Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta jajarannya, Bapak Ibu Guru, dan Bapak/Ibu
Wali Kelas. Tidak lupa seluruh kakak kelas, teman-teman, dan adik kelas terkasih.
Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah Swt. karena atas berkat dan kebaikan-
Nya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu
memperingati Maulid Nabi Muhammad saw.
Selawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. beserta para
keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat
muslim dari zaman kegelapan menuju terang.
Bapak Ibu Guru sekalian beserta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini,
izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
Saya ingin menyampaikan mengenai sosok manusia mulia sealam dunia ini.
Tentunya setiap umat muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al-
Amin, artinya "yang dapat dipercaya". Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya
kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu.
Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari
kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun
guru harus menerapkan kejujuran. Tidak mencotek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru,
ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.
Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur.
Namun, perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad saw., perilaku terpuji dan jujur
harus tetap dijalankan.
Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu.
Sebagaimana disampaikan dalam surat Al-Ahzab ayat 21.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah saw., yaitu suri teladan bagimu, (yaitu) bagi
orang yang mengharap rahmat Allah Swt., dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah".
Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., hari ini.
Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak
kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad saw.
Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW, Lengkap Teks
dan Download dengan Format Word dan PDF
Pertama-tama saya mengajak kepada kita semua untuk selalu bersyukur atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita
dapat hadir di tempat ini dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Shalawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan manusia karena pada
tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang
merupakan rahmat bagi alam semesta, beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar
Muhammad SAW.
Melalui beliau Allah menunjukkan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita
jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid,
majelis ta’lim dam tempat-tempat lainnya dengan tujuan.
1. Untuk menanamkan memupuk dan menambah rasa cinta (Mahabbah) kita kepada Rasulullah
SAW.
Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-
Nya dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi SAW. Lebih utama dari kita, sebagaimana firman
Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6 yang artinya : Nabi itu lebih utama bagi orang-orang
mukmin dari diri mereka sendiri.” (QS. Al-ahzab :6).
Karena itu kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah SAW. Dan mencintainya,
melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri.
Halaman:
Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk
mengikuti hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.Dengan demikian sudah menjadi
keharusan bagi kita dari siapa atau apa yang dicintai:\
َ ف ْالَأل ْنبِي`ا َ ِء َو ْال ُمرْ َس`لِ ْينَ َس`يِّ ِدنا َ َو َموْ لَنَ``ا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ` ِه َو
اَ َّما, َص`حْ بِ ِه اَجْ َم ِع ْين َّ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِم ْينَ َوال
ِ عَل َى اَ ْش َر صالَةُ َوال َّساَل ُم
بَ ْع ُد
Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di
tempat yang berbahagia ini dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW.
Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan manusia, karena
pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia
yang merupakan rahmat bagi alam semesta. Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar
Muhammad SAW. Melalui beliau Allah menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan
cahaya kimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini
marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-
masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan :
1. Untuk menanamkan, memupuk dan menambah rasa cinta (Mahabbah) kita kepada
Rasulullah Saw.
Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-
Nya dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi Saw. lebih utama dari kita, sebagaimana firman
Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6 :
Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-
Ahzab: 6)
Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya,
melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri. Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada
kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan
hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan. Dengan demikian, sudah menjadi
keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam hati,
lebih dari siapa atau apa yang dicintai.
Dengan peringatan kelahiran Rasulullah Saw. ini dapat mengungkap kembali sebagian dari
kehidupan Rasulullah Saw. dan jihad perjuangannya di dalam menegakkan agama Islam. Dalam
menyambut dan memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. marilah kita telusuri dan kita
hayati perilaku hidup Rasulullah, yang selanjutnya, kita jadikan acuan di dalam aktivitas kita
sehari-hari dan berjuang di jalan Allah Swt. . Allah berfirman di dalam surah Al-Ahzab ayat 21
yang berbunyi :
َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِي ًرا سنَةٌ لِّ َمن َكانَ َي ْر ُجو هَّللا َ َوا ْليَ ْو َم اآْل ِخر ْ سو ِل هَّللا ِ ُأ
َ س َوةٌ َح ُ لَّقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم ِفي َر
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan bagimu, ialah orang
yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia banyak menyebut akan
Allah.”
Dengan kelahiran beliau, kita umat manusia seluruh dunia mendapat rahmat yang tidak
terhingga, yakni berupa cahaya hidayah yang dapat menembus kegelapan jahiliah. Bila
dibadingkan dengan keadaan dunia sesudah beliau diutus sebagai Nabi dan Rasul, ada 3
perubahan yang sasngat penting,yaitu :
Sebelum Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai Nabi dan Rasul, bangsa Arab pada saat itu adalah
penyembah berhala, patung dan lainnya yang dianggap mempunyai kelebihan dan kekuatan.
Kemudian Nabi Muhammad Saw. datang menghancurkan kepercayaan itu dan menyadarkan
manusia bahwa patung-patung tersebut hanyalah benda mati yang tidak bisa memberikan
manfaat kepada yang menyembahnya. Hanya Allah-lah satu-satunya yang menciptakan dan
memelihara alam semesta beserta isinya.
Pada masa jahiliah sangat sulitnmencari kebenaran dan keadilan. Segala keputusan atau
ketentuan-ketentuan hukum tidak didasarkan pada kebenaran atau hak, melainkan didasarkan
pada kekuatan dan kekuasaan. Yang kuat dan yang berkuasa akan menindas yang lemah. Begitu
Rasulullah Saw. datang, maka diubahlah semuanya itu dengan sistem demokrasi, keadilan dan
kebersamaan serta kebebasan. Segala perundang-undangan harus bersumber kepada Al-Quran.
Adapun yang belum ditentukan dalam wahyu Allah, maka ditentukan dalam bermusyawarah
bersama.
Akhir kata, saya mengharapkan mudah-mudahan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad
Saw ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, mencintainya dan
membawa perubahan-perubahan positif dalam segala bidang kehidupan , Amin
Akhirul kalam
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat memperingati hari Maulid Nabi Muhammad
SAW dalam suasana bahagia, sehat walafiat tak kurang sesuatu apapun.
Semoga salam dan rahmat senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menjuju zaman terang
benderang yaitu dengan tegaknya agama islam di muka bumi.
Hadirin sekalian yang berbahagia !
Peringatan Maulud Nabi yang biasanya diselenggarakan secara meluas di seluruh Tanah Air kita
hendaknya tidak sekedar merupakan kegiatan upacara yang bersifat lahiriah saja, akan tetapi
lebih dari itu hendaknya agar benar-benar merupakan kesempatan yang baik untuk merenungkan
kembali dan meresapi secara mendalam arti dan makna dari lahirnya seorang utusan Allah yaitu
Nabi dan Rasul terakhir yang membawa wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang
memberikan suri Tauladan bagi seluruh umat manusia.
Hadirin sekalian yang berbahagia ! Pada hakikatnya, mempercayai kebenaran wahyu yang telah
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mengikuti suri tauladan yang telah diberikan olehnya
adalah merupakan inti daripada Peringatan Maulud Nabi.
Dalam hal ini Allah telah berfirman dalam Surat Al-Ahzab, ayat 21 :
yang artinya :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah."
Disamping itu Allah menegaskan lagi dengan firmannya Surat Ali Imran ayat 31 yang artinya :
" Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Dengan memperhatikan arti dan makna ayat-ayat tersebut diatas maka jelaslah bahwa Peringatan
Maulud Nabi Muhammad SAW ini, juga merupakan kesempatan untuk mawas diri sampai
dimana kesanggupan kita dalam mengikuti bimbingan dan suri tauladan yang telah diberikan
oleh Nabi kita Muhammad SAW.
Hadirin sekalian yang berbahagia ! Dalam kesempatan yang berbahagia ini ada beberapa hal
yang perlu kita renungkan bersama dalam rangka memetik suri tauladan yang telah dicontohkan
dalam peri hidup dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Dalam kehidupan berbangsa sebagai bangsa yang kini tengah membangun untuk menciptakan
suatu hari depan yang lebih baik, banyak suri tauladan yang kita petik dari perjalanan hidup Nabi
Muhammad SAW baik sejak beliau masih muda maupun setelah diangkat sebagai Nabi, yaitu
antara lain tauladan tentang gaya hidup seharihari.
Kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW, bukanlah
terletak pada kelezatan dan kemegahan hidup lahiriah, melainkan kebahagiaan dan kenikmatan
yang ditemukan dalam kesederhanaan. Tuntutan hidup sederhana yang didukung oleh
kepribadian yang teguh, budi pekerti yang luhur serta tingkah laku yang penuh kasih sayang dan
lemah lembut merupakan mahkota keindahan yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad
SAW.
Dengan memperhatikan berbagai riwayat kehidupan Nabi yang menggambarkan bagaimana gaya
hidup dan pergaulan beliau dengan orang-orang disekitarnya, maka kesemuanya mencerminkan
tingkah laku kesopanan dan kesederhanaan hidup.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat memperingati hari Maulid Nabi Muhammad
SAW dalam suasana bahagia, sehat walafiat tak kurang sesuatu apapun.
Semoga salam dan rahmat senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menjuju zaman terang
benderang yaitu dengan tegaknya agama islam di muka bumi.
Peringatan Maulud Nabi yang biasanya diselenggarakan secara meluas di seluruh Tanah Air kita
hendaknya tidak sekedar merupakan kegiatan upacara yang bersifat lahiriah saja, akan tetapi
lebih dari itu hendaknya agar benar-benar merupakan kesempatan yang baik untuk merenungkan
kembali dan meresapi secara mendalam arti dan makna dari lahirnya seorang utusan Allah yaitu
Nabi dan Rasul terakhir yang membawa wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang
memberikan suri Tauladan bagi seluruh umat manusia.
Hadirin sekalian yang berbahagia ! Pada hakikatnya, mempercayai kebenaran wahyu yang telah
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mengikuti suri tauladan yang telah diberikan olehnya
adalah merupakan inti daripada Peringatan Maulud Nabi.
Dalam hal ini Allah telah berfirman dalam Surat Al-Ahzab, ayat 21 :
yang artinya :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah."
Disamping itu Allah menegaskan lagi dengan firmannya Surat Ali Imran ayat 31 yang artinya :
" Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Dengan memperhatikan arti dan makna ayat-ayat tersebut diatas maka jelaslah bahwa Peringatan
Maulud Nabi Muhammad SAW ini, juga merupakan kesempatan untuk mawas diri sampai
dimana kesanggupan kita dalam mengikuti bimbingan dan suri tauladan yang telah diberikan
oleh Nabi kita Muhammad SAW.
Hadirin sekalian yang berbahagia ! Dalam kesempatan yang berbahagia ini ada beberapa hal
yang perlu kita renungkan bersama dalam rangka memetik suri tauladan yang telah dicontohkan
dalam peri hidup dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Dalam kehidupan berbangsa sebagai bangsa yang kini tengah membangun untuk menciptakan
suatu hari depan yang lebih baik, banyak suri tauladan yang kita petik dari perjalanan hidup Nabi
Muhammad SAW baik sejak beliau masih muda maupun setelah diangkat sebagai Nabi, yaitu
antara lain tauladan tentang gaya hidup seharihari.
Kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW, bukanlah
terletak pada kelezatan dan kemegahan hidup lahiriah, melainkan kebahagiaan dan kenikmatan
yang ditemukan dalam kesederhanaan. Tuntutan hidup sederhana yang didukung oleh
kepribadian yang teguh, budi pekerti yang luhur serta tingkah laku yang penuh kasih sayang dan
lemah lembut merupakan mahkota keindahan yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad
SAW.
Dengan memperhatikan berbagai riwayat kehidupan Nabi yang menggambarkan bagaimana gaya
hidup dan pergaulan beliau dengan orang-orang disekitarnya, maka kesemuanya mencerminkan
tingkah laku kesopanan dan kesederhanaan hidup.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.