Anda di halaman 1dari 4

‫ َأْش َهُد أْن الإلَه إّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو أْش َهُد أَّن‬.

‫ َو َك َّمَل الُّسُعْو َد ِبَأْك َر ِم َم ْو ُلْو ٍد‬.‫ْلَحْم ُد ِهلل َش َّرَف اَألَنَاَم ِبَص اِحِب اْلَم َقاِم األْعَلى‬
. ‫ ألّلُهَّم َص ِّلي َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو أْص َح اِبِه أْج َم ِع ْيَن‬. ‫ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اْلَم ْبُعْو ُث ِباْلُحَّج ٍة اَلَباِلَغ ِة َو ُحْس ِن اْلَبَياِن‬
‫ اَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو ال َتُم ْو ُتَّن ِاَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫ َفَيا ِعَباَد ِهللا ًأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ي ِبَتْقَو ى ِهللا َو َقْد َفاَز اْلُم َّتُقْو َن‬. ‫أَّم ا َبْعُد‬

Ma’asyiral Muslimin Hafidzakumullah

Marilah kita bersama-sama berdo’a kepada Allah SWT agar kita senantiasa berada di bawah
naungan rahmat-Nya. Marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita kepada-Nya,
Sebab taqwa merupakan jembatan bagi kita untuk menggapai ridha dan kemulian di sisi-Nya,
baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana firman Allah:

١٣…… ‫ِإَّن َأۡك َر َم ُك ۡم ِع نَد ٱِهَّلل َأۡت َقٰى ُك ۚۡم‬

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisiku ialah orang yang bertaqwa.” (QS: al-
Hujurat, 14)

Esok hari yang akan datang, tepatnya Sabtu 12 Rabi’ul Awal 1444 H, kita bersama-sama
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Adalah sudah menjadi tradisi mayoritas
umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi tersebut. Bagi muslim Indonesia, tradisi maulid
sudah membumi di benak kolektif masyarakat. Peringatan maulid merupakan salah satu bukti
kecintaan kita terhadap Nabi SAW. Ungkapan cinta itu diluapkan dengan ekpresi yang
beraneka ragam. Misalnya, di Yogyakarta dan Surakarta kita menemukan sekaten, di banjar
ada istilah Baayun Maulid, demikian pula di daerah-daerah lain, mereka memiliki istilah dan
tradisi sendiri dalam memperingati maulid Nabi SAW.

Peringatan maulid Nabi memiliki dampak positif dalam pembentukan karakter umat Islam.
Pada acara itu kita bisa mendengar berbagai macam ceramah yang menjelaskan tentang sosok
Nabi Muhammad SAW. Mungkin saja, bayangan Nabi SAW itu sudah terlupakan dalam
benak kita, lantaran kesibukan dunia. Seorang pemimpin bisa jadi sudah lupa bagaimana cara
memimpin masyarakat yang benar, wakil rakyat mungkin saja lupa dengan janji-janjinya
selama ini, para pejabat yang sudah lupa bagaimana cara menyimpan uang rakyat, sehingga
banyak uang rakyat yang tercecer ke kantong pribadinya, dan bisa jadi sebagai muslim kita
sudah lupa bagaimana berakhlak mulia. Momentum maulid Nabi ini sangat tepat dijadikan
sarana untuk melawan penyakit amnesia yang tengah mewabah itu.

Jama’ah Jum’at yang berbahagia

Ada banyak contoh yang dapat kita tiru dari Rasulullah SAW. Jika al-Qur`an diibaratkan
mutiara yang memantulkan beraneka ragam warna cahaya, demikian pula dengan Nabi SAW.
Kita bisa memetik hikmah apa saja yang terdapat dalam diri beliau. Terutama perihal akhlak
dan budi pekertinya. Allah SWT berfirman.

٢١ ‫ة ِّلَم ن َك اَن َيۡر ُجوْا ٱَهَّلل َو ٱۡل َيۡو َم ٱٓأۡلِخَر َو َذ َك َر ٱَهَّلل َك ِثيٗر ا‬ٞ‫َّلَقۡد َك اَن َلُك ۡم ِفي َر ُسوِل ٱِهَّلل ُأۡس َو ٌة َحَس َن‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah.” (QS: al-Ahdzab ayat 21)

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

٤ ‫َو ِإَّنَك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٖم‬

Dan sesungguhnya, kamu (muhammad) benar-benar berbudi perketi yang agung (QS. Al-
Qalam 68: 4)

Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa dalam diri Nabi tertanam akhlak yang mulia.
Keelokan pribadinya itu tidak hanya diakui kalangan Islam saja, non-muslim pun memuji
akan akhlaknya tersebut. Tak heran di usia belia rasul dijuluki dengan gelar al-Amin, dan
kejujurannya tersohor ke saentaro dunia. Kebaikan akhlaknya itu digambarkan Imam al-
Bushiri dalam gubahan syairnya: “Alangkah agungnya Rasul yang selalu dihiasi oleh budi
pekerti yang sangat mulia itu. Kepribadiannya selalu diselimuti kebaikan. Wajahnya selalu
dihiasi oleh senyum keramahan yang menawan. Dia lemah lemah lembut ibarat bunga,
mengundang pesona ibarat bulan purnama, luas kedermawanannya ibarat samudera, dan
sangat pasti cita-citanya ibarat perjalanan masa.”

Kaum muslimin yang dirahmati Allah.

Misi utama diutusnya Nabi SAW ke permukaan bumi ini ialah untuk memperbaiki akhlak
manusia. Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya berjudul kaifa nata’amal ma’a al-Qur`an,
menyebutkan salah satu tujuan dari syari’at Islam ialah untuk menyucikan hati manusia dan
meluruskan akhlak. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah disampaikan bahwa Nabi
bersabda:

‫ِإنما ُبِع ْثُت ُألَتِّم َم َم َك اِر َم اَألْخ َالِق‬

“Sesungguhnya aku (Muhammad) diutus hanyalah untuk menyempurnakan


(memperbaiki) akhlak manusia.” (HR: al-Baihaqi)

Dengan modal akhlak yang mulia itu pula Islam menyebar dalam tempo yang sangat singkat
di Jazirah Arab. Praktik kehidupan Nabi, baik di Mekah ataupun Madinah, memberi
gambaran kepada kita bahwa peranan akhlak dalam kehidupan ini sangatlah urgen.
Penerimaan masyarakat terhadap kebenaran yang disampaikan sangat berkaitan dengan moral
si penuturnya. Kebenaran akan meresap cepat ke dalam hati sabubari apabila disampaikan
dengan cara-cara yang santun seperti yang dicontohkan Nabi SAW.
Hadirin yang berbahagia

Berbicara mengenai moral atau akhlak pada hari ini membuat air mata kita menetes.
Bagaimana tidak, hampir setiap hari media cetak maupun elektronik mengabarkan kepada
kita perihal kemungkaran sosial yang terjadi di negeri ini. Bukan berati negeri ini penuh
dengan penjahat, tidak. Namun, suara kejahatan lebih masih ketimbang kebaikan. Menengok
kembali kepribadian Nabi SAW adalah solusi nyata untuk keluar dari jeratan masalah ini.
Rasul telah mencontohkan kepada kita bagaimana mengatur negara yang baik dan
masyarakat yang bermoral. Dalam menjalankan kekuasaan Rasulullah SAW selalu
menekankan aspek kebaikan, kejujuran, kaselahan, dan keadilan bagi semua kalangan tanpa
memandang warna kulit, keyakinan, serta ras.

Selain itu, Rasulullah SAW selalu mewanti-wanti agar umatnya tidak selalu menuruti hawa
nafsunya. Karena hawa nafsu sumber kemungkaran dan kemerosotan akhlak. Orang akan
mudah terjerumus untuk korupsi, menipu, dan kemungkaran sosial lainnya jika terlalu
menuruti nafsu rakusnya. Bahkan Rasulullah mengancam status keimanan umatnya yang
tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan ‘Amr bin
al-‘Ash, Nabi berkata:

‫ال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى َيُك وَن َهَو اُه َتَبًعا ِلَم ا ِج ْئُت ِبِه‬

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga hawa nafsunya mengikuti
apa yang aku bawa.”

