaksa ia menaatinya
dan tidak kuasa menolaknya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan
kepada kami Muhammad ibnu Khalaf As-Saidalani, telah menceritakan kepada kami Al-
Faryabi, telah menceritakan kepada kami Israil, telah menceritakan kepada kami Sammak
ibnu Harb, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang telah ditanya oleh seorang lelaki tentang
makna firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu
dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka. (At-Taghabun: 14) Bahwa ada sejumlah lelaki yang telah masuk Islam di Mekah;
ketika mereka hendak bergabung dengan Rasulullah Saw. di negeri hijrah, maka istri-istri dan
anak-anak mereka tidak mau ditinggalkan. Pada akhirnya setelah mereka datang kepada
Rasulullah Saw. (sesudah penaklukan Mekah), mereka melihat orang-orang telah mendalami
agama mereka. Kemudian mereka melampiaskan kemarahannya kepada istri-istri dan anak-
anak mereka yang menghalang-halangi mereka untuk hijrah. Dan ketika mereka hendak
menghukum istri-istri dan anak-anak mereka, Allah menurunkan firman-Nya: dan jika kamu
memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At-Taghabun: 14)

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi, dari Muhammad ibnu Yahya Al-
Faryabi alias Muhammad ibnu Yusuf dengan sanad yang sama. Hasan mengatakan bahwa
hadis ini sahih. Ibnu Jarir danTabrani meriwayatkan hadis ini melalui Israil dengan sanad
yang sama. Telah diriwayatkan pula melalui jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas hal yang semisal,
dan hal yang sama dikatakan pula oleh Ikrimah (bekas budak Ibnu Abbas).

*******************

Firman Allah Swt.:

}‫{ِإنَّ َما َأ ْم َوالُ ُك ْم َوَأ ْوال ُد ُك ْم فِ ْتنَةٌ َوهَّللا ُ ِع ْن َدهُ َأ ْج ٌر َع ِظي ٌم‬
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); di sisi Allah-lah
pahala yang besar. (At-Taghabun: 15)

Allah Swt. berfirman bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak itu merupakan ujian dan
cobaan dari Allah bagi makhluk-Nya, agar dapat dijelaskan siapa orang yang taat kepada-Nya
dan siapa yang durhaka terhadap-Nya.

*******************

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan ِ ‫اس حُبُّ ال َّشهَ َوا‬
‫ت‬ ِ َّ‫ُزي َِّن لِلن‬
,kepada apa-apa yang diingini

,yaitu wanita-wanita ‫ِم َن النِّ َسا ِء‬


,anak-anak ‫ين‬ َ ِ‫َو ْالبَن‬
harta yang banyak dari jenis emas, َّ ِ‫ب َو ْالف‬
‫ض ِة‬ ِ َ‫ير ْال ُمقَ ْنطَ َر ِة ِم َن ال َّذه‬ ِ َ‫َو ْالقَن‬
ِ ‫اط‬ ,perak

,kuda pilihan ‫َو ْال َخي ِْل ْال ُم َس َّو َم ِة‬


,binatang-binatang ternak ‫َواَأْل ْن َع ِام‬
.dan sawah ladang ِ‫حرْ ث‬ َ ‫َو ْال‬
‫ع ْال َحيَا ِة ال ُّد ْنيَا‬
;Itulah kesenangan hidup di dunia َ ِ‫َذل‬
ُ ‫ك َمتَا‬
ِ ‫َوهَّللا ُ ِع ْن َدهُ ُحس ُْن ْال َمآ‬
.dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) ‫ب‬

(Ali Imran: 14)

