Anda di halaman 1dari 7

NASKAH UNTUK MUSABAQAH SYAHRIL QUR’AN (MSQ)

SMA ISLAM TERPADU NUURUUSSHIDIIQ KOTA CIREBON

UKHUWAH SEBAGAI PENEGAK PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarrakatuh

ُ‫ي لَه‬
َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَال هَا ِد‬ ِ ‫ت أَ ْع َمالِنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هَّللا ُ فَال ُم‬
ِ ‫ُور أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬
ِ ‫إن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِعينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُرهُ َونَعُو ُذ بِاهَّلل ِ ِم ْن ُشر‬
ِ
ُُ‫ك لَهُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوله‬ ‫هَّللا‬ َ
ِ ‫َوأشهَ ُد أ ْن ال إِلهَ إِال ُ َوحْ َدهُ ال ش‬
َ ‫َري‬ َ ْ َ

Segala puji bagi Allah yang Maha Kuasa, Maha Mencipta dan Maha Sempurna. Berkat kekuasaan-Nya /
Dia menciptakan alam semesta, bumi dan isi-nya. Di atas bumi, Dia menciptakan kehidupan untuk kita
semua / di negeri Indonesia ini kita diberkati kekayaan alam yang melimpah ruah / Di negeri Indonesia
kita ini kita diberikan anugerah berbagai keragaman dari Sabang sampai Merauke / dari Miangas sampai
pulau rote / baik keragaman suku bangsa / agama / bahasa / adat / dan sebagainya / semuanya
disatukan tanpa perbedaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia / disatukan oleh falsafah
Pancasila dan di atur oleh Undang-undang Dasar 1945.

Shalawat serta salam kepada pemuka junjungan kita / Muhammad saw./ sudah selayaknya kita
mengikuti sunnah-nya / Shalawat serta salam juga semoga tercurah kepada keluarga / sahabat / dan
para pengikutnya. Amin…
Dewan juri yang kami hormati

Para hadirin, Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.

Bulan lalu / dunia dihebohkan oleh peristiwa penyerangan sekelompok orang yang mengatasnamakan
Islamic State (IS) terhadap kantor Majalah Charlie Habdo dan sebuah pusat perbelanjaan di Paris

Spekulasi merebak/ konon penyerangan itu dilakukan sebagai balasan atas olok-olok majalah tersebut
yang terhadap Islam. Islam yang kemudian mereka beri cap garis keras / radikal / fundamentalis menjadi
sasaran fitnah / dan ramai-ramai dunia mengutuknya. Namun bagaimana dengan saudara kita di
Palestina yang terus menerus diserang / didzolimi / dibunuh / dihancurkan. Apakah Kita / Kalian / Dunia
mengutuk Israel ? wallahu’alam…

Itulah sebuah gambaran dunia yang dihegemoni oleh Barat / dimana perbedaan pandangan serta
keyakinan dan atas nama kebebasan kemudian bisa seenaknya mengolok-olok pihak lain yang berbeda.
Atas nama kebebasan kemudian dapat menggambarkan sosok nabi Muhammad saw. dengan gambar
yang menghinakannya seenaknya.

Para Hadirin, Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.

Berbicara mengenai perbedaan dan konflik / tentu Indonesia memiliki perbedaan yang lebih kaya jika
dibandingkan Perancis dan negara-negara Timur Tengah. Meskipun berpenduduk mayoritas Islam
terbesar di dunia / Indonesia juga memiliki suku bangsa / bahasa yang beragam. Tercatat / kurang lebih
366 suku bangsa serta etnis atau ras dan 250 bahasa daerah. Meskipun agama resmi yang diakui hanya
Islam / Protestan / Katholik / Hindu / Budha / dan Kong Hu Chu / namun kurang lebih ada ratusan
kepercayaan asli daerah dan paham keagamaan di negeri ini.

Meskipun konflik di Indonesia tidak akan meluas dan mendarah-daging seperti yang terjadi di Timur
Tengah / namun konflik-konflik tersebut jelas menggambarkan begitu mudahnya masyarakat Indonesia
disulut konflik / yang akhirnya dapat meruntuhkan persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah sejak
awal kemerdekaan Indonesia dibangun sudah payah oleh founding father kita.
Berdasarkan uraian yang telah kami sampaikan, Kami tim dari SMA Islam Terpadu Nuurusshidiiq Kota
Cirebon pada kesempatan ini insya Allah akan menyajikan materi dengan judul UKHUWAH SEBAGAI
PENEGAK PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. Kajian ini didasarkan pada Surat Al Hujurat (4) ayat 10
yaitu

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu
dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS: Al Hujuraat, 49: 10)

Para Hadirin, Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.

Coba marilah kita tengok sejenak kondisi bangsa kita ini / konflik sepertinya tidak pernah terlepas dari
kehidupan berbangsa serta bernegara / dan konflik dapat dipicu oleh hal-hal konyol seperti dukungan
terhadap klub sepak bola dan pemain sepak bola. Tentu kita masih ingat / tahun lalu salah satu suporter
sepak bola dari Solo tewas akibat dikeroyok dan dibunuh oleh suporter klub lawannya / kemudian aksi-
aksi pengrusakan di beberapa daerah saat klub kebangaannya kalah dan tawuran antar pendukung klub
sepak bola.

Mari kita ingat lagi / pada pemilihan umum presiden dan wakilnya / dimana aksi dukung mendukung
dari kandidat nomor 1 dan 2. Bangsa Indonesia seolah-oleh terbagi menjadi dua kutub / Hubungan
pertemanan terputus karena saling ledek / saling hina karena menganggap kandidat jagoannya paling
benar dan baik. / Bahkan menurut Wakil Menteri Agama RI / Nasarudin Umar / angka perceraian
sebagai akibat pilpres 2014 kemarin mencapai 500 pasangan (http://www.nonstop-
online.com/2014/06/80-suami-istri-cerai-gara-gara-beda-capres/).

Konflik lebih besar dan menimbulkan korban jiwa jatuh lebih banyak terjadi antara pengikut
ahlussunnah wal jama’ah dengan komunitas Syi’ah di Sampang Madura. Ada sebagian peneliti /
menganggap bahwa konflik ini bukan karena perbedaan madzhab / melainkan berawal dari konflik
keluarga / yang kemudian merembet ke permasalahan madzhab. Sedangkan pada pihak lain
menganggap bahwa / konflik ini disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan mendasar antara
paham ahlussunnah wal jama’ah dan Syi’ah. Hingga kini / konflik ini masih dirasakan akibatnya terutama
bagi komunitas Syi’ah di Sampang Madura / yaitu adanya pengungsi yang masih menunggu kejelasan
tentang relokasi pasca kerusuhan.
Para Hadirin, Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.

Itulah sedikit gambaran mengenai kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk. Dalam kacamata
sosiologi / dalam masyarakat konflik pasti terjadi / Konflik dalam tubuh umat Islam sendiri sudah jauh-
jauh hari diprediksi akan terjadi / bahkan semasa rasulullah Muhammad saw. hidup / oleh karena itu
seperti yang dinyatakan oleh Sayyid Qutb dalam kitab tafsir fi zilalil qur’an jilid X halaman 406 dan 416
bahwa / Al Qur’an melalui surat Al Hujurat ayat 10 tersebut memberikan petunjuk praktis atau pedoman
yang harus dilakukan saat terjadi perselisihan atau konflik diantara kaum muslim. Selain itu, dengan
adanya konflik dan dilaksanakannya petunjuk Allah ta’ala tersebut dan kita bertaqwa kepadanya maka
insyaAllah kita semua akan mendapatkan rahmat-Nya.

Seorang sosiolog terkemuka, Ralf Dahrendorf menyatakan bahwa selain tidak ada masyarakat tanpa
konflik / maka ada pula konsensus atau kesepakatan bersama didalamnya. Dalam konteks surat Al
Hujurat ayat 10 / kita diingatkan tentang kesepakatan kita yang mengaku menjadi pengikut Rasulullah
saw. dengan menyatakan diri bersyahadat ‘laa ilahailallah muhammadur rasulullah” / sebagai seorang
muslim. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim / kita semua bersaudara dan kesamaan kita semua
adalah sebagai seorang muslim yang menjadi hamba Allah / pengikut Muhammad saw. / Sebagaimana
Prof. Quraish Shihab menyatakan bahwa faktor penunjang persaudaraan adalah persamaan. Semakin
banyak persamaan maka akan semakin kokoh pula persaudaraan.

Hadirin yang berbahagia

Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim harus terus menerus mengingat dan mencari kesamaan-
kesamaan yang ada antara kita dan saudara-saudara kita / bukan terus-menerus mencari perbedaan-
perbedaan antara kita dan mereka. Dengan terus menerus mencari perbedaan kelompok lain / maka
akan semakin tajam jurang perbedaan antara kita dan mereka / yang akhirnya ikatan persaudaraan kita
sebagai seorang muslim / lambat laun akan tertutupi oleh perbedaan-perbedaan yang kita munculkan /
dan konflik pun tak terelakan dan perpecahan menjadi dampaknya.
Namun, jika kita sibuk mencari persamaan-persamaan diantara kita dan mereka / maka kita akan
memahami bahwa kita sama / tidak berbeda / dan akhirnya akan menimbulkan semangat ukhuwwah
islamiah / dan meskipun terjadi perselesihan / maka insyaallah akan lebih mudah didamaikan / dan
mudah-mudahan kita semua mendapat Rahmat dari Allah ta’ala.

Hadirin yang berbahagia

Sebagaimana yang diungkapkan sebelumnya / bahwa faktor penunjang persaudaraan/ukhuwah adalah


persamaan. Sedangkan konflik sosial disebabkan adanya perbedaan dan perasaan memegang peranan
penting dalam mempertajam perbedaan-perbedaan tersebut / sehingga masing-masing pihak /
berusaha saling menghancurkan. Adapun penyebab konflik tersebut ialah perbedaan kebudayaan / dan
dalam konteks Indonesia / kebudayaan tidak terlepas dari adanya bangsa-bangsa dan suku-suku /
Padahal Al Qur’an dalam surat Al Hujurat ayat 13 menyatakan bahwa

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS: Al Hujuraat, 49: 13)

Para Hadirin, Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah.

Ayat Al Qur’an tersebut mengingatkan kita kembali bahwa ukhuwah / diantara manusia salah satunya
disebabkan oleh adanya persamaan pada hal-hal tertentu. Al Hujurat ayat 13 menunjukan / realitas
umat manusia di bumi ini tidaklah sama satu dengan yang lainnya / melainkan berbeda-beda / walaupun
berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawwa / atau dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan. Segala urusan dalam hubungan bermasyarakat hendaknya didasarkan pada prinsip
persamaan tersebut.

Dalam bermasyarakat / Allah tidak memandang seseorang berasal dari suku Jawa dianggap harus
jumawa / suku Sunda dianggap tiada dua / suku Madura dinilai lebih juara / bukan keturunan raja
menganggap dirinya paling bersahaja / keturunan bangsawan diagung-agungkan dan menjadi
kebanggaan / bangsa Arab dianggap lebih beradab / bangsa kulit hitam dianggap harus ditikam / bangsa
kulit putih dianggap tidak pernah tertatih dan sebagainya.

Hadirin yang berbahagia

Berdasarkan al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 kita disadarkan bahwa / Allah ta’ala bermaksud merubah
pandangan kita bahwa manusia itu sama sederajat / yaitu diciptakan dari seorang laki-laki dan
perempuan / dari Adam dan Hawwa, dari persamaan itulah kita diikat dalam suatu ukhuwwah insaniah.
Dengan kita memandang diri sama dan sederajat / insyaAllah tentu akan terhindar dari konflik.
Kemudian setelah kita menyadari bahwa / kita sederajat / maka akan terbuka pikiran kita untuk
mengenal suku-suku / serta bangsa-bangsa lain / dan mendapatkan hikmah. Sebagaimana Rasulullah
saw. berujar bahwa / “Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman / Di mana saja ia
menemukannya / maka ambillah.” (HR. Tirmidzi). Namun demikian / meskipun setiap manusia
diciptakan sama dan sederajat / tetap Allah ta’ala yang berhak menilai seseorang lebih tinggi atau
rendahnya derajat kemuliaan kita / atas dasar ketaqwaan. Allah swt berfirman dalam dalam surat Al
A’raaf ayat 97

Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (QS: Al A’raaf, 7: 96)

Hadirin yang berbahagia

Itulah janji Allah swt. Kepada seluruh penduduk negeri-negeri. / Allah swt menjanjikan akan
melimpahkan mereka berbagai kelimpahan berkah / baik dari langit maupun bumi / seperti ilmu, ilham,
solusi atau apapun yang berguna bagi masyarakat pada umumnya (tafsir annur karya T.M. Hasbi
Asshidiqqie jilid ke-5). Jika kita sebagai warga negara Indonesia benar-benar beriman / dan bertaqwa
kepada Allah ta’ala / tentu akan mendapatkan berbagai solusi dari permasalahan bangsa kita / terutama
konflik dan sebagainya dan akhirnya membawa kebaikan bagi bangsa kita / yaitu tumbuhnya kesatuan /
dan persatuan bangsa / di tengah kemajemukan yang ada. Namun / jika kita tidak mengindahkan
isyarat-isyarat yang Allah berikan / melalui Al Qur’an dan menerapkannya dalam memecahkan masalah
umat / terutama bangsa Indonesia / seperti konflik / dan tidak menjaga ukhuwwah baik sesama muslim
dan non-muslim / suku dengan suku lain / bangsa dan bangsa lain / maka bersiap-siaplah kita untuk
mendaptkan adzab dari-Nya / sebagaimana Allah telah mengadzab kaum-kaum terdahulu. (byAF2015)
Hayo (hayo) bersatu-padu

Hayo (hayo) dan seirama

Hayo (hayo) seiman sejalan

Berpedoman pada Qur’an

Mari galang persatuan (Berpedoman pada Qur’anMari galang persatuan)

— lagu Rhoma Irama judul bersatulah —

Sekian Syarah Al Qur’an dari Kami,

Ihdinash shiraathal mustaqiim, Wal’afwu minkum akhiirul kalaami wassalaamu’ alaikum


warahmatullaahi wa barakaatuh.

Anda mungkin juga menyukai