Anda di halaman 1dari 5

KEBERAGAMAN SEBAGAI TONGGAK PERSATUAN BANGSA

Dewan hakim yang dimuliakan Allah.

Menurut Badan Pusat Statistik Nasional,tahun 2020 kemarin, Indonesia


memiliki 16.056 pulau,1.414 bahasa daerah 400 etnis dan 1.440 Suku bangsa yang
berbeda-beda . Hal inilah yang membuat terkagumnya Dr Arnold J Toynbee
seorang sejarawan terkemuka berkebangsaan inggris di dalam bukunya Est to west
journey round the world menyatakan : “Indonesia is the land where the relegions
good neighbour“ (Indonesia adalah pulau dimana berbagi agama hidup
bertetangga dengan baik).

Dari sudut pandang kami diatas tergerak hati kami untuk memberikan sumbangsih
pemikiran, dalam bentuk sebuah Syarahan yan berjudul :

KEBERAGAMAN SEBAGAI TONGGAK PEMERSATU BANGSA

Sebagai acuan akan kami kumandangkan Ayat Suci Al Qur’an Surah Al


Hujarat Ayat ke 13, yang akan dibacakan oleh Qori’ah kami. Berikut ini bunyi
ayatnya :

Artimya : “ Wahai manusia, sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki laki dan seorang perempuan. Kemudia kami jadikan kamu
berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kamu saling mengenal.
Sungguh yang paling mulia diatara kamu disisi allah ialah orang
yang paling betakwa. Sungguh allah maha mengetahui maha teliti.”

Hadirin rahimakumullah

Adapun sababun nuzul ayat tersebut sebagaimana di terangkan oleh Prof.


Wahbah az zuhaili seorang intelektual muslim abad 21 yang menguasai berbagai
bidang ilmu dan berkebangsaan suria di dalam salah satu karyanya yang bernama
tafsirul munir jilid 13 hal 581 menjelaskan bahwa ayat ini terkait dengan sebuah
riwayat bersumber dari ibnu abi hasyim dari abi hulika, bahwa pada hari fathul
mekkah bilal bin rabbah masuk ke dalam ka’bah lalu mengumandangkan azzan.
Sebagian para sahabat memperotes seraya berkata : “ kenapa budak hitam ini
mengumandangkan azan di dalam ka’bah?” lalu turunlah ayat ini. Kemudian
rasulullah memanggil mereka dan memperingatkan dengan tegas untuk tidak sekali
kali berbangga dengan keturunan mereka dan merendahkan orang orang lain.

Imam Abu Abdullah Al Qurthubi seorang muffasir terbaik di kalangan


ulama muta’akhirin dalam karya nya Al Jami’ liahkamil qur’an jilid 14 halaman
243 menjelaskan :

‫انا خلقنكم من ذكر وانثى اى يعني آدم وحواء‬

Maksudnya, walaupun kita diciptakan berbeda beda tetapi kita berawal dari
bapak/ibu yang sama yaitu adam dan hawa. Oleh karena itu kedudukan kitapun
`setara dari segi nasabnya. Lalu allah melanjutkan ayat tersebut dengan kalimat “”
W‫ وقبائل‬W‫ شعوبا‬W‫ وجعلنكم‬Dan kami jadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku.
Untuk apa allah jadikan ini? ‫ لتعارفوا‬Agar saling kenal mengenal. Iman Ali Ash-
Shabuni seorang ulama ahli tafsir dan dinobatkan sebagai tokoh muslim dunia pada
tahun 2007 di dalam sofwatut tafasir jilid 3 halaman 237 menjelaskan “‫لتعارفوا اي‬
‫ألف‬WW‫ارف والت‬WW‫ل بينكم التع‬WW‫ “ ليحص‬bahwa saling mengenal itu adalah mampu menjalin
komunikasi yang harmonis serta menebar cinta dan kasih sayang yang tiada
pandang.

Rasulullah saw juga bersabda :

‫فما تعارف منها ائتلف و ما تناكر منها اختلف‬

“saling berkenalan niscaya Bersatu hatinya saling berpecahan niscaya timbul


perselisihan”(H.R Imam muslim)

Hadirin, betapa indah keragaman yang telah allah anugerahkan kepada kita.
Oleh sebab itu hadirin, dalam rangka merawat keutuhan NKRI ditengah tengah
keragaman yang sangat tinggi, kami menghimbau kepada saudara saudari, untuk
menjauhi sikap diskriminiasi, kita harus saling membuka diri, saling menjalani
komunikasi, saling sinergi dan saling melengkapi. Betul?

Hadirin rahimakumullah

melalui keragaman yang telah allah anugerahkan kepada kita. mari kita jaga
persatuan kita junjung bhineka tunggal ika di Indonesia. Sebagaimana allah
befirman dalam surah ali imrah ayat 103 berikut ini :

‫ُوا نِ ْع َمتَ ٱهَّلل ِ َعلَ ْي ُك ْم ِإ ْذ ُكنتُ ْم َأ ْعدَٓا ًء فََألَّفَ بَ ْينَ قُلُوبِ ُك ْم‬ ۟ ‫وا ۚ َو ْٱذ ُكر‬ ۟ ُ‫وا ب َح ْب ِل ٱهَّلل ِ َج ِميعًا َواَل تَفَ َّرق‬ ۟ ِ َ‫َوٱ ْعت‬
ِ ‫ص ُم‬
َ ِ‫ار فََأنقَ َذ ُكم ِّم ْنهَا ۗ َك ٰ َذل‬
‫ك يُبَي ُِّن ٱهَّلل ُ لَ ُك ْم َءا ٰيَتِِۦه‬ ِ َّ‫فََأصْ بَحْ تُم بِنِ ْع َمتِ ِٓۦه ِإ ْخ ٰ َونًا َو ُكنتُ ْم َعلَ ٰى َشفَا ُح ْف َر ٍة ِّمنَ ٱلن‬
َ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَ ُدون‬

Artinya : “ Dan berpegang teguhlah kamu semua nya pada tali agama allah dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa jahiliah)bermusuhan, lalu allah
mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunialah nya kamu
menjadi bersaudara, sedangkan ketika itu kamu berada ditepi jurang
neraka, lalu allah menyelamatkanmu dari sana. Demikianlah allah
menerangkan ayat ayatnya kepadamu agar kamu mrndapat petunjuk.”

HADIRIN RAHIMAKUMULLAH

Sababun nuzul ayat tersebut menurut syekh M. nawawi al jawi al bantani


seorang ulama Indonesia bertaraf internasional yang menjadi imam masjidil haram.
Di dalam kitabnya maraqil ‘ubudiyyah, kita ini merupakan syarh dari kitab
bidayatul hidayah karya imam al ghazali halaman 28 menjelaskan : “ bahwa suatu
ketika kaum aus dan khajraj berkumpul pada suatu majelis, kemudian mereka
saling berbincang tentang permasalahan pada masa jahiliyah terdahulu, tetapi
ternyata perbincangan mereka malah mendatangkan kemarahan diantara keduanya
bahkan sampai ada yang menghunus pedang. Dan rasulullah berkata “ ‫أبى الدعوى‬
W‫ركم‬WW‫ا بين أظه‬WW‫ة وان‬WW‫الجاهلي‬ “ (apakah kalian
akan kembali ke zaman jahiliyyah padahal aku ada diantara kalian) lalu nabi
membacakan ayat ini yang di awali dengan kalimat wa’tashimu. Di dalam ilmu
nahu kalimat tersebut merupakan fiil amar yang enyeru kita untuk berpegang
teguh. Menurut Dr. Muhammad Mahmud Hijazi seorang muffasir konterporer dari
mesir dalam at tafsirul wadhih juz 4 hal 10 menjelaskan “‫ باكتاباهلل‬$‫سكوا‬
ّ ‫ ”وتم‬dan
berpegang teguhlan dengan kitab allah.

Hadirin jika kita berpegang teguh kepada Al Qur’anul Karim,maka kita tidak akan
bercerai berai,karena Allah melarang kita, walaa tafarraqu, dan janganlah kamu
bercerai berai. Imam Abu Al Barakat Al Nafasi,seorang ahli tafsir yang lahir pada
tahun 1240 Masehi,di dalam karyanya Tafsir An Nafasi halaman 230 beliau
menjelaskan :

ُ ُّ‫ أيْ وال تَ ْف َعلُوا ما يَ ُكونُ َع ْنهُ التَفَر‬W‫َوال تَفَ َّرقُوا‬


‫ق‬

Maksudnya,kita tidak dilarang untuk bercerai berai,saling bermusuhan dan


mendengki karena semua itu akan menjadikan kamu lemah dan mudah
dihancurkan oleh banyak pihak lainnya.

Kesimpulan

Keberagaman merupakan anugerah yang allah turunkan pada bangsa kita. Melalui
keberagaman ini mari kita jaga persatuan, persaudaraan di Indonesia.agar wabah
covid 19 segera berlalu meninggalkan negri tercinta. Dan mari kita jadikan
keberagaman untuk memunculkan rasa persaudaraan agar hidup dalam
kebahagiaan.
Sekian dan demikian, akhirul kalam wabilahi taufiq walhidayah assalamualaikum
wr wb.

Anda mungkin juga menyukai