OLEH:
ALIYAH SHAFIRAH
DOSEN
Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, M. Ag
2019
KATA PENGANTAR
Aliyah Shafirah
085 242 243 805
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Al- Kalimat................................................................................................3
B. Taqsimul Kalimat......................................................................................3
C. Taqsimul Ismi............................................................................................5
D. Mufrad, Musanna dan Jamak....................................................................6
E. Taqsimul Fi’li............................................................................................10
F. Fi’il Mudhari, Madhi dan Amar................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa paling mulia yang masih digunakan sampai
saat ini. Bahasa yang digunakan oleh para Nabi dan kelak akan digunakan
oleh penghuni Surga. Belajar bahasa arab sangatlah penting, terutama bagi
seorang muslim karena Kitab Suci Al Qur'an dan Hadist Nabi yang menjadi
rujukan bagi setiap muslim dalam menjalankan ibadah bahkan kehidupan
sehari-hari-menggunakan bahasa Arab. Inilah alasan utama untuk pertanyaan
Mengapa bahasa ini tetap hidup lebih dari ratusan tahun sementara bahasa
yang lain tidak? adalah bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur'an, inilah
yang menjaga bahasa Arab menjadi bahasa utama hingga lebih dari 1400
tahun peradaban Islam. Bahkan ada ulama yang mewajibkan belajar bahasa
arab bagi seorang muslim. Bagaimana kita bisa memahami kitab inti dari
agama ini jika tidak mengerti bahasa Arab sama sekali. Berkenaan dengan
alasan pentingnya belajar bahasa Arab adalah sebagai berikut: Sesungguhnya
Allah swt telah memilih bahasa Arab sebagai bahasa penutup risalah-Nya
(wahyu-Nya).
Bahasa Arab memiliki peran yang sangat urgen. Lebih-lebih bagi umat
Islam.Hal ini disebabkan karena bahasa Arab merupakan bahasa ilmu
pengetahuan, baik ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu-ilmu keagamaan.
Bahasa Arab sebagai bahasa agama mempunyai pengertian bahwa
pemahaman terhadap ajaran-ajaran agama secara benar merupakan suatu
keharusan bagi para pemeluknya. Tidaklah mungkin bagi seorang muslim
untuk dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban agama secara benar selama
ia tidak memiliki pengetahuan yang benar terhadap ajaran agamanya (Islam),
sedangkan ajaran-ajaran Islam terkandung di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah
yang keduanya menggunakan bahasa Arab. Sehingga dengan demikian
bahasa Arab menjadi kunci bagi pemahaman ajaran agama secara benar.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian al-Kalimat?
2. Apa saja pembagian al-Kalimat?
3. Apa saja pembagian isim?
4. Apa pengertian mufrad, musanna dan jamak?
5. Apa saja pembagian fi’il?
6. Apa pengertian fi’il madhi, mudhari dan amr?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-KALIMAT
Artinya : kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti.
Sebelum dibahas lebih jauh tentang pengertian kalimah, perlu dijelaskan
mengenai istilah kalimah dalam bahasa indonesia. Barang kali kita masih
terkesan dalam pelajaran bahasa Indonesia, bahwasanya kalimat adalah
merupakan susunan dari kata kata. Akan tetapi kalimah atau dapat juga
disebutkan kalimat, yang akan dijelaskan dalam pembahasan ini adalah
mempunyai arti yang berbeda dengan kalimat yang kita kenal dalam bahasa
Indonesia.
Tadi telah kita jelaskan bahawa kalimat (dalam bahasa Indonesia) adalah
merupakan susunan kata, akan tetapi dalam bahasa Arab yang dimaksud
dengaan kalimah/kalimat adalah berarti “kata” dalam bahasa Indonesianya.
Sedangkan kalimah yang tersusun, atau terangkai (dari satu kalimah dengan
kalimah lainya) hal itu dalam bahasa Arab disebut “kalam atau jumlah”.
Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna
dan sebagainya. Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita
terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa Arab. Susunan kalimah atau susunan
yang terjadi dari kumpulan kata-kata itu, adalah yang disebut dalam bahasa
Arab yaitu dengan istilah “jumlah”. Al-jumlah adalah kalimat yang
mempunyai pengertian secara utuh, yang tersusun dari fi’il dan fa’il atau
mubtada’ dan khobar.
3
Ciri-ciri isim:
Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-
tanwin (harakat akhirnya) maka ia adalah isim.
Adanya alif-lam.
Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil).
Majrur, yang diantara tandanya adalah harakat kasrah.
ْ (ghushnusy-syajarati =
Untuk bentuk idhafah, misalnya َج َر ِةWWن الشWWغص
ranting pohon).
Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan.
Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata.
2. Fi'il
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas
terjadinya suatu peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja). Fi'il dapat
diidentifikasi dengan melihat salah satu di antara ciri-ciri berikut.
Ta' Fa'il, yaitu huruf تyang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan
Ta' Ta'nits, yaitu huruf تyang menunjukkan jenis muannats/perempuan.
Ya' Mukhathabah, yaitu huruf يyang menunjukkan kata ganti orang
kedua atau "kamu" atau pihak yang diajak bicara.
Nun Taukid, yaitu huruf نyang ditambahkan di akhir kata untuk
menunjukkan makna penekanan.
Terdapat ciri lain yang memudahkan kita untuk mengenali suatu kata itu
fi'il atau bukan, yaitu apabila kata tersebut didahului oleh ( ق ْدqad), سdan
( سوفsaufa).
3. Huruf
Huruf yang termasuk kategori "kalimah" adalah huruf ma'ani. Huruf
ma'ani dikategorikan sebagai "kalimah" karena huruf tersebut sudah
memiliki arti/makna sebagaimana dikemukakan pada contoh di awal. Hanya
saja, maksud/maknanya belum dapat kita pahami secara utuh kecuali jika
sudah digandengkan dengan kata lainnya. Dalam bahasa Indonesia, huruf
identik dengan kata sambung atau yang sejenisnya.
4
C. TAQSIMUL ISMI (PEMBAGIAN KATA BENDA)
Isim ( ) ا ِال ْس ُم, dilihat dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim mudzakkar
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan makna jenis laki-laki.
Contoh :
ٌ ( طَالِبthoolibun ) = siswa laki-laki
2. Isim muannats
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan makna jenis perempuan.
Contoh :
ٌ ( طَالِبَةthoolibatun ) = siswi
Isim dilihat dari jumlahnya terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim mufrad
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan makna satu atau tunggal.
Contoh :
ٌ ( ِكتَابkitaabun ) = sebuah buku
2. Isim mutsanna
Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan jumlah dua.
Contoh :
ان
ِ َ ( ِكتَابkitaabaani ) = dua buku
3. Isim jamak
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah banyak ( lebih dari
dua). Isim jamak terdiri dari tiga jenis, yaitu :
a. Jamak mudzakkar salim ( ) َج ْم ُع ُم َذ َّك ٍر َسالِ ٌم
Misal : َ ( ُم ْسلِ ُموْ نmuslimuuna ) = banyak muslim
ٍ َّ) َج ْم ُع ُمؤَ ن
b. Jamak muannats salim ( ث َسالِ ٌم
ٌ ( ُم ْسلِ َمmuslimaatun ) = banyak muslimah
Misal : ات
c. Jamak taksir
Misal : ٌ ( طُالَّبthullaabun ) = para siswa
5
Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim nakirah ( ُ = ) ا ِال ْس ُم النَّ ِك َرةKata benda umum
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum diketahui.
Pada umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh :
ٌ ( بَيbaitun ) = rumah
ْت
ِ اال ْس ُم ْال َمع
2. Isim ma'rifah ( ُْرفَة ِ ) = Kata benda khusus. Isim ma'rifah adalah isim
yang bersifat khusus atau isim yang sudah sudah dikenal/diketahui.
Isim ma'rifah terdiri dari beberapa macam, yaitu :
a. Isim yang diawali dengan alif-lam ( ) ال.
b. Isim Dhomir atau Kata ganti.
c. Isim isyarah ( = ) اِ ْس ُم اإل َشا َر ِةKata penunjuk
d. Isim maushul ( اال ْس ُم ْال َموْ صُوْ ُل
ِ ) = Kata sambung
e. Isim 'alam ( ) اِ ْس ُم ْال َعلَ ِمatau Nama tertentu.
Berdasarkan huruf akhir atau harokatnya, isim dibagi 4 jenis, yaitu :
1. Isim shohih akhir. Yaitu isim yang huruf akhirnya tidak terdiri dari huruf
'illat.
2. Isim mu’tal akhir. Kebalikan dari isim shahih akhir. Yaitu isim yang huruf
akhirnya terdiri dari huruf 'illat.
3. Asmaul khomsah, disebut juga isim yang lima. yaitu : ُذ، ُ ف، َح ٌم، اَ ٌخ، ٌ اَب.
4. Isim ghoiru munshorif. Maksudnya isim yang tidak bisa menerima tanwin.
6
Tanda i’rab untuk isim mufrad adalah fathah ketika rafa’, fathah ketika
nashab dan kasrah ketika khafadh.
Contoh:
ِ ِمنَ ْال ِكتَا- َاب
ب َ هَ َذا ِكتَابٌ – إِ َّن ْال ِكت
2. Isim Mutsana
Isim mutsana atau isim tatsniyah adalah kata yang menunjukkan kepada
makna dua. Adapun bentuk katanya yakni dengan menambahkan alif dan
nun dalam keadaan marfu serta ya’ dan nun dalam keadaan manshub dan
majrur. Huruf sebelum huruf tambahan menjadi fathah, ya’ tambahan
harakatnya sukun serta nun harakatnya fathah.
Contoh:
( ٌ ِكتَابَ ْي ِن ) ِكتَاب/ِكتَابَا ِن
(ٌ)جنَّة
َ َجنَّتَي ِْن/َجنَّتَا ِن
3. Isim Jama’
Isim jam’ adalah kata yang menunjukkan pada makna banyak (lebih dari
dua). Dalam bahasa Arab kata jamak atau plural ada 3 macam, yaitu:
a. Jama’ Mudzakkar Salim
Jama’ mudzakkar salim adalah kata yang menunjukkan makna banyak
lebih dari dua. Secara harfiah artinya kata jamak untuk maskulin/lelaki
beraturan. Cara pembentukkan katanya dengan menambah wau dan
nun dalam keadaan marfu’ serta ya’ dan nun dalam keadaan manshub
dan majrur.
Contoh:
( ُم ْسلِ ِم ْي ِن ) ُم ْسلِ ٌم/ َُم ْسلِ ُموْ ن
( ٌطَالِبِ ْينَ )طَالِب/ َطَالِبُوْ ن
b. Jama’ Muanats Salim
Jama’ muannats salim adalah kata yang menunjukkan makna banyak
(lebih dari dua) serta diperuntukkan makna feminim/wanita. Cara
pembentukkan katanya dengan ditambahkan alif dan ta’ di akhir dari
bentuk mufrad mudzakkar.
7
Contoh:
ٌ ُم ْسلِ َم
(ات ) ُم ْسلِ ٌم
( ٌات )طَالِب
ٌ َطَالِب
c. Jama’ Taksir
Jama’ taksir adalah kata yang menunjukkan makna jamak dengan
mengubah mufradnya, baik dengan mengurangi huruf, menambahkan
huruf, mengubah harakat, atau campuran ketiganya.
Bisa dikatakan perubahan pada jama taksir ini tidaklah beraturan.
Berbeda dengan jama’ mudzakar salim dan jama’ muanats salim yang
perubahannya hanya di akhir kata, jama’ taksir bisa ditambahkan atau
dikurangi di mana saja.
Contoh perubahan jama’ taksir:
Sekolah-sekolah َُارس
ِ َمد ٌَم ْد َر َسة
Ternyata ada isim yang mempunyai bentuk jama’ dalam bentuk jama’
taksir dan juga jama’ mudzakkar salim. Berikut contohnya:
8
أَ ْنبِيَا ُء - نَبِيُّوْ نَ نَبِيَّا ِن نَبِ ٌّي
أَيَ ٌ
ات - - أَيَتَا ِن أَيَةٌ
اج ُWد
َم َس ِ - - َم ْس ِجدَان َم ْس ِج ٌد
’Rafa ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ ْال ُم ْسلِ َما ِن ْال ُم ْسلِ ُم
Nashab إِ َّن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ إِ َّن ْال ُم ْسلِ َم ْي ِن إِ َّن ْال ُم ْسلِ َم
Khafadl ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِمنَ ْال ُم ْسلِ َم ْي ِن ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم
9
E. TAQSIMUL FI’LI (PEMBAGIAN KATA KERJA)
Pembagian Fi’il berdasarkan waktu:
Fi’il Madhi
1. Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan
atau peristiwa pada waktu lampau (past tense).
2. Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada
َ ( َكـتtelah menulis), َقَــ َرأ
umumnya mengandung suara “a” , misalnya َـب
(telah membaca)
3. Bentuk
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir
(pelaku). Dhamir itu berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil
َ ( َكـتkataba), maka terdapat 14 bentuk sebagai berikut:
contoh kata َـب
ُـو
َ ه َ َكت
َب Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
ـي ْ ََكتَب
ـت Dia (pr) telah menulis ْ pada huruf
+ ـت
َ ِه
terakhir
هُ َمـا َكتَبَـتَا Keduanya (pr) telah menulis + ـتـ َاpada huruf
terakhir
َّ ه
ُـن ََكتَ ْبـن Mereka (pr) telah menulis + َ ـْــنpada huruf
terakhir
10
terakhir
اَ ْنتُ َمـا َكتَ ْبتُمـَا Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُ َمـاpada huruf
terakhir
اَ ْنتُـم َكتَ ْبتُـ ْم Kalian (lk) telah menulis + ـْــتُ ْمpada huruf
terakhir
ِ اَ ْنـ
ت ِ َكتَبْـ
ت Kamu (pr) telah menulis +ت
ِ ـْـpada huruf
terakhir
اَ ْنتُ َمـا َكتَ ْبتُ َما Kalian (pr) telah menulis + ـْتُ َمـاpada huruf
terakhir
َّ ُا ْنت
َـن َّ َُكتَ ْبت
ـن Kalian (pr) telah menulis َّ ُ ـْـتpada huruf
+ ـن
terakhir
اَنَـا ُ َكتَب
ْـت Saya telah menulis ُ ْ ـpada huruf
+ ــت
terakhir
11
ن ُن َْذهَـب ت َ ت َْذ ِه ْبــن, ت َْذهَبَــا ِن, ُت َْذهَـب
c. Dapat dimasuki huruf َ( الtidak)
Contoh:
ُـربِ ْ الَ يَض,ُ الَ يَ ْشـهَد, ُالَ يَ ْذهَـب
Contoh :
( يَأْ ُك ُلya’kulu)= sedang/akan memakan
Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai
dhamirnya. Contoh:
1 ُـو
َ ه ِ ْيَض
ُـرب Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul
3 هُـ ْم َيَضْ ِربُـون Mereka (lk) sedang/ …ُ َوْ ن Akhir kata
akan memukul
5 هُ َمـا تَضْ ِربا ِن Keduanya (pr) sedang/ تَ …َا ِن Awal dan
akan memukul akhir
6 َّ ه
ُـن َـر ْبن
ِ ْيَض Mereka (pr) sedang/ َتَ … ْبن Awal dan
akan memukul akhir
12
memukul
10 ِ اَ ْنـ
ت َـربِ ْين
ِ ْتَض Kamu (pr) sedang/ akan َتَ …بِ ْين Awal dan
memukul akhir
12 َّ ُا ْنت
َـن َـر ْبن
ِ ْتَض Kalian (pr) sedang/ َتَ … ْبن Awal dan
akan memukul akhir
13 اَنَـا ِ ْاَض
ُـرب Saya sedang/ akan …ا.. Awal kata
memukul
14 ُنَحْ ن ِ ْنَض
ُـرب Kami, kita sedang/ akan َ……ن Awal kata
memukul
FI’IL AMAR
1. Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative)
untuk melaksanakan pekerjaan
2. Tanda-tanda
13
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun.
Contoh:
ْ َ اِحْ فHafalkan
ْ اُ ْكتُبtulislah ْ اِ ْقـ َرءBacalah ظ
3. Cara membuat
a. Dari Fi’il madhi,
b. Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c. Huruf akhir diberi harakat sukun
d. Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat
sukun( )ْــmaka ditambah dengan hamzah washal ( )اyang berkasrah yang
tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
ـي
َ ِه – ———- ———
َّ ه
ُـن – ———- —–
14
kalian (lk)
ِ اَ ْنـ
ت اُ ْكـتُبِي Memukullah ….ِ ْي
kamu (pr)
َّ ُا ْنت
َـن َاُ ْكـتُ ْبـن Memukullah ….ِْن
kalian (pr)
اَنَــا – —- —-
ُنَحْ ـن – —- —–
Pembagian fi’il menurut Jenis hurufnya:
Fi’il shahih
1. Definisi
Fi’il shahih adalah kalimah Fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf illat
yaitu (ي,ا,) و.
2. Pembagian
Fi’il shahih ini dibedakan menjadi beberapa tipe (bina’)
a. Fi’il salim, yaitu fi’il yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah
atau tidak mudha’af (dobel)
Contoh:
ُ يَ ْـذهَب- َــب
َ َذه ُ يَ ْكــتُب-َــب
َ َكت ُ يَــ ْدرُس-س
َ َد َر
b. Fi’il mahmuz, adalah Fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf illat.
Berdasarkan huruf illatnya, Fi’il mahmuz terdiri dari:
1. Mahmuz fa’, yaitu apabila huruf awal (fa’ fi’il) kata kerja berupa
hamzah,contoh:
15
َ ـل فَـ َع
ــل ـعــ فـ
3 2 1
2. Mahmuz ‘ain yaitu apabila huruf kedua (‘ain fi’il) kata kerja berupa
hamzah
3. Mahmuz lam, yaitu apabila huruf akhir (lam fi’il) kata kerja berupa
hamzah
c. Fi’il Mudha’af ialah kata yang huruf kedua (‘ain Fi’il) dan huruf ketiga
(lam Fi’il) berupa huruf yang sama, kemudian ditasydidkan, contoh:
3 2 1
Fi’il Mu’tal
1. Definisi
Fi’il mutal ialah fi’il yang huruf aslinya berupa huruf illat.
2. Pembagian
Fi’il mu’tal ini terdiri 5 macam yaitu:
a. Fi’il mitsal, yaitu Kata yang fa’ fi’il (huruf pertama) berupa wawu((و
disebut Mitsal wawi ( ) ميثال واويatau berupa ya ( ) يdisebut mitsal Ya’I (
) ميثال يأـي
b. Fi’il ajwaf, Fi’il ini terdiri dari dua macam yaitu
1. Ajwaf Wawi (وف واوىWW ( أجyaitu kata yang huruf keduanya berupa
huruf wawu و, dan
16
2. Ajwaf Ya’i () أجوف يأى, yaitu kata yang huruf keduanya ( )عberupa
huruf Ya ( ) ي
c. Fi’il naqish, yaitu kata kerja yang huruf ketiga (lam fi’il) berupa huruf
wawu atau ya.
Fi’il ini ada dua macam yaitu
1. Naqish wawi ( ) نا قص واويkata yang huruf ketiganya berupa wawu (
)و, dan
2. Naqish Ya’i () نا قص يَأي: Kata yang huruf ketiganya berupa ya ( ) ي
d. Fi’il lafif mafruq ( )لَفِيْــف َم ْفــرُوْ قyaitu kata kerja yang huruf
pertamanya (fa’ Fi’il) berupa wawu ( ) وdan huruf ketiganya (lam Fi’il)
berupa ya ()ي
e. Fi’il Lafif Maqrun kata kerja yang huruf kedua (’ain Fi’il) berupa
wawu ( ) وdan huruf ketiganya (lam Fi’il) berupa ya ()ي
1. Fi’il Lazim
Fi’il Lazim yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi tidak
memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Dalam bahasa Indonesia
disebut kata kerja intransitif. Contoh :
َ َ َجلduduk
ُ يَجْ لِـس-س
2. Fi’il Muta’addi,
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi
harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam bahasa
Indonesia disebut Kata kerja transitif
17
Pembagian Fi’il menurut menurut susunan huruf
1. Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli, belum
mendapatkan tambahan huruf.
ِ َزلَـزَ َل – يُـ َز ْل, َُب – يَ ْكتُب
Contoh:ـز ُل َ َكت
Fi’il mujarrad dibedakan menjadi dua macam
a. Fi’il Tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga huruf.
Fi’il ini ada 6 macam
2. Fi’il Mazid adalah fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
Pembagian
Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan fi’il
ruba’y mazid.
18
َ“ قَ َرأTelah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah.
Seperti :
ُ َر ْأW َ قQORO’TU = “Aku telah membaca” dan ت
ت ْ َراW
َ Wَ قQORO’AT = “Dia
(seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau
setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan
berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan
dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah:
Bisa dimasuki لَ ْمseperti contoh: لَ ْم يَ ْق َر ْأartinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah:
Dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت
disingkat menjadi أنيت.
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang
pertama tunggal/Aku.
Contoh أضربADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al
Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami.
Contoh نــضربNADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga
male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka.
Contoh
يــضربYADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربانYADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربونYADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربنYADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
19
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang
kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal
dan dual.
Contoh
تــضربTADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضرباTADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan
memukul
تــضربونTADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربينTADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربنTADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan
setelah masa berbicara.
ْ ا ْقIQRO’ = bacalah.
Contoh:رأ
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan
perintah. Contoh ا ْق َرأَ َّنIQRO’ANNA = sungguh bacalah.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga
pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan
objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti. Kalimah
terbagi menjadi isim (kata benda), fi’il (kata kerja) dan huruf. Isim itu sendiri
terbagi menjadi isim mufrad (tunggal), musanna (dua), dan jamak (banyak).
Sedangkan fi’il terbagi menjadi fi’il madhi (lampau), mudhari (sedang
berlangsung) dan amr (perintah).
B. Saran
Melihat dari pentingnya peran bahasa arab bagi kehidupan manusia
khususnya umat muslim, maka diharapkan bagi para pembaca agar lebih
mengkaji lebih dalam tentang materi bahasa arab baik dari apa yang
dituangkan daripada makalah ini, Karena apa yang dijelaskan oleh pemakalah
hanyalah sebagian kecil dari banyak penjelasan lainnya di sumber sumber
pembelajaran Bahasa arab yang lain.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://inspirasi-mahasiswa01.blogspot.com/2017/11/makalah-tentang-kalimah-
dalam-bahasa.html
http://alfarisi.web.id/articles/pembagian-kalimah-kata-bahasa-arab/
https://www.vianeso.com/2017/09/pengertian-ciri-ciri-dan-pembagian-isim.html
https://hahuwa.blogspot.com/2019/09/isim-mufrad-isim-mutsana-dan-isim-
jama.html
http://coretanskripsi.blogspot.com/2015/04/pengertian-fiil-dan-
pembagiannya.html
https://nahwusharaf.wordpress.com/bahasa-arab/nahwu-shorof/kata-kerja-fiil/fiil-
madhi-fiil-mudhari-fiil-amar/
22