Disusun oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat nikmat dan karunianya
kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Isim Alam dan Mudzakkar Muannas
ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Nur Atin. M. A selaku dosen mata kuliah
Bahasa Arab yang telah memberikan tugas ini sehingga kami bisa menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan tentang Bahasa Arab. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang
turut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu kami harapkan agar makalah
yang kami buat bisa lebih baik lagi kedepannya.
Serang,
Penulis
i
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar………………………………………………………………………...... i
Daftar Isi……………………………………………………………………………….... ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………... 1
Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1
Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 1
Tujuan…………………………………………………………………………………….. 2
BAB 2 Pembahasan………………………………………………………………………. 3
Pembagian Isim’Alam…………………………………………………………………… 3
Simpulam……………………………………………………………………………….. 7
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Al-qur’an dan hadist sebagai sumber pokok ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab,
sehingga tidak heran kalau bahasa Arab ini menjadi bahasa resmi internasional. Karena al-qur’an
dibaca diseluruh penjuru dunia, menjadi alat komunikasi antar bangsa, khususnya bangsa-bangsa
yang berpenduduk Muslim, dan umumnya manusia.2
Bagi umat Muslim yang ingin mempelajari bahasa Arab, salah satu kendala yang
dihadapi adalah kerumitan tentang struktur bahasanya yang berbeda dari bahasa lainnya. Oleh
karena itu, dalam mempelajarinya dibutuhkan kesungguhan dan ketelitian.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak orang yang mempelajari bahasa Arab. Mulai dari
tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, bahkan perguruan tinggi. Namun, jumlah orang yang
bisa berbahasa Arab secara faseh dan benar tidak signifikan. Hal ini memberikan indikasi tentang
betapa rumitnya bahasa Arab.
Rumusan Masalah
1
4. Pembagian Isim Mudzakkar Muannas ?
5. Ciri-ciri Isim Muannas Lafdzi ?
Tujuan
BAB II
2
PEMBAHASAN
Isim alam adalah isim yang menunjukkan makna untuk kata benda yang merujuk pada
nama seseorang dan nama tempat. Dalam pengertian lain isim alam adalah kata yang
menunjukkan nama orang, nama kota, nama pulau, nama negara dan lain-lain termasuk lafadz
al-Jalalah. Kata-kata yang menunjukkan nama itu tidak perlu lagi diartikan.3
Contohnya :
( محمدMuhammad)
( ابن سيناIbnu Sina)
( فاطمةFatimah)
( عليAli)
Isim ‘alam jika dilihat dari bentuknya terbagi menjadi 3 macam yaitu :
1) Kunya كنية, yakni isim ‘alam yang menunjukkan nama orang yang berawalan dengan أب
(Abu), ( أمUmu) dan ( ابنIbnu).
Contoh : ( أبوبكرAbu Bakar), ( أم كلثمUmu Kulsum), dan ( ابن سيناIbnu Sina)
2) Luqub لقب, yakni isim ‘alam yang menunjukkan sifat atau gelar dari namanya. Cirinya
biasanya menggunakan alif-lam.
Contoh : أمونaa( المAl-Ma’mun), بىaa( المتنAl-Mutanbi), ( الجاحظAl-Jahizh), dan ( الحافظAl-
Hafidz)
3) Isim اسم, yakni isim ‘alam yang bukan kunya atau luqub. Isim bisa dibentuk :
a) Dengan Mufrad مفرد, yakni dibentuk dari kata tunggal.
Contoh : ( يوسفYusuf), ( عليAli), dan ( مريمMaryam)
b) Dengan Murokab Tarkib Idhofah مركب تركب إضافة, yakni dengan susunan Idhofah
(dua kata atau lebih yang bermakna satu).
Contoh : ( كفر الزياتKafirruziyat), ( عبد هللاAbdullah)
c) Dengan Murokab Tarkib Majzi مركب تركب مجزي, yakni susunan kata majmuk
Contoh : ( حضرالموتبوHadrolmaut)
3
Ahmad Thib Raya & Musdah Mulia, Pangkal Penguasaan Bahasa Arab, jilid I., hlm. 78
3
Isim ‘alam dilihat dari isti’malnya (penggunaan) terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Murtajil مرتجل, yakni Isim ‘alam (baik itu nama orang atau nama tempat) yang hanya
untuk ‘alamiyah artinya tidak akan digunakan untuk makna di isimi-isim lainnya
seperti isim washfi/na’at dan isim mashdar.
Contoh : ( يوسفYusuf), ( زينبZainab), a( بغدادBaghdad)
2) Manqul منقول, yakni Isim ‘alam (baik itu nama orang atau nama tempat) yang bisa
digunakan untuk makna di isim-isim lain. Contoh :
a) Dengan isim washfi/na’at (kata sifat)
( حسنHasan), ( محمودMahmud), ( كريمKarim)
b) Dengan isim mashdar (kata sandaran)
( إكرمIkrom), ( توفيقTuafiq)
Isim ‘alam yang ghairu munawwan atau tidak menerima tanwin ada 6 macam yaitu :
1) Semua Isim ‘alam yang diakhiri dengan ta marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar).
Contoh : ( فاطمةFatimah), ُ( َح ْم َزةHamzah), ُ( َم َّكةMakkah)
2) Semua Isim ‘alam muannast (meskipun tidak diakhiri dengan ta marbuthah).
Contoh : ُ( َخ ِدي َْجةKhadijah), ُ( َسوْ َدةSaudah), ( زينبZainab), a( بغدادBaghdad)
3) Semua isim ‘alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa ‘ajam (bukan
Arab).
Contoh : ( إِب َْرا ِه ْي ُمIbrahim), ( يوسفYusuf), ُ( قَارُوْ نQorun)
4) Isim ‘alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi’il.
Contoh : ( يَ ِز ْي ُدYazid), ( أَحْ َم ُدAhmad)
5) Isim ‘alam yang menggunakan wazan.
Contoh : ( ُع َمرUmar), ( ُز َح ُلZuhal)
6) Isim ‘alam yang diakhiri dengan huruf Alif-nun.4
Contoh : ُ( ع ُْث َمانUtsman), ُ( ُسلَ ْي َمانSulaiman)
a) Isim muzakkar yaitu isim yang menunjukkan arti laki-laki (baik manusia, binatang,
benda-benda mati) atau yang dianggap laki-laki.
4
https://dhurusullhuga.blogspot.com/2015/02/isim-alam-kata-benda-nama.html, ISIM ‘ALAM (Kata Benda Nama),
(diakses pada tanggal 26 Maret 2021 Pukul 10.31)
4
Contoh : ( محمدMuhammad)
b) Isim muannas, yaitu isim yang menunjukkan arti perempuan (baik manusia, binatang,
benda-benda mati) atau yang dianggap perempuan.
Contoh : ( فاطمةFatimah)5
Cara membedakan antara isim mudzakkar dan muannas adalah dengan dua cara, diantaranya :
Dengan melihat jenis kelamin baik manusia maupun binatang, ciri ini disebut dengan ciri
yang hakiki, contoh :
Seorang Seorang laki-laki
perempuan
Fatimah Muhammad
Dengan pengelompokkan bahasa, ciri ini disebut dengan ciri yang majazi. Adapun
muannas ditandai dengan ciri-ciri khusus, diantaranya :
1. Mudzakkar hakiki, yaitu isim yang menunjukkan arti laki-laki dan dari sisi lafal, tulisan
5
2. Mudzakkar maknawi, yaitu isim yang mempunyai tanda muannas tapi menunjukkan
makna mudzakkar. Contoh : (Tholhah)
3. Mudzakkar majazi, yaitu isim yang tidak ditandai dengan tanda muannas dan dari sisi
artinya juga tidak menunjukkan arti mudzakkar ataupun muannas. Contoh :
1. Muannas lafal hakiki, yaitu isim yang ditandai dengan tanda muannas dan menunjukkan
arti perempuan atau dianggap perempuan. Contoh : (‘Aisyah), (Papan tulis)
2. Muannas maknawi, yaitu isim yang tidak berakhiran ta’ ta’nist tapi menunjukkan arti
perempuan. Contoh : ( زينبZainab)
3. Muannas majazi, yaitu isim yang menurut kaidahnya dihukumi muannas. Contoh :
(Bumi), (Angin)
6
laki-laki (baik manusia, binatang, benda-benda mati) atau yang dianggap laki-laki.
Sedangkan Isim muannas, yaitu isim yang menunjukkan arti perempuan (baik manusia,
binatang, benda-benda mati) atau yang dianggap perempuan.
Daftar Pustaka
Chotib Achmad, dkk, Pelajaran Bahasa Arab Untuk Perguruan Tinggi Agama Islam/IAIN
Alaudin Makassar Tingkat Menengah, jilid 1 (Jakarta: Departemen Agama RI)
Ilyas Hamka, 2015, “AL-NAKIRAH WA AL-MA’RIFAH”, Vol. 3, No. 2, hlm. 1
7
Raya Thib Ahmad, Musdah Mulia, Pangkal Penguasaan Bahasa Arab, jilid I., hlm. 78
https://dhurusullhuga.blogspot.com/2015/02/isim-alam-kata-benda-nama.html, ISIM ‘ALAM
(Kata Benda Nama), (diakses pada tanggal 26 Maret 2021 Pukul 10.31)
Yusuf Hamzah Abu, Pengantar Mudah Belajar Bahasa Arab (Bandung: Pustaka Adhwa, 2007
Setiyawan Agung, 2014, Mudzakkar dan Muannas: Sumber Pendidikan Islam Bias Gender,
Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 3 Nomor. 2, hlm. 255-257
Zubaidillah Muh. Haris, Pengantar Ilmu Nahwu Belajar Bahasa Arab Sampai Bisa, Kalimantan
Selatan, Amuntai Hemat