MAKALAH
Disusun Oleh :
Muhammad Khoirul Anwar 2120009
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Penguatan Bilangan
Adad 1-2 sampai 13-19, Pembagian cara pembentukan Adad Ma'dud, dan
Pengertian Adad Ashli dan Tartibi” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Arab. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Bahasa Arab bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rufa selaku dosen Mata Kukiah
Bahasa Arab. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................
A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Islam, bahasa al-Qur’an, bahasa sunnah dan
bahasa ilmu pengetahuan. Oleh karena itu mempelajari Bahasa Arab
tujuannya adalh untuk dapat memahami Al-Qur’an dan as-Sunnah serta
kitabkitab pengetahuan yang berbahasa Arab secara baik dan benar.
Mempelajari Bahasa Arab tidaklah sama-sama seperti mempelajari
bahasbahasa lain seperti bahas Indonesia, bahasa Inggris dan sebagainya.
Berbagai macam ilmu-ilmu yang dipelajari dalam Bahasa Arab. Akan tetapi
yang menjadi dasarnya adalah diperlukan memahami tata bahasa Arabnya
dahulu, yaitu mampu menguasai Ilmu Nahwu dan Sharaf sehingga
memudahkan dalam mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya.
Dalam makalah yang singkat ini penulis mencoba untuk menjabarkan
‘Adad Ma'dud sebagai salah satu objek kajian dalam Ilmu Bayan yang
menjadi salah satu dari ketiga Ilmu Balagah atau lebih dikenal Semantik Arab.
B. Rumusan Masalah
1.1. Apa pengertian tentang Adad Ma'dud
1.2. Apa saja kaidah-kaidah Adad Ma'dud
1.3. Bagaiamana pembentukan pembagian bilangan Adad Ma'dud
1-2 sampai 13-19
1.4. Apa pengertian dari Adad Ashli dan Tartibi
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui pengertian ‘Adad Ma'dud serta kaidah kaidahnya
dan prmbagian bilangan Adad Ma'dud
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. 'Adad Idhafah
Dari contoh pertama dan kedua tersebut bisa kita lihat, bahwa kedua
'Adad tersebut, yakni kata ثالثةdan ثالثdibentuk dengan jenis yang
berbeda, contoh yang pertama menggunakan ta’ marbuthah ( mu’annast
),dan ma’dudnya berasal dari isim mudzakkar ( أقالم, ) رجال, sedangkan
1 1
Ma'arif Syamsul, Nahwu Kilat, perpaduan antara teori dan praktek .Bandung: Nuansa Aulia
,2008.
contoh yang kedua tidak menggunakan ta’ marbuthah ( mudzakkar ),
dan ma’dudnya berasal dari isim mu’annats ( أيد, )نساء, selain itu ma'dud
kedua contoh tersebut dalam bentuk jama’ , dan dibaca jer . Maka dapat
kita simpulkan paling tidak ada tiga kaidah yang bisa kita ketahui, yaitu :
2. Adad Murokkab
4. Adad ‘Uqud
‘Adad ini berupa puluhan, mulai dari 20, 30, 40, 50 - 90. Sebelum
kita lihat aturan-aturannya kita lihat dahulu contohnya :
وواعدنا موسى ثالثين ليلة فى القاعة
Jadi dalam kaidah bilangan 1 – 2, posisi ‘Adad ada di belakang. Bukan di depan.
Lihat tabel berikut:
Contoh Bilangan 1 – 2 Mudzakkar
2
Zakaria, A. 2004. Ilmu Nahwu Praktis: Sistem Belajar 40 Jam. Garut: Ibn Azka
Press
حد
ِ َوا حد َ
ِ ط ا ِلب َوا 1 Siswa
wahidun toolibun waahidun
ْ ِا
ثنَ ا ِن ْ با ِن ا
ثنَ ا ِن َ
َ ط ا ِل 2 Siswa
itsnaani toolibaanits naani
Keterangan:
ال ب َ adalah Ma’dud (yang dihitung) dan َواحِ دadalah ‘Adad (bilangan).
ِ ط
Karena ‘ َواحِ دAdad, maka ia diletakkan setelah Ma’dud
َواحِ دَة َ
طا ِل َبة َواحِ دَ ة 1 Siswi
waahidatun toolibatun waahidatun
Keterangan:
Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa tanda dari Muannats (perempuan)
adalah adanya huruf Ta’ Marbutoh ةdi ujung ktelah.
Apabila kita ingin menghitung siswi (perempuan) atau Isim yang lain yang
merupakan Muannats, Maka kita memakai ‘Adad untuk muannats juga.
Contoh:
َّارة
َ سيَ Ma’dud Muannats + ‘Adad Salah
َواحِ د Mudzakkar
B. Bilangan 3-10
ََ
ثال ث َ ث
طا ِل َبات ُ ثال
ََ 3 Siswi
tsalaatsun Tsalaatsu Toolibaatin
بع َ ََأر
ْ َ أرََ بَ ُع
طا ِل َبات ْ 4 Siswi
arba’un Arba’u Toolibaatin
َخ ْم س َ س
طا ِل َبات ُ َخ ْم 5 Siswi
khomsun Khomsu Toolibaatin
ِس ت َ ُِّست
طا ِل َبات 6 Siswi
sittun Sittu Toolibaatin
سبْ ع
َ َ س ْب ُع
طا ِل َبات َ 7 Siswi
sab’un Sab’u Toolibaatin
َْ ِ ثمََ اني
َ َ َْ ِ ثمََ اني
طا ِلبَا ت َ 8 Siswi
tsamaaniy Tsamaaniy Toolibaatin
ِس ع
ْ ت َ تِ ْس ُع
طا ِل َبات 9 Siswi
tis’un Tis’u Toolibaatin
3
Ni’mah, Fuad. 2010. Mulakhash Qawa’id al-‘Arabiyyah. Beirut: Daru as- Tsaqafah
al-Islamiyyah.
شر ْ ع
َ َ ع ْش ُر
طا ِل َبات َ 10 Siswi
‘asyrun ‘Asru Toolibaatin
4
Ibid Syekh Mustafa Al-gulayayn
Diatas merupakan bilangan bahasa arab dalam bentuk Muannats.
Dimana angka 3 – 10 berakhiran طُالَّ ب ةadalah Isim Jamak dan
ia adalah Mudzakkar.
C. Bilangan 11-12
Sekarang kita beranjak untuk memahami kaidah yang ada pada bilangan 11 dan
12. Kaidah pada bilangan ini tergolong sangat mudah. Dimana ‘Adad kali ini
bersepakat dengan Ma’dud.
Dalam bilangan 11 dan 12 puluhan, satuan dan ma’dudnya semuanya harus
sama. Apabila Ma’dud mudzakkar maka ‘Adad yg terdiri dari satuan dan puluhan
juga harus sama Contoh: طا ِلبًا َ عش ََر
َ َأ َحََ د
Contoh diatas seluruhnya berbentuk Mudzakkar karena tidak ada yg berakhiran
Ta’ Marbutoh ةSekarang kita lihat contoh Muannats:
Contoh : ًطا ِلبَة
َ َ ع ْش َرة
َ إِ ْحدَى
Contoh Bilangan 11 – 12 Mudzakkar
‘Adad Cara Contoh Cara Baca Arti
Baca
5
Imam Rizqi dan Imam Syabani, Durusul Lughah Al-Arabiyah Juz dua,
(Madinah: Al-Jami’ah Al-Islamiyyah bil Madinah Al-Munawwarah), hal. 128
1. Pada hitungan belasan, واحِ دmenjadi
َ أ َحََ دdan واحِ دَةmenjadi
َ إحِ َْدَى
2. Pada 11 dan 12, seluruhnya menjadi nashob atau berharokat fathah. Dan
Ma’dudnya fathatain. .
3. Pada 11 dan 12, satuan, puluhan dan ma’dud semuanya sama dalam jenis.
4. Ma’dud berupa Isim Mufrod.
5. Ma’dud merupakan Tamyiz.
A. ‘Adad Ashli
Adad asli adalah bilangan yang menunjukan jumlah suatu benda dan
terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
B. ‘Adad Tartibi
Adad tartibi adalah isim adad yang menunjukan tingkatan dan dengan
pola فَاعِ لatau فَاعِلَ ة. Untuk tabel adad tartibi baik untuk mudzakar dan
muannatsnya yaitu sebagai berikut: 6
للمؤن ث للمذك ر
االولى االول
الثاني ة الثاني
الثالث ة الثالث
الرابعة الرابع
الخامسة الخامس
السادسة السادس
السابعة السابع
الثامن ة الثامن
التاسعة التاسع
العاشرة العاشر
_________________
6
Syekh Mustafa Al-gulayayn, Ad-Durusul `rabiyah lil madarisi al-Ibtidaiyah juz empat,
(Libanon: Darul Kutub Al-`ilmiyah), hal 87
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adad adalah sesuatu yang menunjukkan bilangan, satu, dua, tiga dan
seterusnya. Sedangkan Ma'dud adalah yang menunjukkan “sesuatu” yang
terhitung. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Syauqi Dhaoyf ,
bahwa 'Adad adalah setiap kata benda atau kata sifat yang menunjukkan
jumlah sesuatu, atau yang menunjukkan sebuah urutan.
kaidah-kaidah 'Adad dan Ma'dud, biasanya 'Adad dibedakan kedalam
beberapa bagian , yaitu 'Adad idhafah, 'Adad murokkab, 'Adad ‘Ataf ma’thuf,
dan 'Adad ‘uqud.
Adad asli adalah bilangan yang menunjukan jumlah suatu benda dan terbagi
menjadi 4 bagian yaitu :
1.
Adad mufrad, yaitu bilangan dari 1-10
2.
Adad Murakab, yaitu bilangan dari 11-19
3.
Adad `Uqud, yaitu bilangan puluhan dari 20-90
4.
Adad ma`thuf, yaitu bilangan gabungan dari puluhan dan satuan misalnya
21-29, 31-39 dan seterusnya.
Adad tartibi adalah isim adad yang menunjukan tingkatan dan dengan
pola فَاعِ لatau فَا ِعلَة.
Ma'arif Syamsul, Nahwu Kilat, perpaduan antara teori dan praktek .Bandung:
Nuansa Aulia ,2008.
Zakaria, A. 2004. Ilmu Nahwu Praktis: Sistem Belajar 40 Jam. Garut: Ibn Azka
Press.
Ni’mah, Fuad. 2010. Mulakhash Qawa’id al-‘Arabiyyah. Beirut: Daru as-
Tsaqafah al-Islamiyyah.
Imam Rizqi dan Imam Syabani, Durusul Lughah Al-Arabiyah Juz dua, (Madinah:
Al-Jami’ah Al-Islamiyyah bil Madinah Al-Munawwarah), hal. 128
Syekh Mustafa Al-gulayayn, Ad-Durusul `rabiyah lil madarisi al-Ibtidaiyah juz
empat, (Libanon: Darul Kutub Al-`ilmiyah), hal 87