Anda di halaman 1dari 3

Khutbah Maulid

MENELADANI JEJAK HIDUP NABI

Oleh: Cristoffer Veron

‫ َمْن َيْه ِدِه ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َو َمْن ُيْض ِلْل‬،‫ِإَّن اْل َح ْم َد ِلَّلِه َنْح َمُدُه َو َنْس َتِع ْيُنُه َو َنْس َتْغ ِفُر ْه َو َنُعوُذ ِباِهلل ِمْن ُشُر ْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِمْن َس ِّيَئاِت َأْع َماِلَنا‬
‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬.‫َ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َدُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّمًدا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه‬.‫َفَال َهاِد َي َلُه‬
‫َيا َأُّيهَا اَّلِذْيَن َءاَمُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُمْو ُتَّن ِإَّال‬, ‫ ُأْو ِص ْي ُكْم َو ِإَّياَي ِبَتْق َو ى ِهللا َفَقْد َفاَز اْل ُمَّتُقْو َن‬. ‫َو َمْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َساٍن ِإَلى َيْو ِم الِّدْي ِن‬
‫َو َأنُتْم ُّمْسِلُمْو َن‬

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah, pertama-tama marilah kita senantiasa memancarkan rasa syukur kehadirat


Allah SwT. Tuhan Yang Maha Kasih lagi Pengasih, Sang Pencipta Pemberi anugerah hidup ini.
Dialah yang telah memberikan kesempatan kita hidup untuk kesekian kalinya dengan
merasakan nikmat sehat, sehingga dapat menjalani aktivitas dalam kondisi sehat tanpa
adanya kekurangan suatu apapun.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan Allah SwT kepada Nabi Besar Muhammad Saw.
Nabi akhir zaman yang dihadirkan Allah SwT untuk menyampaikan risalah Islamiyah sebagai
petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Sosok manusia agung yang
memberikan secercah nur keteladanan laik dijadikan pengajaran bagi kita. Dengan demikian,
hidup ini makin bermakna dan berwarna kini dan di masa mendatang.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Tanggal 28 September 2023 bertepatan 12 Rabiul Awal 1445 H umat Islam mengenang
kelahiran Nabi Muhammad Saw. Adalah sosok adiluhung di muka bumi dilahirkan di Makkah
dan wafat di Madinah kota peradaban. Umat Islam terpinga-pinga mendengar kisah hidup
bertabur tarbiyah lewat shirah nabawiyah (historis Nabi). Hidupnya sarat dengan
keteladanan yang sangat laik dipetik pelajarannya.

‫ة ِّلَمن َك اَن َيۡر ُج وْا ٱلَّلَه َو ٱۡل َيۡو َم ٱٓأۡلِخَر َو َذَك َر ٱلَّلَه َك ِثيٗر ا‬ٞ‫َّلَقۡد َك اَن َلُكۡم ِفي َر ُسوِل ٱلَّلِه ُأۡس َو ٌة َح َس َن‬

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah”. (Qs al-Ahzab [33] ayat 21).

Lewat redaksi surat ini, Tuhan menunjukkan eksistensi kepribadian Nabi memiliki keteladanan
yang tepat dijadikan patron bagi umat Islam. Hal tersebut berorientasi agar memperoleh
kebahagiaan hakiki dunia dan akhirat.
Dalam kesehariannya, Nabi memancarkan kemuliaan perilaku. Di sini ada satu keteladanan
yang bisa diejawantahkan, yakni meniru perilakunya. Berbicara perilaku Nabi, tidak perlu
dinafikan karena demikianlah Tuhan sendiri mengatakan,

‫َو ِإَّنَك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٖم‬

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang


agung”. (Qs al-Qalam [68] ayat 4).

Ma’asyiral Muslimin Rahmikamullah

Kemuliaan perilakunya seperti kasih sayang, cinta perdamaian, lapang hati, menahan amarah,
dan masih banyak lagi. Karena itu, dalam memperingati Maulid Nabi, penting untuk
berkontemplasi apakah kita sudah memiliki kemuliaan perilaku sebagaimana Nabi
teladankan?

Melongok abad kontemporer, masyarakat cenderung subversif dalam menjalani kehidupan.


Hal itu terbukti dengan begitu masifnya tragedi kemanusiaan di sekitar kita. Yakni manusia
saling menghujat, memfitnah, bahkan melakukan pembunuhan antarsesama manusia.

Semua itu sampai sekarang masih terus terjadi dengan spektrum makin luas. Terlebih
pesatnya kemajuan digital dengan serba kemudahannya, menjadi wahana empuk bagi para
pelaku perusak keharmonian hidup berbangsa. Melihat realitas di atas, masih banyak yang
perlu diperbaiki dalam diri kita bersama.