Jama’ah jum’at yang dirahmati Allah SWT

Demikianlah khutbah jum’at kali ini. Semoga dengan peringatan maulid Nabi ini dapat
membawa perubahan dalam tingkah laku kita. Peringatan maulid bukan hanya sekedar
formalitas atau seremonial belaka. Lebih dari itu, peringatan maulid sebagai sarana bagi kita
untuk menambah wawasan tentang kehidupan Nabi SAW, kemudian mengamalkan dan
mengkontekstualkan dalam kehidupan sehari-hari.

‫ إّنُه َتعَاَلى َج ّواٌد َك ِرْيٌم َم ِلٌك َبٌّر َر ُؤ ْو ٌف َر ِح ْيٌم‬. ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإّياُك ْم ِباآلياِت والِّذْك ِر الَحِكْيِم‬, ‫بَاَر َك ُهللا ِلْي َو لكْم ِفي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم‬.

KHOTBAH KEDUA

‫ َو َأْش َهُد َأَن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا‬,‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه‬.‫ َو الُّشْك ُر َلُه َع َلى َتْو ِفْيِقِه َو اْمِتَناِنِه‬,‫َاْلَحْم ُد ِهلل َع َلى ِإْح َس اِنِه‬
‫ َفَيا َأُّيَها‬, ‫ َأَّم ا َبْعُد‬.‫ َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًرا‬, ‫ الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد‬.‫َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّد اِع ى ِإَلى ِر ْض َو اِنِه‬
‫ َو َقاَل َتَع اَلى ِإَّن َهللا َو َم آلِئَك َتُه‬,‫ َو اْعَلُم ْو ا َأَن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَّنى ِبَم آلِئَك ِتِه ِبُقْد ِسِه‬,‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه‬, ‫الَّناُس‬
‫ الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى َأْنِبَيآِئَك َو ُرُس ِلَك‬.‫ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي َيآَأُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬
‫ َو اْر َض الَّلُهَّم َع ِن اْلُخَلَفاِء الَّراِشِد ْيَن َأِبْي َبْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْثَم اَن َو َع ِلٍّي َو َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي‬, ‫َو َم آلِئَك ِتَك اْلُم َقَّر ِبْيَن‬
‫ َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َياَأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن‬, ‫الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن‬.
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت اَألْح َيآِء ِم ْنُهْم َو اَألْم َو اِت‪ِ ,‬إَّنَك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب َمِج ْيُب الَّد َع َو اِت‪ .‬الَّلُهَّم َأِع َّز‬
‫اِإل ْس َالَم َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو اْلُم ْش ِرِكْيَن َو اْنُصْر ِعَباَدَك اْلُمَو ِّح ِد ْيَن اْلُم ْخ ِلِص ْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل اْلُم ْس ِلِم ْيَن وَد ِّم ْر َأْع َدآَئَنا‬
‫َو َأْع َدآَء الِّدْيِن وَأْع ِل َك ِلَم اِتَك ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن ‪ .‬الَّلُهَّم اْدَفْع َع َّنا اْلَبَالَء َو اْلَو َباَء َو الَّز َالِز َل َو اْلِمَح َن َو ُسْو َء اْلِفْتَنِة َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا‬
‫َبَطَن َع ْن َبَلِد نا ِإْنُد ْو ِنْيِسَيا َخ آَّص ًة َو َع ْن َس اِئِر اْلُبْلَداِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َعآَّم ًة َيا َر َّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َوِفي اآلِخَر ِة‬
‫ْأ‬
‫َحَس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‪ِ .‬عَباَد ِهللا! ِإَّن َهللا َي ُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اِإل ْح َس اِن َو ِإْيَتآِء ِذ ي اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش آِء َو اْلُم ْنَك ِر َو اْلَبْغ ِي‬
‫َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن ‪َ ,‬و اْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َع َلى ِنَعِمِه َيِزْد ُك ْم َو اْسَئُلْو ُه ِم ْن َفْض ِلِه ُيْع ِط كم‪َ ,‬و َلِذ كُر ِهللا َأْك َبُر ‪,‬‬
‫‪َ.‬و ُهللا َيْع َلُم َم ا َتْص َنُعْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai