Anda di halaman 1dari 2

‫الّسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫الحمد هلل الذي هدانا لهذا وماكّنا لنهتدي لوال ان هداناهلل‬.


‫الّصالة والّسالم على اشرف االنبياء والمرسلين‬
‫سّيدنا وموالنا محّم د نور الهداية‬
‫ اّم ا بعد‬.‫وعلى اله وصحبه نجوم الرشاد‬

Yang kami hormati jajaran Panitia Pelaksana Festival Anak Sholeh Indonesia
Yang terhormat segenap Bapak Ibu dewan juri
Serta para peserta lomba Da’i Da’iyah yang berbahagia

Marilah kita sejenak ber-tafakkur kepada Allah Asy-Syakur atas nikmat-Nya yang tak
terukur sehingga kita mampu berkumpul dalam majlis yang Insyaallah penuh maghfirah dari
Dia Al-Ghafur.
Shalawat serta salam semoga tetap terhadiahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah
agung, nabi besar Muhammad SAW. Sang pemimpin umat, pemberi syafa’at, kelak fil
yaumil ma’ad.

Hadiri Hadirat Rahimakumullah.


Sebagai orang muslim kita wajib memiliki jiwa pengabdian kepada negara, sebagai
mana suatu maqalah:
‫ُحُّب اْلَو َطِن ِم َن اِإل ْيَمِن‬
“Cinta tanah air merupakan sebagian dari iman.”
Haruskah cinta tanah air disangkutkan pada iman?
Sebenarnya bukan masalah cinta kita terhadap negara tersebut, tetapi lebih
kepada tanggung jawab kita, seberapa besar kepatuhan kita kepada pemimpin negara, dan
sejauh mana kita merasa memiliki terhadap negara tersebut. Di sinilah Islam mengajarkan
sesuai firman Allah s.wt :
‫ َأِط ْيُعوا َهللا َو َأِط ْيُعوا الَّرُسْو ل َو ُأِلى اَألْم ِر ِم ْنُك ْم‬...
“Taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya juga para pemimpin atas kalian...”
Wujud dari tanggung jawab inilah yang juga berupa pengabdian dan pengorbanan.

Hadirin yang dirahmati Allah.


Banyak kalangan yang masih memiliki pandangan kuno, bahwa maksud pengabdian
lebih mengarah pada perang melawan golongan Non Islam. Di masa kini, pemikiran seperti
itu sudah tidak lagi berlaku.
Dulu, di masa Rasulullah SAW, jihad memang dilakukan melalui perang. Tapi saat ini,
kita lebih diharuskan jihad melalui pemikiran. Karena mereka tidak lagi menyerang fisik kita,
tapi secara perlahan mempengaruhi pemikiran dan ideologi keagamaan yang kita miliki
melalui cara-cara licik yang mereka rencanakan. Jika kita hanya diam atas maraknya kasus
yang seperti ini, maka Allah telah memberi peringatan dalam firman-Nya surat Al-
Anfal ayat 15-16:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir
yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur),
barangsiapa yang mundur di waktu itu kecuali berbelok (untuk siasat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali
dengan membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya ialah neraka jahannam. Dan amat
buruklah tempat kembalinya.”

Hadirin yang dirahmati Allah.


Bangsa ini harus dicegah dari kebangkrutan nasional yang disebabkan oleh merosotnya
kedaulatan Negara, dengan mulai melemahnya nilai-nilai pancasila baik dari jaminan
kemanan maupun kesejahteraan rakyat, juga maraknya korupsi. Maka diperlukan keteladanan
dari Pemimpin Negara yang harus memiliki karakter dan visi yang kuat, serta selalu berpihak
kepada kepentingan rakyat. Untuk itulah pemuda harus hadir dan turut serta sebagai calon
kader dan calon pemimpin yang memiliki karakter dan visi yang kuat serta disiplin, yang
selalu berpihak kepada kepentingan rakyat serta ikut menjaga keberlangsungan kehidupan
bernegara.

Kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa hendaknya selalu melakukan perbaikan
hingga nanti saatnya bila para pemimpin saat ini telah lengser. Giliran kita lah yang akan
melanjutkan perjuangan mereka. Tentunya tetap dengan konsep seperti yang dimiliki oeh
Ahlus Sunnah wal Jama’ah, yakni tetap mempertahankan hal-hal lama yang baik dan
mengambil hal baru yang lebih baik.

Hadiri Hadirat Rahimakumullah.


Kesimpulannya, PR besar bagi kita untuk mengajak saudara kita agar mampu turut
serta dalam pengabdian terhadap negara kita tercinta, yakni dengan selalu melakukan
perbaikan untuk mampu selangkah lebih maju menuju kesuksesan yang utuh.

Pertanyaannya, dalam wujud apakah perbaikan-perbaikan itu kita lakukan sebagai


pemuda dan pelajar? Tentu, dengan rajin dan tekun belajar baik di sekolah maupun di Taman
Pendidikan Al-Qur’an.

Tidak ada yang sia-sia saat kita mau berjuang, apalagi mengabdi pada negara atas
nama Allah. Karena siapa yang menanam dalam kepahitan, dialah yang akan memanen
segudang kemanisan.

Mungkin itu yang dapat kami sampaikan. Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Tak ada
gading yang tak retak, tak ada mawar yang tak berduri, dan tak ada manusia yang sempurna.
Karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.

‫اصيكم ونفسي بتقواهللا‬.


‫ّط‬
‫وهللا الموافق الى اقوام ال ارق‬.
‫اهدنالّصراطالمستقيم‬.
‫و الّسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Pengarang: Hafizha

Anda mungkin juga menyukai