Anda di halaman 1dari 7

‫‪Khutbah JumatPuasa‬‬

‫‪Khutbah Jumat: 5 Contoh Maksiat yang Terus Berlanjut di Bulan Ramadhan‬‬

‫‪Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on TwitterSend an emailMay 26, 20170 50,732 6 minutes read‬‬

‫‪Ada beberapa yang masih berlanjut dilakukan di bulan Ramadhan.‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫ى لَهُ‬ ‫ت َأ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد هَّللا ُ فَالَ ُم ِ‬


‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد َ‬ ‫ُور َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا ِ‬
‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر ِ‬

‫َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ ش ِ‬


‫َر ْيكَ لَهُ‬

‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُهُ‬

‫اللّهُ َّم َ‬
‫ص ِّل َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬

‫‪:‬قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِي ِكتَابِ ِه الك ِ‬


‫َري ِْم‬

‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ‬


‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح َّ‬

‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم‬
‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوبَ َّ‬
‫اح َد ٍة َوخَ لَ َ‬ ‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍ‬
‫س َو ِ‬
‫ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬

‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع ِ‬
‫َظي ًما‬

‫ث ِكتَابُ هللاِ َوَأ ْف َ‬


‫ض ُل الهُدَى هُدَى ُم َح َّم ٍد‬ ‫ار ‪ r‬فَِإ َّن َأصْ َد َ‬
‫ق ال َح ِد ْي ِ‬ ‫َو َش َّر اُأل ُموْ ِر ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة ِب ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة َ‬
‫ضالَلَةٌ َو ُك َّل َ‬
‫ضالَلَ ٍة فِى النَّ ِ‬
Jama’ah shalat Jumat yang semoga senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Allah Ta’ala,

Segala puji pada Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan pada-Nya meminta ampunan pada-Nya.
Kami berlindung dari kejelekan diri kami dan kejelekan amal kami. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan oleh Allah, tidak ada yang bisa
memberi petunjuk padanya.

Segala puji pada Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan pada-Nya meminta ampunan pada-Nya.
Kami berlindung dari kejelekan diri kami dan kejelekan amal kami. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah,
maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan oleh Allah, tidak ada yang bisa
memberi petunjuk padanya.

Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan-Nya.

Semoga shalawat tercurah pada Nabi kita Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, keluarga dan
sahabat-Nya serta yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Di bulan Ramadhan kita punya kewajiban untuk berpuasa. Ditambah lagi bulan tersebut, kita
diperintahkan untuk memperbanyak amal shalih, seperti membaca Al-Qur’an, shalat malam, shalat
sunnah hingga sedekah.

Allah Ta’ala berfirman,


ُ َ‫ت ِمنَ ْالهُدَى َو ْالفُرْ قَا ِن فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّش ْه َر فَ ْلي‬
ُ‫ص ْمه‬ ِ َّ‫َش ْه ُر َر َمضَانَ الَّ ِذي ُأ ْن ِز َل فِي ِه ْالقُرْ َآنُ هُدًى لِلن‬
ٍ ‫اس َوبَيِّنَا‬

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)

Ketika bulan Ramadhan tiba, kebaikan akan semakin semangat dilakukan dan kejelakan akan semakin
berkurang. Bukti hal ini dapat dilihat dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫صفِّ َد‬
ُ‫ت ال َّشيَا ِطين‬ ِ َّ‫ت َأب َْوابُ الن‬
ُ ‫ار َو‬ ْ َ‫ت َأ ْب َوابُ ْال َجنَّ ِة َو ُغلِّق‬
ْ ‫ضانُ فُتِّ َح‬
َ ‫ِإ َذا َجا َء َر َم‬

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari,
no. 1899 dan Muslim, no. 1079).

Juga dalam hadits lainnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ت َأب َْوابُ ْال َجنَّ ِة فَلَ ْم يُ ْغلَ ْق ِم ْنهَا‬ ِ َّ‫ت َأب َْوابُ الن‬
ْ ‫ار فَلَ ْم يُ ْفتَحْ ِم ْنهَا بَابٌ َوفُتِّ َح‬ ْ َ‫ت ال َّشيَا ِطينُ َو َم َر َدةُ ْال ِجنِّ َو ُغلِّق‬ ُ َ‫ِإ َذا َكانَ َأ َّو ُل لَ ْيلَ ٍة ِم ْن َشه ِْر َر َمضَان‬
ِ ‫صفِّ َد‬
‫ك ُك َّل لَ ْيلَ ٍة‬
َ ِ‫ار َو َذل‬ ‫هَّلِل‬
ِ َّ‫صرْ َو ِ ُعتَقَا ُء ِمنَ الن‬ ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬ ْ
ِ ‫اغ َى ال َخي ِْر قبِلْ َويَا بَا ِغ َى ال َّش ِّر ق‬ ِ َ‫بَابٌ َويُنَا ِدى ُمنَا ٍد يَا ب‬

“Pada malam pertama bulan Ramadhan setan-setan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu
neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun
pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan
bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah
memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan.” (HR.
Tirmidzi, no. 682 dan Ibnu Majah, no. 1642. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar Ruhaili hafizahullah dalam kitab Tajridul Ittiba’ (hlm. 118) mengatakan, “Dalil
ini menunjukkan keutamaan seluruh amalan kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan, lebih-lebih
lagi amalan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) setelah puasa wajib.”

Memang terbukti bahwa kebaikan akan semangat kita lakukan, sedangkan maksiat akan semakin
berkurang ketika masuk bulan Ramadhan. Seperti itu kenyataannya.

Namun maksiat masih saja terjadi. Di bulan Ramadhan, tindak pencurian, perselingkuhan, hingga dosa
terbesar yaitu kesyirikan masih saja ada. Kenapa demikian?

Disebutkan oleh Abul ‘Abbas Al-Qurthubi rahimahullah:

Setan diikat dari orang yang menjalankan puasa yang memperhatikan syarat dan adab saat berpuasa.
Adapun yang tidak menjalankan puasa dengan benar, maka setan tidaklah terbelenggu darinya.

Seandainya pun kita katakan bahwa setan tidak mengganggu orang yang berpuasa, tetap saja maksiat
bisa terjadi dengan sebab lain yaitu dorongan hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejelekan, adat
kebiasaan dan gangguan dari setan manusia.

Bisa juga maksudnya bahwa setan yang diikat adalah umumnya setan dan yang memiliki pasukan
sedangkan yang tidak memiliki pasukan tidaklah dibelenggu.

Intinya maksudnya adalah kejelekan itu berkurang di bulan Ramadhan. Ini nyata terjadi dibandingkan
dengan bulan lainnya. (Al-Mufhim lima Asykala min Takhlis Kitab Muslim, 3: 136)

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Kalau kebaikan akan berlipat pahalanya jika dilakukan di bulan Ramadhan, bagaimana dengan maksiat,
apakah semakin besar dosanya?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan dalam Syarh Al-Mumthi’,
“Kebaikan bisa berlipat, dosa pun demikian dilihat dari tempat dan waktu. Kebaikan itu berlipat dilihat
dari kammiyah (kuantitas atau jumlah) dan kayfiyah (kualitas). Adapun dosa berlipat-lipat dilihat dari
kayfiyah (kualitas), bukan dari kammiyah (kuantitas). [Maksudnya: dosa tidak dilipatgandakan dari sisi
jumlah, namun dipandang dari sisi besarnya].”

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Demikian khutbah pertama ini.

‫َأقُوْ ُل قَوْ لِي َه َذا ََوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِإنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬

Khutbah Kedua

َ‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْين‬


َ ‫اف اَأل ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِ ْينَ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َر‬
َّ ‫الح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعال ِم ْينَ َوال‬
َ

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah pada nabi termulia dari
para nabi dan rasul, yaitu kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga dan seluruh
sahabatnya.

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Jika kita sudah tahu besarnya dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan karena Ramadhan itu bulan suci,
maka ada beberapa contoh maksiat di bulan Ramadhan yang masih terus dilakukan oleh orang yang
berpuasa:
1. Mudah meninggalkan shalat, seperti shalat Shubuh karena sehabis sahur langsung tidur.

Laki-laki masih malas shalat berjamaah di masjid.

2. Perempuan enggan berjilbab bahkan terus-terusan memakai pakaian seksi dan ketat saat puasa.
Padahal mengumbar aurat itu dosa besar, menjadikan puasa sia-sia. Bagi kita diharapkan mengingatkan
wanita terdekat kita (istri dan puteri kita) untuk berjilbab dan menutupi aurat, moga Allah memberi
hidayah.

3. Muda-mudi jalan berdua dengan kekasihnya (pacarnya) hingga ngabuburit menunggu buka dengan
pacar. Pacaran itu jalan menuju zina atau zina kecil-kecilan.

4. Membicaran jelek orang lain (ghibah) walau itu nyata ada pada orang lain, hingga suka memfitnah
(menuduh jelek orang lain tanpa bukti).

5. Mementingkan buka puasa bersama dengan teman atau rekan kerja dibandingkan shalat Maghrib,
bahkan shalat sampai ditinggalkan. Ingat, meninggalkan satu shalat saja, itu akan menghapus amal.

Dari Burairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ‫صالَةَ ْال َعصْ ِر فَقَ ْد َحبِطَ َع َملُه‬ َ ‫َم ْن تَ َر‬


َ ‫ك‬

“Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar, maka terhapuslah amalannya” (HR. Bukhari, no. 594).

Di antara maksud hadits sebagaimana kata Ibnul Qayyim dalam kitabnya Ash-Shalah adalah akan
menghapus amalan pada hari tersebut.

Jika demikian, apakah puasa orang yang meninggalkan shalat walau satu saja jadi diterima? Silakan
direnungkan.

Dan ingat, para jamaah shalat Jumat sekalian, yang namanya maksiat akan menghancurkan pahala orang
yang berpuasa walau secara hukum puasa tetap sah selama yang dilakukan bukan pembatal puasa.

Moga kita dimudahkan oleh Allah untuk menjauhi segala macam maksiat di bulan Ramadhan dan waktu
seterusnya. Semoga kita dimudahkan oleh Allah menjadi lebih baik selepas Ramadhan, itulah tekad dan
harapan kita.
‫‪Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapa yang‬‬
‫‪bershalawat pada beliau sekali, akan dibalas sepuluh kali.‬‬

‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬


‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما ً‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي َ‬

‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬


‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ‫صلَّيْتَ َعلَى ِإب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬
‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪َ .‬وبَ ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫ْ‬
‫بَا َركتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫‪Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di Jumat penuh berkah ini.‬‬

‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت ِإنَّ َ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َو ِة‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ت َوالمْؤ ِمنِ ْينَ َوالمْؤ ِمنَا ِ‬

‫ك َرحْ َمةً ِإنَّكَ َأ ْنتَ ْال َوهَّابُ‬


‫َربَّنَا اَل تُ ِز ْغ قُلُوبَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَ ُد ْن َ‬

‫ار ْك‬ ‫ش َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫اح َ‬ ‫ور‪َ ،‬و َجنِّ ْبنَا ْالفَ َو ِ‬
‫ت ِإلَى النُّ ِ‬ ‫ف بَ ْينَ قُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ َذاتَ بَ ْينِنَا‪َ ،‬وا ْه ِدنَا ُسبُ َل ال َّساَل ِم‪َ ،‬ونَ ِّجنَا ِمنَ ُّ‬
‫الظلُ َما ِ‬ ‫اللَّهُ َّم َألِّ ْ‬
‫ك‪ ،‬قَابِلِينَ‬ ‫ك ُم ْثنِينَ بِهَا َعلَ ْي َ‬
‫اجنَا‪َ ،‬و ُذرِّ يَّاتِنَا‪َ ،‬وتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّكَ َأ ْنتَ التَّوَّابُ ال َّر ِحي ُم‪َ ،‬واجْ َع ْلنَا شَا ِك ِرينَ لِنِ َع ِم َ‬
‫ارنَا‪َ ،‬وقُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأ ْز َو ِ‬ ‫اعنَا‪َ ،‬وَأب َ‬
‫ْص ِ‬ ‫لَنَا فِي َأ ْس َم ِ‬
‫لَهَا‪َ ،‬وَأتِ ِم ْمهَا َعلَ ْينَا‬

‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬

‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬


‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ّديْن‬ ‫‪َ .‬و َ‬

‫آخ ُر َد ْع َوانَا َأ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬


‫َو ِ‬

Anda mungkin juga menyukai