ْ َأش َه ُد َأ ْن الَِإل هَ ِإالَّ اهللُ َو ِ ِداد َكلِم ِِ ِ ِ ِ َ الر ِ ع َدد خ ْلق،احلم د هلل
َُأش َه ُد اَ َّن حُمَ َّم ًدا َعْب ُده ْ ،اتِه َ َ َ ض ا َن ْفس ه َوز ْينَ ةَ َع ْرش ه َوم ِّ ِه َو َ َ َ
الر ِحْي ِم ِ بِاس ِم.الر ِجيم ِ َاهلل ِمن الشَّيط
ِ ِ
َّ اهلل الرَّمْح ِن ْ َّ ان ْ َ ِ اَعُ ْوذُ ب: ِ قَ َال اهللُ َت َعاىَل يِف الْ ُق ْرآن الْ َك ِرمْي.َُو َر ُس ْولُه
Hadirin hadirat sekalian yang dirahmati Allah.
Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat
Allah SWT Yang Agung tak terkitung Yang Luas tak terbatas yang telah menciptakan langit
tanpa tiang, bumi tanpa sandaran, Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah menciptakan
manusia dengan berjuta – juta karakter dan rupa, yang telah menciptakan dualisme dunia, yang
mana tidak akan bertahan satu jika tidak ada dua. Si miskin dan si kaya, si cantik dan si buruk
rupa, selatan dan utara, Nabi Adam dan Ibu Hawa, surge dan neraka, Hingga sempurnalah
kehidupan manusia di dunia.
Sholawat berbingkaikan salam marilah bersama-sama kita sanjungkan kepada “the first
and the best man” Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman onta menuju
zaman Toyota, dari zaman yang penuh dengan panasnya mentari-mentari jahiliyah, menuju
zaman yang penuh dengan cahaya kesejukkan dan kedamaian nikmat Islam, iman dan ihsan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkanlah saya menyampaikan rangkaian kata-
kata penuh makna dengan tema “Adab kepada kedua orang tua dan guru”.
Kita sebagai umat islam tentunya mendambakan hidup yang bahagia, hidup yang sukses
berkah berlimpah, yang tentunya hidup yang diridhoi oleh Allah SWT, dan ridho Allah SWT
bisa kita peroleh dengan jalan birrul walidaini, birrul walidaini atau berbakti kepada kedua orang
tua adalah salah satu adab yang harus kita lakukan sebagai seorang anak. Sebagaimana hadits
Rasulullah SAW:
“Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada
kemurkaan orang tua” [Hadits Riwayat Bukhari).
Sebagaimana penggalan ayat dari surat Al-Isro’ yang saya lantunkan diatas yang artinya
adalah “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.”
Dari ayat di atas dapat kita pelajari bersama bagaimana cara kita bersikap, berbicara, dan
berbuat kepada kedua orang tua kita, diantaranya adalah: janganlah kita sekali-kali berkata “uf”,
atau berkata “ah”, disuruh ini “Ah,….”, dibilang itu “Ah,….”, apalagi jikalau kita sampai
mencemooh, atau melontarkan kata-kata yang kasar “nau’udzublillahi min dzalik,” selajutnya,
adalah Allah memerintahkan kita sebagai seorang anak untuk berkata, berbicara kepada kedua
orang tua dengan perkataan yang baik.
Kita diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, bukan hanya kedua orang
tua kandung, yang telah melahirkan, membesarkan dan mengasuh kita setiap hari di rumah, akan
tetapi kita juga mempunyai orang tua yang kedua yaitu guru, guru adalah orang tua kedua kita di
sekolah, lebih dari setengah hari kita di didik, dibina, dan diajari berbagai macam ilmu
pengetahuan, tidak cukup sampai disitu, guru kita jugalah yang menanamkan kita hidup penuh
disiplin, tanggung jawab akan tugas, mendidik kita agar menjadi manusia yang berbudi pekerti
luhur, hamba Allah yang berakhlakul karimah dan lantaran gurulah kita mendapatka ilmu yang
manfaat. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah bagi kita generasi pelajar untuk berbakti kepada
guru-guru kita sebagaimana kita berbakti kepada kedua orang tua kita.
Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan
ِّ اِ ْه ِدنَا
الصَرا َط الْ ُم ْستَ ِقْيم