Anda di halaman 1dari 3

NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM

‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬


ِ ‫ِبسْ ِم‬
، ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َع َلى َأ ْش َرفِ اَأل ْن ِب َيا ِء َوالـمُرْ َسلِي َْن َو َع َلى آلِ ِه‬ َّ ‫ َوال‬، ‫هلل َربِّ ال َعا َلـ ِمي َْن‬
ِ ‫الـحمْ ُد‬
َ
‫ َأمَّا َبعْ ُد‬، ، ‫صحْ ِب ِه َأجْ ـ َم ِعي َْن‬
َ ‫َو‬

Dewan hakim yang arif lagi bijaksana,Hadirin walhadirat rohimakumuallah


Rasa persatuan dan kesatuan amat sangat dibutuhkan di zaman demokrasi dan reformasi
saat ini, keadaan umat Islam sadar atau tidak sadar, setuju atau tidak setuju klta sedang diadu
domba dan diuji kemapanannya. Hampir setiap saat kita dipertontonkan kehidupan yang
sangat kontras dengan apa yang di syari'atkan oleh Allah dan Rasulnya. Kita semua
menghirup udara demokrasi tanpa menyaring dan menganalisa resistensi dari virus yang
ditebarkan. Euforia demokrasi yang memberi kebebasan dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia bukan tidak punya resiko dan tujuan, tapi merupakan sebuah konspirasi bagi
kekuatan musuh-musuh Bangsa dan Islam. Kita lihat pemilihan langsung mulai dari Kepala
Desa sampai Kepala Negara telah menorehkan warna perbedaan dan permusuhan di antara
sesama yang amat sulit untuk di satukan. Belum Iagi dengan munculnya partai politik
bagaikan jamur di musim hujan semakin mewarnai perbedaan hingga saudara dengan
saudara, jiran atau tetangga bahkan suami isteri pun berpisah lantaran perbedaan dukungan
dan pilihan. tak jarang terjadi perbedaan dan perselisihan yang menimbulkan pertikaian yang
akhirnya nyawapun melayang di ujung pedang.

Dewan hakim yang arif lagi bijaksana,Hadirin walhadirat rohimakumuallah


Melihat betapa pentingnya menjaga rasa nasionalisme dan persatuan bangsa ,maka pada
kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan syarahan Al- Qur'an dengan judul :
“NASIONALISME DALAM KONSEP ISLAM”. Berkaitan dengan uraian tersebut marilah
kita dengarkan firman Allah Subhanahu Wata'ala didalam Al-Quran Surah Ali-Imran ayat
103:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ص ُموْ ا بِ َح ْب ِل هّٰللا ِ َج ِم ْيعًا َّواَل تَفَ َّرقُوْ ا ۖ  َوا ْذ ُكرُوْ ا نِ ْع َمتَ هّٰللا ِ َعلَ ْي ُك ْم اِ ْذ ُك ْنتُ ْم اَ ْعدَٓا ًء فَا َ لَّفَ بَ ْينَ قُلُوْ بِ ُك ْم فَا َ صْ بَحْ تُ ْم بِنِ ْع َمتِ ٖ ۤه اِ ْخ َوا‬
ِ َ‫َوا ْعت‬
َّ ٰ ‫هّٰللا‬ ٰ ْ ٰ
َ‫نًا ۚ  َو ُك ْنتُ ْم عَلى َشفَا ُحف َر ٍة ِّمنَ النَّا ِر فَا َ ْنقَ َذ ُك ْم ِّم ْنهَا ۗ  َكذلِكَ يُبَيِّنُ ُ لَـ ُك ْم ا ٰيتِ ٖه لَ َعل ُك ْم تَ ْهتَ ُدوْ ن‬
wa'tashimuu bihablillaahi jamii'aw wa laa tafarroquu wazkuruu ni'matallohi 'alaikum iz
kungtum a'daaa-ang fa allafa baina quluubikum fa ashbahtum bini'matihiii ikhwaanaa, wa
kungtum 'alaa syafaa hufrotim minan-naari fa angqozakum min-haa, kazaalika
yubayyinullohu lakum aayaatihii la'allakum tahtaduun
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bemusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, Lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Dewan hakim yang arif lagi bijaksana,Hadirin walhadirat rohimakumuallah


