Anda di halaman 1dari 19

WAQAF dan SAKTAH

Kelompok 4 :
B TAQ
 Anis Marsela
 Gina Herniawati
 Riska Nurul Jannah
 Restika Maulida
 Trisnanda Wahyunisa
1. WAQAF......

Waqaf ialah menghentikan bacaan diakhir kalimat. Waqaf adalah berhenti


sejenak atau putus bunyi suara dan berganti nafas. Yang mana empatnya di
akhir kata.
Tanda-Tanda Waqaf :
No Tanda Waqaf Keterangan
1. ‫ﻤ‬ Waqaf lazim ( Harus berhenti )
2. ‫ط‬ Waqaf Muthlaq ( lebih baik berhenti )

3. ‫ج‬ Waqaf Jaiz ( boleh berhenti, boleh terus )


4. ‫ز‬ Waqaf Mujawwaz ( boleh berhenti, terus lebih utama )
5. ‫ص‬ Waqaf Murokh-khosh (boleh waqaf/berhenti,karena waqaf berikutnya terlalu jauh, terus lebih utama)
6. ‫قف‬ Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf)
7. ‫ال‬ La waqfa fihi (bukan tempat waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya berhenti .
8. ‫صلى‬ Al Washlu Aula ( dibaca terus lebih utama)
9.   Waqaf Mu'anaqoh (boleh berhenti di salah satu tanda tersebut)

‫ﺴ‬ Waqaf Sima'ie yaitu tempat waqaf nabi, waqaf ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril). Sangat baik sekali
10.
jika waqaf /berhenti.
11. ‫ك‬ Kadzalik (sama tanda waqaf sebelumnya)
12. ‫قلى‬ Al Waqfu Aula (berhenti lebih utama)
13. ‫ق‬ Qila Fihil Waqfu (ada yang mengatakan boleh waqaf, dibaca terus lebih utama)

‫ع‬ Ruku' (tanda pembagian berhenti setiap hari untuk orang yang ingin membaca atau menghafal Al Qur'an
14.
dalam jangka 2 tahun)
Tanda-Tanda Waqaf :

7. ‫ال‬ La waqfa fihi (bukan tempat waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya berhenti .

8. ‫صلى‬ Al Washlu Aula ( dibaca terus lebih utama)

9.   Waqaf Mu'anaqoh (boleh berhenti di salah satu tanda tersebut)

‫ﺴ‬ Waqaf Sima'ie yaitu tempat waqaf nabi, waqaf ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril). Sangat baik sekali
10.
jika waqaf /berhenti.

11. ‫ك‬ Kadzalik (sama tanda waqaf sebelumnya)

12. ‫قلى‬ Al Waqfu Aula (berhenti lebih utama)

13. ‫ق‬ Qila Fihil Waqfu (ada yang mengatakan boleh waqaf, dibaca terus lebih utama)

‫ع‬ Ruku' (tanda pembagian berhenti setiap hari untuk orang yang ingin membaca atau menghafal Al Qur'an
14.
dalam jangka 2 tahun)
Keadaan huruf akhir kata ketika hendak di waqafkan ada 6
yakni :

1. Yang berakhiran sukun, cara membacanya harus dibunyikan mati dengan terang menurut bacaan
yang semestinya, apakah qolqolah atau tidak, dan sebagainya.
ْ َ ‫ىربِّ َك‬
Contoh : ‫ار َ ْغب‬
CCC‫ف‬ َ CC‫ ِ َلا‬, C‫ ُه ْم‬CC‫ ْع َم َلا‬C‫ َر َْوا َا‬Cُ‫ِ لي‬ , ‫ربِّ َك َو ْن َح ْر‬Cَ ‫ِ ل‬

2. Yang berakhiran huruf berharakat fatha, dhommah atau dhommatain dan kasrah atau kasratain, cara membacanya
harus dibaca mati/sukun .
Contoh :
‫َب‬ َ ‫اِذ‬
َ ‫َاوق‬ dibaca ‫َب‬ َ ‫اِذ‬
ْ ‫َاوق‬ ‫ِفى ال ُْعقُ ِد‬ dibaca ‫ِفى ال ُْعقُ ْد‬
‫ ِفى تَ ْضلِيْ ِل‬dibaca ‫ِفى تَ ْضلِيْ ـِِْـْل‬
3. Yang berakhiran Ta' Marbutha (‫ )ة‬membacanya harus dirubah menjadi Ha' sukun.
Contoh : ً‫ َرة‬C‫ُح ًفا ُّمطَ َّه‬C ‫ُص‬ dibaca ‫ َرة‬C‫ُح ًفا ُّمطَ َّه‬C ‫ْ ُص‬
‫ ِد ْينُ ا ْلقَيِّ َم ِة‬dibaca ‫ِد ْينُ ا ْلقَيِّ َمة‬

4. Yang berakhiran dengan huruf yang didahului huruf mati, dan setelah mematikan huruf akhir, maka
terdapatlah dua huruf mati, cara membacanya dibunyikan sepenuhnya dengan menyuarakan setengah
huruf yang terakhir dengan suara pendek.
Contoh :‫َ ْاوـ َفلـتْ ُح‬ dibaca‫َ ْاوـ َفلـتْ ْح‬ huruf ‫ ح‬dibaca setengah huruf ‫بــل‬
‫ِ َ ْا ْل ِهزـ‬ ‫ِ َ ْا ْلهزـ‬
dibaca‫بــل‬ huruf
‫ ل‬dibaca setengah huruf
5. Yang berakhiran huruf yang di dahului huruf mad atau mad Lien. Cara membacanya dengan
mematikan huruf terakhir dan dibaca panjang seperti Mad 'Arid Lissukun.
Contoh : ‫م ْي َن‬Cِ ‫ا َ ل‬C‫ع‬CC‫َر ِّب ْ َلا‬ dibaca ‫م ْي ْن‬Cِ ‫ا َ ل‬C‫ع‬CC‫َر ِّب ْ َلا‬
ِ ‫اِلَ ِه النَّا‬
‫س‬ dibaca ْ َّ‫اِلَ ِه الن‬
‫اس‬

6. Yang berakhiran dengan huruf yang berharakat fathatain, membacanya dengan membunyikan
menjadi fathah yang dibaca panjang dua harakat dan berubah menjadi Mad Iwadh. Contoh :
‫اء ّ ِوفَاقًا‬
ً ‫ َج َز‬dibaca ‫اء ّ ِوفَاقَا‬
ً ‫َج َز‬
َ ‫َفاَن ْ َبتْنَا فِ ْي َه‬
‫احبّ ًا‬ dibaca َ ‫َفاَن ْ َبتْنَا فِ ْي َه‬
‫اح ّبَا‬
Macam – Macam
Waqaf
........................................................................
1. Waqaf Tam

Waqaf tam ( Waqaf yang sempurna) ialah : waqaf/berhenti pada kalimat yang tak ada sangkut-pautnya (kalimat
tsb) dengan kalimat yang sebelumnya, baik dalam lafadz maupun ma’nanya.
2. Waqaf Kafi
Waqaf Kafi ( waqaf yang cukup) ialah : waqaf pada kalimat yang tak bersangkutan dengan kalimat yang
sesudahnya, atau kalimat yang sebelumnya, dalam lafazhnya, tetapi bersangkutan dalam ma’nanya.
3. Waqaf Hasan
Waqaf hasan ialah pada sesuatu kalimat, yang bila ditinjau dan susunan kalimat, sudah sempurna, akan tetapi
bila menurut I’rab (tatabahasa), jalimat tersebut bersangkutan dengan kalimat yang sesudahnya dan sebelumnya.
4. Waqaf Qabih
Waqaf qabih ( waqaf yang buruk) yaitu waqaf pada kalimat yang tak sempurna, sehingga dapat menimpulkan
pertanyaan, apakah tujuan sebenarnya dari ayat tersebut.
2. SAKTAH........

Pengertian Saktah
Menurut bahasa saktah berarti diam. Adapun yang dimaksud menurut istilah, adalah menghentikan
bacaan (Alquran) sejenak tanpa mengambil napas.[4]
Menurut istilah dalam ilmu tajwid saktah artinya menghentikan suara bacaan sejenak, sedangkan nafas
tidak terputus, masih dalam  kaitan membaca kalimat (kata). Jadi, belum waqaf.
Cara membaca saktah
Di dalam Al-quran ada 4 bacaan saktah, yaitu:
1.      Surat al-Kahfi: ayat 1-2
2.      Surat Yasin: ayat 52
3.      Surat al-Qiyamah: ayat 27 dan
4.      Surat al-Muthaffifin: ayat 14
1. Surah al kahfi ayat 1, yaitu pada lafazh : ‫يندز‬
‫ لـ‬ ‫ قـيما‬  ‫ـ عوـجاسكتة‬ ‫جعل لهـ‬
  ‫ يـ‬ 
 ( YAJ'ALLAHUU 'IWAJAA  berhenti sejenak  QOYYIMAALLIYUNDZIRO.. )

Cara membacanya : yaitu dengan menghilangkan tanwin dan digantinya dengan fathah pada lafazh
'IWAJAN sehingga menjadi madd 'iwad, panjang dua harkat. yaitu menjadi  'IWAJAA  berhenti sejenak ukuran
dua harkat tanpa bernafas, kemudian di teruskan dengan lafazh selanjutnya.

Faidah saktah pada ayat ini yaitu : untuk memisahkan dua lafazh, yang apabila membacanya di
washol/disambung dengan tidak memakai saktah, maka akan disangka bahwa lafazh QOYYIMAN menjadi sifat
dari lafazh  'IWAJAN, yang tentu ma'nanya sangat bertolak belakang, 'IWAJAN artinya kebengkokan sedangkan
QOYYIMAN artinya lurus, oleh karena itu ketika lafazh 'IWAJAN membacanya hendak di washol dengan
lafazh QOYYIMAN maka diwajibkan memakai Saktah.
2. Suroh YAASIIN ayat 52, yaitu pada lafazh : ‫ مـا‬ ‫هذا‬ ‫من مـرقدناسكتة‬ 
 
( MIMMARQODINAA berhenti sejenak HAADZAA  MAA )

Cara membacanya : yaitu dengan memanjangkan ujung lafazh MARQODINAA ukuran dua
harkat karena hukum madd ashli, berhenti sejenak ukuran dua harkat tanfa bernafas, kemudian di
teruskan dengan lafazh selanjutnya.

Faidah saktah pada ayat ini yaitu : untuk memisahkan perkataan orang kafir dengan perkataan
orang mukmin, perkataan orang kafir selesai pada lafazh MARQODINAA sedangkan lafazh
sesudahnya ( HAADZAA  MAA..) merupakan perkataan orang mukmin. apabila kedua lafazh
tersebut di sambungkan tanfa memakai saktah maka akan terjadi kekeliruan dalam ma'nanya.
3. Suroh AL-QIYAMAH ayat 27, yaitu pada lafazh : 
‫ رـاق‬ ‫قيلمنسكتة‬
  ‫ وـ‬ ( WA QIILA MAN berhenti sejenak ROOQ )

Cara membacanya : yaitu dengan meng izharkan huruf nun mati pada lafazh MAN, berhenti
sejenak ukuran dua harkat tanfa bernafas, kemudian di teruskan dengan lafazh selanjutnya.

Faidah saktah pada ayat ini yaitu : menunjukan bahwa lafazh MAN dan ROOQ bukanlah satu
kalimah melainkan dua kalimah, dan apabila membacanya disambung tanpa memakai saktah, maka
akan terjadi idghoom bilaghunnah, dan kemungkinan akan dianggap satu kalimah. yaitu menjadi
lafazh :
‫ق‬8‫ مرا‬ (MARROOQ )dengan mengikuti wazan‫ل‬88‫ا‬ 888‫ف‬8‫ ع‬ ( FA''AALUN ) tasydid pada huruf 'ain
4. Suroh AL-MUTHOFFIFIIN ayat 14, yaitu pada lafazh :
‫ رـان‬ ‫لسكتة‬
‫ بــ‬ ‫ كـال‬ ( KALLAA BAL berhenti sejenak ROONA )

Cara membacanya : yaitu dengan mengizharkan huruf lam pada lafazh BAL, berhenti sejenak
ukuran dua harkat tanpa bernafas, kemudian di teruskan dengan lafazh selanjutnya.

Faidah saktah pada ayat ini yaitu : menunjukan bahwa lafazh BAL dan ROONA bukanlah satu
kalimah melainkan dua kalimah, dan apabila membacanya disambung tanpa memakai saktah, maka
akan terjadi idghoom mutaqooribain shogiir, dan kemungkinan akan dianggap satu kalimah, yaitu
menjadi lafazh : ‫ن‬8‫ا‬888‫ب‬
‫ ر‬ ( BARROONA ) dengan mengikuti wazan  ‫ل‬88‫ا‬888‫ف‬
8‫ ع‬ ( FA''AALUN ) tasydiid pada
huruf 'ain.
ALHAMDULILLAH.....

TERIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai