Anda di halaman 1dari 6

BELAJAR DAKWAH | CONTOH TEKS

CERAMAH DAKWAH LUCU MAULID


NABI MUHAMMAD SAW
‫للا الر ْح َم ِن الر ِحيْم‬
ِ ‫ِبس ِْم‬
Yang terhoramat kepada dewan juri sekalian yang semoga Allah SWT senantiasa
memberikan perlindungan-Nya.
Yang terhormat kepada para panitia yang telah mengijinkan saya berdiri di sini.
Dan yang terhormat kepada para hadirin dan teman-teman saya yang saya cintai
dan saya sayangi.

‫علَ ْي ُكم َو َر ْح َمةُ للاِ َو بَ َر َكاتُه‬


َ ‫سال ُم‬
َ ‫ال‬
Kurang kompak! Sekali lagi!
‫علَ ْي ُكم َو َر ْح َمةُ للاِ َو بَ َر َكاتُه‬
َ ‫سال ُم‬
َ ‫ال‬
ْ ‫إن للاَ ي ُِحب ال ِو‬
‫ط َر‬
Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil. Maka dari itu sekali lagi.
‫علَ ْي ُكم َو َر ْح َمةُ للاِ َو بَ َر َكاتُه‬
َ ‫سال ُم‬ َ ‫ال‬
‫علَى‬ ِ ‫ع َلى ا ُ ُم‬
َ ‫ور الد ُ ْن َيا َوال ِدِّي ِْن َو الصالة ُ َو السالَ ُم‬ َ ‫ب ال َعا ِلميْنَ َو ِب ِه نَ ْستَ ِعي ُْن‬
ِ ِّ ‫ ال َح ْمد ُ ِِلِ َر‬,‫ال َحمد ُ ِِل‬
.ُ‫ أما بَ ْعد‬.‫علَى أ ِل ِه َوالص ْحبِ ِه أَ ْج َم ِعي ُْن‬
َ ‫س ِليْنَ َو‬
َ ‫اء َو ال ُم ْر‬ ِ َ‫ف األ َ ْن ِبي‬ ْ َ‫أ‬
ِ ‫ص َر‬
Allah telah menitipkan cinta-Nya ketika kita bagun pagi tadi. Ketika kita
membasuh muka dengan air wudhu dan kita dapati bahwa Allah telah memberikan
kesempatan kepada kita satu hari lagi untuk kembali menghiasi catatan amal dan
memaknai kehidupan kita. Maka bersyukurlah dan berjanjilah bahwa kita akan
membuat segalanya lebih baik hari ini.
Alhamdulillah!
Sudahkah kita bersyukur kepada-Nya walau sekali? Para hadirin?
Saya percaya hadirin sekalian sholeh dan sholehah. Kenapa saya bicara
seperti ini? Kenapa? Ada yang tahu? Jika ada yang tahu angkat kepalanya!
Karena ketika saya naik ke panggung ini, saya terkesima dengan cahaya
yang begitu terpancar dari muka hadirin yang begitu bersinar. Swiiingg…
cahayanya sampai menyilaukan.
Subhanallah! Ternyata itu sorotan lampu dari atas.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah.
Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Kota
Makkah, pada tanggal 12 Rabbiul Awwal, 571 Masehi pada tahun Fiil.
Kenapa disebut tahun Fiil? Karena pada saat itu, ketika Rasulullah SAW.
Dilahirkan oleh Ibunya, Aminah, ada rombongan tentara gajah yang ingin
menghancurkan Mekkah, yang ingin memindahkan ka’bah ke Negeri mereka.
Maka Allah SWT. Pun menghalangi mereka dengan dilemparkannya batu-batu ke
bumi seperti hujan batu. Dari situlah disebut tahun gajah.
Ada seseorang bertanya:
“Ustadz, kata ibu saya, ketika ibu saya melahirkan saya di rumah, dengan dibantu
oleh dukun beranak, ada rombongan semut yang menyerang kue di atas meja.
Nah, berarti saya dilahirkan pada tahun semut donk, ustadz?”
Ya memang rombongan, tapi itu tidak ada kaitannya dengan mengganggu Agama
Allah. Benar tidak apa benar?
Nabi Muhammad SAW. dilahirkan ke bumi tidak hanya ingin menikmati
hidup di dunia saja.
Rasul Berbicara kepada istrinya:
“Wahai Khodijah istriku, saya di dunia ini Cuma pengen jalan-
jalan aja,mengelilingi mekkah sampai ke madinah pake onta. Jangan lupa
perbekalan buat makan siangnya. Nasi goreng kurma plus jus zam-zam saus
kacang Arab”
Bukan seperti itu keinginan beliau ke bumi ini. Tetapi beliau membawa misi
yang sangat agung. Misi yang dititipkan oleh Allah kepadanya.
Beliau dilahirkan atas rencana Allah SWT. untuk berdakwah kepada umat-
Nya yang pada waktu itu masih di area kejahiliyahan. Beliau berkorban lahir dan
batin tanpa mengharap imbalan. Beliau hanya ingin menggiring umatnya dari
kegelapan menuju terang benderang.
Pernahkah kita memikirkan jika dulu Rasulullah SAW. tidak berdakwah,
hanya diam dan membiarkan umatnya berkecimpung di dunia kebodohan, sehingga
sampai pada saat sekarang ini kebodohan itu masih ditunaikan oleh kita sendiri?
Minuman keras bahkan narkoba diasumsi secara terang-terangan,
pembunuhan di mana-mana, bahkan aktivitas zina dilakukan secara bebas.
Na’udzubillah.
Bagaimana jika hal itu terjadi?
Maka dari itu kita manusia yang mempunyai akal pikiran, seyogyanga kita
bersyukur karena Rasulullah SAW. telah merubah keadaan itu menjadi sekarang
ini, walau banyak dari kita masih melenceng dari jalan-Nya dan walau banyak dari
kita masih terkesima dengan kilaunya dunia.
Bertaubatlah! Allah masih senantiasa membuka pintu taubat-Nya. Semoga
kita termasuk dari golongan-Nya yang diridhoi, amin.
Rasulullah SAW. tidak pernah gentar ketika ancaman menderanya, beliau
tidak pernah takut kepada siapapun yang mengancamnya. Beliau Pahlawan yang
patut menjadi idola bagi kita semua.
Bukan malah mengidolakan artis-artis hollywood yang tidak meninggalkan
bekas sejarahnya untuk Agama Islam.
Maka dari itu, kita sebagai umat Islam, umat yang telah digiring oleh
Rasulullah dari kebodohan menuju kebenaran, wajib bagi kita untuk
berterimakasih kepadanya. Dengan bagaimana? Dengan mengikuti setiap
sunnahnya, dengan mengikuti setiap kebiasaannya. Dengan begitu, Rasulullah
akan mencintai kita. Maka syafa’atnya pun akan kita raih ketika hari akhirat tiba.
Rasulullah pun pernah berkata: “ Barang siapa yang mencintai sunnahku maka dia
termasuk golonganku.”
Mungkin cukup sekian ceramah dari saya, jika ada kekurangan saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan jika ada kelebihan jangan dikembalikan, saya ikhlas.
ُ‫علَ ْي ُك ُم َو َر ْح َمةُ للاِ َو َب َر َكاتُه‬
َ ‫ضى َوال ِعنَا َي ِة َوالسالَ ُم‬
َ ‫الر‬ ِ ‫َو ِباللِ ت َ ْو ِف‬
ِّ ِ ‫ق َو ال ِهدَا َي ِة َو‬
SEKIAN
Assalamualaikum,wr.wb.
Hadirin yang berbahagia.
Alhamdulillah wasyukurillah, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah
swt. Karena atas kuasanya kita bisa berkumpul, bertatap
muka/bermuajahah ditempat ini.
Shalawat beserta salam senantiasa terlimpahkan pada suritauladan umat
manusia, yang membawa jaman jahiliyyah ke era penuh cahaya. Tiada lain;
yakni habibana, wanabiyyana, Muhammad Sallalahu Alaihi Wasalam
Tak lupa pada keluarganya, shabatnya, dan para pengikut beliau. Mudah2an
kita dicatat sebagai umatnya. Amin ya rabbal alamin..

Dewan juri yang saya hormati,

Dalam kesempatan ini, saya, Reisha Rahmatun Nissa, kelas V SDN 1


Cikalongsari, perwakilan Kabupaten Karawang, insyaAllah akan
menyampaikan uraian ceramah tentang Hikmah Muharram dan Hikmah
Maulid Nabi Muhammad SAW, yang saya bingkis dalam paket
hikmah berjudul 5M.
Apa itu 5M?

M yang pertama adalah mencontoh.

1. Mencontoh
Maksudnya adalah meneladani akhlak rasul dalam semua aspek kehidupan,
sebagaimana firman Allah dalam surat Al-ahzab ayat 21.

“sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah suri tauladan yang baik”.

M yang kedua yaitu mengubah


2. Mengubah
Perubahan seperti apakah yang dimaksud? Selaras dengan nilai-nilai bulan
muharram, perubahan yang dimaksud adalah Berhijrah dari prilaku yg
negative menjadi positif.

– Berhijrah dari yang tadinya malas belajar menjadi rajin,

– Dari yang tidak pernah shalat menjadi shalat,

– Dan berhijrah dari jarang membaca quran jadi rutin

Hadirin yg berbahagia,

M yang ketiga, hikmah dari muharram dan mauled nabi Muhammad SAW
adalah membiasakan.

3. Membiasakan
karena amalan yg rutin walau sedikit, lebih disukai oleh Allah daripada
amalan banyak yang sekaligus tapi jarang dilakukan.

Contohnya adalah adalah Puasa as-syura,

apa itu puasa Assyura? teman, tau tidak..?


Bu guru.. apa sih puasa assyura?
Puasa assyura adalah berpuasa pada tanggal 10 bulan Muharram. Hadist
riwat muslim menyebutkan:

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada
bulan Muharram.”

4. Membaca Al-Qur’an dan hadits,

Dua wasiat dari rasul, atau bahasa kerennya: S.O.P. (Standar Operational
Prosedur) yang berlaku di segala zaman, sebagai pedoman kita agar selamat
di dunia dan akhirat.

5. Melantunkan shalawat pada Baginda Rasul,

Bagaimana caranya? hadirin baca shalawat bareng yu,


“shalatullah salamullah, ala thaha rasulillah
shalaatullah salamullah
ala yaasin habibillah”
Hadirin walhadirat Rahimakumullah,
Sebagai kesimpulan, dengan hikmah mauled nabi dan bulan Muharram ini
mudah-mudahan kita bisa mengaplikasikan 5 M tadi dalam kehidupan
sehari-hari.

M yang pertama yaitu Mencontoh,

M yang kedua Mengubah,

M yang ketiga adalah Membiasakan,

M yang keempat Membaca,

Dan M yang terkhir yaitu Melantunkan Shalawat kepada baginda Rasul


Muhammad SAW.

Alhamdulillah kita disini dapat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi


Muhammad SAW, namun ternyata itu saja tidak cukup, sebab

terselenggaranya acara : ibarat awan.

meriahnya suasana : laksana hujan.

pelanginya adalah : mutiara hikmah dan perubahan.

Sekian dari saya,

Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan, karena Reisha dalam tahap belajar.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai