Anda di halaman 1dari 4

Merengkuh Istiqamah untuk menjaga persatuan umat

Oleh : H. Sukarman, S. Ag.

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫ت َأ ْع َمالِنَا َم ْن‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْست َِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَتُوْ بُ ِإلَ ْي ِه َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو َسيَِّئا‬
، َ‫ضان‬ َ ‫صيَا َم فِي َشه ِْر َر َم‬ ِّ ‫َب َعلَى ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ ال‬ َ ‫ي لَهُ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َكت‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬ ِ ‫يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم‬
ِ َ‫ت ِم ْن ْالهُدَى َو ْالفُرْ ق‬
‫ان‬ ِ َّ‫وَأ ْنزَ َل فِ ْي ِه الُقُرْ انَ هُدًى لِلن‬.
ٍ ‫اس َوبَيِّنَا‬ َ
‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬ َّ ‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َوال‬ َ ‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َو هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم‬ ِ ْ‫ اُو‬: ِ‫اعبَا َدهللا‬
ِ َ‫ فَي‬:‫ اَ َّما بَ ْع ُد‬.‫َو َعلَى َءالِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ اِلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬
َّ ‫ يَااَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬:‫آن ْال َك ِري ِْم‬
َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ ِ ْ‫ قَا َل هللاُ تَ َعالَى فِى ْالقُر‬. َ‫تُ ْفلِحُوْ ن‬
‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر‬
Allahu akbar laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
Pagi ini diseluruh penjuru negeri, bahkan di belahan bumi lainnya saling sahut menyaut
mengagungkan nama- Allah, gema takbir tahmid serta tahlil berkumandang memenuhi alam
semesta sehingga tidak ada satupun tempat dibumi ini yang tidak menyebut asma Allah SWT.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kesempatan kepada kita untuk bisa bertemu
dengan Ramadhan, sehingga bisa menunaikan ibadah shiyam, qiyam, zakat, infak, shodaqoh dan
ibadah-ibadah lainnya. Kita bermohon agar ibadah-ibadah tersebut diterima dan dilipat gandakan
pahalanya, menutup Ramadhan ini dengan menggapai keridhaan, ampunan dan pelepasan dari api
neraka.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi agung Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman yang senantiasa
berpegang teguh dengan sunnah-sunnahnya
Jama’ah shalat Idul Fithri yang semoga dirahmati oleh Allah,
Rasanya seperti baru kemarin kita menjemput Ramadhan, namun kini ia telah pergi lagi, meski ia
masih akan kembali, namun belum tentu ia bertemu dengan kita lagi karena kematian setiap saat
bisa datang memutus hubungan, termasuk memutus hubungan kita dengan Ramadhan tahun
depan. Nabi agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
َ‫ت يَ ْعنِي ْال َموْ ت‬
ِ ‫َأ ْكثِرُوا ِذ ْك َر هَا ِذ ِم اللَّ َّذا‬ 
“Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan yaitu kematian” (HR. Tirmidzi)
Sebagaimana para ulama di masa silam seringkali berkata … “Hari ini suatu kaum telah kembali
dalam keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.”
Maka celakalah bagi manusia yang telah datang baginya Ramadhan ia tidak mendapat ampunan
Allah, sebagai mana sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ُ‫ان فَلَ ْم يُ ْغفَرْ لَه‬
ُ ‫ض‬َ ‫ف َع ْب ٍد َأوْ بَ ُع َد َدخَ َل َعلَ ْي ِه َر َم‬
ُ ‫َر ِغ َم َأ ْن‬
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam
keadaan dosa-dosanya belum diampuni (Allah Subhanahu wa ta’ala).” (HR. Ahmad)
Seorang mukmin sudah sepatutnya terus meminta pada Allah keistiqamahan, itulah yang kita pinta
ْ ‫ا ْل ُم‬
dalam shalat minimal 17 kali dalam sehari lewat doa, ‫ستَقِي َم‬ َ‫الص َراط‬
ِّ ‫ا ْه ِدنَا‬
“Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus.” (QS. Al-Fatihah: 6)
Jalan yang lurus yaitu jalan yang telah dilalui oleh para Nabi hingga orang – orang sholih lainya,
sebagai firman- Nya dalam surat 4. An Nisa’ 69 :

Page 1
ٓ
ۚ ‫صلِ ِح‬
َ‫ينَ َو َحسُن‬ ِّ ‫ُول فَُأوْ ٰلَِئكَ َم َع ٱلَّ ِذينَ َأ ۡن َع َم ٱهَّلل ُ َعلَ ۡي ِهم ِّمنَ ٱلنَّبِ‍يِّۧنَ َوٱل‬
َّ ٰ ‫صدِّيقِينَ َوٱل ُّشهَدَٓا ِء َوٱل‬ َ ‫َو َمن ي ُِط ِع ٱهَّلل َ َوٱل َّرس‬
ٓ
‫ُأوْ ٰلَِئكَ َرفِ ٗيقا‬
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang
yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”.
Ini pertanda kita butuh untuk terus istiqamah agar bisa terus berada dalam jalur yang benar, tetap
dalam ibadah pada Allah walau sudah mengakhiri bulan Ramadhan sebagaimana firman Allah SWT
dalam surat Fusilat 30.
‫ِإ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا تَتَنَ َّز ُل َعلَ ْي ِه ُم ْال َمالِئ َكةُ َأال تَخَ افُوا َوال تَحْ َزنُوا َوَأ ْب ِشرُوا بِ ْال َجنَّ ِة الَّتِي ُك ْنتُ ْم‬
َ‫تُو َع ُدون‬
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka
istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.”
Imam Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat di atas, ia pun berdo’a, “Allahumma anta robbuna,
farzuqnal istiqomah (Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami. Berikanlah keistiqomahan pada kami).”
Seorang ulama salaf Ibnul Mubarak menceritakan dari Bakkar bin ‘Abdillah, “Aku begitu takjub
pada si fulan, ia sungguh-sungguh rajin ibadah sampai-sampai ia meninggalkan dunianya.” Wahb
bin Munabbih segera berkata, “Tidak perlu takjub pada orang yang meninggalkan dunia seperti itu.
Sungguh aku lebih takjub pada orang yang bisa istiqamah.”
Istiqamah itu hidayah dari-Nya maka kita butuh kesungguhan, hati kita bisa saja berbolak-balik,
maka salah satunya adalah mencari sahabat yang tepat agar dapat mengarahkan kebaikan. Teman
bergaul amat menentukan agar tetap istiqamah sebagaimana firman-Nya,
ُ‫َواصْ بِرْ نَ ْف َسكَ َم َع الَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ َربَّهُ ْم بِ ْال َغدَا ِة َو ْال َع ِش ِّي ي ُِري ُدونَ َوجْ هَه‬
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan
senja hari dengan mengharap wajah-Nya.”   (QS. Al-Kahfi: 28)
Sebagaimana kata pepatah Arab, ٌ‫الصَّا ِحبُ َسا ِحب‬
“Yang namanya sahabat bisa menarik (mempengaruhi).”
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman
dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu;
engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun
berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari)
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.
 Jama’ah shalat Idul Fithri yang semoga senantiasa mendapatkan berkah dari Allah,

Tanpa terasa sebentar lagi kita semua akan merasakan atmosfer pesta demokrasi, percaturan
dunia politik, permainan para elit, bahkan spekulasi strategi tak lama lagi akan berada di sekeliling
kita semua, untuk mencapai tujuannya tersebut segelintir orang tidak segan membuat Berita hoax,
fitnah, ujaran kebencian, adu domba, dan lain-lain maka tidak ada cara mensikapi semua itu
kecuali senantiasa istiqomah dalam kebenaran, dan bijak mensikapi perbedaan, hal itu bisa tercapai
bila kita memiliki sahabat yg bisa menginspirasi kebenaran.
Adanya pemimpin mengandaikan adanya sistem secara lebih terarah, tentu saja pemimpin di sini
bukan seseorang dengan otoritas mutlak. Ia dibatasi oleh waktu periode dan syarat-syarat tertentu
yang membuatnya harus berjalan di atas jalan yang benar.

Page 2
Imam Al-Ghazali, pernah berkata dalam salah satu karyanya:

َ َ‫س لَهُ ف‬
‫ضاِئ ٌع‬ ِ ‫م َو َما اَل َح‬kٌ ‫ارسٌ َو َما اَل َأصْ َل لَهُ فَ َم ْه ُد ْو‬
َ ‫ار‬ kُ َ‫ك َوال ِّدي ُْن تَ ْوَأ َما ِن فَال ِّدي ُْن َأصْ ٌل َوالس ُّْلط‬
ِ ‫ان َح‬ ُ ‫اَل ُم ْل‬
“Kekuasaan dan agama merupakan dua saudara kembar. Agama sebagai landasan dan kekuasaan
sebagai pengawalnya. Sesuatu yang tidak memiliki landasan pasti akan tumbang. Sedangkan
sesuatu yang tidak memiliki pengawal akan tersia-siakan.”
Pada awal pembentukan Negara Indonesia itu seperti Negara Madinah dengan piagam
Madinahnya, yang pada awal ketika dibangun di atas dasar kesepakatan antar elemen bangsa yang
berbeda budaya dan kepercayaan, namun dari Yatsrib kota kecil itu menjelma menjadi sebuah
negara yang besar dan kuat dalam waktu yang relative singkat karena keberadaan sang pemimpin
yakni Nabiyullah Muhammad SAW. yang selanjunya dilanjutkan oleh generasi Khalifatur rosyidin.
Kepemimpinan mereka seperti apa yang diceritakan dalam surat Yusuf
      
Raja berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan
Tinggi lagi dipercayai pada sisi kami".
         
“berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang
yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".(QS 12. Yusuf: 55)
Di sinilah kesempurnaan Yusuf ‘alaihis salam, beliau memiliki 4 kriteria yang mencerminkan
pemimpin ideal yaitu :
ٌ‫ َم ِكين‬- ٌ‫َعلِي ٌم – َحفِيظٌ – َأ ِمين‬
o ٌ‫ َم ِكين‬: memiliki kedudukan, keturunan orang yang terhormat dan disegani sehingga beliau
dihormati dan bisa melaksanakan tugasnya tanpa ada yang menghalangi.
o ٌ‫َأ ِمين‬: beliau orang yang amanah, karena iman yang dimiliki menjadikan rasa takutnya hanya
kepada Allah, sehingga tidak mungkin mengkhianati rakyatnya sendiri.
o ٌ‫ َحفِيظ‬: beliau orang yang mampu menjaga, teliti, bukan orang yang teledor, dan bukan orang
yang menggampangkan masalah, bimbingan Allah SWT karena ketaqwaannya.
‫ َعلِي ٌم‬: beliau orang yang berilmu, telah teruji dalam kehidupan dan karya nyata paham
bagaimana cara mengatur pemerintahan dengan benar. Mengetahui skala prioritas bagi
negaranya. Sehingga dengan 4 karakter ini, beliau menjadi pemimpin yang ideal.
Dan seperti itulah selayaknya pemimpin yang menjadi wakil bagi rakyatnya, dia orang yang
terhormat bukan manusia rendahan, memiliki intelegensi lebih, kemampuan, profesionalitas dalam
bidangnya, dan amanah dalam mengemban tugas.
Tentu saja, untuk memiliki pemimpin dengan karakter yang sangat ideal di atas, bukanlah hal yang
mudah. Namun di sini, ada satu hal yang bisa kita jadikan renungan bersama. Pertanyaan mendasar
yang layak untuk kita kembalikan kepada pribadi kita masing-masing. Jika kita berharap untuk
memiliki pemimpin yang baik, sudahkah kita menjadi rakyat yang baik? Jika kita berharap nantinya
akan dipimpin oleh seorang muslim yang peduli dengan islam, sudahkah kita menjadi masyarakat
yang perhatian dengan agamanya. Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita untuk menjadi
masyarakat yang baik, sehingga Allah anugerahkan kepada kita, pemimpin yang baik pula.
Seorang ulama slaf Fudhail bin ‘Iyadh, mengatakan : ”Seandainya aku memiliki satu doa yang
mustajab, maka aku tidak akan gunakan doa itu kecuali untuk kebaikan pemimpin.”
Imam Qatadah rahimahullah  berkata, “Dahulu Bani Israil pernah mengatakan, ‘Wahai Tuhan
kami! Engkau di langit sementara kami di bumi, lalu bagaimana kami dapat mengetahui ridha dan

Page 3
murka-Mu?’ Lalu Allah  ‘Azza wa Jalla mengilhamkan kepada sebagian para Nabi-Nya “Kalau Aku
angkat orang-orang baik sebagai pemimpin kalian, berarti Aku ridha kepada kalian. Kalau Aku
angkat orang-orang jahat sebagai pemimpin kalian, berarti Aku murka kepada kalian.’ Maka mari
kita jadikan moment hari raya idhul fitri tahun ini sebagai sarana untuk menata hati, menata diri
dan dapat menatap hari depan dengan bijak dengan tetap istiqomah di jalan sunah dan berteman
dengan orang yg mampu menunjuki kebenaran
Demikian khutbah Idh pada pagi ini.

ِ ‫َأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ت فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر‬
 ‫َّح ْي ُم‬
Pada akhirnya marilah kita berdoa kepada Allah SWT dengan segenap ketundukan dan kepasrahan
semoga Allah menerima amal ibadah kita semuanya :
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ اِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
ِ ‫ت اََألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا‬
َ َّ‫ت اِن‬
ُ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْب‬ ِ ‫ت َو ْال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
ِ ‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ال َّد ْع َوا‬
‫ت‬
ِ ‫اربَّيَان‬
‫َاصغَارًا‬ َ ‫َاوارْ َح ْمهُ َما َك َم‬ َ ‫َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ ِد ْين‬
َ ‫ َو َخ ْي َر َأيَّا ِمي يَوْ َم َأ ْلقَا‬،ُ‫خَواتِي َمه‬
‫ك فِي ِه‬ َ ‫ َوخَ ي َْر َع َملِي‬،ُ‫اَللَّهُ َّم اجْ َعلْ َخي َْر ُع ْم ِري آ ِخ َره‬
ً‫ َونَ ْسَألُكَ َع َمال‬،‫صا ِدقًا‬ َ ‫ َونَ ْسَألُكَ يَقِ ْينًا‬،‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا‬ َ ُ‫ َونَ ْسَأل‬،‫اشعًا‬ ِ َ‫ك قَ ْلبًا خ‬ َ ُ‫ َونَ ْسَأل‬،‫ك اِ ْي َمانًا دَاِئ ًما‬ َ ُ‫اَللَّهُ َّم إنَّا نَسْـَأل‬
‫ َونَ ْسَألُكَ ال ُّش ْك َر‬،‫ َونَ ْسَألُكَ تَ َما َم ْال َعافِيَ ِة‬،َ‫ َونَ ْسَألُكَ ْال َع ْف َو َو ْال َعافِيَة‬،‫ك خَ ْيرًا َكثِ ْيرًا‬ َ ُ‫ َونَ ْسَأل‬،‫ َونَ ْسَألُكَ ِد ْينًاقَيِّ ًما‬،‫صالِحًا‬ َ
ٰ
َ َ‫صيَا َمنَا َوقِيَا َمنَا َوتَ ُخ ُّش َعنَا َوت‬
‫ضرُّ َعنَا‬ ِ ‫صالَتَنَا َو‬ َ ‫ اَللّهُ َّم َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا‬.‫اس‬ِ َّ‫ َونَ ْسَألُكَ ْال ِغنَا َء َع ِن الن‬،‫َعلَى ْال َعافِيَ ِة‬
َ‫َّح ِم ْين‬ ِ ‫وتَ َعبُّ َدنَا َوتَ ِّم ْم تَ ْق‬.
ِ ‫ص ْي َرنَا يَا هللَا ُ يَاهللَا ُ يَاهللَا ُ يَااَرْ َح َم الر‬ َ
“Wahai Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu, iman yang tetap, hati yang khusyu’, ilmu
yg bermanfat, keyakinan yang benar, amal yang shaleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak,
ampunan dan afiat, kesehatan yg sempurna, syukur atas kesehatan, & terkaya dari semua
manusia. Wahai Allah, Tuhan kami, terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam
kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakan lah kekurangan kami.
Wahai Allah dzat yg Paling Penyayang.
"Ya Robbi, jadikanlah sebaik -baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik –baik amalku
adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu,
Janganlah Engkau jadikan puasa kami ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidup kami,
Seandainya Engkau menetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasa kami ini sebagai puasa yang
dirahmati, bukan puasa yang sia-sia. Seandainya masih ada pada kami dosa yang belum Engkau
ampuni atau dosa yang menyebabkan kami disiksa karenanya, sehingga terbitnya fajar siang ini
atau sehingga berlalunya bulan ini, maka ampunilah semuanya wahai Dzat Yang Paling Pengasih
dari semua yang mengasihi. Selamatkanlah kami dari bencana yang mengancam atau dosa yang
berketerusan. Demikian juga, dengan rahmat-Mu masukkanlah kami ke dalam golongan orang²
yang mendapatkan (keutamaan) di Lailatul-Qadar. Malam yang telah Engkau tetapkan lebih baik
dari seribu bulan.”
jadikalah Purbalingga tempat yg damai untuk beribadah, yg tenang untuk ditinggali dan nyaman
untuk disinggahi, jadikanlah Purbalingga kota yg maju, mandiri, dan berdaya saing menuju
masyarakat sejahtera yang berkeadilan dan berakhlak mulia Baldatun thayyibatun wa rabbun
ghafur.

ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫َربَّنَا اَتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى اَأل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
َ‫ َو ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬، َ‫صحْ بِ ِه اَجْ م َِع ْين‬
َ ‫خَلقِ ِه ُم َح َّم ٍد َوع َٰلى ٰالِ ِه َو‬
ْ ‫صلَّى هللاُ َعلَى َخي ِْر‬ َ ‫َو‬

Page 4

Anda mungkin juga menyukai