Anda di halaman 1dari 2

Dewan Hakim Yang Arif dan Bijaksana

Hadirin Calon Penghuni Surga

Kita bangga menjadi bangsa Indonesia. Bangsa yang berada di bawah garis khatulistiwa ini memiliki
khazanah dan kekayaan alam yang melimpah ruah. Populasi penduduknya lebih dari 200 juta jiwa terdiri
dari 300 suku bangsa yang menggunakan hamper 200 bahasa yang berbeda. Selain itu mereka juga
menganut agama dan kepercayaan yang beragam. Tapi yang perlu kita ingat hadirin, hendaknya
perbedaan kemajukan dan keragaman tersebut membuat kita lebih kuat dan lebih hebat. Hindari
rasisme dan diskriminisme, karena paham tersebut merupakan paham yang sangat paradoks dengan
kemajemukan. Penghargaan dalam Islam tidak berdasarkan ras, keturunan, prestise. Tapi, penghargaan
dalam Islam berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai agama. Atas dasar inilah maka tergugah hati
kami bertiga untuk menyampaikan syarahan Al-Quran dengan judul Harmonisasi Nilia-Nilai Pancasila
dengan Nilai-Nilai Agama. Sebagai landasan firman Allah dalam Quran Surah Al-Hujurat ayat 13 berikut
ini

‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلنَّاسُ ِإنَّا َخلَ ۡق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٖر َوُأنثَ ٰى َو َج َع ۡل ٰنَ ُكمۡ ُش عُوبٗ ا َوقَبَٓاِئ َل لِتَ َع ا َرفُ ٓو ۚ ْا ِإ َّن َأ ۡك َر َم ُكمۡ ِعن َد ٱهَّلل ِ َأ ۡتقَ ٰى ُكمۡۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم‬
ٞ ِ‫َخب‬
‫ير‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Maasyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Dr. Muhammad Mahmud Hijazy dalam tafsirnya Al-Wadhih juz 26 halaman 65 beliau menjelaskan Allah
menciptakan kamu dari adam dan hawa dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Dengan kata lain ayat ini merupakan landasan teologis yang sangat
strategis dalam membangun ukhuwah wathaniyah sebagai pilar persatuan dan kesatuan bangsa di
dalam nilai Pancasila. Langkah awalnya kita harus saling mengenal. Bukan saling menutup diri, bukan
saling melecehkan, bukan saling menghina, membanggakan kelompok, suku bangsa adat istiadat
maupun suku daerah masing-masing. Karena ingatlah kemuliaan di sisi Allah tidak berdasarkan suku,
budaya ataupun bangsa tetapi kemuliaan disisi Allah ialah ketaqwaan dengan memegang nilai-nilai
agama. Jika tekad dan keinginan bangsa terpancang kokoh di dalam jiwa kita walau kita berbeda pasti
nilai agama ingin kita tancapkan di dalam kehidupan tersebut. Karena kita Bhineka Tunggal Ika.
Sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Quranul Karim Surah Ali Imran ayat 103

ۡ ‫ُوا نِ ۡع َمتَ ٱهَّلل ِ َعلَ ۡي ُكمۡ ِإ ۡذ ُكنتُمۡ َأ ۡع دَٓاءٗ فَ َألَّفَ بَ ۡينَ قُلُ وبِ ُكمۡ فََأ‬
‫ص بَ ۡحتُم‬ ْ ‫وا َو ۡٱذ ُك ر‬ ْ ۚ ُ‫وا بِ َح ۡب ِل ٱهَّلل ِ َج ِميعٗ ا َواَل تَفَ َّرق‬
ْ ‫ص ُم‬
ِ َ‫ٱعت‬ ۡ ‫َو‬
ٰ
َ‫ار فََأنقَ َذ ُكم ِّم ۡنهَ ۗا َك َذلِكَ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُكمۡ َءا ٰيَتِ ِهۦ لَ َعلَّ ُكمۡ ت َۡهتَ ُدون‬ ۡ
ِ َّ‫بِنِ ۡع َمتِ ِٓۦه ِإ ۡخ ٰ َو ٗنا َو ُكنتُمۡ َعلَ ٰى َشفَا حُف َر ٖة ِّمنَ ٱلن‬
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Maasyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Stretching Point pada ayat tersebut yang kami kemukakan adalah Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah. Imam Jalauddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi di dalam tafsirnya
Jalalain Jilid 2 halaman 337 menjelaskan Sesungguhnya perpecahan merupakan kebinasaan dan
persatuan merupakan keselamatan. Oleh karena itu dengan merawat bingkai keragaman janganlah kita
menghina satu dengan yang lainnya. Mari kita kokohkan tali persaudaraan yang ada di antara kita.

Sebagaimana khazanah senandung nasihat berikut ini

Bangkitkan kesadaranmu

Membangun Negeri yang maju

Sekarang. Tanggung jawabmu

Sisingkan lengan bajumu


Ayo berkarya ayo berdoa dan berusaha

Satukan asa gapailah cita untuk membangun Indonesia

Oleh karena itu mulai detik ini kita betulkan langkah seragamkan gerak satukan persepsi. Berat sama
dipikul ringan sama dijinjing. Perbedaan jangan menimbulkan perpecahan, tapi dengan perbedaan kita
hus saling menghargai dan melengkapi.

Sekian dan demikian isi syarahan kami. Sebelum kami akhiri kami akan menyayikan sebuah syair berikut
ini

Cucilah tangan cucilah tangan sampailah bersih

Cukup sekian cukup sekian Terima Kasih

Aduhai kawan cukup sekian. Cukup sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai