Anda di halaman 1dari 4

ِ

ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬


َّ
ِ ِ ٰ ِ ِ ‫هِل‬ ِ َّ ِ
ُ‫ اَ ْش َه ُد اَ ْن اۤل اٰلهَ ااَّل اهلل‬، ُ‫ي لَ ْواَل َأ ْن َه َدانَا اللّه‬ َ ‫اَحْلَ ْم ُد ِهلل الذي َه َدانَا ٰ َذا َو َما ُكنَّا لَن ْهتَد‬
‫ ََّأما َب ْع ُد‬، ُ‫ اَل نَيِب َّ َب ْع َده‬،ُ‫ َو اَ ْش َه ُد اَ َّن حُمَ َّم ًد َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬،ُ‫ك لَه‬َ ْ‫اح َدهُ اَل َش ِري‬
ْ ‫َو‬
Dewan juri yang saya hormati
Para ASN peserta MTQ KORPRI Nasional ke-6 Sumatera Barat yang dirahmati Allah
Hadirin wal hadirot Rohima kumullah
Marilah kita bersyukur atas semua nikmat Allah ‫ﷻ‬, karena sampai saat dan detik ini kita
masih begitu banyak menerima nikmat Allah ‫ﷻ‬, sehingga kita dapat bersilaturahim yang
diantaranya dalam MTQ Korpri Tingkat Nasional ke-6 ini.
Sholawat beriring salam mari kita haturkan kepada baginda Rasulullah ‫ﷺ‬, kepada keluarga,
sahabat dan pengikutnya. Semoga kita selalu istiqomah dalam mengikuti Sunnah-sunnah
beliau sampai akhir hayat kita masing-masing.
Media social layaknya pisau bermata dua yang membawa dampak positif, media social
sebagai sarana berkomunikasi membantu membangun relasi untuk saling terkoneksi,
bahkan bisa menghasilkan rejeki untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Namun… akhir-akhir ini media social sering disalah gunakan untuk menjalankan
propaganda adu domba, memperluas peredarab narkoba, prostitusi online dan
perdagangan manusia serta sarana perpecahan SARA dan sebagainya.
Banyak pengguna media social yang sudah tak beretika bebas berbicara berarguneb
sesukanya, menyumpah, mengutuk, menghina bahkan melecehkan orang lain, tanpa
memikirkan persaan, batasan dan tuntunan agama islam. Sudah terlihat jelas bahwa
teknologi kita sudah melampaui batas kemanusiaan, untuk itulah saya akan membawakan
tausiyah yang berjudul “ETIAK BERKOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL”
Sebagai rujukan al-quran surah Al-Ahzab ayat 70-71

َ ‫ُص لِ ۡح لَ ُكمۡ َأ ۡع ٰ َملَ ُكمۡ َويَ ۡغفِ ۡر لَ ُكمۡ ُذنُ وبَ ُكمۡۗ َو َمن يُ ِط ِع ٱهَّلل‬ ْ ُ‫وا ٱهَّلل َ َوقُول‬
ۡ ‫ ي‬٧٠ ‫وا قَ ۡواٗل َس ِد ٗيدا‬ ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
٧١ ‫َظي ًما‬ ِ ‫َو َرسُولَهۥُ فَقَ ۡد فَا َز فَ ۡو ًزا ع‬
70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar,
71. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-
dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar.

Dalam ayat ini sudah jelas bahwa kita sebagai orang-orang yang beriman harus berkata
yang baik dan lurus, mengandung perbuatan yang baikm dan tidak ada penyimpangan dan
kepalsuan, perkataan baik dan perbuatan juga baik.
Namun hadirin… apa yang terjadi di media social saat ini sudah sangat memprihatinkan
bagi kita semua. Media social sudah beralih fungsi tidak ahnaya sebagai alat komunikasi,
tetapi sudah jadi tempat meluapkan emosi, penyebaran fitnah, berita hoax da ujaran
kebencian. Hoax tampil layaknya fakta lalu disebar kejagat maya, sehingga muncullah
ketakutan pada pembacanya dan mambuat kegelisahan dan ketakutan, betapa banyak yang
sudah menjadi korban penipuan investasi bodong, sindikat narkoba, penculikan,
pemerkosaan dsb. Kita juga sering terpropokasi dengan berita hoax lalu menebarkan ujaran
kebencian hingga akhirnya meringkuk dalam tahanan.
Jangan menebar berita yang belum jelas sumbernya, karena bisa jadi akan menimbulkan
bencana, jangan menyinggung isu SARA dsb.
Lalu hadirin… bagaimana tuntunan Al-Quran agar kita terhindar dari berita hoax?... sebagai
jawabannya mari kita simak Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 6

٦ َ‫ُوا َعلَ ٰى َما فَ َع ۡلتُمۡ ٰنَ ِد ِمين‬


ْ ‫صبِح‬ ْ ‫صيب‬
ۡ ُ‫ُوا قَ ۡو ۢ َما بِ َج ٰهَلَ ٖة فَت‬ ُ ۢ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا ِإن َجٓا َء ُكمۡ فَا ِس‬
ِ ُ‫ق بِنَبَ ٖإ فَتَبَيَّنُ ٓو ْا َأن ت‬
6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.
Hadirin… jangan sampai kita menyakiti orang lain karena kesalahan kita dalam menerima
berita, jangan sampai kita merugikan orang lain karena kecerobohan kita, janganlah kita
menghancurkan bangsa ini karena kebodohan kita.
Sebagai kesimpulan
1. Tugas kita semua sebagai masyarakat dan khususnya sebagai ASN, mari saling
menjaga, saling mengingatkan. Bersama tunjukkan etika kita eksis di media social.
2. Waspadalah terhadap berita hoax apapun bentuk tampilannya, jangan mau dipecah
belah karena kita cinta Indonesia dan cinta Pancasila.
Demikianlah Tausiyah saya, semoga bermanfaat bagi kita semua..

ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬
َّ ‫َو‬
ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬
َّ
ِ ‫الساَل م علَى رسو ِل‬ ِ ِ ِ ِ
‫اهلل‬ ْ ُ َ َ ُ َّ ‫ َوالصَّاَل ةُ َو‬.‫اَحْلَ ْم ُد ِهلل الًّذى َخلَ َق ااْل نْ َسا َن م ْن ذَ َك ٍر َّواُْنثٰى‬
‫املصطفى وعلى اله اهل الصدق والوىف‬

Dewan juri yang saya hormati


Para ASN peserta MTQ KORPRI Nasional ke-6 Sumatera Barat yang dirahmati Allah
Hadirin wal hadirot Rohima kumullah
Marilah kita bersyukur atas semua nikmat Allah ‫ﷻ‬, karena sampai saat dan detik ini kita
masih begitu banyak menerima nikmat Allah ‫ﷻ‬, sehingga kita dapat bersilaturahim yang
diantaranya dalam MTQ Korpri Tingkat Nasional ke-6 ini.
Sholawat beriring salam mari kita haturkan kepada baginda Rasulullah ‫ﷺ‬, kepada keluarga,
sahabat dan pengikutnya. Semoga kita selalu istiqomah dalam mengikuti Sunnah-sunnah
beliau sampai akhir hayat kita masing-masing.
Dewan hakim yang arif dan bijaksana
Hadirin… Indonesia merupakan negara kesatuan yang penuh keberagaman, terdiri dari
keberagaman agama, suku, Bahasa, adat istiadat dan budaya. Disatu sisi keberagaman
bangsa Indonesia ini menjadi suatu yang unik dan menarik, namun disisi lain keberagaman
ini jika tidak dipelihara dengan baik maka berpotensi menjadi sebuah konflik baik konflik
etnis, suku, bahkan agama yang akhirnya dapat meruntuhkan falsafah negara “Bhineka
Tunggal Ika”. Bahkan dengan adanya keberagaman ini bisa menjadi sasaran bagi pihak-
pihak yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara yang hebat serta bermartabat,
dengan cara memicu sumber-sumber potensi konflik terutama konflik agama yang sangat
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kita sebagai umat islam yang beriman harus memahami konsep-konsep keberagaman dan
toleransi dalam perspektif islam, agar kita dapat menjadi garda terdepan untuk menuju
Indonesia yang maju dan damai.
Oleh sebab itu saya akan membawakan Tausiyah yang berjudul “Merawat Kerukunan
Beragama Dalam Bingkai Kebhinekaan”.
Sebagai landasannya adalah Al-Quran Surah Al-Hujurat ayat : 13
ۚ
َ ‫ٰيََٓأيُّهَ ا ٱلنَّاسُ ِإنَّا خَ لَ ۡق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٖر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ۡل ٰنَ ُكمۡ ُش عُوبٗ ا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َع‬
َ ‫ارفُ ٓو ْا ِإ َّن َأ ۡك َر َم ُكمۡ ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ۡتقَ ٰى ُكمۡۚ ِإ َّن ٱهَّلل‬
١٣ ‫ير‬ ٞ ِ‫َعلِي ٌم َخب‬
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.
Menurut para ulama Tafsir ayat ini turub ketika peristiwa Makkah, Bilal Bin Robah naik
keatas ka’bah untuk mengumandangkan azan, lantas ada sahabat yang protes ”mengapa
budak hitam ini mengumandangkan azan diatas ka’bah?
Lalu Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menasehati mereka agar tidak terlalu membanggakan suku dan
warna kulit mereka dan merendahkan orang kafir.
Ayat diatas memberikan pelajaran kepada kita agar kita saling kenal mengenal, bukan
malah menimbulkan perpecahan, gontok-gontokkan bahkan perpecahan antar umat
beragama.
Padahal pepatan mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak
cinta”bersatu kita teguh bercerai kita Roboh.
Rasulullah ‫ ﷺ‬menjelaskan dalam sabdanya :

‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬


ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫َع ْن َأىِب ُهَر ْيَرةَ ق‬
َ َ‫ال ق‬
‫إن اهلل ال ينظر إىل صوركم وأموالكم ولكن ينظر إىل قلوبكم وأعمالكم‬
Artinya : dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda “Allah tidak melihat dari bentuk rupa dan harta kamu, akan tetapi Allah
melihat hati dana mal perbuatanmu (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Hadirin… keberagaman antar warga negara hendaknya kita jadikan sebagai sarana untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, bukan malah menjadikan isu yang membuat
masyarakat resah tana tenggang rasa dan akan membawa bencana dan perpecahan antar
sesama.
Sebagai kesimpulan dari Tausiyah saya:
1. Menghormati, menghargai serta memaknai keberagaman adalah merupakan sikap
orang beriman yang benar yaitu memmupuk rasa persatuan dan kesatuan dantar
warga negara.
2. Keberagaman harus dijadikan kekuatan bersama untuk menjaga kerukunan antar
warga negara demi tetap tegaknya NKRI.
Demikianlah semoga bermanfaat bagi kita semua

ِ
ُ‫السالَ ُم َعلَْي ُك ْم َو َرمْح َةُ اهلل َو َبَر َكاتُه‬
َّ ‫َو‬

Anda mungkin juga menyukai