‫اشˆ ُم ب ُْن َمرْ ثَˆ ٍد َحˆ َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ِإ ْسˆ َما ِعي َل ب ِْن‬ِ َ‫ َحˆ َّدثَنَا ه‬:‫قَا َل الطَّبَ َرانِ ُّي‬
‫ْح ب ِْن‬ ِ ‫ َع ْن ُشˆˆ َري‬،َ‫بن ُزرْ َعˆˆ ة‬ ُ ‫ضˆˆ ُم‬ َ ‫ض ْم‬ َ ‫ َحˆˆ َّدثَنِي‬،‫ َحˆˆ َّدثَنِي َأبِي‬،‫ش‬ ٍ ‫َعيَّا‬
َ ِ ‫ي؛ َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬
‫صˆلَّى هَّللا ُ َعلَ ْيˆ ِه َو َسˆلَّ َم‬ ِّ ‫ َع ْن َأبِي َمالِ ٍك اَأْل ْش َع ِر‬،‫ُعبَ ْي ٍد‬
:‫قَا َل‬
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasim ibnu Marsad, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail ibnu Iyasy, telah menceritakan kepadaku
ayahku, telah menceritakan kepadakuDamdam ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari
Abu Malik Al-Asy'ari, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

,Musuhmu itu bukanlah orang yang jika kamu bunuh ُ‫ك الَّ ِذي ِإ ْن قَتَ ْلتَه‬ َ ‫"لَي‬
َ ‫ْس َع ُد ُّو‬
;maka kemenangan bagimu َ َ‫ان فَ ْو ًزا ل‬
،‫ك‬ َ ‫َك‬
.dan jika dia membunuhmu, maka kamu masuk surga ،َ‫ت ْال َجنَّة‬
َ ‫ك َد َخ ْل‬
َ َ‫َوِإ ْن قَتَل‬
Tetapi barangkali yang menjadi musuhmu itu َ َ‫َولَ ِك َّن الَّ ِذي لَ َعلَّهُ َع ُد ٌّو ل‬
‫ك‬
.adalah anakmu yang keluar dari sulbimu sendiri َ ِ‫ك الَّ ِذي َخ َر َج ِم ْن ص ُْلب‬
،‫ك‬ َ ‫َولَ ُد‬
َ ُ‫ت يَ ِمين‬
"‫ك‬ َ َ‫ثُ َّم َأ ْع َدى َع ُد ٍّو ل‬
ْ ‫ك مالُك الَّ ِذي َملَ َك‬
Kemudian musuh bebuyutanmu adalah harta yang kamu miliki.
*******************

TEMAN YANG MENJADI MUSUH DI AKHIRAT


QS. Az-Zukhruf, ayat 66
Firman Allah Swt.:

َ ِ‫ْض َع ُد ٌّو ِإال ْال ُمتَّق‬


)67( ‫ين‬ ُ ‫األخال ُء يَ ْو َمِئ ٍذ بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬ ِ
Teman-teman akrab pada hari itu ‫{األخال ُء يَ ْو َمِئ ٍذ‬
ِ
sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain ‫ْض َع ُد ٌّو‬ ُ ‫بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬
.kecuali orang-orang yang bertakwa َ ِ‫ِإال ْال ُمتَّق‬
}‫ين‬
(Az-Zukhruf: 67)

Yakni semua sahabat dan teman yang didasari bukan karena Allah, kelak di hari kiamat
berbalik menjadi permusuhan. Kecuali apa yang berdasarkan karena Allah Swt, maka
sesungguhnya hal itu akan tetap kekal berkat kekekalan Allah Swt.

Dan hal ini seperti yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim a.s. kepada kaumnya, yang disitir oleh
firman-Nya:

ْ ˆَ‫ون هَّللا ِ َأ ْوثَانًا َمˆ َو َّدةَ بَ ْينِ ُك ْم فِي ْال َحيَˆˆا ِة الˆ ُّد ْنيَا ثُ َّم ي‬
‫ˆو َم‬ ِ ‫{ِإنَّ َما اتَّ َخ ْذتُ ْم ِم ْن ُد‬
‫ض ُك ْم بَ ْعضًا َو َمْأ َوا ُك ُم النَّا ُر َو َما‬ ُ ‫ْض َويَ ْل َع ُن بَ ْع‬ ٍ ‫ض ُك ْم ِببَع‬ ُ ‫ْالقِيَا َم ِة يَ ْكفُ ُر بَ ْع‬
}‫ين‬
َ ‫اص ِر‬ِ َ‫لَ ُك ْم ِم ْن ن‬

Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain ِ ‫{ِإنَّ َما اتَّ َخ ْذتُ ْم ِم ْن ُد‬
ِ ‫ون هَّللا‬
Allah

adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu ‫َأ ْوثَانًا َم َو َّدةَ بَ ْينِ ُك ْم‬
,dalam kehidupan dunia ini ‫د ْنيَا‬ ُّ ‫فِي ْال َحيَا ِة ال‬
kemudian di hari kiamat ‫ثُ َّم يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة‬
sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) ٍ ‫ض ُك ْم بِبَع‬
‫ْض‬ ُ ‫يَ ْكفُ ُر بَ ْع‬
ُ ‫َويَ ْل َع ُن بَ ْع‬
ْ َ‫ض ُك ْم ب‬
:dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain) ‫عضًا‬

,dan tempat kembalimu ialah neraka ‫َو َمْأ َوا ُك ُم النَّا ُر‬
.dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong pun }‫ين‬ ِ َ‫َو َما لَ ُك ْم ِم ْن ن‬
َ ‫اص ِر‬
(Al-'Ankabut: 25)

Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu
Ishaq, dari Al-Haris, dari Ali r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya:
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (Az-Zukhruf: 67)

Yang dimaksud adalah dua orang mukmin yang berteman karib, dan dua orang
kafir yang saling berteman karib. Salah seorang dari kedua orang mukmin yang
berteman itu diwafatkan, dan ia diberi kabar gembira akan masuk surga, lalu
teringatlah ia kepada temannya itu.

Maka ia berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya si Fulan adalah teman dekatku. Dia
selalu memerintahkan kepadaku agar taat kepada Engkau dan taat kepada rasul-
Mu, serta selalu memerintahkan kepadaku melakukan kebaikan dan melarangku
melakukan perbuatan jahat, dan dia bercerita kepadaku bahwa aku akan bersua
dengan Engkau. Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan dia sesudahku hingga
Engkau perlihatkan kepadanya seperti apa yang Engkau perlihatkan kepadaku
sekarang, dan Engkau ridai dia sebagaimana Engkau ridai diriku."

Maka dikatakan kepadanya, "Pergilah, sekiranya kamu mengetahui apa yang


disediakan untuknya di sisi-Ku, tentulah engkau banyak tertawa dan sedikit
menangis."

Kemudian temannya itu diwafatkan, lalu keduanya bersua di alam arwah, maka
dikatakan kepada keduanya, "Hendaklah salah seorang dari kamu berdua saling
memuji kepada temannya." Maka masing-masing dari keduanya berkata kepada
temannya, "Engkau adalah sebaik-baik saudara, engkau adalah sebaik-baik
teman, dan engkau adalah sebaik-baik kekasih."

Apabila salah seorang dari dua orang kafir yang berteman meninggal dunia, lalu
ia diberi ancaman akan masuk neraka, teringatlah ia kepada temannya. Ia
berkata, "Ya Allah, sesungguhnya teman dekatku si Fulan selalu menganjurkan
kepadaku untuk berbuat durhaka terhadap Engkau dan mendurhakai rasul-Mu,
memerintahkan kepadaku untuk melakukan kejahatan dan melarangku
mengerjakan kebaikan, dan ia bercerita kepadaku bahwa aku tidak akan bersua
dengan Engkau. Ya Allah, janganlah Engkau beri dia petunjuk sesudahku
hingga Engkau perlihatkan kepadanya hal yang semisal dengan apa yang
Engkau perlihatkan kepadaku (neraka), dan Engkau murkai dia sebagaimana
Engkau murkai aku."

Maka temannya yang kafir itu diwafatkan. Kemudian berkumpullah keduanya,


lalu dikatakan, "Hendaklah masing-masing dari kamu mencaci yang
lainnya.”Maka masing-masing dari keduanya mengatakan kepada temannya,
"Engkau adalah seburuk-buruk saudara, engkau adalah seburuk-buruk teman,
engkau adalah seburuk-buruk kekasih." Demikianlah menurut apa yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Ibnu Abbas r.a. Mujahid, dan Qatadah mengatakah bahwa setiap persahabatan akan menjadi
permusuhan di hari kiamat kecuali orang-orang yang bertakwa.

KEADAAN SAHABAT SESAMA MUKMIN

‫ َع ْن ِه َش ِام ب ِْن‬-‫فِي تَرْ َج َم ِة ِه َش ِام ب ِْن َأحْ َم َد‬- ‫َو َر َوى ْال َحافِظُ اب ُْن َع َسا ِك َر‬
‫ َع ْن‬،‫ضˆ ِر بِالرِّ قَّ ِة‬ِ ‫ˆر ُم َح َّم ُد ب ُْن ْال َخ‬
ٍ ˆَ‫ َحˆ َّدثَنَا َأبُˆˆو َج ْعف‬:‫ˆير‬
ٍ ˆِ‫َع ْبˆ ِد هَّللا ِ ب ِْن َكث‬
‫ َع ْن َأبِي‬،‫ح‬ ٍ ِ‫صال‬ َ ‫ َع ْن َأبِي‬،‫ش‬ ِ ‫ َع ِن اَأْل ْع َم‬،‫ َح َّدثَنَا َح ِكي ُم ب ُْن نَافِ ٍع‬:‫ُم َعافًى‬
:‫ قَا َل‬،ُ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنه‬
ِ ‫ َر‬،َ‫هُ َر ْي َرة‬
Al-Hafiz Ibnu Asakir di dalam biografi Hisyam ibnu Ahmad telah meriwayatkan dari Hisyam
ibnu Abdullah ibnu Kasir, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad
ibnul Khadir di Ruqqah, dari Mu'afa, bahwa telah menceritakan kepada kami Hakim ibnu
Nafi, dari Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa

:Rasulullah Saw. pernah bersabda :‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ ِ ‫قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
Seandainya dua orang saling mencintai karena ،ِ ‫"لَ ْو َأ َّن َر ُجلَي ِْن تَ َحابَّا فِي هَّللا‬
Allah

ِ ‫َأ َح ُدهُ َما بِ ْال ُم ْش ِر‬


‫ق‬
,seorangnya berada dibelahan timur —

ِ ‫َواآْل َخ ُر بِ ْال َم ْغ ِر‬


—sedangkan yang lainnya berada di belahan barat ،‫ب‬

niscaya Allah akan menghimpunkan di antara ،‫ˆو َم ْالقِيَا َمˆ ِة‬


ْ ˆَ‫لَ َج َم َع هَّللا ُ بَ ْينَهُ َما ي‬
,keduanya kelak di hari kiamat

,lalu Allah berfirman :ُ‫يَقُول‬


َّ ِ‫""هَ َذا الَّ ِذي َأحْ بَ ْبتَهُ ف‬Inilah orang yang engkau cintai demi karena Aku.”
‫ي‬

ِ ‫يل األحْ َمسˆˆي َحˆ َّدثَنَا َأبُˆˆو َع‬


‫اصˆ ٍم‬ َ ‫اع‬ِ ‫ َحˆ َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ِإ ْسˆ َم‬:‫ال اب ُْن َأبِي َحاتِ ٍم‬ َ َ‫ق‬
‫يل ب ِْن َع ْم ِرو ب ِْن َسˆ ِعي ِد ب ِْن َجعْˆ َدةَ ب ِْن هُبَيْˆرة‬ َ ‫اع‬ َ ‫الثَّقَفِ ُّي‬
ِ ‫[ح َّدثَنَا] ال َّربِي ُع ب ُْن ِإ ْس َم‬
-‫ب‬ ٍ ِ‫ت َعلِ ِّي ب ِْن َأبِي طَˆال‬ ِ ‫ُأ ْخ‬- ‫ َع ْن َجˆ ِّد ِه َع ْن ُأ ِّم هَˆانٍِئ‬،‫ َع ْن َأبِيˆ ِه‬،‫ْال َم ْخˆ ُزو ِم ُّي‬
:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ال لِ َي النَّبِ ُّي‬ َ َ‫ ق‬:‫ت‬ْ َ‫قَال‬
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail Al-
Ahmasi, telah menceritakan kepada kami Abu Asim As-Saqafi, telah menceritakan kepada
kami Ar-Rabi' ibnu Ismail ibnu Amr ibnu Said ibnu Ja'dah ibnu Hubairah Al-Makhzumi, dari
ayahnya, dari kakeknya, dari Ummu Hani' (saudara perempuan sahabat Ali ibnu Abu Talib)
:yang telah menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda kepadanya

َ ‫ˆو َم ْالقِيَا َمˆ ِة فِي‬


‫ص ˆ ِعي ٍد‬ ْ ˆَ‫ين ي‬ َ ِ‫ˆبرك َأ َّن هَّللا َ تَ َعˆˆالَى يَجْ َمˆ ُع اَأْل َّول‬
َ ‫ين َواآْل َخˆ ِر‬ ِ ˆ‫"أخ‬
،‫اح ٍد‬
ِ ‫َو‬
Aku akan menceritakan kepadamu bahwa Allah Swt. kelak di hari kiamat akan
mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir di suatu tanah
.lapang yang luas

Maka siapakah yang mengetahui di mana kedua golongan ِ َ‫فَ َم ْن يَ ْد ِري َأي َْن الطَّ َرف‬
،" ‫ان‬
?itu berada
Ummu Hani' menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih .‫ت هَّللا ُ َو َر ُس ˆولُهُˆ َأ ْعلَ ُم‬
ِ َ‫فَقَˆˆال‬
”.mengetahui

,Kemudian berserulah penyeru dari bawah 'Arasy ِ ْ‫ت ْال َعر‬


:‫ش‬ ِ ْ‫"ثُ َّم يُنَا ِدي ُمنَا ٍد ِم ْن تَح‬
,Hai ahli tauhid " ،‫يَا َأ ْه َل التَّ ْو ِحي ِد‬
maka mereka bermunculan " َ ‫فَيَ ْش َرِئب‬
"‫ُّون‬
menurut Abu Asim mereka mengangkat — .‫ يرفعˆˆون رؤوسˆˆهم‬:‫قال أبو عاصˆˆم‬
.—kepalanya masing-masing

"!Kemudian berseru lagi, "Hai ahli tauhid ،‫ يَا َأ ْه َل التَّ ْو ِحي ِد‬:‫"ثُ َّم يُنَا ِدي‬
Kemudian berseru lagi, "Hai ahli tauhid ،‫ يَا َأ ْه َل التَّ ْو ِحي ِد‬:َ‫ثُ َّم يُنَا ِدي الثَّالِثَة‬
”.sesungguhnya Allah telah memaafkan kalian , "‫ِإ َّن هَّللا َ قَ ْد َعفَا َع ْن ُك ْم‬
,Maka manusia semua bangkit َ َّ‫ "فَيَقُو ُل النَّاسُ قَ ْد تَ َعل‬:‫ال‬
‫ق‬ َ َ‫ق‬
sedangkan :‫ثُ َّم يُنَˆˆا ِدي‬- ‫ ْال َمظَˆˆالِ َم‬:‫يَ ْعنِي‬- ‫ْض ِفي ظُالمˆˆات ال ˆ ُّد ْنيَا‬
ٍ ‫ْض ˆهُ ْم ِببَع‬
ُ ‫بَع‬
sebagian dari mereka memegang sebagian yang lain karena masalah kezaliman semasa di
.dunianya

,Kemudian berseru lagi, "Hai ahli tauhid ،‫يَا َأ ْه َل التَّ ْو ِحي ِد‬
hendaklah sebagian dari kalian memaaf sebagian yang ٍ ‫ض ُك ْم َع ْن بَع‬
،‫ْض‬ ُ ‫لِيَع‬
ُ ‫ْف بَ ْع‬
,lain

ُ‫"و َعلَى هَّللا ِ الثَّ َواب‬


َ dan Allah-lah yang akan menanggung pahalanya.

Anda mungkin juga menyukai