Anda di halaman 1dari 6

Khutbah I

‫ َالِالَه‬،‫ َو ُسْب َح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َاِص ْي ًال‬،‫ َو اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل َك ِثْيًر ا‬،‫) َو ِهّٰلِل ْالَح ْمُد ُهللا َاْك َب ُر َك ِبْيًر ا‬٣×( ‫) ُهللا َأْك َب ُر‬٣×( ‫) ُهللا َأْك َب ُر‬٣×( ‫ُهللا َأْك َب ُر‬
‫ ُهللا َاْك َب ُر َو ِهّٰلِل َاْلَح ْمُد‬،‫ِاَّال ُهللا َو ُهللا َاْك َب ُر‬

‫ َأْش َه ُد َأْن َالِإٰل َه ِإَّالُهللا َالَش ِر ْي َك َلُه اَّلِذْي َج َع َل الَّج َّنَة ِلْلُم َّت ِقْي َن‬. ‫الَح ْمُد ِهّٰلِل اَّلِذْي َح َّر َم الِّصيَاَم َأّي َاَم اَألْع يَاِد ِض َي اَفًة ِلِعبَاِدِه الَّصاِلِحْي َن‬
‫ُل‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫َو ْش َه ُد َّن َس ِّيَد نَا َو َم ْو َالَن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُه الَّد اِع ْي ِإلَى الِّص َر اِط الُمْس َت ِقْي ِم‬.
‫ َأَّما َب ْع ُد‬. ‫ الّٰل ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو بَاِر ْك َع لَى َسِّيِد َن ا ُم َح َّمـٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص حَاِبِه َو َم ْن َت ِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َي ْو ِم الِّدْي َن‬.

‫ِعَباَد ِهللا ِاَّتُقواَهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِاَّال َو َاْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن َو اْشُك ُرْو ا ِنْع َم َة ِهللا اَّلِتْي َو َص َلَنا ِلإلْيَم اِن َو َو َص َلَنا إلَى ْالِع ْيِد‬
‫الفطراْلُمَباَر ْك‬

‫ َو اَّت ُقْو ا َهللا َح َّق ُت قَاِتِه َو َالَت ُمْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُت ْم ُمْس ِلُمْو َن‬. ‫ُأْو ِص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبَت ْق َو ى ِهللا َفَقْد َفاَز الُم َّت ُقْو َن‬

‫ َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َت ْع ُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُه َو ِباْلَو اِلَد ْي ِن ِاْح ٰس ًن ۗا ِاَّما َي ْب ُلَغ َّن ِع ْن َد َك اْلِكَبَر َاَح ُد ُه َم ٓا َاْو ِك ٰل ُهَم ا َفاَل َت ُقْل َّلُهَم ٓا ُاٍّف َّو اَل‬:‫َقاَل ُهللا َت َع اَلى‬
‫َت ْن َه ْر ُه َم ا َو ُقْل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِر ْيًما َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َن اَح الُّذ ِّل ِمَن الَّر ْح َمِة َو ُقْل َّر ِّب اْر َح ْم ُهَم ا َك َم ا َر َّب ٰي ِنْي َص ِغْيًر‬

Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini, selain kalimat
Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah swt Tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Di antara nikmat agung itu adalah
masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia, sekaligus anugerah umur panjang
sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta masih berkesempatan untuk berkumpul bersama
orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita.

Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum Hari Raya Idul Fitri yang
menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan. Sebuah hari raya di mana takbir, tahmid,
dan tahlil berkumandang di berbagai penjuru dunia menandai kembalinya fitrah umat Islam
seperti bayi yang terlahir kembali ke dunia ini.

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Dalam catatan sejarah, awal mula dilaksanakannya hari raya Idul Fitri adalah pada tahun ke-2 Hijriah.
Saat itu kaum Muslimin mendapatkan kemenangan besar dalam perang Badar. Perayaan kemenangan
yang diraih umat Islam pada waktu itu, secara tidak langsung merayakan dua kemenangan yakni
kemenangan atas telah paripurnanya menjalankan kewajiban puasa di bulan Ramadhan dan
kemenangan dalam perang badar.
Dalam tradisi bangsa Indonesia, Hari Raya Idul Fitri terkenal dengan nama Lebaran. Para ahli bahasa
menyebut bahwa kata Lebaran salah satunya berasal dari bahasa Jawa yakni ‘lebar’ yang memiliki arti
'selesai'. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata Lebaran dimaknai sebagai hari raya umat
Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Makna ini selaras dengan kenyataan, bahwa pada hari Lebaran, kita sudah selesai menjalankan
kewajiban berpuasa dan mewujudkannya dalam bentuk perayaan kebahagiaan sebagai wujud syukur
kepada Allah swt. Pada hari ini kita berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan
berbagai bentuk redaksi seperti: ‘taqabbalallahu minnaa wa minkum’ yang artinya “semoga Allah
menerima (amal ibadah Ramadlan) kita”. Dan juga doa “wa ja’alanallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin
wal faaiziin’ yang artinya ‘Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali dan
orang-orang yang beruntung.’Sebuah doa yang berisi harapan mendalam agar setelah melaksanakan
rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar kembali suci dan beruntung mencapai
kemenangan dengan predikat sebagai orang-orang yang bertakwa. Hal ini telah Allah sebutkan dalam
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183:

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َۙن‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهّٰلِل اْلَحْم ُد‬،‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Kebahagiaan yang kita rasakan ini tentu sangat kurang lengkap jika dirayakan sendiri. Kebahagiaan akan
terasa lebih nikmat jika bisa dirayakan dengan berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Hal inilah
yang memunculkan sebuah tradisi ritual di negara kita yakni mudik. Sebuah tradisi berisikan kerinduan di
tanah rantau untuk pulang melihat kembali tanah kelahiran. Sebuah tradisi luhur untuk kembali lagi
berkumpul dengan keluarga, mengingat kembali masa kecil sekaligus bersimpuh sungkem dalam pelukan
kedua orang tua.

mudik juga tidak hanya memiliki dimensi makna sekedar pulang kampung saja. Di dalamnya terkandung
dimensi spiritual yang nilainya tidak bisa diukur dengan materi dunia. Jarak jauh melintasi laut dan sungai,
medan terjal dan jalan berliku, ditambah waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk mudik,
tidak bisa menghalangi rasa kangen kepada tanah kelahiran.

Teknologi canggih seperti telepon, media sosial, maupun video call juga tidak akan bisa
menggantikan kualitas pertemuan langsung dengan sanak kerabat kita di kampung halaman.
Kemewahan perkotaan tak kan bisa menggantikan manisnya kenangan kesederhanaan
bersama teman masa kecil yang selalu terbayang jelang lebaran. Berbagai fasilitas di tanah
rantau tidak bisa menghalangi pulang kampung menuju ibu pertiwi walau berada di tengah
hutan dan pucuk gunung yang tinggi sekalipun.

Kerinduan kepada tanah kelahiran seperti ini juga pernah dirasakan oleh Nabi Muhammad
saw seperti yang tersebut dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

‫ َم ا َس َك ْنُت‬، ‫ َو َلْو ال َأَّن َقْو ِم ي َأْخ َر ُجوِني ِم ْنِك‬، ‫ ” َم ا َأْطَيَبِك ِم ْن َبَلٍد َو َأَح َّبِك ِإَلَّي‬: ‫َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا صلى هللا عليه وسلم ِلَم َّك َة‬
‫َغْيَرِك‬

Artinya: “Berkata Rasulullah saw, “Alangkah indahnya dirimu (Makkah). Engkaulah yang
paling ku cintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak mengusirku, pasti aku masih
tinggal di sini” (HR al-Tirmidzi).

‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهّٰلِل اْلَحْم ُد‬،‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Jika kita renungkan lebih mendalam, hakikat mudik adalah kembali ke pangkuan orang tua. Sosok
paling berjasa yang telah melahirkan kita ke dunia ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan
kehidupan kita. Janganlah sombong dengan keberhasilan dan apapun yang telah kita raih dalam
kehidupan ini. Semua itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orang kita. Bagaimana pun
kondisi orang tua kita, mereka adalah sosok yang harus kita cintai, hormati, dan patuhi. Mereka
adalah jimat kita yang sakral di dunia ini. Karena keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi
sumber kesuksesan kehidupan kita di dunia. Sebaliknya kemarahan mereka adalah merupakan sebuah
kemurkaan dan bencana dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda:

‫ِر َض ى ِهللا فِى ِر َض ى اْلَو اِلَد ْيِن َو ُس ْخ ُط ِهللا ِفى ُس ْخ ِط اْلَو اِلَد ْيِن‬

Artinya: "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah
tergantung kemarahan orang tua"

Allah swt pun telah mengingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada orang tua.
Jangan membentaknya, jangan pernah sekali-kali berkata kasar kepada mereka. Hal ini
termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23:

‫َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُه َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح ٰس ًنۗا ِاَّم ا َيْبُلَغَّن ِع ْنَدَك اْلِكَبَر َاَح ُدُهَم ٓا َاْو ِك ٰل ُهَم ا َفاَل َتُقْل َّلُهَم ٓا ُاٍّف َّو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقْل‬
‫َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِرْيًم ا‬

rtinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik”.

lebaran kali ini bisa menjadi momentum tepat untuk bersimpuh kepada kedua orang tua kita atas
segala khilaf dan kesalahan yang selama ini telah diperbuat kepada mereka. Mari kita tancapkan
dalam hati kita untuk jangan lagi menyakiti hati dan fisik mereka. Kita perlu sadar bahwa jasa dan
perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... demi Rasulullah...
sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita,
tidak akan pernah setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.

“Ya Allah, ya Tuhan kami. Anugerahkanlah kasih sayang-Mu pada kedua orang tua kami.
Keruniakanlah keberkahan, kesehatan, dan umur panjang kepadanya. Kuatkanlah iman dan
Islam mereka serta kekuatan untuk terus membimbing kami. Maafkanlah atas segala
kesalahan yang telah kami perbuat kepada mereka. Jadikanlah mereka nantinya ahli surga
bersama orang-orang yang Engkau cintai.”

‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهّٰلِل اْلَحْم ُد‬،‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,lebaran kali ini
mari kita raih kedua tangannya. Peluk tubuh mereka yang dulu kekar merawat kita namun
sekarang sudah mulai lemah termakan usia. Mintalah keridhaan dan keikhlasan dari mereka
berdua untuk bekal hidup kita. Bagi kita yang orang tuanya sudah dipanggil Allah swt, mari
kita ziarahi makam mereka. Kunjungi dan bersihkan pusaranya. Kita perlu sadari, bahwa
mereka di sana menunggu panjatan doa dari kita. Mereka pasti akan tersenyum melihat
kehadiran dan doa yang kita panjatkan. Dan sebaliknya, mereka pasti akan sangat bersedih
ketika kita tidak mendoakannya karena hanya itulah yang mereka harapkan di alam barjah
sana.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Selain kepada orang tua, mari juga saling memaafkan dosa dan kesalahan dengan orang-
orang yang ada dalam kehidupan kita. Tidak ada manusia yang sempurna. Semua pasti
memiliki dosa dan kesalahan kepada sesama. Sehingga lebaran menjadi salah satu
momentum tepat untuk saling memaafkan. Semoga lah semua dosa kita kepada Allah, orang
tua dan kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci
mendapatkan kemenangan. Amin, amin, amin

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Maka beruntunglah orang-orang yang selalu membersihkan, mensucikan dan menjernihkan


diri mereka dhohiron wabatinan. Sesuai dengan firman Alloh SWt dalam Surat Al-a’la ayat
14-19 :

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri, dan dia ingat nama Tulannnya,
lalu dia sembahyang. Tetapi, kamu memilih kehidupan duniawi. kehiduapan akhirat adalah
lebih baik dan bebih kekal, Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang
dalulu, yaitu kitah-kitab Ibrahim dan Musa." (QS. Al-A'la: 14-19)

Makna dari kalimat

1. Berbakti kepada kedua orang Tua

dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangnn menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

2. Tidak Condong /cendrung kepada orang Dzalim

3. Tidak Menggosip /menggunjing orang lain

4. Tidak mencintai dunia/ dunia dia perlakukan untuk jalan menuju Alloh
5. Orang yang beriman dan banyak berdzikir kepada Alloh

6. Orang yang sabar

7. Orang yang terbiasa mebaca Alquran

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,

Maka beruntunglah orang-orang yang selalu membersihkan, mensucikan dan menjernihkan


diri mereka dhohiron wabatinan. mensucikan jiwa dan batinnya dari sifat kufur, dari berbuat
maksiat, melakukan ketaqwaan kepada Alloh swt dengan melaksanakan sholat, zakat, puasa,
ibadah haji, tilawatil quran dan sebagimnya.

Semoga ibadah sholat, puasa, tilawatil quran, infaq sedekah dan zakat yang sudah kita
lakukan dibulan ramdan tahun ini di catat oleh Alloh swt sebagai amal soleh kita yang dapat
diterima Alloh SWT dan kita mendapatkan ampunan, Rahmat, anugrah dan fadal dari Alloh
SWt. Amiin Amin, Amin

‫ َاُقْو ُل َقْو ِلى َهَذ ا َو اْسَتْغ ِفُر هللا‬، ‫ َو َاْدَخ َلَنا َو ِاَّياُك ْم ِفى ُز ْمَرِة ِعَباِدِه الَّصاِلِح ْيَن‬، ‫َجَع َلَنا ُهللا َو ِاَّياُك ْم ِم َن ْالَع اِئِد ْيَن َو ْالَفاِئِزْيَن َو ْالَم ْقُبْو ِلْيَن‬
‫ َفاْسَتْغ ِفرُه ِاَّنُه ُهَو ْالَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬،‫ َو ِلَو اِلَدْيَنا َو ِلَس اِئِر ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت‬، ‫ِلى َو َلُك ْم‬

Khutbah II

‫) ُهللا َأْك َبُر َو ِهّٰلِل ْالَحْم ُد‬٣×( ‫) ُهللا َأْك َبُر‬٣×( ‫ُهللا َأْك َبُر‬
‫ ُهللا َاْك َبُر َو ِهَّلِل َا َحْم ُد‬،‫ َالِالَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا َاْك َبُر‬،‫ َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َاِص ْيًال‬،‫ َو اْلَحْم ُد ِهّٰلِل َك ِثْيًرا‬،‫ُهللا َاْك َبُر َك ِبْيًرا‬.
‫ْل‬
‫ّٰل‬
‫ ال ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى أِلِه َو‬،‫ َأْش َهُد َأْن آل ِإٰل َه ِإَّال ُهللا َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا‬، ‫َاْلَحْم ُد ِهلل َر ِّب الَع اَلِم ِيَن‬
‫ َاَّم ا َبْع َد‬. ‫ َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬:

. ‫ َو َقاَل‬. ‫ َيا َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬، ‫ َأُعوُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج يِم‬:‫قال هللا تعالى‬
‫ َيا َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬، ‫ ِاَّن َهللا َو َم َالِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي‬:‫َتَع اَلى‬.
‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد ‪َ ،‬ص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ‪َ ،‬و َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد ‪َ ،‬و َع َلى َاْنِبَياِئَك َو َر ُس ِلَك َو َم َالِئَك ِة اْلُم َقَّر ِبْيَن ‪َ ،‬و اْر َض‬
‫الّلُهَّم َع ِن اْلُخَلَفاِء الَّراِشِد ْيَن ‪َ :‬اِبى َبْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْثَم اَن َو َع ِلى‪َ ،‬و َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن وَتاِبِع ى الَّتاِبِع ْيَن ‪َ ،‬لُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلى‬
‫َيْو ِم الِّدْيِن ‪َ ،‬و اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّراِحِم ْيَن‬

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‪َ ،‬و اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‪َ ،‬اَالْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَالْم َو اِت‪ .‬الَّلُهَّم اْدَفْع َع َّنا اْلَبَالَء َو اْلَو َباَء َو الَّز َالِز َل‬
‫َو اْلِمَح َن َو ُسْو َء اْلِفَتَن َو اْلِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪َ ،‬ع ْن َبَلِد َنا ِاْنُدوِنيِس َّيا َهَذ ا َخ اَّص ًة‪َ ،‬و َس اِئِر اْلُبْلَداِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعاَّم ًة‪َ ،‬ياَر َّب‬
‫‪.‬اْلَع اَلِم ْيَن‬

‫َر َّبَنا آِتَنا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َوِفى اَالِخَر ِة َحَس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬تَقَّبَل ُهَّللا ِم َّنا َوِم ْنُك ْم ‪َ ،‬و َجَع َلَنا ُهللا َو ِاَّياُك ْم ِم َن اْلَع اِئِد ْيَن اْلَفاِئِزْيَن ‪،‬‬
‫ُك ُّل َعاٍم َو َانُتْم ِبَخْيٍر‪َ .‬و اْلَحْم ُد ِهلل َر ِّب الَع اَلِم ِيَن‬

‫ِعَباَد ِهللا‪ِ ،‬اَّن َهللا َيْأُم ُرَنا ِباْلَع ْد ِل َو اِال ْح َس اِن ‪َ ،‬و ِاْيَتاِء ِذ ى اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪،‬‬
‫َو اْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْشُك ُرْو ُه َع َلى ِنَعِمِه َيْذ ُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و َلِذ ْك ُر ِهللا َاْك َبْر ‪َ .‬و ُهللا َيْع َلُم مَا َتْص َنُعْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai