Anda di halaman 1dari 3

REMAJA DAN PEMUDA SEBAGAI GENERASI PENERUS BANGSA

Dewan Hakim walhakimah yg Kami Muliakan, hadirin Sekalian beserta Teman² yg kami Banggakan

Pujian serta Sanjungan dan Kesyukuran Kita Hanyalah Tertuju kepada Allah Azza Wajalla, dialah Allah
yang maha awal dan maha akhir, dialah Allah Yang Maha Mengetahui segala apa Yang Disembunyikan
Oleh umat-nya Manusia, dialah Allah yang Maha Mengetahui Segala Apa Yang Ada dlangit dan Apa Yang
ada dibumi. Maha suci Allah, dia lah yang Menciptakan bintang² dilangit dan dijadikan padanya
Penerang dan bulan yang Bercahaya.

Shalawat beriringan Salam tak lupa pula kita Haturkan Kepada Junjungan Kita Nabiyullah Baginda
RasulullahMuhammad Saw. Dialah Nabi yang diturunkan Oleh Allah Dipermukaan bumi ini untuk
menjadi rahmatan Lil'alamin,diutus dengan kebenaran, dialah nabi yang menggulung kan tikar²
kejahiliaan dan Membentangkan tikar² kebenaran, sehingga kokohlah Agama Islam Dipermukaan bumi
ini yang disinari dengan Cahaya Kebenaran Yaitu Agama Islam.

Dewan Hakim Walhakimah Yang kami hormati, hadirin Walhadirat Yang sama Berbahagia

Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan cita-cita dan penuh
dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang
masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah
mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko
terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu maju
dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan
datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus
estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga
Mesir berkata :

“Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat
kehidupan umat”

Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka pada
kesempatan yang baik ini kita akan membicarakan Remaja dan pemuda sebagai generasi penerus
bangsa, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9

‫ض ٰعفًا خَافُ ۡوا َعلَ ۡي ِهمۡ ۖفَ ۡليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ۡليَقُ ۡولُوا قَ ۡواًل َس ِد ۡيدًا‬
ِ ً‫ش الَّ ِذ ۡينَ لَ ۡو ت ََر ُك ۡوا ِم ۡن خَ ۡلفِ ِهمۡ ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ۡليَ ۡخ‬
Artinya :"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh
sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur
kata yang benar."

Dewan Hakim Walhakimah Yang kami Hormati, hadirin Walhadirat Yang sama Berbahagia
Almarhum Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita hindari, yakni
lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah
akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya
yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat
pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri tercinta ini sejarah telah
membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi
dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan, seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo,
Jong Islamanten Bond bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua
menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi The Founding
Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan. Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia
ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan
oleh sejarah perjuangan bangsa.

Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan yang akan
datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab yang penug terhadap
kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini, sebab The Young today is The leader
tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang.

Sebagaimana Syair Berikut Ini:

Pemuda pemudi Islam Bangunlah...

Panggilan Jihad Rampungkan...

Wasiat Muhammad Peganglah...

Harta Dan Jiwa Serahkan...

Binalah Persatuan Sirnakan Perpecahan, binalah Persatuan sirnakan perpecahan..

hadirin.., islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda mejeng, pemuda nangkring, tapi
yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda yang agresif, pemuda inofatif, pemuda progresif,
dan pemuda Yang produktif. Dengan demikian, dapat kita fahami apabila kita giat berkerja, rajin
berusaha, dan gemar beramal artinya menuju masa depan yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja
dan pemuda malas berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau beramal artinya menuju masa depan yang
suram dan mengenaskan. Sebab :

“Insan yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu” melainkan akan tenggelam dalam
pahitnya empedu.No again without a paint tiada kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan
tanpa pengorbanan.

Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita renungkan firman
Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
‫ى‬ ِّ ‫ك نَبَاَهُمۡ بِ ۡال َحـ‬
‌ۖ ‫ُم هُ ًد‬0ۡ‫ق‌ؕ اِنَّهُمۡ فِ ۡتيَةٌ ٰا َمنُ ۡوا بِ َربِّ ِهمۡ َو ِز ۡد ٰنه‬ َ ‫ن َۡحنُ نَقُصُّ َعلَ ۡي‬
Artinya :"Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk
kepada mereka,"

Dewan Hakim Walhakimah Yang kami hormati, hadirin Walhadirat Yang sama Berbahagia

Imam Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat tersebut dengan
redaksi :

“yaitu kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan yang benar
tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.

Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita dari Allah swt. Isi
beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama
bagi remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi
pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah
yang pandai pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela keyakinan. Mereka
lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin bangkai.

Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita singsingkan
tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, kerkerja dan berkerja. Jika sikap ini yang diaflikasikan oleh
para remaja dan pemuda kita maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini.
Sebagaimana Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan
berkerjalah sesuai dengan skil masing-masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni
olah rasa agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha
agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah
melakat pada remaja dan pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat
melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang. Amin ya
rabbal alamin…

Demikianlah Sarahan Yang Dapat Kami sampaikan pada kesempatan kali ini, Semoga para Remaja Dan
Pemuda menjadi Generasi yang Berguna dan diharapkan Oleh bangsa dan Negara.

Dengan Ucapan Wabillahi Taufiq Walihidayah Waridowal'inayah

Anda mungkin juga menyukai