MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen pengampu ibu Rufa Hindun Farhisiyati, SS. M. Pd. I
Oleh :
Qholivatun Waqidah NIM 2120011
Assalamua'laikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah, tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa slalu penulis haturkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kami semua.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah bahasa
arab .Dan tak lupa kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis
selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penulis telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik,saran dan masukan yang positif demi perbaikan tugas
makalah ini kedepannya.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………..……………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Bahasa arab merupakan pelajaran penting bagi mahasiswa yang beragama islam,
karena kitab suci Al-qur’an dan al-hadis ditulis dalam bahasa arab. Selain itu, bahasa
arab juga sudah termasuk bahasa internasional dan banyak dipelajari oleh para ilmuwan
barat untuk mengkaji peradaban islam. Di dalam hadits dikatakan; “Cintailah bahasa
Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya (Muhammad) adalah orang Arab, bahwa Al
Qur`an adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa
Arab.” (HR. Ath-Thabrani)
Bahasa arab juga mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya, dan
mempunyai berbagai macam bentuk kata kerja, kata ganti dan kata sifat. Kata kerja dan
kata ganti itu terbagi lagi kedalam beberapa macam bentuk, seperti pada kata ganti
diketahui kata ganti isyarat (isim al-isyarâh), kata ganti penghubung (al-isim al-maushũl)
dan kata ganti penanya (adawat al-istifhâm). Dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai al-isim al- maushũl [ ] االسم الموصولatau kata ganti penghubung beserta contoh-
contohnya.
B . Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isim maushul ?
2. Pembagian isim maushul ?
3. Bentuk isim maushul ?
C. Tujuan Penulisan
Isim Maushũl (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Maksudnya, bahwa setiap isim
ma’rifat itu akan menjadi jelas bila bersambung dengan kalimat sesudahnya, yang
dinamakan Shilah. Shilah(anak kalimat) itu harus memiliki dhamir yang kembali pada
isim maushul, yang dinamakan a’id. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam
ini diwakili oleh kata: "yang". Bentuk asal atau dasar dari Isim Maushũl
adalah: ( الَّذِيyang). Perhatikan contoh penggunaan Isim Maushũl dalam menggabungkan
dua kalimat di bawah ini:
Kalimat س
ُ “ = َجا َء ال ُمدَ ِرdatang guru itu”.
Kalimat َس الفِقه ُ “ = اَل ُمدَ ِرguru itu mengajar fiqh”.
ُ س يَد ُر
Kalimat س
ُ “ = َجا َء ال ُمدَ ِرGuru itu datang”
Kalimat َس يُعَ ِل ُم اللُغَةَ العَ َربِيَّة
ُ “ = اَل ُمدَ ِرguru yang mengajar bahasa arab telah datang”.
Dalam Bab ini Isim Maushũl terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Isim Maushũl Ismi
Isim Maushũl Ismi adalah Isim Maushũl isim yang selamanya butuh
kepada Shilah dan A’id.
b) Huruf “ أَ َّنAnna”
contoh = علَي ِه ۚم إِ َّن فِى ذَٲلِكَ لَ َرح َمة َوذِڪ َر ٰى ِلقَوم يُؤمِ نُون
َ ب يُتلَ ٰى َ أَ َولَم يَك ِف ِهم أَنَّا أَنزَ لنَا
ِ علَيكَ ٱل
َ ڪتَ ٰـ
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu
Al Kitab [Al Qur’an] sedang dia dibacakan kepada mereka?Sesungguhnya dalam [Al
Qur’an] itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang
beriman.”(Q.S. Al-Ankabũt : 51)
C). Huruf “ كَىKai” hanya bisa masuk pada fi’il mudlori’ saja.
contoh = “ ِجئتُ ِلكَى تُك ِرما َ زَ يداsaya datang supaya kamu memuliakan atas Zaid”
D). Huruf “ َماMa” ada yang berbentuk Masdariyah Dharfiyyah, dan ada
yang Masdariyah Ghairu Dharfiyyah.
َ “ َالاَص َحبُكَ ما َ دُمتَ ُمنsaya tidak bisa menemanimu
Contoh Masdariyah Dharfiyyah = طلِقا
selama kamu pergi”
َ َ عجبتُ مِ ما
Contoh Masdariyah Ghairu Dharfiyyah = ض َربتَ زَ يدا ِ “saya heran tentang
pukulanmu kepada Zaid”
E). Huruf “ لَوLau” huruf ini bisa masuk pada fi’il Madli dan juga fi’il Mudlori’.
Contoh fi’il Madli = “ َودِدتُ لَو قا َ َم زَ يدsaya senang jika Zaid sudah berdiri”
Contoh fi’il Mudlori’ = “ َودِدتُ لَو يَقُو ُم زَ يدsaya senang jika Zaid berdiri”
ت َ َواليَـــــا إذَا َما ثُنِيَــــا¤ صو ُل االس َماءِ الَّذِي األُنثَى الَّتِي
ِ ِال تُثــــــب ُ َمو
“Adapun Isim Mausũl yaitu ( الَّذِيjenis laki; baik ‘aqil atau ghairu ‘aqil) dan untuk jenis
(perempuan; baik ‘aqil atau ghairu ‘aqil) yaitu الَّتِي. Jika keduanya ditatsniyah-kan (dual),
maka huruf Ya’nya jangan ditetapkan atau dibuang.
َ َ“ َجا َء تنِي الَذِي قdatang kepadaku seorang (perempuan) yang berdiri”.
Contoh = ام
َوالنُّو ُن إن تُشدَد فَالَ َمالَ َمه¤ بَل َمــا تَلِيـ ِه أَو ِل ِه العَالَ َمـــه
Akan tetapi, terhadap huruf yang tadinya diiringi oleh Ya’ yang dibuang tersebut,
sekarang iringilah! dengan (memasang) tanda
Alamat I’rob (menjadi: الذانdan التانketika mahal Rofa’. dan
menjadi: الذَينdan التَينketika mahal Nashab dan Jarr). adapun Nun-nya
jika ditasydidkan, maka tidak ada celaan untuk itu.
Contoh Mutsanna (dual) mahal Rofa’ = َ ام ابُوهُما ِ “ َجا َء الَلذtelah datang dua orang
َ َِان ق
yang ayah keduanya berdiri”
َوالَالَّءِ كَالَّذِينَ نَز َرا َوقَ َعا¤ ت َوالالَّءِ الَّتِي قَد جُمِ َعا
ِ َِّبالال
Lafadz ( الَّتِيIsim Mausũl tunggal perempuan) sungguh dijamakkan dengan
menjadi ت ِ َّ الالatau ِالالَّء.Ditemukan juga ِ الالَّءdihukumi seperti َ( الَّذِينisim Mausũl jamak
untuk perempuan) tapi jarang.
Contoh mahal Nashab = “ َراَيتُ الَّذِينَ قا َ ُمواsaya melihat mereka yang semuanya berdiri”
Contoh mahal Jarr = “ َم َررتُ ِبالَّذِينَ قا َ ُمواsaya bertemu dengan mereka yang semuanya
berdiri”
Contoh mahal Rofa’ حاَ صبَا َحا يَو َم النٌّ َحي ِل غا َ َرة مِ ل َحا َ َ“ بالوو = نَح ُن اللَّذُونkami
َّ صبَ ُحوا ال
datang diwaktu pagi-pagi sekali dihari peperangan di tanah Syam karena menggegerkan
musuh juga kami sungguh menjelekkannya”.
َ ِ“ َوٱلَّ ٰـتِى يَأتِينَ ٱلفَـٰحDan (terhadap) para wanita yang mengerjakan
َ ِشةَ مِن ن
Contoh = سا ِٕٮڪُم
perbuatan keji ,..”(Q.S. An-Nisa’: 15)
Contoh = سا ِٕٮكُم ِ ِ“ َوٱلَّ ٰــِى َي ِٕٮسنَ مِنَ ٱل َمحDan perempuan-perempuan yang tidak haid
َ ِيض مِن ن
lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu..” (Q.S. At-Thalaq: 4)
Contoh = َ َو َمن قُمن، َو َمن قَا ُموا، َو َمن قَا َمتَا، َو َمن قَا َما، َو َمن قَا َمت،ام
َ َ“ َجا َء نِي َمن قdatang
kepadaku seorang (laki-laki) yang berdiri, (perempuan) yang berdiri, (dua orang laki-laki)
yang berdiri, (dua orang perempuan) yang berdiri, mereka (laki-laki) yang berdiri,
mereka (perempuan) yang berdiri”
Setiap Isim-Isim Mausũl ditetapkan adanya Shilah (jumlah atau kalimat keterangan)
setelahnya, yang mencakupi atas Dhamir yang sesuai (ada Dhamir atau ’Aid yang
kembali kepada Isim Mausũl).
Contoh =
ض َربت ُ ُه َّن
َ َّ
والالتِي -ض َربت ُ ُه َما
َ ِ والَّت-ض َربت ُ َها
َان َ ت الَّتِي
ِ َ“ َجائdatang kepadaku seorang
(perempuan) yang saya pukul, dan (dua) orang yang saya pukul, dan mereka yang saya
pukul”
Shilah yang tersambung oleh Isim Mausũl, biasanya terdiri dari Jumlah atau Shibhul
Jumlah (serupa jumlah).
6) ٌّ َ )أdan Shilahnya
Bentuk Isim Maushũl Ayyun (ي
ضمِ ير ان َحذَف
َ صد ُر َوص ِل َها َ ُ ي َك َما َوأُع ِربَت َما لَم ت
َ َو¤ ضف ُّ َأ
Isim Mausul “ أيAyyun” dihukumi seperti Isim Maushũl “Ma” (bisa untuk Mudzakkar,
Muannats, Mufrod, Mutsanna juga Jama’) selagi tidak Mudhaf dan Shadar Silah-nya
(‘A-id yang menjadi permulaan Shilah) adalah berupa Dhamir yang terbuang.
Contoh = “ يُع ِجبُنِي اَي قَائِمmanakah orang yang berdiri yang telah mengagumkanku”
Contoh = “ يُع ِجبُنِي اَي ُهم ه َُو قَائِمmanakah kaum yang telah mengherankanku yang mana dia
orang yang berdiri”
Contoh = “ يُع ِج ُبنِي اَي ه َُو قَائِمmanakah orang yang telah mengherankanku yang mana dia
orang yang berdiri”
Isim maushul juga akan mengalami perubahan jika digunakan untuk memperjelas kata benda
yang jumlahnya dua (mutsanna) atau lebih dari dua (jamak).
Berikut contoh isim maushul Mustanna
A . Kesimpulan
Isim Maushũl (Kata Sambung) ialah Isim yang bermanfaat untuk menghubungkan
sejumlah kalimat atau pokok benak menjadi satu kalimat. Contoh secara umum
pemakaian Isim Maushũl laksana di bawah ini:
1. Bila Isim Maushũl itu digunakan untuk Muannats (perempuan) maka: الَّذِيmenjadi:
الَّتِي.
misal =
ُ ت ال ُمد َِر َسةُ الَّتِي تَد ُر
س الفِقه ِ َجا َء
“Guru (pr) yang mengajar fiqh itu telah datang”.
2. Bila Isim Maushũl itu dipakai untuk Mutsanna (dual) maka: الَّذِيmenjadi: ان
ِ َالَّذ
sementara الَّتِيmenjadi: َان
ِ الَّت
misal = َان الفِقه ِ ان ا َّل َذ
ِ ان يَد ُر َس ِ “ = َجا َء ال ُمد َِر َسdatang dua orang guru (lk) yang melatih fiqh
itu”. misal =َان الفِقه ِ َان الَّتَان تَد ُر َس ِ ت ال ُمد َِر َست
ِ “ = َجا َءdatang dua orang guru (pr) yang
melatih fiqh”.
3. Bila Isim Maushũl itu digunakan untuk Jamak (banyak) maka : الَّذِيmenjadi: َالَّذِين
sedangkan: الَّتِيmenjadi: الالَّتِي
misal = َ“ = َجا َء ال ُمد َِرسُونَ الَّذِينَ يَد ُرسُونَ الفِقهdatang guru-guru (lk) yang melatih Fiqh itu”
misal = ت ال ُمد َِر َساتُ الالَّتِي َيد ُرسنَ الفِق َه
ِ “ = َجا َءdatang guru-guru (pr) yang melatih fiqh itu”.
4. Isim-isim maushul:
الذي
yang : Untuk jenis laki-laki tunggal
التي
yang : Untuk wanita tunggal
اللذان
yang: Untuk dua laki-laki
اللتان
yang: Untuk dua perempuan
الذين
Yang : Untuk tidak sedikit laki-laki
الالتي
yang: Untuk tidak sedikit perempuan
من
yang: Khusus guna yang berakal
ما
yang: Khusus guna yang tidak berakal