Selain itu, keteladanan lain dari Nabi yakni berdakwah. Nabi berdakwah selama tempo 23
tahun mampu mentransformasikan peradaban Jahiliyah menjadi tercerahkan. Dakwahnya
sangat damai tak pernah menebar kebencian dan permusuhan. Metode dakwahnya hikmah
dan kebajikan (Qs al-Nahl [16] ayat 125), hatta Islam dapat pahami secara rasional tak pelak
sampai saat ini ada sekitar 2 miliar manusia di dunia memeluk Islam.

Ma’asyiral Muslimin Rahmikamullah

Maka kalau ingin menyemai ajaran Islam, berdakwahlah dengan santun. Jangan jadikan
dakwah ajang merendahkan, menista, bahkan mendiskriminasikan hanya karena perbedaan.
Berdakwah harus bisa mendamaikan dan menyatukan lintas perbedaan. Jadikan dakwah
pintu utama untuk membangun kehidupan kebangsaan harmoni lagi mencerahkan di jagat
semesta raya.

Nabi telah memberikan keteladanan luar biasa. Kini giliran kita untuk mengcopy-paste aneka
keteladanannya. Mudah-mudahan hidup kita makin berwarna dengan meneladani jejak
hidup Nabi akhir zaman tersebut.

‫َأُقْو ُل َهَذا الَقْو َل َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُكْم َو ِلَساِئِر الُمْس ِلِمْيَن ِمْن ُك ِّل َذْن ٍب َفاْس َتْغ ِفُر ْو ُه َيْغ ِفْر َلُكْم ِإَّنُه ُهَو الَغ ُفْو ُر الَر ِحْيُم‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫َاْل َح ْم ُد ِلّٰل ِه َو َك َفى‪َ ،‬و ُأَص ِّلْي َو ُأَسِّلُم َع َلى َس ِّيِدَنا ُمَح َّمٍد اْل ُمْص َطَفى‪َ ،‬و َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْه ِل اْل َو َفا‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَّل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل َش ِر ْيَك‬
‫َلُه‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَدَنا ُمَح َّمًدا َع ْبُدُه َو َر ُسْو ُلُه َأَّما َبْع ُد‬
‫ِإَّن الَّلَه َو َم اَل ِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذيَن َآَمُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َسِّلُموا َتْسِليًما‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع لَى ُمَح َّمٍد َو َع لَى آِل ُمَح َّمٍد َك مَا َص َّلْي َت َع لَى ِإْبَر اِهْي َم َو َع لَى آِل ِإْبَر اِهْيَم ِإنَّـَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد َالَّلُهَّم بَاِر ْك َع لَى ُمَح َّمٍد َو َع لَى آِل‬
‫ُمَح َّمٍد َك مَا بَاَر ْك َت َع لَى ِإْبَر اِهْي َم َو َع لَى آِل ِإْبَر اِهْي َم ِإنَّـَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد‬

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْل ُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْل ُم ْؤ ِم َناِت ‪َ ،‬و اْل ُمْسِلِمْيَن َو اْل ُمْسِلَماِت ‪ ،‬اَألْح َياِء ِم ْن ُهْم َو اَألْم َو اِت ‪ِ ،‬إَّنَك َسِمْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الُّدَع اِء‪َ .‬ر َّبَنا اْغ ِفْر َلَنا‬
‫َو ِإِلْخ َو اِنَنا اَّلِذيَن َسَبُقوَنا ِباِإْليَماِن َو اَل َتْج َعْل ِفي ُقُلوِبَنا ِغ اًّل ِلَّلِذيَن َآَمُنوا َر َّبَنا ِإَّنَك َر ُءوٌف َر ِحيٌم ‪َ.‬ر َّبَنا اَل ُتِز ْغ ُقُلوَبَنا َبْع َد ِإْذ َهَدْيَتَنا َو َهْب‬
‫َلَنا ِمْن َلُدْن َك َر ْح َم ًة ِإَّنَك َأْنَت اْل َو َّهاُب‬

‫َر َّبَنا آِتَنا في الُّدْنَيا َح َس َنًة َو في اآلِخَر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذاَب الَّناِر ‪.‬‬

‫ُسْبَح اَن َر ِّبَك َر ّبى ْا لِعَّزِة َع َّما َيِص ُفون َو الَّس َالُم َع َلى اْل ُمْر َسِلْيَن َو اْل َح ْم ُدِ ِهلل َر ِّب اْل َعاَلِمْيَن‬

‫‪Cristoffer Veron P, Sekretaris Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Jetis Kota‬‬


‫‪Yogyakarta. Disarikan dari Artikel Mutiara Jumat Koran Kedaulatan Rakyat Edisi Jumat, 22‬‬
‫‪September 2023.‬‬

Anda mungkin juga menyukai