Anda di halaman 1dari 5

01

TASAWUF FALSAFI
Luthfi Adnan 190109518 Adi Setiawan 190109519
PENGERTIAN TASAWUF FALSAFI
Tasawuf Falsafi berbeda dengan tasawuf akhlaki dan irfani, perbedaannya kalau tasawuf akhlaki merupakan kajian ilmu
yang memerlukan publik untuk menguasainya. Tidak hanya berupa teori sebagai pengetahuan, tetapi harus terealisasi
dalam rentang waktu kehidupan manusia. Tasawuf akhlaki merupakan gabungan antara ilmu tasawuf dengan ilmu akhlak.
Akhlak erat hubungannya dengan perilaku dan kegiatan manusia dalam berinteraksi sosial pada tempat tinggalnya.
Sedangkan Tasawuf Falsafi yaitu tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional.
Maksudnya dalam ajarannya itu menggunakan metode yang serba mistis atau tersembunyi, bersifat rahasia-rahasia
sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengenal, mengetahui dan memahami terutama kepada penganutnya.
Terminologi filosofis yang digunakan berasal dari macam-macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para
tokohnya, namun keasliannya sebagai tasawuf tetap tidak hilang. Pendapat lain menggatakan bahwa kata tasawuf berasal
dari Bahasa Yunani Sophos yang berarti hikmah atau ilmu hakekat. Dan ada yang mengatakan bersasal dari Bahasa Inggris
yakni Philosophy yang berarti upaya secara sungguh-sungguh dengan menggunakan akal pikiran sebagai alat utamnya
untuk menemukan hakekat segala sesuatu. Jadi yang dimaksud dengan tasawuf falsafi adalah tasawuf yang bercampur
dengan ajaran filsafat.
PERKEMBANGAN TASAWUF DAN
AJARANYA
Menurut At-Taftazani tasawuf falsafi mulai muncul dalam khazanah islam sejak abad ke6 H, meskipun para tokohnya
baru dikenal setelah seabad kemudian.Sejak saat itu, tasawuf sejenis ini terus hidup dan berkembang, terutama di
kalangan para sufi yang juga filsuf, sampai menjelang akhir-akhir ini. Adanya pemaduan antara tasawuf dan filsafat
dalam ajaran tasawuf falsafi ini dengan sendirinya telah membuat ajaran-ajaran tasawuf sejenis ini bercampur dengan
sejumlah ajaran filsafat di luar islam, seperti dari Yunani, Persia, India, dan agama nasrani.
Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Hasan al-Basri dan Rabi’ah Al-‘Adawiyah .
Pada abad ke tiga Hijriyah, tasawuf mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ditandai dengan bebagai macam
tasawuf yang berkembang pada masa itu. Yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, pertama
tasawuf yang berintikan ilmu jiwa / tasawuf murni. melukiskan ketunggalan Hakekat yang Maha Kuasa, yang
merupakan satu-satu nya yang ada dalam pengertian yang mutlak, serta melukiskan sifat-sifat Tuhan.
Jadi tasawuf falsafi mulai terlihat pada abad ke tiga Hijriyah, golongan ini diwakili oleh AlHallaj, yang dihukum mati
karena menyatakan pendapatnya mengenai Hulul.
TOKOH DAN AJARAN-AJARAN TASWUF
FALSAFI
1. Ibn Arabi
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ali bin Ahmad bin ‘Abdullah al-Tha’i al Haitami. Ia lahir di Murcia, Andalusia
Tenggara, Spanyol, tahun 560 H, dan meninggal pada tahun 638 H di Damaskus. Di Sevilla (Spanyol) ia memepelajari
Al-Qur’an, Hadist sertaa fiqih pada sejumlah murid seorang faqih Andalusia yakni Ibn Hazm Az-Zuhri.
Sedangkan menurut Ibn Arabi hanya ada satu wujud dari semua wujud yang ada, Menurut Ibn Arabi wujud yang mutlak
adalah wujud Tuhan dan Semua yang berwujud selain Tuhan tidak akan mempunyai wujud seandainya Tuhan tidak ada.
Alam ini merupakan bayangan adanya Tuhan atau bayangan yang wujud yang hakiki.
2. Aljilli
Nama lengkapnya adalah Abdul Karim bin Ibrahim Al-Jilli. Ia lahir pada tahun 1365 M. Di Jilan – giwan, sebuah
provinsi disebelah selatan Kasfia dan wafat pada tahun 1417M. Nama Al- Jilli diambli dari tempat kelahirannya di Gilan.
Ia adalah seorang sufi yang terkenal dari Baghdad.
Ajaran yang terpenting menurut Al-Jilli adalah insan kamil yang berarti manusia sempurna.
3. Ibn Sabi’in
Nama lengkap Ibn Sabi’in adalah ‘Abdul Haqq ibn Ibrahim Muhammad ibn Nashr, seorang sufi dan juga filsuf dari
Andalusia. Ia di panggil Ibn Sabi’in dan digelari Quthbuddin dan dikenal pula dengan panggilan Abu Muhammad. Dia
berasal dari keturunan Arab dan dilahirkan tahun 614 H (1217/1218 M) di kawasan Murcia dan lahir dari keluarga
terhormat. Dia mempelajari bahasa arab dan sastra, dia juga mempelajari ilmu agama dari madzhab Maliki, ilmu-ilmu
logika dan filsafat. Dia mengemukakan 8 bahwa guru-gurunya itu adalah Ibn Dihaq, yang dikenal dengan Ibn Mir’ah
(wafat 611 H). Kesimpulan penting Ibn Sabi’in dengan logikanya tersebut adalah realitasa-realitas logika dalam jiwa
manusia bersifat alamiah yang memberi kesan adanya wujud jamak sekedar ilusi belaka.
KESIMPULAN
Dari materi-materi yang dijelaskan di atas mengenai pembahasan tasawuf falsafi, maka dapat
disimpulkan bahwa: 1.Tasawuf Falsafi adalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan
(ma’rifat) dengan pendekatan rasional (filsafat) hingga menuju ketingkat yang lebih tinggi, bukan
hanya mengenal Tuhan saja (ma’rifatullah) melainkan yang lebih tinggi dari itu yaitu wahdat al wujud
(kesatuan wujud). 2.Tokoh-tokoh tasawuf falsafi serta ajaran-ajarannya antara lain yaitu: a.Ibni Arabi
Ajaran tasawufnya yaitu yang paling sentral adalah wahdat al-wujud (kesatuan wujud). b)Al-Jilli Ajaran
tasawufnya yaitu tentang insan kamil(manusia sempurna). c)Ibn Sabi’in Ajaran tasawufnya yaitu tentang
kesatuan mutlak dan ia menolak terhadap logika Aristotelian. Jadi yang menjadi karakteristik dari
tasawuf falsafi adalah ajarannya lebih mengarah pada teori-teori yang rumit dan memerlukan
pemahaman yang lebih mendalam, mengedepankan akal, ajarannya memadukan antara visi mistis dan
rasional.

Anda mungkin juga menyukai