Anda di halaman 1dari 5

Page |1

Khutbah Jumat: Bulan Suro???


Khutbah Pertama
ِّ ‫ت ُر ُس ُل َربِّنَا بِ ْال َح‬
‫ق‬ ْ ‫ي لَ ْواَل َأ ْن هَ َدانَا هَّللا ُ لَقَ ْد َجا َء‬ َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذي هَ َدانَا لِهَ َذا َو َما ُكنَّا لِنَ ْهتَ ِد‬
َ ُ‫ور ْثتُ ُموهَا بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َمل‬ ‫ُأ‬
‫ون‬ ِ ُ‫َونُو ُدوا َأ ْن تِ ْل ُك ُم ْال َجنَّة‬
ُ‫ك لَه‬ َ ‫َوَأ ْشهَ ُد َأن الَّ ِإلَهَ ِإالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
ُ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّدي َْن‬ ٍ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬ َ  
:‫قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِي ِكتَابِ ِه ال َك ِري ِْم‬
َ ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم‬
‫ون‬ َّ ‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
‫ث ِم ْنهُ َما‬ َّ َ‫ق ِم ْنهَا َز ْو َجهَا َوب‬ َ َ‫اح َد ٍة َو َخل‬ِ ‫س َو‬ ٍ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف‬
‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ‫ون بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هَّللا َ َك‬ َ ُ‫ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءل‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
‫َو َم ْن ي ُِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظي ًما‬
‫ض ُل الهُ َدى هُ َدى ُم َح َّم ٍد َو َش َّر اُأل ُم ْو ِر ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل‬ َ ‫ث ِكتَابُ هللاِ َوَأ ْف‬ ِ ‫ق ال َح ِد ْي‬ َ ‫فَِإ َّن َأصْ َد‬
ٌ‫ضالَلَة‬ َ ‫ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga selalu diberkahi oleh Allah …
 
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita petunjuk dan berbagai macam nikmat. Seandainya
bukan karena hidayah dari Allah, tentu kita tidak bisa berada di atas Islam dan Iman. Begitu pula
seandainya bukan karena kasih sayang Allah dan rahmat-Nya, kita tentu akan tersibukkan terus
dengan dunia, tidak memikirkan kewajiban. Begitu pula karena berkat nikmat Allah-lah, kita masih
terus sehat sehingga bisa beribadah dengan mudah dan kuat.
 

َ ‫ك ِج ْس َم‬
‫ك‬ ِ ُ‫ِإ َّن َأ َّو َل َما يُ ْسَأ ُل َع ْنهُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة يَ ْعنِى ْال َع ْب َد ِم َن النَّ ِع ِيم َأ ْن يُقَا َل لَهُ َألَ ْم ن‬
َ َ‫ص َّح ل‬
ِ َ‫ك ِم َن ْال َما ِء ْالب‬
‫ار ِد‬ َ ‫َونُرْ ِوي‬
“Sungguh nikmat yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali pada hari kiamat kelak adalah
dengan pertanyaan: “Bukankah Kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah
memberikan padamu air yang menyegarkan?” (HR. Tirmidzi, no. 3358. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
 
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan dan panutan kita, Nabi besar Muhammad
–shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
 
Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫ى فِى ُكلِّ يَ ْو ِم‬َّ َ‫صالَةَ ُأ َّمتِى تُ ْع َرضُ َعل‬ َ ‫صالَ ِة ِفى ُكلِّ يَ ْو ِم ُج ُم َع ٍة فَِإ َّن‬ َّ ‫ى ِم َن ال‬ َّ َ‫َأ ْكثِرُوا َعل‬
ً‫ان َأ ْق َربَهُ ْم ِمنِّى َم ْن ِزلَة‬
َ ‫صالَةً َك‬
َ ‫ى‬ َّ َ‫ان َأ ْكثَ َرهُ ْم َعل‬
َ ‫ فَ َم ْن َك‬، ‫ُج ُم َع ٍة‬
Page |2

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan
padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat
denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi –
yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-)
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga dirahmati oleh Allah …
 
