Shalawat beriring salam, selalu tercurah kepada putra gurun pasir, yang pada subuh senin dia
lahir, patung-patung disekitar ka’bah jatuh tersungkir, di saat manusia sedang kocar kacir, yaitu
nabi Allahyang terakhir, siapa lagi kalau bukan junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW, dan kepada keluarga, sahabat, kerabat beliau sekalian.
Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat
dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu merubah masyarakat biadab
menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi satu, yang dulunya menyembah berhala kini
kembali menyembah Allah subhanahu wa ta ’ala. Mengingat keberhasilan beliau dalam
memimpin, maka pada kesempatan ini kami akan membawakan sebuah syarahan yang
berjudul “ Kepemimpinan dalam Konsep Islam ” yang akan diawali dengan firman Allah
SWT dalam Qur an Surat. Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut:
LIHAT DI AL QUR AN
Artinya :“Sesungguhnya telah ada pada ( diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan ( kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS . Al-Ahzab : 21)
Pada dasarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh metafisik
dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kepemimpinannya.
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-
kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya sebagaimana sifat yang dimiliki
oleh Nabi Muhammad SAW, yakni :
1. Siddiq yang arti jujur, sehingga ia dapat dipercaya oleh orang-orang yang dipimpinnya,
2. Tabligh yang arti menyampaikan, atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi,
3. Amanah yang arti dapat dipercaya, atau bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya,
4. Fathanah yang arti cerdas, yaitu kecakapan dalam membuat perencanaan, visi, misi , strategi dan
mengimplementasikannya.
Selain itu, juga dikenal ciri pemimpin Islam dimana Nabi Saw pernah bersabda:
“Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut”. Oleh sebab itu , pemimpin
hendaknya ia melayani, bukan dilayani, serta menolong orang untuk maju. Bukan minta tolong
untuk membuat dirinya maju.
Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah Swt., yang disertai oleh tanggung
jawab yang besar. Al -Quran memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah dan
menunjukkan sikap yang baik kepada pengikut atau bawahannya.
“(Yaitu ) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari
perbuatan yang mungkar, dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” ( QS. al-Hajj :41)
Ayat tersebut dapat kita simpulkan yang bahwa kita semua harus taat dan patuh pada semua
perintah ALLAH karena kita semua adalah pemimpin, minimal kita pimpinan bagi diri kita
masing masing.
Sebagai akhir dari syarahan ini, dapat kami simpulkan bahwa seorang pemimpin adalah
pengemban amanah. Oleh sebab itu, pemimpin harus bercermin dan mengambil cara dan strategi
rasul dalam memimpin dan mengemban amanah. Yaitu selalu mengutamakan kepentingan rakyat
dan mengutamakan akhlakul karimah dalam memimpin. Seperti inilah pemimpin yang kita
harapkan, mudah-mudahan dimasa yang akan datang bisa kita dapatkan, agar masyarakat kita
bisa mapan penuh dengan keridhaan Tuhan. Amiin yaa rabbal ‘alamiin…
Demikian syarahan Qur’an yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Salah khilafnya
mohon maaf.