Anda di halaman 1dari 4

NAMA : BUNAYYA SHALIHA

UTUSAN : TPA DARUL MUKHLISIN

Air beriak tanda tak dalam


Air tenang seperti berlian
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk para hadirin sekalian

Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

‫ َس ِّيِد َنا َو َنِبِّيَنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع ْيَن‬، ‫الَحْم ُدِ ِهلل َر ِّب ْالَع اَلِم ْيَن َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َرِف ْاَألْنِبَياِء َو ْالُم ْر َسِلْيَن‬
Setinggi puji sedalam syukur, hanya kepada Allah Azizul Ghafur, dengan alhamdulillah kita
bertutur..sebagai tanda hamba bersyukur. Shalawat dan Salam limpah bertabur, kepada
Muhammad Nabi yang Masyhur, Allahumma shalli Ala Muhammad wa a’la ali Muhammad,
Nabi penghulu segala ummat, membawa rahmat didunia dan akhirat.
.
Yang saya hormati dewan hakim yang adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan
Yang saya hormati ustaz ustazah yag telah hadir pada tempat yang mulia ini
Dan yang saya muliakan hadirin hadirat beserta teman seperjuangan calon penghuni syurga
semuanya…aamiin ya rabbal alamiin
Izinkan saya berdiri disini untuk menyampaikan sebuah untaian ceramah agama islam dengan
Judul “Mengabdi untuk Negeri dengan Meneladani Nabi“
Maasyiral muslimin Rahimakumullah
Indonesia, Bangsa kita tercinta sekarang ini sedang berusaha bangkit, agar menjadi bangsa
yang beradab, Masyarakat Indonesia sekarang ini, sekalipun menghadapi banyak problem,
kiranya tidak separah masyarakat yang dihadapi oleh Rasulullah ketika membangun Madinah.
Bangsa Indonesia pada saat ini sudah berada pada zaman ilmu pengetahuan dan teknologi,
memiliki tradisi dan berkeinginan maju, sehingga keadaannya tidak sesulit dalam membangun
masyarakat Arab jahiliyah.oleh karena itu jika kita berbicara tentang mengabdi untuk negeri
maka kiranya rasulullah Muhammad SAW adalah contoh yang wajib kita teladani.
Muhammad saw sebagai seorang utusan Allah dalam sejarahnya telah berhasil membangun
peradaban negerinya dengan sangat yang luar biasa. Hanya dalam waktu 10 tahun, beliau berhasil
membangun masyarakat Madinah. Masyarakat Arab yang dikenal belum mengenal peradaban
tinggi, hingga disebut sebagai masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang beradab, adil,
damai, tenteram, dan sejahtera.

Salah satu hal yang dilakukan Rasulullah hingga berhasil dalam membangun negerinya
yaitu Nabi sehari-hari memberi contoh dalam menjalankan kehidupan yang benar. Apa yang
disampaikan atau diajarkan kepada umatnya, maka itulah yang dilakukannya. Antara ucapan dan
tindakan menyatu pada diri Nabi, sehingga utusan Tuhan itu disebut sebagai uswah hasanah.

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 21

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا‬
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi
orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan sering menyebut
Allah”
Maasyiral muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu mari …..marilah kita mengabdi untuk negeri seperti yang telah
dicontohkan oleh nabi.
Lihatlah Rasulullah yang begitu cintanya kepada negerinya yaitu kota Makkah. Sampai sampai
beliau mengatakan “ wahai Makkah, engkau mahkota yang paling aku cintai, seandainya kaumku
tidak mengusirku dari engkau, niscaya aku tidak akan tinggal di negeri selainmu (HR Ibnu
Hibban)

Tak hanya Kota Mekah, Rasul saw. pun mencintai Kota Madinah. Di kota inilah Rasulullah saw
sukses berdakwah menyebarkan agama islam

Dari Anas r.a. berkata, “Bahwa Nabi saw. apabila pulang dari bepergian dan melihat dataran
tinggi Kota Madinah, Beliau mempercepat jalan unta Beliau dan bila menunggang hewan lain
Beliau memacunya karena kecintaannya (kepada Madinah).” (H.R. Bukhari).

Dua hadits di atas bisa menjadi contoh bahwa Rasulullah saw. sang Nabi terakhir pun sangat
cinta terhadap tanah airnya. Jika Rasulullah saw. mencintai tanah airnya, lantas mengapa kita
tidak? Tentulah apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw menjadi contoh bagi kita dalam
mencintai negeri kita Indonesia.

Syekh Muhammad Ali dalam kitab Dalilul Falihin mengatakan, “Cinta tanah air itu
sebagian dari iman.” Mencintai tanah air merupakan wujud pengabdian kita untuk negeri tercinta
sekaligus bentuk ketaatan kepada Allah Swt serta bukti meneladani Rasulullah Saw.

Maasyiral muslimin Rahimakumullah


Berbagai sikap nyata yang bisa kita lakukan dalam rangka pengabdian kita untuk negeri
tercinta yaitu menjadi warga negara yang baik sesuai dengan profesi dan kedudukan kita masing
masing, jika kita seorang pemimpin jadilah pemimpin yang adil yang mencintai rakyat dan
sayang kepada kaum dhuafa, jika kita seorang pelajar belajarlah yang rajin dan tekun agar
dengan ilmumu engkau bisa memajukan negerimu, jika engkau seorang pedagang jadilah
pedagang yang saleh yang turut membangun kesejahteraan masyarakat masyarakat sekelilingmu,
jika engkau seorang guru didiklah anak bangsa agar menjadi generasi yang cerdas serta
berakhlak mulia

Dapat kita simpulkan bahwa, apapun kedudukan dan profesi, kita dapat mengabdi pada
negeri selama tetap berada pada jalur ketaatan kepada Allah serta dalam bingkai keteladanan
dari Rasulullah..maka negeri kita akan menjadi negeri yang makmur, thayyibatun wa rabbul
ghafur…insyaalllah …amiiiin amiiiiin ya rabbal alamiin.

Hanya ini yang dapat saya sampaikan yang benar datangnya dari Allah yang salah datangnya
dari saya,

‫انظر ما قال وال تنظر من قال‬


Lihatlah apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikan.
Aneuk kiong di ateuh tanoh
Aneuk mangoh lam ie raya
Ulon nyo aneuk mit akai goh punoh
Goh that meoh bak peugah haba

Wassalamualaikum wr wb
NAMA : ULFA ANDRIKAL MUNA
UTUSAN : TPA DARUL MUKHLISIN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

.‫ اما بعد‬.‫ الحمدهلل رب العالمين والصالة والسالم على اشرف االنبياء والمرسلين وعلى اله واصحابه اجمعين‬،
Tiada kata yang paling indah melainkan memuja sang ilahi rabbi, yang telah mnciptakan alam
semesta dan menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya.

Shalawat dan salam kita curahkan kepada baginda rasulullah SAW yang telah membawa
umatnya dari alam jahiliah hingga ke alam islamiah, dari alam kebodohan hingga kealam yang
berilmu pengetahuan seperti kita rasakan pada saat ini.

Yang saya hormati, dewan juri yang arif dan bijaksna dan teman teman yang saya banggakan.
Berdirinya saya disini untuk menyampaikan pidato yang berjudul :

“MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT”


Berbicara tentang nikmat Allah, paling tidak ada dua perkara yang harus kita ketahui,
sebagai hamba Allah SWT. Yang pertama siapa yang memberi nikmat? Allah lah yang berkuasa
untuk menambahkan atau mengurangkan nikmat yang ada pada diri manusia. Jika Allah
berkendak untuk menambah nikmat yang ada pada diri manusia maka tidak ada seorang pun
yang dapat menolaknya. Dan begitu juga sebaliknya jika Allah berkehendak untuk mencabut
nikmat yang ada pada diri manusia maka tidak ada seorangpun yang dapat mempertahankannya.
Mengapa demikian?
Karena “Iradatullah fauqa iradah”, “Kehendak Allah diatas segala kehendak”, manusia hanyalah
bisa berencana, namun keputusanNya terletak pada keputusan Allah SWT.
Lalu yang kedua yaitu sikap orang yang menerima nikmat Allah SWT, sikap manusia dalam
menerima nikmat tidaklah sama, ada orang yang menerima nikmat Allah namun dia tidak ingat
siapa yang memberi nikmat tersebut. Dia tidak sadar bahwa yang memberi nikmat itu adalah
Allah SWT. Padahal motor yang dipakainya made in Amerika Serikat, mobilnya mewah berkilat,
rumahnya bertingkat empat, emasnya 24 karat, digiginya ada jemuran berkawat, mau apapun
tinggal menyuruh bodyguard, tapi sayang sayang mereka tidak pernah ingatkan akhirat.
Sebaliknya ada orang yang ketika menerima nikmat dari Allah SWT, ia ingat siapa yang
memberi nikmat kepadanya. Sehingga ia senantiasa mengucapkan kalimat kalimat baik dan
ucapan rasa syukur. Selain itu, ia senantiasa mengucapkan lafal pujian Alhamdulillahi rabbil
alamin. Orang seperti itu pasti akan ditambah nikmatnya oleh Allah SWT. Sebagaimana
Firmannya dalam surah Ibrahim ayat 7

7 ‫َلِٕىْن َشَكْر ُتْم َاَلِزْيَد َّنُك ْم َو َلِٕىْن َكَفْر ُتْم ِاَّن َع َذ اِبْي َلَش ِد ْيٌد‬

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan nikmat kepadamu dan
jikakamu mengingkari nikmatku, maka sesungguhnya azabku sangat pedih.

Hadirin rahimakumullah, dari uraian diatas dapat kita Tarik kesimpulan :


1. Marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita dengan jalan
mentaati segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya
2. Berdasarkan surah Ibrahim ayat 7, manusia akan ditambah nikmatnya jika ia bersyukur,
namun sebaliknya ia akan mendapat azab jika tidak bersyukur kepada Allah SWT

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, lebih dan kurang saya mohon maaf

Jalan jalan ke pulau bintan, tidak lupa membeli roti


Mohon maaf atas segala kesalahan, lain waktu berjumpa lagi

Assalamualaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai