Keberagaman suku dan agama, merupakan sunnatullah, yang tumbuh karena adanya perbedaan etnis,
ruang geografi atau pengalaman sejarah. Serta kepentingan untuk hidup Bersama,dalam satu kesatuan
sebagai bangsa yang merdeka. Namun sayang hadirin… akhir akhir ini, nilai nilai persatuan sudah mulai tercabik
cabik, oleh berbagai paham dan keinginan segelintir orang, yang berusaha merong rong nilai nilai kebangsaan.
bahkan nuansa yang muncul dari keragaman negri ini, telah memicu lahirnya panatisme buta, persaingan tidak
sehat , perselisihan, gontok – gontokkan. Bahkan perpecahan yang bisa meluluhlantahkan nilai – nilai
persatuan dan kesatuan. Untuk itu, maka izinkanlah kami akan membawakan syarahan yang berjudul :
Mari kita dengarkan Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13 yang akan dibawakan oleh Qori’ah dan Saritilawah kami
berikut ini :
َُ ِيََٰٓأَيُّ َها ٱلنَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَكم ِمن ذَ َكرُ َوأنثَىُ َو َج َع ْلنَك ُْم شعوبًا َوقَبَآَٰئ
َ ل ِلتَ َع
ُارف َٰٓوا
ُ ُع ِليمُ َخبِير
َ ّلل َُّ ِّللِ أَتْقَىك ْمُ ُ إ
ََُّ ن ٱ َُّ ن أَ ْك َر َمك ُْم ِعن َُد ٱ
َُّ ِإ
“Wahai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seorang laki – laki dan seorang perempuan,
kemudian kami jadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku agar kamu saling mengenal. Sungguh,
orang yang paling mulia diantaramu disisi Allah, ialah orang yang paling berharga diantaramu. Sungguh Allah
maha mengetahui lagi maha teliti.
Menurut syeh Ibnu Katsir, di dalam tafsir Al-Qur’anil Azim, Jus 5 halaman 255 menjelaskan kamu harus
saling mengenal diantara kamu sampai kamu Kembali kepada kami. Sedangan secara historis sosiologis ayat ini
diturunkan sebagai teguran kepada Bani Baidah, yang menolak dinikahkan oleh Rasulullah kepada budak
mereka, Abu Hindun. Maka turunlah ayat tadi untuk menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari jenis laki
– laki dan perempuan, bercorak suku dan berlainan bangsa. Semua memiliki harakat, derajat dan martabat yang
sama di sisi Allah. Yang berfungsi Agar kamu saling mengenal, menjalin komunikasi, menebar cinta kasih,
yang tiada pilih kasih serta menabur rasa sayang yang tiada pandang sayang.
Dengan kata lain ayat tadi merupakan landasan theologis yang sangat strategis untuk membangun
ukhuwah whatoniah sebagai pilar persatuan dan kesatuan. Langkah awalnya, kita harus saling mengenal,
menghargai, dan bertoleransi satu sama lain. Bukan saling menutup diri, melecehkan, menghina, membangga
– banggakan kelompok, golongan suku bangsa maupun daerah masing – masing. Sebab sifat seperti itu
merupakan cikal – bakal Pertikaian dan kehancuran Negeri ini…betul hadirin?
Pertanyaannya, bagaimanakah kondisi Indonesia saat ini, jujur kita akui, bahwa Indonesia sedang berada
dalam sitruasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan. Beberapa tahun yang lalu pernah mengalami konflik antar
kelompok, konflik suku di madura dan Kalimantan, konflik agama di maluku dan poso, bahkan Hadirin akhir-akhir
ini terdapat sekelompok kecil orang – orang yang mengatasnamakan agama, menggungat kebinekaan Indonesia
dengan Khilafah, bahkan secara ekstrim menebar aksi terror, meledakkan bom bunuh diri bahkan aksi
pengeboman 3 gereja di Surabaya. Inilah yang membuktikan bahwa persaudaraan di Indonesia telah tergoyahkan.
Lalu, Bagaimanakah upaya kita untuk mewujudkan BHINEKA TUNGGAL IKA yang kuat di Indonesia.
Sebagai jawabannya mari kita dengarkan lantunan Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 126 berikut ini :
1. Pertama : Agar negeri ini menjadi negeri yang aman, Rasulullah dalam hidupnya telah mencontihkan,
Ketika berhijrah ke Madinah membuat perjanjian yang dikenal dengan piagam Madinah, yakni isi piagam
yang mempersatukan kaum Muslimin dan kaum Yahudi. Menjamin kebebasan beragama bagi semua
golongan demi tegaknya perttahanan dan perdamaian.
2. Kedua : Tumbuhnya Ekonomi yang Adil dan Merata, Kita menyadari bahwa, timbulnya ketimpangan,
pertentangan bahkan pencurian. Terjadi karena adanya kesenjangan ekonomi. Maka yang kaya
semakin kaya dan yang miskin semakin menderita. Maka syariat mengajarkan dalam suatu bangsa,
pemimpinnya harus bersifat adil, sehingga terwujudlah masyarakat yang sejahtera. Tapi sebaliknya, jika
keadilan sudah tidak ada lagi. Maka akan menyebabkan Pembangunan terhambat, tersumbat,
criminal semakin meningkat, rakyat sekarat dan akhirnya kiamat
3. Ketiga : Penduduk yang beriman, Beriman kepada Allah adalah harga mati sebagai pondasi dasar
untuk mewujudkan kebinekhaan yang kuat. Maka, Islam tak bisa dipisahkan dari kebinekhaan.