Anda di halaman 1dari 4

Tentang remaja

Perbedaan menghantarkan kebersamaan

Kebersamaan menghantarkan kebahagiaan

Kebahagiaan menghantarkan keberkahan

Indahnya perbedaan dalam kerbersamaan,lantaran salam berbalas salam.

Assalammualaikum wr,wb

Dewan hakim yang arif nan bijaksana

Bertintakan kejujuran

Bermahkotakan kasih sayang

Serta para hadirin,pemuda harapan bangsa yang kami banggakan

Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan 
cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah.
Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan
masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah
indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih
banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda
dan para remaja merupakan salah satu penentu maju dan mundurnya suatu
Negara.
Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang
sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung
suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya.
Mengingat betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi  penerus
bangsa, maka pada kesempatan yang baik ini kami akan mengangkat tema
mengenai “ Remaja dan Pemuda sebagai Generasi Penerus Bangsa ”,
dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9

‫ض ٰع ًف ا‬ ِ ‫ش الَّ ِذ ْي َن َل ْو َت َر ُك ْو ا ِم ْن َخ ْل ِف ِه ْم ُذ رِّ َّي ًة‬ َ ‫َو ْل َي ْخ‬


‫َخ افُ ْو ا َع َل ْي ِه ۖ ْم َف ْل َي َّت قُ وا هّٰللا َ َو ْل َي قُ ْو لُ ْو ا َق ْو اًل َس ِد ْي ًد ا‬
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar”

Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..


Imam Hafidz 'Imaduddin Abu Alfida Ibnu katsir dalam tafsir Alquranul
'Adhim menyebutkan bahwa menurut riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun
berkenaan dengan seorang orang tua yang mewasiatkan kepada anaknya
wasiat yang akan membawa kemudaratan bagi dia. Maka Alah Swt.
Memerintahkan kepadanya untuk merubah wasiatnya kepada ketakwaan
kepada Allah dan kebaikan.
Menurut ayat diatas jelas - jelas Allah swt memperingatkan manusia supaya
tidak meninggalkan generasi penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun
intelektual, karna ini biasa menyebabkan kemunduran. Apabila generasi
muda yang ada sekarang maupun yang akan datang mempunyai kelemahan
dalam hal-hal tersebut. Maka bisa dipastikan mereka mudah terhanyut dalam
gelombang bencana kemerosotan moral yang disebabkan oleh pergaulan yang
semakin bebas serta penyalahgunaan media, karna modal utama mereka
dalam membentengi diri dari bencana tersebut adalah tingkat intelektualitas
serta pemahaman manfaat dan mudharat dari sebuah pergaulan dan media
sehingga hal ini biasa memudahkan remaja dan pemuda dalam proses
filtralisasi budaya sehingga mereka terbebas dari taqlid buta alias terbebas
dari budaya ikut-ikutan. Oleh karena itu wajib bagi kami, saya, saudara dan
kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak, keturunan dan
generasi yang lemah.

Prof. Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus
kita hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat
hidup, dan yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima
kelemahan ini melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya
yakin mereka bukan sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus
pembangunan, penghambat pembangunan, bahkan penghancur
pembangunan. Padahal hadirin…. dinegeri tercinta ini sejarah telah
membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai menjelang
detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan,
seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond
bahkan kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua
menjadi The Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan
menjadi The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut
kemerdekaan.
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda
saat ini dan yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta
tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama
yang kita anut saat ini, sebab ‫س بان الي وم رج ال الغد‬ The Young today is The leader
tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan datang.
Sebagai contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa,
mari kita renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.”

Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….


Dengan demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu
berita dari Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul
Kahfi. Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan
pemuda selaku generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol
personifikasi pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat
mempertahankan iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai
pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman pintar membela
keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati bercermin
bangkai.
Oleh sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa
mari kita singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, berkerja
dan berkerja. Jika sikap ini yang diaplikasikan oleh para remaja dan pemuda
kita maka Allah akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini.
Sebagaimana  Dr. Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min
Fathil Qadir menjelaskan ‫إعمل وا ماش ئتم‬ berkerjalah sesuai dengan skil masing-
masing. Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa
agar iman melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan
sehat, oleh usaha agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas
meningkat. Hadirin jikalau lima potensi ini sudah melakat pada remaja dan
pemuda sebagai generasi bangsa maka generasi penerus bangsa dapat
melanjutkan estafet perjuangan yang meraih prestasi gemilang pada masa
yang akan datang.

Hadirin Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah ….


Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa
pemuda  merupakan penerus estafet perjuangan bangsanya maka soyogyanya
pemuda harus memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab
yang penuh terhadap kelangsungan Nusa, Bangsa dan Agam. Hal ini juga
menjadi tanggung jawab kita bersama sapaya tidak  meninggalkan generasi
penerus yang lemah baik fisik, mental ataupun intelektual.

Pergi berlayar ke sukabumi


Singgah sebentar ke kampung tua
Sampai di sini penampilan kami
Semoga bermanfaat untuk semua

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai