DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
DWIKY YUNANDI WICAKSONO
NISSA PUSPITA
INDARWATI
SULISTIAWATI
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan pelajaran penting bagi mahasiswa yang
beragama islam, karena kitab suci Al-qur’an dan al-hadis ditulis dalam bahasa
arab. Selain itu, bahasa arab juga sudah termasuk bahasa internasional dan
banyak dipelajari oleh para ilmuwan barat untuk mengkaji peradaban islam.
Di dalam hadits dikatakan; “Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu
bahwa saya (Muhammad) adalah orang Arab, bahwa Al Qur`an adalah bahasa
Arab, dan bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa
Arab.” (HR. Ath-Thabrani
Bahasa arab juga mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya,
dan mempunyai berbagai macam bentuk kata kerja, kata ganti dan kata sifat.
Kata kerja dan kata ganti itu terbagi lagi kedalam beberapa macam bentuk,
seperti pada kata ganti diketahui kata ganti isyarat (isim al-isyarâh), kata ganti
penghubung (al-isim al-maushũl) dan kata ganti penanya (adawat al-istifhâm).
Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai al-isim al-maushũl [ االسم
] الموصولatau kata ganti penghubung beserta contoh-contohnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isim maushul ?
2. Pembagian isim maushul ?
3. Bentuk isim maushul ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu memahami apa yang dimaksud isim maushul
2. Mahasiswa mampu mengetahui pembagian isim maushul
3. Mahasiswa mampu mengenal bentuk isim maushul
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
َ َعجبتُ ِمن اَن ق
contoh fi’il madli = ام زَ يد ِ “saya heran dari telah berdirinya
Zaid”.
contoh fi’il mudlori’= عجبتُ ِمن اَن يَقُو َم زَ يد
ِ “saya heran dari berdirinya
Zaid”.
contoh fi’il Amar = “ اَشَرتُ الَي ِه ِباَن قُمsaya memberi isyarat dengan
perintah berdiri”
b. Huruf “ أ َ َّنAnna”
ۡ َب يُ ۡتلَ ٰى َعلَ ۡي ِه ۡمۚ ِِ َّن ِِى ََل ِل َك لَ َرۡۡ َم ً۬ َو
contoh = ِۡ َر ٰٰ ِلقَ ۡوم ِ أ َ َولَ ۡم يَ ۡك ِف ِه ۡم أَنَّا أَنزَ ۡلنَا َعلَ ۡي َك ۡٱل
َ ڪت َ ٰـ
ي ُۡؤ ِمنُون
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah
menurunkan kepadamu Al Kitab [Al Qur’an] sedang dia dibacakan
kepada mereka?Sesungguhnya dalam [Al Qur’an] itu terdapat rahmat
yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.”(Q.S. Al-
Ankabũt : 51)
c. Huruf “ كَىKai” hanya bisa masuk pada fi’il mudlori’ saja.
contoh = “ ِجئتُ ِلكَى تُك ِرما َ زَ يداsaya datang supaya kamu memuliakan atas
Zaid”
d. Huruf “ َماMa” ada yang berbentuk Masdariyah Dharfiyyah, dan ada
yang Masdariyah Ghairu Dharfiyyah.
َ ت ُمن
Contoh Masdariyah Dharfiyyah = ط ِلقا َ “ َالاَص َحب َُك ما َ د ُمsaya tidak bisa
menemanimu selama kamu pergi”
Contoh Masdariyah Ghairu Dharfiyyah = ت زَ يدا َ َ عجبتُ ِمما
َ ض َرب ِ “saya
heran tentang pukulanmu kepada Zaid”
e. Huruf “ لَوLau” huruf ini bisa masuk pada fi’il Madli dan juga fi’il
Mudlori’.
Contoh fi’il Madli = “ َودِدتُ لَو قا َ َم زَ يدsaya senang jika Zaid sudah
berdiri”
Contoh fi’il Mudlori’ = “ َودِدتُ لَو َيقُو ُم زَ يدsaya senang jika Zaid berdiri”
3
C. Bentuk-Bentuk Isim Maushul
1. Bentuk Isim Maushũl Mufrad (tunggal) dan Mutsanna (dual)
ِ ِ َواليَـــــا ََِا َما ثُنِيَــــا الَ تُثــــــب¤ اء الَّذِي األُنثَى الَّتِي
ت ِ صو ُل االس َم
ُ َمو
“Adapun Isim Mausũl yaitu ( الَّذِيjenis laki; baik ‘aqil atau ghairu ‘aqil)
dan untuk jenis (perempuan; baik ‘aqil atau ghairu ‘aqil) yaitu الَّتِي. Jika
keduanya ditatsniyah-kan (dual), maka huruf Ya’nya jangan ditetapkan
atau dibuang.
َ َ“ َجا َء نِي الَذِي قdatang kepadaku seorang(laki-laki) yang berdiri”.
Contoh = ام
َ َ“ َجا َء تنِي الَذِي قdatang kepadaku seorang (perempuan) yang
Contoh = ام
berdiri”.
َوالنُّونُ ِن تُشدَد َِالَ َمالَ َمه¤ َبل َمــا ت َ ِليـ ِه أَو ِل ِه ال َعالَ َمـــه
Akan tetapi, terhadap huruf yang tadinya diiringi oleh Ya’ yang dibuang
tersebut, sekarang iringilah! dengan (memasang) tanda
Alamat I’rob (menjadi: الذانdan التانketika mahal Rofa’. dan
menjadi: الذَينdan الت َينketika mahal Nashab dan Jarr). adapun Nun-nya
jika ditasydidkan, maka tidak ada celaan untuk itu.
Contoh Mutsanna (dual) mahal Rofa’ = َ ام ابُوهُما ِ “ َجا َء الَلذtelah datang
َ َِان ق
dua orang yang ayah keduanya berdiri”
َ َ“ َراَيتُ اللَّذَي ِن قsaya melihat
Contoh Mutsanna (dual) mahal Nashab = َ ام ابُوهُما
dua orang yang ayah keduanya berdiri”
َ َ“ َم َررتُ ِبل َّلت َي ِن قsaya bertemu
Contoh Mutsanna (dual) mahal Jarr = َ ام ابُوهُما
dengan dua orang yang ayah keduanya berdiri”
4
Lafadz ( الَّتِيIsim Mausũl tunggal perempuan) sungguh dijamakkan dengan
ِ َّ الالatau الالَّ ِء.Ditemukan
menjadi ت juga الالَّ ِءdihukumi seperti َ( الَّذِينisim
Mausũl jamak untuk perempuan) tapi jarang.
Contoh mahal Rofa’ = “ َجا َء نِي الَّذِينَ قا َ ُمواdatang kepadaku mereka yang
semuanya berdiri”
Contoh mahal Nashab = ا َّلذِينَ قا َ ُموا ُ“ َراَيتsaya melihat mereka yang
semuanya berdiri”
Contoh mahal Jarr = “ َم َررتُ بِالَّذِينَ قا َ ُمواsaya bertemu dengan mereka yang
semuanya berdiri”
Contoh mahal Rofa’ = بالوو يَو َم النٌّ َحي ِل غا َ َرة صبَا َۡا
َّ صبَ ُحوا ال
َ َنَح ُن اللَّذُون
“ ِمل َحا َۡاkami datang diwaktu pagi-pagi sekali dihari peperangan di
tanah Syam karena menggegerkan musuh juga kami sungguh
menjelekkannya”.
Contoh = “ َوٱلَّ ٰـتِى يَ ۡأتِينَ ۡٱلفَ ٰـ ِح َش ًَ۬ ِمن نِ َسا ِٕٮڪ ُۡمDan (terhadap) para wanita yang
mengerjakan perbuatan keji ,..”(Q.S. An-Nisa’: 15)
Contoh = سا ِٕٮ ُك ۡم ِ “ َوٱلَّ ٰــِى َي ِٕٮ ۡسنَ ِمنَ ۡٱل َم ِحDan perempuan-perempuan yang
َ ِيض ِمن ن
tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu..” (Q.S.
At-Thalaq: 4)
5
4. Bentuk Isim Maushũl Dza ()ََا
أَو َمن ََِا لَم تُل َغ ِِي ال َكالَ ِم¤ ـام
ِ َو ِمث ُل َما ََا بَعدَ َما استِف َه
Isim Mausũl ََاstatusnya sama dengan isim Mausũl ( َماdipakai untuk
tunggal, dual, jamak, laki-laki dan perempuan), dengan syarat (1) ََاjatuh
sesudah ماIstifham atau منIstifham, (2); ََاtidak dibatalkan didalam
Kalam (maksudnya: ََاdan ماatau منtersebut, tidak dijadikan satu
kata Istifham (kata tanya).
Contoh = َماَا َ ِعندَ َك- “ َمن َا َ َجا َء َكsiapa orang yang datang kepadamu” –
“tidak ada orang yang disampingmu”
6
Bentuk Sifat Sharihah (Isim Fai’l atau Isim Maf’ul atau Sifat Musyabbah)
merupakan Shilah untuk Isim Mausul “ الAl”, sedangkan Shilah-nya yang
berupa Fi’il Mu’rob (Fi’il Mudhori’) jarang adanya.
Contoh isim fa’il = َّارب
ِ “ َجا َء نِي الضdatang kepadaku orang yang memukul”
Contoh isim maf’ul = ي ال َمض ُروب
َ “ َجا َء ِنdatang kepadaku orang yang
dimukul”
Contoh sifat musyabbihat = ُ “ َجا َء نِي ال َح َس ُن َوج ُههdatang kepadaku orang yang
memiliki wajah tampan”
7
Demikian juga (sering membuang Aid pada Shilah Maushũl) yaitu Aid
yang dijarkan oleh Huruf yang mengejarkan Isim Maushũlnya (dengan
‘Amil yang seragam).
Contoh = ُـــر ِبــالَّذِي َم َررت
َّ ( ُمtakdirannya: ـــر ِبــالَّذِي َم َررتُ ِب ِه
َّ “ ) ُمberjalanlah
kamu dengan orang yang mana saya telah bertemu”
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim Maushũl (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk
menghubungkan beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat.
Isim Maushul terbagi atas Isim Maushũl Ismi dan Isim Maushul Harfi.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini
yang jauh dari kata sempurna. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak referensi yang dapat dipertanggung
jawabkan. Saran kami dalam makalah ini adalah untuk menambah wawasan
bagi para pembaca agar kita sama-sama memahami apa itu Isim Maushul serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
9
DAFTAR PUSTAKA
10