Menurut lbnu mas'ud dalam tafsir al-qurtubi jilid IV hal 159 menyatakan bahwa,
sesungguhnya Allah memerintahkan supaya kita bersatu padu dan melarang untuk berpecah
belah, karena perpecahan itu merupakan kerusakan , dan kebersamaan adalah keselamatan.
Sedangkan dalam hadits Abdullah yang diriwayatkan oleh Ibnuh Mardawaih, Rasulluhlah
Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: sesungguhnya Al-Quran adalah tali Allah yang kokoh,
cahaya yang menerangi, penawaran yang memberi manfaat, sebagai penjaga bagi orang-
orang yang berpegang teguh dengan-Nya dan penyelamat bagi yang mengikutinya.
Dapat kita banyangkan, bagaimana Rasullulah Shallallahu 'alaihi wasallam dengan
pengikutnya yang hanya dihitung jari, di tengah rongrongan dan tekanan kaum kafir Quraisy
dapat lolos bahkan memenangkan berbagai pertempuran, hanya dengan satu tekad: bersatu
teguh dalam ikatan tali agama Allah Subhanahu Wata'ala ". Jika kita menengok ke belakang ,
betapa para pendiri bangsa/The Faunding Father membangun rasa kebersamaa dari berbagai
kalangan yang berbeda agama, suku, budaya untuk bersama melawan penjajah dengan
semboyang "lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup dijajah" Allahu Akbar " maka
ceceran darah mengalir membasahi bumi pertiwi tak dipedulikan bahkan nyawapun
dikorbankan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Hanya berbekal bambu runcing, siap
berhadapan dengan moncong senapan mesin, itu hanya dibakar semangat persatuan untuk
merebut kemerdekaan. Namun pada akhir-akhir ini bangsa indonesia tercinta seakan tercabik-
cabik oleh pemahaman demokrasi yang kebablasan. Persoalan sepele dapat membias menjadi
pertikaian horizontal yang melibatkan perkampungan dan wilayah yang lebih Iuas .
Perkelahian antara pelajar menjadi tontonan yang memalukan sekaligus memilukan, bukan
mustahil akan menjadi akar yang menjalar yang memporak porandakan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa ini. Betul hadirin ? Padahal Allah Subhanahu Wata'ala menegaskan
sebagaimana firman-Nya didalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 13;
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ٰۤيا َ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَٓاِئ َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۗ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقٮ ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬
yaaa ayyuhan-naasu innaa kholaqnaakum ming zakariw wa ungsaa wa ja'alnaakum
syu'uubaw wa qobaaa-ila lita'aarofuu, inna akromakum 'ingdallohi atqookum, innalloha
'aliimun khobiir

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari searang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahul lagi
Maha Mengenal.
Dewan hakim yang arif lagi bijaksana,Hadirin walhadirat rohimakumuallah
Dari ayat tersebut mengisaratkan bahwa pada hakikatnya manusia di dunia ini berasal dari
satu, kemudian berkembang dan tersebar menempati bumi Allah Subhanahu Wata'ala entah
sudah berapa banyak banyaknya hingga saat ini, di negara kita saja sudah 250 juta jiwa yang
menempati bumi pertiwi berjejer dari Sabang sampai Merauke, berbagai suku bangsa, adat
dan budaya, beragam agama dan bahasa dapat hidup rukun di bawah panji kebineka tunggal
ika-an" kita harus sadar bahwa diri kita telah mengalir darah yang sama. mengemban amanah
yang sama sebagai Khalifah Fil Ardi, menyembah Tuhan yang sama dan beribadah dengan
tata cara serta bacaan yang sama pula, entalah dia orang Arab atau bukan, Afrika atau
Amerika, Islam meletakkan persamaan derajat antara manusia tanpa membedakan keturunan
dan warna kulit kecuali tingkat ketaatanya.

Dewan hakim yang arif lagi bijaksana,Hadirin walhadirat rohimakumuallah


Rasa kebersamaan umat Islam selalu diuji dengan berbagai cara silih berganti seakan tak
pernah usai, sementara orang-orang di luar Islam tertawa girang sembari betepuk tangan
menyaksikan perbedaan, perpecahan dan pertikaian di antara umat Islam. Mengapa ? Karena
mereka merasa umpan kebebasan yang mereka taburkan, kita telan tanpa rasa curiga dan
prasangka. Keberanian yang mereka sebarkan kini berbuah anarkis, tatanan negara ini lama-
kelamaan hancur berkeping-keping. Jika kita umat Islam tidak segera menyadarinya, maka
jangan heran bangunan Islam di negeri ini akan menjadi bangunan yang tanpa atap, bertiang
namun tak berdinding, kita akan kehilangan identitas diri.
Dewan hakim arif lagi bijaksana, hadirin walhadirot rohimakumullah
Sebagai akhiran dari uraian kami, dapatlah diambil kesimpul bahwa pada hakikatnya
manusia berasal dari zat yang satu, mengalir darah yang sama dan menjadi saudara sesama di
dalam menjaga keutuhan NKRI.
Demikianlah syarahan yang dapat kami sampaikan, akhirul khalam;
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai