Anda di halaman 1dari 26

BAHASA ARAB I

OLEH:
EVIDIAH PARAMITA

DOSEN
Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, M. Ag

PRODI MPI 1/2


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji bagi Allah SWT. Saya memohon
perlindungan kepada Allah SWT dari keburukan diri dan amal-amal saya. Siapa
saja yang Allah berikan petunjuk maka tidak ada yang mampu menyesatkannya,
dan barang siapa yang di sesatkannya maka tidak ada seorang pun yang mampu
memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak di ibadahi
kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya.
Sholawat dan Salam semoga selalu tecurah atas Baginda Nabi Muhammad
SAW. An atas keluarga an sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti jejak
langkah mereka itu hinga akhir zaman.
Saya berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah
pengetahuan rekan-rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya
tentang “Al-Kalimat” yang merupakan salah satu bagian dari pelajaran Bahasa
Arab.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil sayai susun ini
bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Serta tak lupa saya juga berharap adanya masukan serta kritikan yang
membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
Saya memohon hidayah-Nya, semoga Allah SWT menetapkan hati kita
pada agama ini dan memberikan kita pemahaman yang benar dan ilmu yang
bermanfaat. Semoga upaya saya ini dicatat sebagai amal ibadah disisi Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin.

Gowa, 22 November 2019

Evidiah Paramita
085 240 654 016

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3


A. Al- Kalimat................................................................................................ 3
B. Taqsimul Kalimat ...................................................................................... 3
C. Taqsimul Ismi ........................................................................................... 5
D. Mufrad, Musanna dan Jamak .................................................................... 6
E. Taqsimul Fi’li ............................................................................................ 10
F. Fi’il Mudhari, Madhi dan Amar ................................................................ 19

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 22


A. Kesimpulan ............................................................................................... 22
B. Saran .......................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa paling mulia yang masih digunakan sampai
saat ini. Bahasa yang digunakan oleh para Nabi dan kelak akan digunakan
oleh penghuni Surga. Belajar bahasa arab sangatlah penting, terutama bagi
seorang muslim karena Kitab Suci Al Qur'an dan Hadist Nabi yang menjadi
rujukan bagi setiap muslim dalam menjalankan ibadah bahkan kehidupan
sehari-hari-menggunakan bahasa Arab. Inilah alasan utama untuk pertanyaan
Mengapa bahasa ini tetap hidup lebih dari ratusan tahun sementara bahasa
yang lain tidak? adalah bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur'an, inilah
yang menjaga bahasa Arab menjadi bahasa utama hingga lebih dari 1400
tahun peradaban Islam. Bahkan ada ulama yang mewajibkan belajar bahasa
arab bagi seorang muslim. Bagaimana kita bisa memahami kitab inti dari
agama ini jika tidak mengerti bahasa Arab sama sekali. Berkenaan dengan
alasan pentingnya belajar bahasa Arab adalah sebagai berikut: Sesungguhnya
Allah swt telah memilih bahasa Arab sebagai bahasa penutup risalah-Nya
(wahyu-Nya).
Bahasa Arab memiliki peran yang sangat urgen. Lebih-lebih bagi umat
Islam.Hal ini disebabkan karena bahasa Arab merupakan bahasa ilmu
pengetahuan, baik ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu-ilmu keagamaan.
Bahasa Arab sebagai bahasa agama mempunyai pengertian bahwa
pemahaman terhadap ajaran-ajaran agama secara benar merupakan suatu
keharusan bagi para pemeluknya. Tidaklah mungkin bagi seorang muslim
untuk dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban agama secara benar selama
ia tidak memiliki pengetahuan yang benar terhadap ajaran agamanya (Islam),
sedangkan ajaran-ajaran Islam terkandung di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah
yang keduanya menggunakan bahasa Arab. Sehingga dengan demikian
bahasa Arab menjadi kunci bagi pemahaman ajaran agama secara benar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian al-Kalimat?
2. Apa saja pembagian al-Kalimat?
3. Apa saja pembagian isim?
4. Apa pengertian mufrad, musanna dan jamak?
5. Apa saja pembagian fi’il?
6. Apa pengertian fi’il madhi, mudhari dan amr?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-KALIMAT
Artinya : kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti.
Sebelum dibahas lebih jauh tentang pengertian kalimah, perlu dijelaskan
mengenai istilah kalimah dalam bahasa indonesia. Barang kali kita masih
terkesan dalam pelajaran bahasa Indonesia, bahwasanya kalimat adalah
merupakan susunan dari kata kata. Akan tetapi kalimah atau dapat juga
disebutkan kalimat, yang akan dijelaskan dalam pembahasan ini adalah
mempunyai arti yang berbeda dengan kalimat yang kita kenal dalam bahasa
Indonesia.
Tadi telah kita jelaskan bahawa kalimat (dalam bahasa Indonesia) adalah
merupakan susunan kata, akan tetapi dalam bahasa Arab yang dimaksud
dengaan kalimah/kalimat adalah berarti “kata” dalam bahasa Indonesianya.
Sedangkan kalimah yang tersusun, atau terangkai (dari satu kalimah dengan
kalimah lainya) hal itu dalam bahasa Arab disebut “kalam atau jumlah”.
Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna
dan sebagainya. Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita
terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa Arab.
Susunan kalimah atau susunan yang terjadi dari kumpulan kata-kata itu,
adalah yang disebut dalam bahasa Arab yaitu dengan istilah “jumlah”.
Al-jumlah adalah kalimat yang mempunyai pengertian secara utuh, yang
tersusun dari fi’il dan fa’il atau mubtada’ dan khobar.

B. TAQSIMUL KALIMAH (PEMBAGIAN KATA)


1. Isim
Isim adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan,
benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak terkait
dengan waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata
kerja dan "huruf" maka ia adalah isim.
َ ‫( أ‬singa), ‫( شهر‬bulan) dan ‫( اِستِقالَل‬kemerdekaan)
Contoh: ٌ‫سد‬

3
Ciri-ciri isim:
 Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-
tanwin (harakat akhirnya) maka ia adalah isim.
 Adanya alif-lam.
 Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil).
 Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah.
 Untuk bentuk idhafah, misalnya ٌِ‫صن ٌالش َج َرة‬
ْ ‫( غ‬ghushnusy-syajarati =
ranting pohon).
 Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan.
 Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata.
2. Fi'il
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya
suatu peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja). Fi'il dapat diidentifikasi
dengan melihat salah satu di antara ciri-ciri berikut.
 Ta' Fa'il, yaitu huruf ‫ ت‬yang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan
 Ta' Ta'nits, yaitu huruf ‫ ت‬yang menunjukkan jenis muannats/perempuan.
 Ya' Mukhathabah, yaitu huruf ‫ ي‬yang menunjukkan kata ganti orang
kedua atau "kamu" atau pihak yang diajak bicara.
 Nun Taukid, yaitu huruf ‫ ن‬yang ditambahkan di akhir kata untuk
menunjukkan makna penekanan.
 Terdapat ciri lain yang memudahkan kita untuk mengenali suatu kata itu
fi'il atau bukan, yaitu apabila kata tersebut didahului oleh ٌْ‫( قد‬qad), ‫ س‬dan
‫( سوف‬saufa).
3. Huruf
Huruf yang termasuk kategori "kalimah" adalah huruf ma'ani. Huruf ma'ani
dikategorikan sebagai "kalimah" karena huruf tersebut sudah memiliki
arti/makna sebagaimana dikemukakan pada contoh di awal. Hanya saja,
maksud/maknanya belum dapat kita pahami secara utuh kecuali jika sudah
digandengkan dengan kata lainnya. Dalam bahasa Indonesia, huruf identik
dengan kata sambung atau yang sejenisnya.

4
C. TAQSIMUL ISMI (PEMBAGIAN KATA BENDA)
Isim ( ٌ‫االسْم‬
ِ ), dilihat dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim mudzakkar
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan makna jenis laki-laki.
Contoh :
َ ( thoolibun ) = siswa laki-laki
ٌ‫طا ِلب‬
2. Isim muannats
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan makna jenis perempuan.
Contoh :
َ ( thoolibatun ) = siswi
ٌ‫طا ِلبَة‬
Isim dilihat dari jumlahnya terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim mufrad
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan makna satu atau tunggal.
Contoh :
ٌ‫ ( ِكت َاب‬kitaabun ) = sebuah buku
2. Isim mutsanna
Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan jumlah dua.
Contoh :
ٌ‫ان‬
ِ َ‫ ( ِكتَاب‬kitaabaani ) = dua buku
3. Isim jamak
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah banyak ( lebih dari dua
). Isim jamak terdiri dari tiga jenis, yaitu :
َ ٌ‫) َج ْمعٌمذَ َّك ٍر‬
a. Jamak mudzakkar salim ( ٌ‫سا ِلم‬
Misal : ٌَ‫ ( م ْس ِلم ْون‬muslimuuna ) = banyak muslim
َ ٌٍ‫) َج ْمعٌم َؤ َّنث‬
b. Jamak muannats salim ( ٌ‫سا ِلم‬
Misal : ٌ‫ ( م ْس ِل َمات‬muslimaatun ) = banyak muslimah
c. Jamak taksir
Misal : ٌ‫ ( طالَّب‬thullaabun ) = para siswa

5
Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim nakirah ( ٌ‫ = ) ا ِالسْمٌالنَّ ِك َرة‬Kata benda umum
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum diketahui.
Pada umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh :
ٌ‫ ( َبيْت‬baitun ) = rumah
ْ ‫ = ) ا ِالسْم‬Kata benda khusus. Isim ma'rifah adalah isim
2. Isim ma'rifah ( ٌ‫ٌال َم ْع ِر َفة‬
yang bersifat khusus atau isim yang sudah sudah dikenal/diketahui.
Isim ma'rifah terdiri dari beberapa macam, yaitu :
a. Isim yang diawali dengan alif-lam ( ‫) ال‬.
b. Isim Dhomir atau Kata ganti.
َ ‫ = ) اِسْمٌٌاإلش‬Kata penunjuk
c. Isim isyarah ( ‫َارٌِة‬
ْ ‫ = ) ا ِالسْم‬Kata sambung
d. Isim maushul ( ٌ‫ٌال َم ْوص ْول‬
ْ ‫ ) اِسْم‬atau Nama tertentu.
e. Isim 'alam ( ‫ٌالعَلَ ٌِم‬
Berdasarkan huruf akhir atau harokatnya, isim dibagi 4 jenis, yaitu :
1. Isim shohih akhir. Yaitu isim yang huruf akhirnya tidak terdiri dari huruf
'illat.
2. Isim mu’tal akhir. Kebalikan dari isim shahih akhir. Yaitu isim yang huruf
akhirnya terdiri dari huruf 'illat.
3. Asmaul khomsah, disebut juga isim yang lima. yaitu : ٌ‫ٌذ‬،ٌ‫ٌف‬،ٌ‫ٌ َحم‬،ٌ‫ٌاَخ‬،ٌ‫ اَب‬.
4. Isim ghoiru munshorif. Maksudnya isim yang tidak bisa menerima tanwin.

D. MUFRAD, MUSANNA, JAMAK


1. Isim Mufrad
Isim mufrad adalah kata yang menunjukkan makna tunggal baik untuk
mudzakkar atau muannats.
Contoh:
َ ‫سةٌ – ِكت َابٌ – َم ْرأَةٌ – ِإ ْن‬
ٌ‫سان‬ َ ‫َمد َْر‬
Kata-kata di atas mengandung makna: (seorang) Manusia, (seorang)
Perempuan, (satu) buku, dan (satu) sekolah.

6
Tanda i’rab untuk isim mufrad adalah fathah ketika rafa’, fathah ketika
nashab dan kasrah ketika khafadh.
Contoh:
ٌ‫ب – َهذَاٌ ِكت َاب‬ ْ َ‫ٌ ٌِمن‬-ٌ‫َاب‬
ٌِ ‫ٌال ِكت َا‬ ْ ‫ِإ َّن‬
َ ‫ٌال ِكت‬
2. Isim Mutsana
Isim mutsana atau isim tatsniyah adalah kata yang menunjukkan kepada
makna dua. Adapun bentuk katanya yakni dengan menambahkan alif dan
nun dalam keadaan marfu serta ya’ dan nun dalam keadaan manshub dan
majrur. Huruf sebelum huruf tambahan menjadi fathah, ya’ tambahan
harakatnya sukun serta nun harakatnya fathah.
Contoh:
ٌ‫ٌ ِكتَا َبي ِْن‬/‫ان‬
ِ َ‫( ِكت َاب)ٌ ِكت َاب‬
ٌِ ‫ٌ َجنَّتَي‬/‫َان‬
‫ْن‬ ِ ‫( َجنَّة)ٌ َجنَّت‬
3. Isim Jama’
Isim jam’ adalah kata yang menunjukkan pada makna banyak (lebih dari
dua). Dalam bahasa Arab kata jamak atau plural ada 3 macam, yaitu:
a. Jama’ Mudzakkar Salim
Jama’ mudzakkar salim adalah kata yang menunjukkan makna banyak
lebih dari dua. Secara harfiah artinya kata jamak untuk maskulin/lelaki
beraturan. Cara pembentukkan katanya dengan menambah wau dan
nun dalam keadaan marfu’ serta ya’ dan nun dalam keadaan manshub
dan majrur.
Contoh:
ٌ‫ٌم ْس ِل ِمي ِْن‬/ َ‫(م ْس ِلم)ٌم ْس ِلم ْون‬
ٌَ‫طا ِلبِيْن‬ ٌَ / َ‫طا ِلب ْون‬
َ ٌ)‫طا ِلب‬
َ (
b. Jama’ Muanats Salim
Jama’ muannats salim adalah kata yang menunjukkan makna banyak
(lebih dari dua) serta diperuntukkan makna feminim/wanita. Cara
pembentukkan katanya dengan ditambahkan alif dan ta’ di akhir dari
bentuk mufrad mudzakkar.

