Anda di halaman 1dari 3

Kepemimpinan Rasulullah SAW Suri Tauladan Dalam Membangun

Masyarakat Madani

Assalamualaikum Wr. Wb

Pagi-pagi pergi ke sawah


Sampai disawah memanen padi
Jawab salamnya kurang meriah
Kami ulangi sekali lagi

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil alamin Hamdan wa Syukron lillah sholatan wasalaman ala rasulillah wa


ala alihi wa shahbihi Wa mau Walah. Amma ba'du.

Setinggi puji sedalam syukur hanya kepada Allah Hazi Zul Ghofur dengan Alhamdulillah kita
bertutur sebagai tanda hamba bersyukur.
Sholawat dan salam limpah bertabur kepada Muhammad nabi yang masyhur
Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad
Nabi penghulu segala umat pembawa Rahmat di dunia dan akhirat.

Dewan Hakim yang bijaksana hadirin rohimakumullah

Di dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara, masalah dekandensi moral semakin
mewabah dan mengejolak dalam berbagai bidang kehidupan. Kita perhatikan dalam bidang
sosial perjudian, perzinahan, mabuk-mabukan, pencurian, bahkan Pembunuhan semakin
merajalela.

Dalam bidang politik pemerintahan desaklari saksi kekuasaan, dekradasi kredibilitas,


budaya hipokrit, budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam bidang hukum ketidak-adilan
jual-beli Hukum mafia keadilan ada dimana-mana. Bahkan akhir-akhir ini sering kita
mendengar betapa moralitas para pemimpin kita sering.

(Deswita, lili, Auliya)


Memalukan, memilukan, dan bahkan menyakitkan kita. Sebagai warga negara yang
beradab dan beragama.

Oleh karena itu, mengingat betapa pentingnya peranan akhlak dalam membangun bangsa.

Pada kesempatan kali ini Izinkanlah kami menyampaikan Syarahan Qur'an yang berjudul :
Kepemimpinan Rasulullah SAW Suri Tauladan Dalam Membangun Masyarakat Madani.

Sebagaimana yang dijelaskan Dalam rujukan Surah Al-Ahzab ayat : 21 yang berbunyi.

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َن ٌة ِّلَم ْن َك اَن َي ْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَي ْو َم اٰاْل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا‬
Artinya : Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.

Dewan Hakim yang bijaksana hadirin hadirot rahimakumullah

Dalam ayat tadi bermaksud menginformasikan kepada kita sekaligus menegaskan kepada
kita sungguh-sungguh telah dalam diri Rasulullah itu Uswatun Hasanah bagi kita, kebesaran
sifat Rasulullah sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat
dan mengutamakan akhlakul karimah. Sejalan dengan kandungan ayat tadi Sayyidina
Aisyah radhiyallahu'anhu berkata akhlak Rasulullah ibarat Alquran yang berjalan.

Timbul pertanyaan Bagaimanakah akhlak para pemimpin bangsa kita? jawabannya


Alhamdulillah Indonesia yang cinta kita ini

(Auliya, Lili, Deswita )


tidak sedikit para pemimpin yang memiliki akhlak terpuji dan patut diteladani, tidak sedikit
para pemimpin berlapang dada, tidak sedikit aparat yang peduli terhadap nasib bangsa ini.

Namun apakah mungkin kita akan Menutup Mata kala Persada Nusantara tanah air
Indonesia Tercinta kita ini Tengah dipertontonkan oleh kenyataan para pemimpin Yang
katanya berjuang Atas Nama Rakyat tetapi tidak berorientasikan rakyat.

(Deswita, Lili, Auliya)


Karena masih banyak Pejabat yang bejat, banyak politisi yang korupsi, dan masih banyak
aparat yang tidak amanah dan bergelimang maksiat. Bagaimana mungkin Reformasi
Teraplikasi Sedangkan para pemimpin kita mengalami dekadensi Jatidiri. Reformasi yang
kita cita-citakan malah destruksi yang jadi kenyataan.

Dewan Hakim yang bijaksana Hadirin Rohimakumullah

Timbul pertanyaan Apakah yang harus dilakukan para pemimpin bangsa kita, sebagai
jawaban mari kita Renungkan Surah Ali-Imron ayat : 159 yang berbunyi.

‫َف ِبَم ا َر ْح َم ٍة ِّم َن ٱِهَّلل ِلنَت َلُهْم ۖ َو َلْو ُك نَت َف ًّظ ا َغِليَظ ٱْلَقْلِب ٱَلنَفُّضو۟ا ِمْن َح ْو ِلَك ۖ َفٱْع ُف َع ْن ُهْم َو ٱْس َتْغ ِفْر َلُهْم َو َش اِو ْر ُه ْم ِفى ٱَأْلْم ِر ۖ َف ِإَذ ا َع َز ْم َت‬
‫َفَت َو َّك ْل َع َلى ٱِهَّللۚ ِإَّن ٱَهَّلل ُيِحُّب ٱْلُم َت َو ِّك ِليَن‬

Arab-latin: fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi
lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā 'azamta fa
tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn

Artinya: "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."
Dewan Hakim yang bijaksana Hadirin Rahimakumullah

Surah tadi dapat kita simpulkan untuk membentuk suatu negara yang makmur dan itu
diperlukan seorang pemimpin yang memiliki akhlak mulia terpuji dan patut diteladani.

Rasulullah adalah seorang pemimpin yang selalu menjalin tauladan dalam membangun
bangsa dengan demikian marilah kita teladani sikap Rasulullah Saw dengan menjaga akhlak
yang baik dan mengerjakan Sunnah-sunnahnya sebagai wujud cinta kita kepada Rasulullah
Saw. Kami mengajak para hadirin untuk bersama-sama melantunkan sholawat Nabi.

Allahumma sholli `ala Sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wa dawa-iha wa `afiyatil abdani
wa syifa-iha wanuril absori wadiya-iha wa `ala alihi wa shohbihi wa sallim.

Dewan Hakim yang bijaksana Hadirin Rahimakumullah

Akhir kata
Yang jauh itu waktu Yang dekat itu mati
Yang besar itu nafsu Yang pendek itu amanah
Yang mudah itu berbuat dosa Yang panjang itu amal sholeh
Dan yang indah itu saling memaafkan.

Anak Betawi main tamborin (Deswita)


Wajahnya bulat begitu bersih (lili)
Kepada semua hadirin (Auliya)
Kami ucapkan terima kasih (sama-sama)

Wabillahi taufik walhidayah waridho wal inayah akhirul kallah Summasalamualaikum


warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai