Anda di halaman 1dari 8

Dosen : Dr. Mohammad Natsir. S.P., M.

P
Mata Kuliah : Manajemen Strategi Agribisnis
Tugas : Kelompok

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI ROBUSTA DI


KABUPATEN SOLOK

OLEH :
KELOMPOK IV

HESTIRIANI (105961103317)
ARNI SRI MULYANI (105961102617)
MUH. AMIN RAIS (105961100317)
SPARMAN (105961101917)

AGRIBISNIS 7PA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI ROBUSTA DI
KABUPATEN SOLOK

A. Identifikasi Faktor Internal


1. Kekuatan (Strengths)
 Luas lahan yang tersedia ( Faktor utama)
 Umur petani yang masih produktif
 Adanya kelembagaan kelompok tani
 Kebijakan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan ekonomi
kerakyatan
 Tersedianya pupuk bersubsidi
2. Kelemahan (Weaknesses)
 Budidaya kopi robusta yang masih belum intensif dan produktifitas
rendah
 Tingkat pendidikan petani yang rendah (Faktor utama)
 Tingkat adopsi iptek masih rendah
 Akses ke modal usaha masih kurang
 Kualitas kopi robusta masih kurang
 Fungsi PPL belum maksimal
 Belim terjadi jaringan kerjasama antar lembaga
B. Identifikasi Faktor Eksternal
1. Peluang (Opportunities)
 Perekonomian daerah dan nasional otonomi daerah
 Pasar lokal domestik dan internasionla masih terbuka luas (Faktor
utama)
 Kondisi Agroklimat dan Geomorfologi yang mendukung
 Adanya lembaga pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia di Jember
2. Ancaman (Threats)
 Sifat pasar yang terbuka mengakibatkan persaingan produk dari
daerah lain.
 Daya sing yang masih lemah
C. Jenis Data
Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder
dalam penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh dilapangan,
baik melalui pengamatan langsung maupun pertanyaan yang diajukan
langsung kepada responden, tahap ini dapat mengetahui informasi
mengenai data internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi strategi
pengembangan agribisnis kopi rabusta di Kabupate Solok. Sedangkan data
sekunder adalah Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperlukan untuk informasi yang diperoleh dari data primer. Data sekunder
dalam penelitian ini dapat diperoleh dari dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan penelitian tersebut.
Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah menjadi
sebanyak 86 orang, yang nanti akan dipilih secara proposional
(Propotionate Random Sampling). Oleh karena itu maka untuk Kecamatan
Tigo Lurah diambil sebanyak 19 orang sampel, Kecamatan Pantai Cermin
sebanyak 39 orang sampel, dan Kecamatan X Koto Singkarak 28 orang
sampel.
D. Metode Ananlisis Data
1. Analisis Internal Factor Evaluatioan (IFE)
2. Analisis Exsternal Factor Evaluatioan (EFE)
3. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT)
4. Analisis Matris Internal dan Eksternal (IE)
5. Analisis Matriks QSPM
E. Hasil Penelitian
1. Luas lahan yang tersedia merupakan kekuatan utama
2. Kelemahan utama yang hasrus diperbaiki adalah Tingkat pendidikan
petani yang rendah.
3. Peluang utama yang dimiliki adalah Pasar Lokal, Domestik dan
Internasional Masih terbuka luas.
4. Ancaman utamanya berupa sifat pasar yang terbuka mengakibatkan
persaingan produk dari daerah lain.
F. Alternatif Strategi Yang Dapat Dilakukan Yaitu:
Dari alternatif strategi yang diperoleh pada diagram SWOT, maka tiga
alternatif strategi yang tepat untuk dipilih menjadi strategi utama adalah:
1. Pengembangan Agribisnis terpadu berbasis kopi di setiap wilayah utama
penghasil kopi robusta.
2. Pembangunan sistem agribisnis kopi didasarkan pada sumberdaya dan
budaya lokal, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dan orientasi
pasar
3. Pembangunan sistem agribisnis kopi robusta diarahkan pada peningkatan
daya saing melalui pembinaan perbaikan mutu dan tampilan produk kopi
robusta dan olahannya.
G. Strategi Yang Menjadi Prioritas Utama Ini Yaitu:
Pembangunan sistem agribisnis kopi robusta diarahkan pada peningkatan
daya saing melalui pembinaan perbaikan mutu dan tampilan produk kopi
robusta dan olahannya.
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN

Visi dan Misi Kab. Solok

Identifikasi faktor Identifikasi faktor


internal eksternal

Evaluasi faktor internal


dan eksternal (IE)

Perumusan strategi pengembangan agribisnis


kopi robusta, matris strenght- Threat-
Opportunity- Weakness (SWOT)
aswdsc

Penentuan strategi pengembangan agribisnis


kopi robusta, Qualitative Strategic Planning
Matrix (QSPM)

Strategi pengembangan agribisnis kopi robusta


diimplementasikan

H. Hasil Analisis Internal Factor Evaluatioan (IFE)

Faktor – Faktor Strategis Skor


Bobot Ratting
Terbob
Internal ot
Kekuatan
a Luas Lahan yang tersedia 0.15 4 0.60
b Umur Petani Yang masih Produktif 0.10 4 0.40
c Adanya Kelembagaan Kelompok tani 0.05 3 0.10
d Kebijakan Pemerintah Daerah untuk
Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan 0.10 3 0.20
e Tersedianya pupuk bersubsidi 0.10 4 0.40

Sub 1.70
Total
Kelemahan

a Budidaya kopi robusta yang masih 0.10 2 0.20


belum
intensif dan Produktifitas rendah
b Tingkat pendidikan petani yang rendah 0.10 3 0.30
c Tingkat adopsi Iptek masih rendah 0.05 2 0.10
d Akses ke modal usaha masih kurang 0.05 1 0.05
e Kualitas kopi robusta masih rendah 0.04 1 0.04
f Fungsi PPL belum maksimal
0.10 2 0.20
0.05 2 0.10
g Belum terjadi jaringan kerjasam antar
Lembaga

Sub 0.99
Total
Jumlah 1.00 2.69
I. Hasil Analisis Exsternal Factor Evaluatioan (EFE)

Faktor Faktor Strategi Eksternal Bobot Ratting Skor


terbobot
Peluang
a Perekonomian daerah dan nasional 0.10 2 0.30
b Otonomi Daerah 0.15 2 0.30

c Pasar Lokal, Domestik dan 0.20 4 0.80


Internasional Masih terbuka luas

d Kondisi Agroklimat dan Geomorfologi 0.20 3 0.60


yang mendukung

e Adanya Lembaga Pusat Penelitian 0.15 4 0.60


Kopi dan Kakao Indonesia di Jember
Sub 2.60
Total
Ancaman

a Sifat pasar yang terbuka 0.20 3 0.90


mengakibatkan
persaingan produk dari daerah lain
b Daya Saing yang masih lemah 0.10 1 0.10
Sub 1.00
Total
Jumla 1.00 3.60
h
Matriks Internal Dan Eksternal (IE) Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi
Robusta Di Kabupaten Solok

Skor Total Bobot IFE

Kuat Sedang Lemah

4,0 3,0 2,0 1,0

4,0 I II III

Kuat

Skor IV V VI
3,0
Total
Bobot Sedang
EFE
VII VIII IX

2,0

Lemah

1,0

J. Matriks SWOT

Matriks SWOT Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Robusta di


Kabupaten Solok.
IFE Faktor Internal

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


Budidaya kopi robusta yang masih belum
1 Luas Lahan yang tersedia 1
intensif dan Produktifitas rendah

2 Umur Petani Yang Masih Produktif 2 Tingkat pendidikan petani yang rendah
3 Adanya Kelembagaan Kelompok tani 3 Tingkat adopsi Iptek masih rendah
Kebijakan Pemerintah Daerah untuk
4 4 Akses ke modal usaha masih kurang
mengembangkan Ekonomi Kerakyatan

5 Tersedianya Pupuk Bersubsidi 5 Kualitas kopi robusta masih rendah


6 Fungsi PPL belum maksimal
Belum terjadi jaringan kerjasama antar
7
lembaga

EFE

Peluang (Opportunity) Strategi SO Strategi WO

Tumbuhnya Perekonomian Mengembangkan organisasi petani sebagai media


1 Pengembangan suatu agribisnis terpadu untuk mengembangkan penge lolaan perkebunan
daerah dan nasional
a berbasis kopi di setiap wilayah utama a kopi yang efisien, produktif dan progresif
penghasil kopi robusta. (S1,4 ; O1,2,4) khususnya dalam hal penerapan
teknologi baru (W1,2,3,5,6 ; O2,3).
2 Adanya Otonomi Daerah

Pasar Lokal, Domestik dan


3
Internasional Masih terbuka luas Memfasilitasi dan merangsang investasi dalam
Mengembangkan networking pelaku-pelaku
membangun industri yang berbasis pada kopi
Kondisi Agroklimat dan b b lainnya dalam sistem agribisnis kopi robusta (W4,7 ;
4 dan produk turunan lainnya (S4 ; O1,2).
Geomorfologi yang mendukung O1,2,5).

Adanya Lembaga Pusat Penelitian


5
Kopi dan Kakao di Jember

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

Sifat pasar yang terbuka Pembangunan sistem dan usaha-usaha


Pembangunan sistem dan usaha-usaha pengolahan
1 mengakibatkan persaingan pengolahan dan pemasaran produk kopi
dan pemasaran produk kopi didasarkan atas
produk dari daerah lain diarahkan pada peningkatan daya saing
b sumberdaya dan budaya lokal, pemanfaatan a melalui pembinaan perbaikan mutu dan
teknologi ramah lingkungan, dan orientasi pasar
tampilan produk kopi dan olahannya (W1,2,3,4,5
(S1,2,3,4,5 ; T1,2).
; T1,2)
2 Daya Saing yang masih lemah

K. Hasil Analisis Matriks QSPM


No Strategi Alternatif Nilai Tas
1. Pembangunan sistem agribisnis kopi robusta diarahkan 6,30
pada peningkatan daya saing melalui pembinaan
perbaikan mutu dan tampilan produk kopi robusta dan
olahannya
2. Pengembangan Agribisnis terpadu berbasis kopi di setiap 6,05
wilayah utama penghasil kopi robusta
3. Pembangunan sistem agribisnis kopi didasarkan pada 6,00
sumberdaya dan budaya lokal, pemanfaatan teknologi
ramah lingkungan dan orientasi pasar

Anda mungkin juga menyukai