DISUSUN OLEH :
ARDIANTO
(1533400020)
DOSEN PEMBIMBING :
NUR AINI, S, FIL
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 2010, hal. 198
Ibid
Totok Jumantoro dan Samsul Munir, Kamus Ilmu Tasawuf, Jakarta: 2005
5. Syukur
Syukur secara etimologi ialah membuka dan menyatakan. Adapun menurut
terminology tasawuf, syukur ialah menggunakannya untuk berbuat maksiat terhadap-nya.
Masih menyangkut dengan bahasan sebelumnya, yaitu sabar, orang yang menggabungkan
sabar dengan syukur adalah orang yang memiliki hikmah.
Syukur merupakan pengetahuan yang membangkitkan kesadaran bahwa satusatunya pemberian nikmat allah dan cakupan rahmat-nya sangat luas. Keutamaan syukur
mengungguli peringkat lainnya dalam maqamat bahwa ta
ubat, zuhud, dan sabar tidak berlaku lagi di akhirat. Oleh tidak memerlukannya
lagi di surga, tetapi bersyukur tetap dilakukan.5
6. Ridha
Ridha ialah menerima anugrah allah dengan ikhlas atau puas dan tulus menerima
ketentuan llahi. Orang yang ridha mampu melihat hikmah dan kebaikan di balik cobaan
yang diberikan allah dan tidak berburuk sangka terhadap ketentuan-nya. Terlebih lagi, ia
mampu melihat keagungan,kebesaran, dan kemahasempurnaan Dzat yang memberikan
cobaan kepadanya sehingga tidak mengeluh dan tidak merasakan sakit atas cobaan
tersebut.hanyalah para ahli maarif dan mahabbah yang mampu bersikap seperti ini.
Mereka bahkan merasakan musibah dan ujian sebagai suatu nikmat, lnataran jiwanya
bertemu dengan yang dicintainya.
Menurut Dzu An-Nun Al-Mishri, tanda-tanda orang yang telah ridha adalah :
a. Mempercayakan hasil usaha sebelum terjadi ketentuan;
b. Lenyapnya resah gelisah sesudah terjadi ketentuan;
c. Cinta yang bergelora di kala turunnya malapetaka.6
7. Tawakkal
5
6
lagi, kerinduan berarti menanti sesuatu yang tidak ada. Bila sudah ada, tentu ia tidak
dinanti lagi.8
Tasawuf pada mulanya adalah bagian dari ajaran zuhd dalam islam. Tasawuf secara
sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam
usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan
secara sadar dalam kehidupan. tasawuf para sahabat bukanlah pola ketasawufan yang
menghendaki kasyf al-hijab (penyingkapan tabir antara Tuhan dengan makhluk) atau halhal sejenisnya yang diburu oleh para sufi di masa belakangan. Corak sufisme yang
mereka tunjukkan adalah ittiba dan iqtida (kesetiaan meneladani) perilaku hidup Nabi.
Islam sekalipun mengajarkan tentang ketakwaan, qanaah, keutamaan akhlak dan juga
keadilan, tetapi sama sekali tidak pernah mengajarkan hidup kerahiban, pertapaan atau
uzlah sebagaimana akrab dalam tradisi mistisisme agama-agama lainnya.
Tentang asal kata Tasawwuf, yang berasal dari kata sufi, terdapat beberapa pendapat
yang berbeda. Diantaranya ada yang menganggap bahwa secara lahiriah sebutan tersebut
hanya semacam gelar, sebab dalam bahasa Arab tidak terdapat akar katanya.9
Menurut sejarah,orang yang pertama memakai kata sufi adalah seorang zahid
atau asketik bernama Abu Hasyim Al-kufi di Irak. Terdapat lima teori mengenai asal kata
sufi , teori-teori berikut selalu dikemukakan oleh para penulis tasawuf, yaitu :
1) Kata Tasawuf
Kata tasawuf adalah bahasa Arab dari kata suf yang artinya bulu domba. Orang
sufi biasanya memakai pakaian dari bulu domba yang kasar sebagai lambang
kesederhanaan dan kesucian. Dalam sejarah disebutkan, bahwa orang yang pertama kali
menggunakan kata sufi adalah seorang zahid yang bernama Abu Hasyim Al-Kufi di Irak
(wafat tahun 150H).
2) Ahl Al-Suffah,
yaitu orang-orang yang ikut hijrah dengan Nabi dari Mekkah ke Medinah yang
karena kehilangan harta, mereka berada dalam keadaan miskin dan tak memiliki apa-apa.
Mereka tinggal di serambi Mesjid Nabi dan tidur di atas batu dengan memakai pelana
sebagai bantal. Pelana disebut suffah. Walaupun hidup miskin, Ahl Suffah berhati baik
dan mulia. Gaya hidup mereka tidak mementingkan keduniaan yang bersifat materi,
tetapi mementingkan keakhiratan yang bersifat rohani. Mereka miskin harta, tetapi kaya
budi yang mulia. Itulah sifat-sifat kaum sufi.
3) Shafi yaitu suci.
Amir samsul munir, Ilmu Tasawuf, ( Jakarta: Bumi Perkasa,2012), hal. 5-6
Orang-orang sufi adalah orang-orang yang mensucikan dirinya dari hal-hal yang
bersifat keduniawian dan mereka lakukan melalui latihan yang berat dan lama. Dengan
demikian mereka adalah orang-orang yang disucikan.
4) Sophia.
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya hikmah atau filsafat. Jalan yang
ditempuh oleh orang-orang sufi memiliki kesamaan dengan cara yang ditempuh oleh para
filosof. Mereka sama-sama mencari kebenaran yang berawal dari keraguan dan
ketidakpuasan.
5) Saf.
Sebagaimana halnya orang yang shalat pada saf pertama mendapat kemuliaan dan
pahala yang utama, demikian pula orang-orang sufi dimuliakan Allah dan mendapat
pahala, karena dalam shalat jamaah mereka mengambil saf yang pertama.10
Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang memusatkan
perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang dapat menghidupkan
kegairahan akhlak yang mulia. Jadi sebagai ilmu sejak awal tasawuf memang tidak bisa
dilepaskan dari penjernihan jiwa.
Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang memusatkan
perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang dapat menghidupkan
kegairahan akhlak yang mulia. Jadi sebagai ilmu. sejak awal tasawuf memang tidak bisa
dilepaskan dari tazkiyah al-nafs (penjernihan jiwa).
Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa
sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya
senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
Tasawuf pada mulanya adalah bagian dari ajaran zuhd dalam islam. Yaitu lebih
berkonsentrasi dalam pendekatan diri kepada Allah SWT dengan ketaatan dan ibadah.
Semakin jauh dari zaman Rasul SAW semakin banyak aliran-aliran tasawuf berkembang.
Dari perbedaan tatacara yang digunakan oleh masing-masing aliran itu tasawuf menjadi
istilah yang terpisah dari ajaran zuhud. Karena tasawuf telah menjadi aliran yang
memiliki makna khusus sebab kekhususan praktek ajaran yang ditempuhnya.
Unsur-Unsur Tasawuf
1. Unsur Masehi
Noldicker mengatakan bahwa pakaian wol kasar yang digunakan para sufi adalah
lambang kesederhanaan para pendeta. Dan menurut Nicholson mengatakan bahwa istilahistilah tasawuf itu berasal dari agama Nasrhani.
2. Unsur Yunani
Metode filsafat telah masuk pada dunia dimana berkembangnya pada akhir
Daulah Abbasiyah. Sehingga metode filsafat ini pun timbul mempengaruhi pola pikir
orang Islam yang ingin dekat dengan sang Khaliknya yang kemudian disebut dengan
tasawuf filsafat.
3.Unsur Hindhu/Budha
Salah satu maqomat Sufiah al-Fana tampaknya ada persamaan dengan ajaran
tentang Nirwana dalam Agama Hindhu. Gold Ziher mengatakan bahwa ada hubungan
persamaan antara tokoh Sidharta Gautama dengan Ibrahim bin Adhamtokoh sufi. Dan
menurut Qomar Kailani pendapat inilah yang paling ekstrim. Karena kalau diterima,
berarti Agama Hindhu/Budha sudah ada di Arab sejak jaman Nabi.
4. Unsur Persia
Keterkaitan Arab dan Persia sudah semenjak lamayaitu dalam bidang politik,
pemikiran, kemasyarakatandan sastra. Namun belum ditemukan dalil yang kuat
menyatakan bahwa kehidupan rohani Persia telah masuk pada kerohanian Arab.
Tokoh pertama tasawuf adalah Nabi Muhammad SAW, beliau berasal dari kabilah
quraisy, tepatnya keturunan Hasyim. Beliau adalah Abudullah bin Abdul Muthalib, cucu
Hasyim. Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb yang berasal dari bani Zuhrah, salah
satu kabilah quraisy. Setelah menikah Abdullah melakukan pepergian ke Syam.
Kehidupan nabi Muhammad terbagi menjadi dua fase, yaitu
1. Kehidupan tasawuf sebelum diangkat menjadi rasul
Pertumbuhan tasawuf pada mulanya dapat dipandang ketika Nabi Muhammad
SAW suka menyadari dalam berserah diri kepada Allah di gua Hira beliau melati diri