7
Contoh:
ٌ‫(م ْس ِلم)ٌم ْس ِل َمات‬
َ ٌ)‫طا ِلب‬
ٌ‫طا ِلبَات‬ َ (
c. Jama’ Taksir
Jama’ taksir adalah kata yang menunjukkan makna jamak dengan
mengubah mufradnya, baik dengan mengurangi huruf, menambahkan
huruf, mengubah harakat, atau campuran ketiganya.
Bisa dikatakan perubahan pada jama taksir ini tidaklah beraturan.
Berbeda dengan jama’ mudzakar salim dan jama’ muanats salim yang
perubahannya hanya di akhir kata, jama’ taksir bisa ditambahkan atau
dikurangi di mana saja.
Contoh perubahan jama’ taksir:

Arti Jamak Tunggal

Para malaikat ٌ‫َم َالئِكَة‬ ٌ‫َمـلَــك‬

Sekolah-sekolah ٌ‫َمدَ ِارس‬ ٌ‫سة‬


َ ‫َمد َْر‬

Para rasul ٌ‫رسل‬ ٌ‫َرس ْول‬

Anak-anak ٌ‫ِو ْلدَان‬ ‫َولَ ٌد‬

Singa-singa ٌ‫أسد‬ َ َ‫أ‬


ٌ‫سد‬

Pulpen-pulpen ٌ‫أ َ ْق َالم‬ ٌ‫قَلَم‬

Orang-orang kafir ٌ‫كفَّار‬ ٌ‫كَافِر‬

Penggunaan jama’ taksir paling banyak digunakan untuk isim jamid


atau isim simai’. Namun ada sebagian kecil yang digunakan dari isim
musytaq.

Ternyata ada isim yang mempunyai bentuk jama’ dalam bentuk jama’
taksir dan juga jama’ mudzakkar salim. Berikut contohnya:

8
‫’‪Jama‬‬ ‫‪Dual‬‬ ‫‪Tunggal‬‬

‫‪Taksir‬‬ ‫‪Muannats‬‬ ‫‪Mudzakar‬‬

‫أ َ ْنبِيَاءٌ‬ ‫‪-‬‬ ‫نَ ِبي ُّْونٌَ‬ ‫َّانٌ‬


‫نَ ِبي ِ‬ ‫نَ ِبيٌ‬

‫‪-‬‬ ‫م ْس ِلماتٌ‬ ‫م ْس ِلم ْونٌَ‬ ‫م ْس ِلمان‬ ‫م ْس ِلمٌ‬

‫ط َّالبٌ‬ ‫َ‬
‫طا ِلباتٌ‬ ‫َ‬
‫طا ِلبون‬ ‫َ‬
‫طا ِلبان‬ ‫َ‬
‫طا ِلبٌ‬

‫‪-‬‬ ‫مدَ ِرسات‬ ‫مدَ ِرسون‬ ‫مدَ ِرسان‬ ‫مدَ ِرسٌ‬

‫كفَّارٌ‬ ‫كَا ِفرات‬ ‫كَا ِفرون‬ ‫كَا ِفران‬ ‫كَا ِفرٌ‬

‫أ َ َياتٌ‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫أَيَت ِ‬


‫َانٌ‬ ‫أَيَةٌ‬

‫قل ْوبٌ‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫قَ ْلبَان‬ ‫قَ ْلبٌ‬

‫أ َ ْن َوارٌ‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫انٌ‬


‫ن ْو َر ِ‬ ‫ن ْورٌ‬

‫اجدٌ‬
‫س ِ‬‫َم َ‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫َمس ِْجدَان‬ ‫َمس ِْجدٌ‬

‫مِ يَاهٌ‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫انٌ‬


‫َما َء ِ‬ ‫َماءٌ‬

‫ساءٌ‬
‫نِ َ‬ ‫‪-‬‬ ‫‪-‬‬ ‫َم ْرأَت َانٌَ‬ ‫َم ْرأَةٌ‬
‫‪Berikut isim mufrad, mutsana, dan jama’ dalam berbagai keadaan i’rab.‬‬
‫‪a. Isim mudzakkar‬‬
‫‪I’rab‬‬
‫’‪Jama‬‬ ‫‪Mutsana‬‬ ‫‪Mufrad‬‬

‫’‪Rafa‬‬ ‫ْالم ْس ِلم ْونٌَ‬ ‫ْالم ْس ِل َم ِ‬


‫انٌ‬ ‫ْالم ْس ِلمٌ‬

‫‪Nashab‬‬ ‫إِ َّن ْ‬


‫ٌالم ْس ِل ِميْنٌَ‬ ‫إِ َّن ْ‬
‫ٌالم ْس ِل َمي ِْنٌ‬ ‫إِ َّن ْ‬
‫ٌالم ْس ِل َمٌ‬

‫‪Khafadl‬‬ ‫ِمنَ ْ‬
‫ٌالم ْس ِل ِميْنٌَ‬ ‫ِمنَ ْ‬
‫ٌالم ْس ِل َمي ِْنٌ‬ ‫ِمنَ ٌ ْالم ْس ِل ِمٌ‬

‫‪9‬‬
b. Isim muanats

I’rab Jama’ Mutsana Mufrad

Rafa’ ٌ‫ْالم ْس ِل َمات‬ ِ ‫ْالم ْس ِل َمت‬


ٌ‫َان‬ ٌ‫ْالم ْس ِل َمة‬

Nashab ٌ‫ت‬ ْ ‫ِإ َّن‬


ِ ‫ٌالم ْس ِل َما‬ ْ ‫ِإ َّن‬
ٌ‫ٌالم ْس ِل َمتَي ِْن‬ ْ ‫ِإ َّن‬
َ‫ٌالم ْس ِل َم ٌة‬

Khafadl ٌ‫ت‬ ْ َ‫ِمن‬


ِ ‫ٌالم ْس ِل َما‬ ْ َ‫ِمن‬
ٌ‫ٌالم ْس ِل َمتَي ِْن‬ ْ َ‫ِمن‬
ٌ‫ٌالم ْس ِل َم ِة‬

E. TAQSIMUL FI’LI (PEMBAGIAN KATA KERJA)


Pembagian Fi’il berdasarkan waktu:
Fi’il Madhi
1. Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan
atau peristiwa pada waktu lampau (past tense).
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada
ٌَ ‫( كَـت‬telah menulis), َ ‫ــرٌأ‬
umumnya mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬ َ َ‫ق‬
(telah membaca)
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir
(pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil
contoh kata ‫َـب‬
ٌَ ‫( كَـت‬kataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:

No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan

1 ٌ‫ه َـو‬ َ ‫َكت‬


ٌ‫َب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan

2 ‫ه َمـا‬ ‫َكت َ َبـا‬ Keduanya (lk) telah menulis + ‫ ا‬pada huruf


terakhir

10
3 ٌ‫هـ ْم‬ ٌ‫َكت َب ْـو‬ Mereka (lk) telah menulis + ‫ ـــ ٌْو‬pada huruf
terakhir

ٌ‫ِـي‬ ْ َ‫َكتَب‬ ٌْ pada huruf


4
َ ‫ه‬ ٌ‫ـت‬ Dia (pr) telah menulis + ‫ـت‬
terakhir

5 ‫ه َمـا‬ ‫َكتَبَـتَا‬ Keduanya (pr) telah menulis + ‫ ـتـَََ ا‬pada huruf


terakhir

6 َّ ‫ه‬
ٌ‫ـن‬ ٌَ‫َكتَبْـن‬ Mereka (pr) telah menulis + ٌَ‫ ـْــن‬pada huruf
terakhir

7 ٌَ‫ا َ ْنـت‬ ٌَ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah menulis + ٌَ‫ ـْــت‬pada huruf
terakhir

8 ‫ا َ ْنت َمـا‬ ‫َكتَبْتمـَا‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ ـْــت َمـا‬pada huruf
terakhir

9 ‫ا َ ْنتـم‬ ٌ‫َكتَبْتـ ْم‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ ـْــت ٌْم‬pada huruf
terakhir

10 ِ ‫ا َ ْنـ‬
ٌ‫ت‬ ِ ‫َكتَبْـ‬
ٌ‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis +‫ت‬
ٌِ ‫ ـْـ‬pada huruf
terakhir

11 ‫ا َ ْنت َمـا‬ ‫َكتَبْت َما‬ Kalian (pr) telah menulis + ‫ ـْت َمـا‬pada huruf
terakhir

12 َّ ‫ََ ا ْنت‬
ٌ‫ـن‬ َّ ‫َكتَبْت‬
ٌ‫ـن‬ Kalian (pr) telah menulis ٌَّ ‫ ـْـت‬pada huruf
+ ‫ـن‬
terakhir

13 ‫اَنَـا‬ ٌ‫َكتَبْـت‬ Saya telah menulis + ٌ‫ ـْــت‬pada huruf


terakhir

14 ٌ‫نَحْ ن‬ ‫َكتَبْـنَا‬ Kami, kita telah menulis + ‫ ــْـنَـا‬Pada huruf

11
terakhir
Contoh:
ٌ‫( أ َ َك َل‬akala)=telah memakan
Fi'il Mudhari'
1. Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang
sedang terjadi (present tense) atau akan terjadi (future tense).
 Ciri/ tandanya:
a. Dapat dimasuki huruf sin ‫ س‬dan saufa ‫ف‬ َ contoh: ٌ‫فٌ َي ْشـ ٌَهد‬
ٌَ ‫س ْو‬ َ ٌ,‫س َي ْشـ َهد‬
َ ‫س ْو‬ َ
b. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf )‫ت ٌ(اَنَيْت‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬
yang disebut huruf mudhara’ah

Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ٌ‫أ ْذهَـب‬ ‫ي‬ ٌَ‫ٌ َيذْهَبٌــون‬,‫ـان‬


ِ ‫ٌ َيذْ َه َب‬,‫َيذْهَـب‬

‫ن‬ ٌ‫نَ ْذهَـب‬ ‫ت‬ ٌَ‫ٌتَذْ ٌِهبْــن‬,‫ــان‬


ِ َ‫ٌتَذْ َهب‬,‫تَذْهَـب‬
c. Dapat dimasuki huruf َ‫ال‬
ٌ (tidak)
Contoh:
ِ ‫ٌالٌَيَض‬,‫ٌالٌَ َي ْشـ َهد‬,‫الٌَيَذْهَـب‬
ٌ‫ْـرب‬
Contoh :
ٌ‫( َيأْكل‬ya’kulu)= sedang/akan memakan
 Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai
dhamirnya. Contoh:

No Dhamir F. Madhi Arti Perub Letak

1 ٌ‫ه َـو‬ ٌ‫ْـرب‬


ِ ‫يَض‬ Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul

2 ‫ه َمـا‬ ٌ‫ـان‬
ِ َ‫يَض ِْرب‬ Keduanya (lk) sedang/ ….َ‫ان‬
ٌِ Akhir kata
akan memukul

12
3 ٌ‫هـ ْم‬ ٌَ‫يَض ِْربـون‬ Mereka (lk) sedang/ …ٌَُ‫ْون‬ Akhir kata
akan memukul

4 َ‫هِـي‬ َ‫ْـرب‬
ِ ‫تض‬ Dia (pr) sedang/ akan ٌَ‫…ت‬. Awal kata
memukul

5 ‫همـا‬ َ‫بان‬
ِ ‫تض ِْر‬ Keduanya (pr) sedang/ ٌَ‫انَ…ت‬
ٌِ Awal dan
akan memukul akhir

6 َ‫هـن‬ َ‫ْـربْن‬
ِ ‫يض‬ Mereka (pr) sedang/ ٌَ‫بْنٌَ…ت‬ Awal dan
akan memukul akhir

7 َ‫ا ْنـت‬ َ‫ْـرب‬


ِ ‫تض‬ Kamu (lk) sedang/ akan ٌَ‫…ت‬ Awal kata
memukul

8 ‫ا َ ْنت َمـا‬ ٌ‫بان‬ ِ ‫تَض‬


ِ ‫ْـر‬ Kalian (lk) sedang/ akan ٌَ‫انَ…ت‬
ٌِ Awal dan
memukul akhir

9 ‫ا َ ْنتـم‬ ِ ‫ تَض‬Kalian (lk) sedang/ akan ‫ْونٌَُ…ت‬


ٌ‫ْـرب ْو ِن‬ Awal dan
memukul akhir

10 ِ ‫اَ ْنـ‬
ٌ‫ت‬ ِ ‫تَض‬
ٌَ‫ْـربِيْن‬ Kamu (pr) sedang/ akan ٌَ‫بِيْنٌَ…ت‬ Awal dan
memukul akhir

13
11 ‫ا َ ْنت َمـا‬ ٌ‫ان‬ ِ ‫تَض‬
ِ َ‫ْـرب‬ Kalian (pr) sedang/ ٌَ‫انَ…ت‬
ٌِ Awal dan
akan memukul akhir

12 َّ ‫ََ ا ْنت‬
ٌ‫ـن‬ ِ ‫تَض‬
ٌَ‫ْـربْن‬ Kalian (pr) sedang/ ٌَ‫بْنٌَ…ت‬ Awal dan
akan memukul akhir

13 ‫اَنَـا‬ ِ ‫اَض‬
ٌ‫ْـرب‬ Saya sedang/ akan ‫…ا‬.. Awal kata
memukul

14 ٌ‫نَحْ ن‬ ٌ‫ْـرب‬
ِ ‫نَض‬ Kami, kita sedang/ akan ٌَ‫……ن‬ Awal kata
memukul

FI’IL AMAR
1. Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)
untuk melaksanakan pekerjaan
2. Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun.
Contoh:
ْ ‫ اِحْ َف‬Hafalkan
َ ‫ اِ ْق‬Bacalah ٌ‫ظ‬
ٌْ‫ ا ْكتب‬tulislah ‫ـر ٌْء‬
3. Cara membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. Huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat
sukun(‫ )ـْـ‬maka ditambah dengan hamzah washal (‫ )ا‬yang berkasrah yang
tak perlu ditulis harakat kasrahnya.

14
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
ٌْ‫يَذْهَـبٌٌذْهَـبٌٌذْهَـبْ ٌٌاذْهَـب‬
1 2 3 4
4. Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu

No Dhamir F. Amar Arti Perubahan

1 َ‫هــو‬ ——— ———

2 ‫هـمـا‬ – ——— ———

3 َ‫هــ ْم‬ – ———- ———

4 َ‫هِـي‬ – ———- ———

5 ‫همـا‬ – ———- ———

6 َ‫هـن‬ – ———- —–

7 َ‫ا ْنـت‬ َْ‫ا ْكـتب‬ Memukullah Asli


kamu (lk)

8 ‫ا ْنتمـا‬ ‫ا ْكتبــا‬ Memukullah …..َ‫ا‬


kalian (lk)

9 ‫ا ْنتـم‬ ‫ا ْكـتب ْـوا‬ Memukullah ….َ‫َْو‬


kalian (lk)

10 ِ ‫ا ْنـ‬
َ‫ت‬ ‫ا ْكـتبِي‬ Memukullah ….َ‫ي‬
َْ
kamu (pr)

15
11 ‫ا ْنتمـا‬ ‫ا ْكـتبتـا‬ Memukullah …َ‫تـا‬
kalian (pr)

12 َ‫َا ْنتـن‬ َ‫ا ْكـتبْـن‬ Memukullah ….َ‫ن‬


َِ
kalian (pr)

13 ‫انــا‬ – —- —-

14 َ‫نحْ ـن‬ – —- —–
Pembagian fi’il menurut Jenis hurufnya:
Fi’il shahih
1. Definisi
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat
yaitu (‫ي‬,‫ا‬,‫) و‬.
2. Pembagian
Fi’il shahih ini dibedakan menjadi beberapa tipe (bina’)
a. Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah
atau tidak mudha’af (dobel)
Contoh:

َ ‫ ذَه‬- ٌ‫َيـذْهَب‬
ٌ‫َــب‬ َ ‫ َكت‬-ٌ‫ٌ َي ْكــتب‬
ٌ‫َــب‬ ٌ‫س‬
َ ‫دَ َر‬- ٌ‫َيــدْرس‬

b. Fi’il mahmuz, adalah Fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf illat.
Berdasarkan huruf illatnya, Fi’il mahmuz terdiri dari:
1. Mahmuz fa’, yaitu apabila huruf awal (fa’ fi’il) kata kerja berupa
hamzah,contoh:

ٌ‫فَـعَــ َل‬ ‫ـل‬ ‫ـعــ‬ ‫فـ‬

َ ‫أَخَـــ ٌذ‬ َ ‫ـ ٌذ‬ ‫خَـــ‬ َ ‫ٌأ‬ —Mahmuz fa

ٌ‫ســأ َ َل‬
َ ٌ‫ـ َل‬ َ ‫ــأ‬
ٌ ٌ‫س‬
َ —Mahmuz ‘ain

16
َ ‫ـــرٌٌأ‬
َ َ‫ق‬ َ ‫ٌأ‬ ‫ـــر‬ َ ‫قٌَـ‬ —Mahmuz lam

3 2 1

2. Mahmuz ‘ain yaitu apabila huruf kedua (‘ain fi’il) kata kerja berupa
hamzah
3. Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa
hamzah
c. Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga
(lam Fi’il) berupa huruf yang sama, kemudian ditasydidkan, contoh:

‫ـــل‬ ‫ـــعَــ‬ ‫فَـ‬

َّ ‫َمـــ ٌد‬ َ ‫َمـــدَ ٌد‬ ‫د‬ ٌَََ‫د‬ ‫َمـ‬

َّ ‫ســـ ٌد‬
َ َ ‫ســـدَ ٌد‬
َ َ‫ٌد‬ َ‫ٌد‬ ‫سـ‬
َ

َّ ‫ه‬
ٌ‫َـــز‬ ٌَ‫هَـــزَ ز‬ ٌَ‫ََ ز‬ ‫ز‬ ‫هَـ‬

3 2 1
Fi’il Mu’tal
1. Definisi
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
2. Pembagian
Fi’il mu’tal ini terdiri 5 macam yaitu:
a. Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu((‫و‬
disebut Mitsal wawi (‫ ) ميثالٌواوي‬atau berupa ya (‫ ) ي‬disebut mitsal Ya’I (
‫) ميثالٌيأـي‬
b. Fi’il ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam yaitu
1. Ajwaf Wawi (‫ ( أجوف ٌواوى‬yaitu kata yang huruf keduanya berupa
huruf wawu ‫ و‬, dan
2. Ajwaf Ya’i (‫) أجوف ٌيأى‬, yaitu kata yang huruf keduanya ( ‫ )ع‬berupa
huruf Ya ( ‫) ي‬

17
c. Fi’il naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf
wawu atau ya.
Fi’il ini ada dua macam yaitu
1. Naqish wawi ( ‫ ) واوي قص نا‬kata yang huruf ketiganya berupa wawu (
‫)و‬, dan
2. Naqish Ya’i (‫) َيأي قص نا‬: Kata yang huruf ketiganya berupa ya ( ‫) ي‬
d. Fi’il lafif mafruq ( ‫ــر ْوق لَ ِفيْــف‬
ُ ‫ ) َم ْف‬yaitu kata kerja yang huruf
pertamanya (fa’ Fi’il) berupa wawu (‫ ) و‬dan huruf ketiganya (lam Fi’il)
berupa ya (‫)ي‬
e. Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang huruf kedua (’ain Fi’il) berupa
wawu (‫ ) و‬dan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya (‫)ي‬

Pembagian Fi’il menurut Objek Penderitanya

1. Fi’il Lazim
Fi’il Lazim yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak
memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Dalam bahasa Indonesia
disebut kata kerja intransitif. Contoh :
ٌَ َ‫ َجل‬duduk
ٌ‫ٌ َيجْ ِلـس‬-‫س‬
2. Fi’il Muta’addi,
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi
harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam bahasa
Indonesia disebut Kata kerja transitif

Pembagian Fi’il Menurut Bentuk Aktif/Pasifnya

1. Fi’il Ma’lum adalah fi’il yang disebutkan fa’ilnya dan mempunyai


pengertian aktif.
2. Fi’il majhul ialah Fi’il yang fa’ilnya dibuang dan digantikan oleh maf’ul
bih (objek penderita). Fi’il ini disebut juga kata kerja pasif. Fi’il ini hanya
mempunyai dua bentuk yaitu Fi’il madhi dan fi’il mudhari’

18
Pembagian Fi’il menurut menurut susunan huruf

1. Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli, belum
mendapatkan tambahan huruf.
Contoh:ٌ‫ٌزَ لَـزَ لٌَ – َكت ََب‬,ٌ‫يـزَ ْل ِـزلٌ –يَ ْكتب‬
Fi’il mujarrad dibedakan menjadi dua macam
a. Fi’il Tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf.
Fi’il ini ada 6 macam
2. Fi’il Mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
Pembagian

Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il
ruba’y mazid.

a. Fi’il tsulatsy mazid, adalah fi’il tsulatsy (aslinya 3 huruf) yang


mendapatkan tambahan satu huruf, dua huruf dan tiga huruf.
a) Yang mendapatkan tambahan satu huruf ada tiga pola (wazan)
b) Yang mendapatkan tambahan dua huruf ada lima pola (wazan)
c) Yang mendapatkan tambahan tiga huruf ada empat pola (wazan)
b. Fi’il ruba’I mazid adalah fi’il ruba’I (huruf asal 4 huruf) yang
mendapakan tambahan satu atau dua huruf. Fi’il ini mempunyai pola
sebagai berikut
a) Yang mendapatkan tambahan satu huruf
b) Yang mendapatkan tambahan satu huruf

F. FI’IL MADHI, MUDHARI DAN AMR


1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi
sebelum masa berbicara. Seperti :
َ ‫“ قَ َرٌأ‬Telah membaca”.

Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah.
Seperti :

19
ٌ‫ قَ َرأْت‬QORO’TU = “Aku telah membaca” dan ٌْ‫ قَ َراَت‬QORO’AT = “Dia
(seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau
setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan
berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan
dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah:
Bisa dimasuki ‫ لَ ٌْم‬seperti contoh: ْ‫ لَ ْمٌيَ ْق َرٌأ‬artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah:
Dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu ٌ ‫ت –ي ٌ –ن ٌ –أ‬
disingkat menjadi ‫أنيت‬.
 Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang
pertama tunggal/Aku.
Contoh ‫ أضرب‬ADHRIBU = aku akan memukul
 Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al
Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami.
Contoh ‫ نــضرب‬NADHRIBU = kami akan memukul
 Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga
male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka.
Contoh
‫ يــضرب‬YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
‫ يــضربان‬YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
‫ يــضربون‬YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
‫ يــضربن‬YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
 Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang
kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal
dan dual.
Contoh
‫ تــضرب‬TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul

20
‫ تــضربا‬TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan
memukul
‫ تــضربون‬TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
‫ تــضربين‬TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
‫ تــضربن‬TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan
setelah masa berbicara.
Contoh:ٌْ‫ ا ْقرأ‬IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan
ٌَّ َ ‫ ا ْق َرأ‬IQRO’ANNA = sungguh bacalah.
perintah. Contoh ‫ن‬

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga
pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan
objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti. Kalimah
terbagi menjadi isim (kata benda), fi’il (kata kerja) dan huruf. Isim itu sendiri
terbagi menjadi isim mufrad (tunggal), musanna (dua), dan jamak (banyak).
Sedangkan fi’il terbagi menjadi fi’il madhi (lampau), mudhari (sedang
berlangsung) dan amr (perintah).
B. Saran
Melihat dari pentingnya peran bahasa arab bagi kehidupan manusia
khususnya umat muslim, maka diharapkan bagi para pembaca agar lebih
mengkaji lebih dalam tentang materi bahasa arab baik dari apa yang
dituangkan daripada makalah ini, Karena apa yang dijelaskan oleh pemakalah
hanyalah sebagian kecil dari banyak penjelasan lainnya di sumber sumber
pembelajaran Bahasa arab yang lain.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://inspirasi-mahasiswa01.blogspot.com/2017/11/makalah-tentang-kalimah-
dalam-bahasa.html
http://alfarisi.web.id/articles/pembagian-kalimah-kata-bahasa-arab/
https://www.vianeso.com/2017/09/pengertian-ciri-ciri-dan-pembagian-isim.html
https://hahuwa.blogspot.com/2019/09/isim-mufrad-isim-mutsana-dan-isim-
jama.html
http://coretanskripsi.blogspot.com/2015/04/pengertian-fiil-dan-
pembagiannya.html
https://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-fiil/fiil-
madhi-fiil-mudhari-fiil-amar/

23

Anda mungkin juga menyukai