Anda di halaman 1dari 4

Nama: Mochammad Miftakhul Hakim

Nim: 17110050
Mensyukuri Nikmat Allah Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Q.S al-Zukhruf ayat 9-13

َ ‫ْال‬
ۙ‫ع ِل ْي ُم‬ ‫ض لَيَقُ ْولُ َّن َخلَقَ ُه َّن ْال َع ِزي ُْز‬ ِ ‫سا َ ْلت َ ُه ْم َّم ْن َخلَقَ السَّمٰ ٰو‬
َ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ َ ‫َولَ ِٕى ْن‬
wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunna khalaqahunnal-'azīzul-'alīm

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Pastilah
mereka akan menjawab, “Semuanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.”
(QS.az-Zukhruf : 9).

َ‫سب ًًُل لَّ َعلَّ ُك ْم تَ ْهتَد ُْون‬


ُ ‫ض َم ْهدًا َّو َج َع َل لَ ُك ْم فِ ْي َها‬ ْ ‫الَّذ‬
َ ْ ‫ِي َج َع َل لَ ُك ُم‬
َ ‫اْل ْر‬
allażī ja'ala lakumul-arḍa mahdaw wa ja'ala lakum fīhā subulal la'allakum tahtadụn

Yang menjadikan bumi sebagai tempat menetap bagimu dan Dia menjadikan jalan-jalan di atas
bumi untukmu agar kamu mendapat petunjuk. ( QS.az-zukhruf :10 )

َ‫س َم ۤا ِء َم ۤا ًۢ ًء ِبقَدَر فَا َ ْنش َْرنَا ِب ٖه َب ْلدَة ً َّم ْيتًا َك ٰذ ِل َك ت ُ ْخ َر ُج ْون‬ ْ ‫َوالَّذ‬
َّ ‫ِي ن ََّز َل ِمنَ ال‬
wallażī nazzala minas-samā`i mā`am biqadar, fa ansyarnā bihī baldatam maitā, każālika tukhrajụn

Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan) lalu dengan air itu Kami
hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).
(QS.az zukhruf: 11)

َ ْ ‫ِي َخلَقَ ْاْلَ ْز َوا َج ُكلَّ َها َو َج َع َل لَ ُك ْم ِمنَ ْالفُ ْل ِك َوا‬


َ‫ْل ْن َع ِام َما ت َ ْر َكب ُْون‬ ْ ‫َوالَّذ‬

wallażī khalaqal-azwāja kullahā wa ja'ala lakum minal-fulki wal-an'āmi mā tarkabụn

Dan yang menciptakan semua berpasang-pasangan dan menjadikan kapal untukmu dan hewan
ternak yang kamu tunggangi.(QS. Az zukhruf : 12)
‫س َّخ َر لَنَا ٰهذَا َو َما‬ ْ ‫سبْحٰ نَ الَّذ‬
َ ‫ِي‬ ُ ‫علَ ْي ِه َوتَقُ ْولُ ْوا‬ ُ ‫ع ٰلى‬
َ ‫ظ ُه ْو ِر ٖه ث ُ َّم ت َ ْذ ُك ُر ْوا نِ ْع َمةَ َر ِب ُك ْم اِذَا ا ْست َ َو ْيت ُ ْم‬ َ ‫ِلت َ ْستَوا‬
ۙ َ‫ُم ْق ِر ِنيْن‬ ‫ُكنَّا لَه‬

litastawụ 'alā ẓuhụrihī ṡumma tażkurụ ni'mata rabbikum iżastawaitum 'alaihi wa taqụlụ sub-
ḥānallażī sakhkhara lanā hāżā wa mā kunnā lahụ muqrinīn

Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah
duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, “Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan
semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,
(QS.az zukhruf : 13)

A. Kandungan QS. Az zukrhruf ayat 9-13


Allah menjelaskan kepada nabi bahwa jika orang-orang musyrik ditanya, siapakan yang
menciptakan lagit dan bumi? Mereka pasti menjawab. Allah SWT yang menciptakan langit dan
bumi. Sebenarnya mereka mengakui allah swt tetapi karna sombong, hasud dan dengki mereka
tetep musyrik kepada allah swt.
Menurut Syekh Imam AL-Qurtubi dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang-orang kafir
pun mengakui bahwa pencipta langit dan bumi beserta isinya adalah Allah Yang Maha Perkasa
dan Maha Bijaksana, namun demikian mereka menyembah selain Allah dan mengingkari
kekuasaan-Nya.

Penjelasan ayat ke 10, maksudnya adalah Allah yang menjadikan bumi terhampar bagimu. Dia
menjadikan bumi bagimu pijakan yang dapat kamu pijak dengan telapak kakimu dan kamu dapat
berjalan di atasnya dengan kakimu. Allah membuatkan jalan-jalan yang landai di atas bumi, yang
dapat kamu tempuh dari satu negeri ke negeri lain untuk keperluan penghidupan dan
pendengaranmu

Sedangkan menurut Syekh Imam Al-Qurtubi bahwa ayat ini menjelaskan bahwa Allah
menyifati Dzat-Nya yang maha suci dengan kekuasaan yang sempurna. Firman Allah ini
merupakan awal pemberitahuan dari Allah tentang dzatNya. Supaya kalian mengakui nikmat Allah
yang diberikan kepada kalian dan supaya kalian mendapat petunjuk menuju penghidupan kalian.