Di bulan besar dalam sebutan kita, yaitu bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, kita lihat begitu
banyak yang mengadakan hajatan terutama hajatan manten. Sampai kita pun bisa mendapatkan tiga
atau empat undangan dalam satu hari. Namun ketika tiba bulan Muharram atau bulan Suro, ada
pantangan untuk melakukan berbagai hajatan. Anggapan utamanya karena meyakini bulan Suro
sebagai bulan sial, bulan penuh petaka.
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga dirahmati oleh Allah …
 
Kadang kita menyandarkan sial kepada sesuatu yang bukan jadi sebab. Asal menuduh saja atau asal
mencari kambing hitam. Padahal Allah-lah yang mengatur waktu, mengatur siang dan malam. Sebab
sial berarti bukan dari waktu tersebut.
Dalam hadits qudsi disebutkan,
‫قَا َل هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل يُْؤ ِذينِى اب ُْن آ َد َم يَسُبُّ ال َّد ْه َر َوَأنَا ال َّد ْه ُر ُأقَلِّبُ اللَّ ْي َل َوالنَّهَا َر‬
”Allah ’Azza wa Jalla berfirman,’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah
(pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim, no. 6000)
 
Coba perhatikan dalam surat Yasin, Allah Ta’ala berfirman,
‫) قَالُوا‬18( ‫قَالُوا ِإنَّا تَطَيَّرْ نَا بِ ُك ْم لَِئ ْن لَ ْم تَ ْنتَهُوا لَنَرْ ُج َمنَّ ُك ْم َولَيَ َم َّسنَّ ُك ْم ِمنَّا َع َذابٌ َألِي ٌم‬
)19( ‫ون‬ ِ ‫طَاِئ ُر ُك ْم َم َع ُك ْم َأِئ ْن ُذ ِّكرْ تُ ْم بَلْ َأ ْنتُ ْم قَ ْو ٌم ُمس‬
َ ُ‫ْرف‬
“Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu
tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa
yang pedih dari kami.” Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri.
Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang
melampui batas.” (QS. Yasin: 18-19)
 
Dalam ayat ini disebutkan mengenai thiyarah, istilah dalam bahasa kita adalah beranggapan sial. Kata
para ulama, beranggapan sial di sini bisa jadi dengan orang. Seperti ada yang berkata, “Wah gara-
gara kamu datang nih, kami jadi sial.” Bisa jadi beranggapan sial dengan apa yang didengar, bisa pula
dengan waktu (seperti dengan bulan Suro dan bulan Ruwah). Ada juga yang beranggapan sial ketika
lewat suatu tempat. Sehingga untuk membuang kesialan ketika lewat tempat angker -misalnya-, maka
ada yang menyalakan lampu kendaraan dengan sengaja atau membunyikan klakson ‘tiiit, tiiit’.
Dahulu orang Arab ketika ingin mengetahui nasib mereka baik ataukah tidak ketika akan melakukan
perjalanan, maka mereka melepaskan burung. Jika burung tersebut terbang ke arah kanan, berarti
bernasib baik. Jika ke arah kiri, berarti bernasib sial. Kalau kita saat ini, bertemu dengan bulan sial,
pasti yang dilakukan adalah ruwatan untuk menolak bala’.
 
Page |3

Sedangkan dalam surat Yasin yang disebutkan tadi, penduduk negeri yang disebut dalam kisah
menganggap nasib sial menimpa mereka karena kedatangan dua utusan (lalu menjadi yang ketiga)
yang diutus di tengah-tengah mereka. Namun hal itu dibantah oleh Allah Ta’ala. Dinyatakan bahwa
kesialan itu karena sebab pembangkangan penduduk itu sendiri.
 
Lihatlah yang terjadi di tengah mereka,
‫) ِإ ْذ َأرْ َس ْلنَا ِإلَ ْي ِه ُم ْاثنَي ِْن‬13( ‫ون‬ َ ُ‫اب ْالقَرْ يَ ِة ِإ ْذ َجا َءهَا ْال ُمرْ َسل‬ َ ‫َواضْ ِربْ لَهُ ْم َمثَاًل َأصْ َح‬
)14( ‫ون‬ ٍ ِ‫فَ َك َّذبُوهُ َما فَ َع َّز ْزنَا ِبثَال‬
َ ُ‫ث فَقَالُوا ِإنَّا ِإلَ ْي ُك ْم ُمرْ َسل‬
“Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan
datang kepada mereka. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka
mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu
berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu.”” (QS. Yasin: 13-14)
 
Lihatlah karena sebab enggan mengikuti Rasul, kita bisa kena sial, tertimpa musibah. Jadi sial
bukanlah disebabkan karena bulan Suro, waktu keramat, tempat angker atau sebab person tertentu,
bukan sama sekali.
 
Maka benarlah firman Allah,

ِ ‫قَالُوا طَاِئ ُر ُك ْم َم َع ُك ْم َأِئ ْن ُذ ِّكرْ تُ ْم بَلْ َأ ْنتُ ْم قَ ْو ٌم ُمس‬


َ ُ‫ْرف‬
‫ون‬
“ Utusan-utusan itu berkata: “Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi
peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas.” (QS.
Yasin: 19)
 
Yang terjadi pada masa Nabi Musa juga sama, kaumnya menuduh Nabi Musa dan pengikutnyalah
yang bawa sial.
 
Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
‫ص ْبهُ ْم َسيَِّئةٌ يَطَّيَّرُوا بِ ُمو َسى َو َم ْن َم َعهُ َأاَل ِإنَّ َما‬ ِ ُ‫فَِإ َذا َجا َء ْتهُ ُم ْال َح َسنَةُ قَالُوا لَنَا هَ ِذ ِه َوِإ ْن ت‬
َ ‫طَاِئ ُرهُ ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َولَ ِك َّن َأ ْكثَ َرهُ ْم اَل يَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬
“Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: “Itu adalah karena (usaha)
kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan
orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari
Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 131).
 
Yang benar adalah karena mengikuti Rasul itulah yang membawa berkah. Karena sebab mendustakan
Rasul itulah yang membawa sial atau musibah.
 
Dalam ayat disebutkan,

ِ ْ‫ت ِم َن ال َّس َما ِء َواَأْلر‬


‫ض َولَ ِك ْن َك َّذبُوا‬ ٍ ‫َولَ ْو َأ َّن َأ ْه َل ْالقُ َرى َآ َمنُوا َواتَّقَ ْوا لَفَتَحْ نَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
َ ‫فََأ َخ ْذنَاهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسب‬
‫ُون‬
Page |4

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al-A’raf: 96).
 
Kita seharusnya yang harus rajin introspeksi diri. Karena bisa jadi karena dosa besar yang kita lakukan,
itulah yang menyebabkan berbagai kesialan itu datang. Lihatlah di tengah-tengah kita masih
merajalela minuman keras, perjudian, perselingkuhan, bahkan karena kejahilan kita masih percaya
klenik dan terus mewarisi perbuatan syirik.
 
Ingatlah ayat,
‫ت َأ ْي ِدي ُك ْم‬
ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ ‫َو َما َأ‬
ِ ‫صابَ ُك ْم ِم ْن ُم‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)
 
Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,
‫ب َوالَ ُرفِ َع بَالَ ٌء ِإالَّ ِبتَ ْوبَ ٍة‬
ٍ ‫َما نُ ِّز َل بَالَ ٌء ِإالَّ بِ َذ ْن‬
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah
tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al-Jawab Al-Kaafi karya Ibnul Qayyim, hal. 87)
 
Semoga Allah menunjukkan pada kita jalan untuk kembali bertaubat, memberi kita kemudahan untuk
diangkatnya musibah.
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga selalu dirahmati oleh Allah …
Demikian khutbah pertama ini.
 
‫َأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا َ َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِمي َْن ِإنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
 
Khutbah Kedua
 
‫اف اَأل ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِي َْن نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعال ِمي َْن َوال‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‬
َ ‫َو َعلَى آلِ ِه َو‬
 
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah, jama’ah shalat Jumat yang semoga
senantiasa mendapatkan berkah dari Allah,
 
Bulan Suro sejatinya adalah bulan yang baik, bukan bulan yang membawa sial. Karena bulan Suro
masuk dalam bulan Haram, bulan mulia atau bulan yang disucikan. Buktinya pada bulan ini dikatakan
bahwa sebaik-baik puasa adalah di bulan Suro, di bulan Muharram,
 
Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫ان َش ْه ُر هَّللا ِ ْال ُم َح َّر ُم‬
َ ‫ض‬ َ ‫َأ ْف‬
َ ‫ض ُل الصِّ يَ ِام بَ ْع َد َر َم‬
‫‪Page |5‬‬

‫”‪“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram.‬‬
‫)‪(HR. Muslim, no. 1163‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪Ada yang akan beranggapan sial, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa berikut‬‬
‫‪ini,‬‬
‫ت ِإالَّ َأ ْن َ‬
‫ت َوالَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ ِب َ‬
‫ك‬ ‫ت َوالَ يَ ْدفَ ُع ال َّسيَِّئا ِ‬ ‫اللَّهُ َّم الَ يَْأتِى بِ ْال َح َسنَا ِ‬
‫ت ِإالَّ َأ ْن َ‬
‫‪Allahumma laa ya’ti bilhasanaati illa anta. Wa yadfa’us sayyi-ati illa anta. Wa laa hawla wa laa quwwata‬‬
‫‪illa billah‬‬
‫‪“Ya Allah, tiada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali engkau. Tidak ada yang dapat menolak‬‬
‫;‪bahaya kecuali engkau. Tidak ada daya dan upaya melainkan denganmu.” (HR. Abu Daud, no. 3919‬‬
‫)‪Al-Baihaqi, 8: 139. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if‬‬
‫‪ ‬‬
‫… ‪Di akhir khutbah ini‬‬
‫‪Jangan lupa untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat ini. Siapa yang bershalawat sekali, maka‬‬
‫‪Allah akan membalas shalawatnya sepuluh kali. Arti shalawat dari Allah adalah ampunan dari‬‬
‫‪Allah subhanahu wa ta’ala.‬‬
‫‪ ‬‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما ً‬
‫ين آ َمنُوا َ‬ ‫ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫صلُّ َ‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك‬ ‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫صلَّي َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك َ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬وبَ ِ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪.‬‬‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫‪ ‬‬
‫‪Marilah kita memanjatkan doa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di hari Jum’at yang‬‬
‫‪penuh berkah ini.‬‬
‫‪ ‬‬

‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت‬ ‫ت َوالمْؤ ِمنِي َْن َوالمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ك َما تُبَلِّ ُغنَا بِ ِه َجنَّتَ َ‬
‫ك‬ ‫طا َعتِ َ‬ ‫ك َو ِم ْن َ‬ ‫ك َما يَحُو ُل بَ ْينَنَا َوبَي َْن َم َع ِ‬
‫اصي َ‬ ‫اللَّهُ َّم ا ْق ِس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَتِ َ‬
‫ارنَا َوقُ َّوتِنَا َما‬ ‫ص ِ‬ ‫ت ال ُّد ْنيَا َو َمتِّ ْعنَا ِبَأ ْس َما ِعنَا َوَأ ْب َ‬ ‫صيبَا ِ‬ ‫ين َما تُهَ ِّو ُن بِ ِه َعلَ ْينَا ُم ِ‬ ‫َو ِم َن ْاليَقِ ِ‬
‫ظلَ َمنَا َوا ْنصُرْ نَا َعلَى َم ْن َعا َدانَا َوالَ‬ ‫ث ِمنَّا َواجْ َعلْ ثَْأ َرنَا َعلَى َم ْن َ‬ ‫ار َ‬ ‫َأحْ يَ ْيتَنَا َواجْ َع ْلهُ ْال َو ِ‬
‫ط َعلَ ْينَا َم ْن‬ ‫صيبَتَنَا فِى ِدينِنَا َوالَ تَجْ َع ِل ال ُّد ْنيَا َأ ْكبَ َر هَ ِّمنَا َوالَ َم ْبلَ َغ ِع ْل ِمنَا َوالَ تُ َسلِّ ْ‬ ‫تَجْ َعلْ ُم ِ‬
‫الَ يَرْ َح ُمنَا‬
‫ين ِإ َما ًما‬‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬
‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا َو ِر ْزقًا طَيِّبًا َو َع َمالً ُمتَقَبَّالً‬ ‫اللَّهُ َّم ِإنِّا نَ ْسَألُ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‪.‬‬ ‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫آخ ُر َد ْع َوانَا َأ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬ ‫َو ِ‬

Anda mungkin juga menyukai