Hadirin!!! apakah kita rela, melihat bangsa besar yang dibangun atas perjuangan para pahlawan
dan para syuhada harus porak-poranda hanya gara-gara, jiwa radikalis, sikap egois dan mental
teroris? Tentu tidak!
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu.
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
DI dalam kitab Tafsir al-Mishbah karya prof.dr.Quraish syihab L,C M.a juz 28 jilid 14 halaman
168 beliau menafsirkan, bahwa di ayat tersebut, terdapat lafal tabarrūhum ( )َتَبُّر ْو ُهْم, yang berasal
dari kata “al-birr” yang artinya ‘kebajikan yang luas; yakni daratan yang dihamparkan di persada
bumi ini, yang dinamakan “bar”, karena luasnya. Dengan pemahaman tersebut, muncullah izin
(justifikasi) untuk melakukan aneka kebajikan dan kebaikan bagi kaum non-muslim, selama
tidak membawa dampak buruk bagi umat muslim yang lainnya. Masih merujuk ke dalam
goresan tinta Quraish Shihab, seorang pakar tafsir terkemuka negara republik indonesia beliau
mengatakan, bahwa di ayat tersebut pula, terdapat lafal tuqsithū ()ُتْقِس ُطْو ا, yang berasal dari kata
al-qisth, yang berarti adalah ‘adil’: yakni melakukan peradilan se adil adilnya terhadap mereka,
yakni seperti memberikan bantuan moral, moril, maupun materil.. terhadap mereka.
Dengan demikian, tidak dibenarkan menutup ruang ukhuwah hanya karena beda tempat ibadah.
Tidak dibenarkan menutup ruang kerja sama hanya karena beda agama, apalagi cuma masalah
sayyidina maupun pilkada. (betul hadirin?)
Hadirin!!!
sikap toleransi dalam kehidupan sehari, dapat kita lihat di dalam al quran surah al kafirun ayat 1-
6 berikut ini:
"Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan
kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Bagimu agamamu
dan bagiku agamaku".
Islam merupakan agama yang menganjurkan toleransi, tidak memaksa dalam hal agama, tetapi
membiarkan setiap agama menjalankan ajarannya. Inilah esensi firman Allah surah Al-Kafirun
ayat 6:
“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”
Di dalam kitab tafsir A-l Misbah, memberikan syarahan ayat tersebut dengan redaksi, "Bagi
kamu kemusyrikanmu dan bagi aku keyakinanku"
Dewan hakim, dan para hadirin yang kami muliakan dan kami banggakan.
biarkan lah kaum kristiani mengajarkan anutan kasih cinta isa al masih silahkan umat hindu
mengamalkan ajaran veda vadentaresi agatya begitupula dengan umat buddha, biarkanlah
mereka menjalankan ajaran darma sidarma gautama
Dengan demikian hadirin dapat kita simpulkan bahwa, Islam mempunyai konsep yang jelas dan
tegas, dalam masalah mu'amalah kita boleh bertoleransi. Tetapi dalam masalah aqidah dan
ibadah Islam mengatakan : Sekali laa ilaha ilallah sampai tetes darah penghabisan tetap laa
ilaha ilallah.
Demikanlah syarhan yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini, kurang dan lebihnya
mohon di maafkan.
Ijinkanlah kami menutup syarahan kami dengan sebuah lagu, yang telah kami ambil dari MTD
MEDIA CHANNEL, berikut ini, 1,2,3