Ayat ke 11 dan 12, maksudnya adalah bahwa Allah menurunkan air dari langit menurut kadar
(yang diperlukan), artinya menurut Ibnu Abbas yang dikutip oleh AL-Qurtubi yakni air yang
diturunkan itu bukan seperti air yang diturunkan kepada kaum nabi Nuh yang tidak menurut
ukuran yang diperlukan sehingga air itu menenggelamkan mereka. Akan tetapi air yang diturunkan
itu sesuai dengan kadar yang diperlukan, bukan berupa badai yang menenggelamkan bukan pula
kurang dari apa yang dibutuhkan sehingga ia dapat menjadi penghidupan bagi kalian dan binatang
ternak kalian.

Pada ayat 12 dan 13 masih merupakan lanjutan dari bukti-bukti kekuasaan Allah Swt. Pada
ayat tersebut diuraikan penciptaan segala macam pasangan. Ayat ini seolah-olah menyatakan:
Allah Swt juga yang menciptakan makhluk semuanya berpasangpasangan. Tidak ada ciptaan-Nya
yang tidak berpasang-pasangan. Itu karena semua terdapat kekurangan dan hanya dapat mencapai
kesempurnaan jika menemukan pasangannya. Hanya Allah Swt sang Pencipta itu Yang Maha Esa
tanpa pasangan. Allah Swt menundukkan untuk kamu semua kapal di lautan dan semua binatang
ternak yang kamu kendarai dan nikmati di daratan.

2. Surah Al Ankabut ayat 17 dan penjelasannya

‫ّٰللاِ ا َ ْوثَانًا َّوت َ ْخلُقُ ْونَ اِ ْف ًكا ۗا َِّن الَّ ِذيْنَ ت َ ْعبُد ُْونَ ِم ْن د ُْو ِن ه‬
َ‫ّٰللاِ َْل يَ ْم ِل ُك ْون‬ ‫اِنَّ َما ت َ ْعبُد ُْونَ ِم ْن د ُْو ِن ه‬
َ‫الر ْزقَ َوا ْعبُد ُْوهُ َوا ْش ُك ُر ْوا لَه ۗاِلَ ْي ِه ت ُ ْر َجعُ ْون‬ِ ِ‫ّٰللا‬ ‫لَ ُك ْم ِر ْزقًا فَا ْبتَغُ ْوا ِع ْندَ ه‬
innamā ta'budụna min dụnillāhi auṡānaw wa takhluqụna ifkā, innallażīna ta'budụna min dụnillāhi lā
yamlikụna lakum rizqan fabtagụ 'indallāhir-rizqa wa'budụhu wasykurụ lah, ilaihi turja'ụn

Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan.
Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka
mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu
akan dikembalikan.

Penjelasan Ayat

Pada mulanya ayat 17 surah al-Ankabut ini, menceritakan umat Nabi Ibrahim yang tidak
mau menyembah Allah. Bahkan mereka menyembah patung-patung buatan mereka sendiri.
Dengan demikian Allah menjelaskan bahwa patung-patung atau lainnya yang mereka sembah
selain diri-Nya, tidak bias berbuat apa-apa. Apalagi memberi rezeki untuk kehidupannya. Hanya
dari sisi Allahlah rezeki itu didapat. Oleh karena itu sehrusnya mereka hanya menyembah Allah
dan bersyukur kepada-Nya, sebab mereka pun akan dikembalikan kepada-Nya.
M.Quraish Shihab mengatakan bahwa ayat tersebut adalah teguran kepada umat Nabi Ibrahim,
yang menyembah berhala-berhala untuk mengharap mendapat rezeki dari apa yang disembahnya.
Lalu ditegaskan bahwa berhala-berhala itu tidak mampu memberikan rezeki dan tidak patut untuk
disembah. Sebagaiman Allah menggunakan kata ”rizqoo” yang konteks kalimatnya adalah
menafikan kemampuan berhala.

3. Hadist tentang mensyukuri nikmat Allah dan penjelasannya

ُ ‫سلَّ َم ا ْن‬
‫ظ ُروا إِلَى َم ْن‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫ّٰللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫قَا َل َر‬: ‫صا ِلح َع ْن أَبِي ُه َري َْرة َ قَا َل‬
َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫ّٰللا‬ َ ‫َع ْن أَبِي‬
‫ّٰللاِ َقا َل أَبُو‬ َّ َ‫ظ ُروا ِإلَى َم ْن ُه َو فَ ْوقَ ُك ْم فَ ُه َو أ َ ْجدَ ُر أ َ ْن َْل ت َ ْزدَ ُروا ِن ْع َمة‬
ُ ‫أ َ ْسفَ َل ِم ْن ُك ْم َو َْل ت َ ْن‬
‫ُم َعا ِو َيةَ َع َل ْي ُك ْم‬
Bersumber dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallah Alaihi wa Sallam
bersabda, “Perhatikanlah orang yang statusnya berada di bawah kalian, dan janganlah kalian
memperhatikan orang statusnya berada di atas kalian. Dengan begitu maka kalian tidak akan
menganggap kecil nikmat Allah yang kalian terima.” (Muslim VIII: 213).

Dalam hadis ini, Rasulullah Saw memperingatkan , bahwa manusia harus bersikap syukur
terhadap nikmat Allah Swt yang dianugerahkan kepadanya. Dan resep yang dijelaskan Rasulullah
Saw adalah manusia agar memandang ke bawah atau lebih rendah dalam hal keduniaan seperti;
kedudukan, pangkat, dan harta kekayaan karena hal tersebut akan mendorong manusia untuk lebih
bersyukur. Dan Manusia harus sadar bahwa, kedudukan atau pangkat serta harta kekayaan yang
lebih tinggi yang dimiliki orang lain itu merupakan ujian, sehingga manusia lebih selamat
memandang ke bawah dalam hal tersebut. sehingga terhindar dari sikap mengandai-andai yang
menimbulkan manusia akan jauh dari syukur nikmat.

Anda mungkin juga menyukai