Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG AYAT QUR`AN PERTAMA DAN TERAKHIR


DITURUNKAN
MATA KULIAH : ULUMUL QUR`AN
DOSEN PENGAMPU :SLAMET RAHARJO, S.Q, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Ai Watipah
2. Ahmad Nur Fahmi
3. Mario Zikry Rafellino
4. Siti Dali Mutiara
5. Siti Munawaroh
6. Siti Mubarokah

INSTITUT AGAMA ISLAM AN – NUR LAMPUNG


KAMPUS CABANG SIDOMULYO
TahunAjaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Bahasa
Indonesia” ini dengan baik. Kami juga sangat berterima kasih kepada Dosen
pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui mengenai bahasa
Indonesia baku dan nonbaku serta penggunaannya baik di dalam proses pembelajaran
maupun di dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada manusia yang sempurna. Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan
yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Sidomulyo, 11 November 2021

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. I
Daftar Isi...................................................................................................... II

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Penulisan................................................................ III
1.2. Rumusan masalah............................................................................ III
1.2. Tujuan ............................................................................................ III

BAB II Pembahasan
2.1. Ayat yang turun pertama kali.................................................................... 1
2.2. Ayat Yang Terakhir Kali Diturunkan....................................................... 2
2.3. Hikmah / Manfaat Perbedaan Pendapat.................................................... 6

BAB III Penutup


3.1. Kesimpulan ................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 8

II
PENDAHULUAN

Latar belakang

Ungkapan yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. menerima al-Qur’an yang


diturunkan kepadanya memunculkan kesan kuat adanya suatu kekuatan yang turun dari atas.
Hal ini memberi gambaran adanya sesuatu yang telah turun dari tempat yang lebih tinggi,
juga betapa tingginya kedudukan al-Qur’an dan betapa agung ajaran-ajarannya yang telah
mengubah perjalanan hidup umat manusia, menghubungkan langit dengan bumi, serta dunia
dan akhirat.

Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan islam dari sumber pertamanya,


yaitu al-Qur’an akan memberikan kepada kita suatu ilmu tentang pentahapan dalam suatu
hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat dimana hukum diturunkan, tanpa
menimbulkan antara perbedaan yang lalu dengan yang akan datang. Masalah seperti ini
memerlukan kajian tentang apa yang pertama kali diturunkan dan apa yang terakhir turun.

Rumusan Masalah

1. Ayat Al-qur`an yang pertama kali turun ?


2. Ayat Al-qur`an yang terakhir kali diturunkan ?
3. Hikmah Perbedaan pendapat ?

Tujuan

Agar dapat mengetahui isi pembahasan dan materi tentang perbedaan pendapat perihal ayat
pertama dan terakhir yang diturunkan di Alquran.

III
III
PEMBAHASAN

II. Materi

A. Yang turun pertama kali

1.      Pendapat yang shahih mengenai yang turun pertama kali adalah firman Allah swt.  
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.[1] Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya.” (al-Alaq: 1-5)

Dasar pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dan Imam
Muslim dan lainnya, dari Aisayah mengatakan,
“Wahyu yang pertama kali dialami oleh Rasulullah adalah mimpi yang benar diwaktu tidur.
Beliau melihat dalam mimpi itu datangnya bagaikan terangnya di pagi hari. Kemudian beliau
suka menyendiri. Beliau pergi ke gua Hira untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu beliau
membawa bekal. Kemudian beliau pulang kembali ke Khadijah ra. Maka Khadijah pun
membekali beliau seperti bekal terdahulu. Lalu di gua Hira datanglah satu kebenaran, yaitu
seorag malaikat yang berkata kepada Nabi, “bacalah!” Rasulullah menceritakan, maka aku
pun menjawab, ‘aku tidak bisa membaca’ malalaikat tersebut kemudian memelukku singga
aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan dan dia bekata lagi ‘bacalah!’ maka akupun
menjawab, ‘aku tidak bisa membaca.’ Maka dia memelukku untuk yang kedua kalinya
sampai aku kepayahan. Kemudian dia lepaskanlagi dan berkata, ‘Bacalah!’. Aku menjawab,
‘aku tidak bisa membaca’ maka dia memelukku untuk yang ketiga kalinya sehingga aku
kepayahan. Kemudian berkata, ‘Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.’

1
2.      Dikatakan pula, bahwa yang pertama kali turun adalah ayat, “Ya ayyuhal muddatstsir.”

Ini didasarkan pada hadits Bukhari dan Muslim dari Abu Salamah bin
Abdirrahman. Hadits tersebut menjelaskan bahwa pertanyaan yang dimaksud adalah
mengenai surat yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surat Al-
Muddatstsir-lah yang turun secara penuh sebelum surat Iqrah’ (Al-Alaq) selesai diturunkan
semuanya.

“Dari Abu Salamah bin Abdurrahman; dia berkata : Aku telah bertanya kepada Abu
Jabir bin Abdullah; yang manakah diantara Qur`an itu yang turun pertama kali ? dia
menjawab : Yaa ayyuhal mudassir. Aku bertanya lagi : ataukah Iqra` Bismi rabbik ? dia
menjawab : Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepada kami : `
Sesungguhnya aku berdiam diri di gua hira`. Maka ketika habis masa diamku, aku turun dan
aku telusuri lembah. Aku lihat kemuka, kebelakang, kekanan dan kekiri. Lalu aku lihat
kelangit, kemudian aku melihat jibril yang amat menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah.
Khadijah memerintahkan mereka untuk menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan ` Wahai
orang yang berselimut; bangkitlah lalu berilah peringatan.`
Mengenai hadis Jabir ini, dapatlah dijelaskan bahwa pertanyaan itu mengenai surah
yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surah al Mudassirlah yang turun
secara penuh sebelum surah Iqra` selesai diturunkan. Karena yang turun pertama sekali dari
surah Iqra` itu hanya permulaan saja. Hal yang demikian uga diperkuat oleh hadis Abu
Salamah dari Jabir yang terdapat dalam sahih Bukhari dan Muslim.
“Jabir r.a berkata : ‘Aku telah mendengar Rasulullah SAW ketika ia berbicara mengenai
terputusnya wahyu, maka katanya dalam pembicaraan itu, ‘Ketika kau berjalan, aku
mendengar suaradari langit. Lalu aku angkat kepalaku. Tiba-tiba aku melihat malaikat yang
mendatangi aku dia gua hira’ itu duduk diantara kursi langit dan bumi. Lalu aku pulang dan
aku katakan : Selimuti aku ! Mereka pun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan : Yaa
ayyuhal mudassir.’

Hal ini menunjukkan bahwa kisah tersebut lebih kemudian dari pada kisah di gua
hira`. Atau Mudattsir itu adalah surah pertama yang diturunkan setelah terhentinya wahyu.
Jabir telah mengeluarkan yang demikian ini dengan ijtihadnya. Akan tetapi riwayat Aisyah
lebih mendahuluinya. Dengan demikian maka ayat Qur`an yang pertama kali turun secara
mutlak ialah Iqra’ dan surah yang pertama diturunkan secara lengkap dan pertama diturunkan
setelah terhentinya wahyu ialah Yaa ayyuhal mudassir, dan surah yang pertama turun untuk
risalah ialah Yaa ayyuhal mudassir dan untuk kenabiannya ialah Iqra’.

2
B. Yang Terakhir Kali di Turunkan

1.      Dikatakan bahwa ayat terakhir yang diturunkan itu adalah ayat mengenai riba.
Ini didasarkan pada hadis yan dikeluarkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas, yang
mengatkan : “Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat mengenai riba”. Yang dimaksdukan
ialah firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba.” ( al-
Baqarah : 278 ).

2.      Dan dikatakan pula bahwa ayat Qur`an yang terakhir turun adalah firman Allah : 
“Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada
Allah.” (al-Baqarah : 281 ).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh an-Nasa`i dan lain-lain, dari Ibnu
Abbas dan Said bin Jubair: “Ayat Qur`an terakhir turun ialah : Dan peliharalah dirimu dari
hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.” ( al-Baqarah : 281 ).

3.      Juga dikatakan bahwa yang terakhir turun ialah ayat mengenai utang
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Said bin al-Musayyab: “Telah sampai
kepadanya bahwa ayat Qur’an yang paling muda di arsy ialah ayat mengenai utang.” Yang
dimaksudkan ialah ayat :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah[2] tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” ( al-Baqarah : 282 ).
Ketiga riwayat itu dapat dipadukan, yaitu bahwa ketiga ayat tersebut diatas diturunkan
sekaligus seperti tertib urutannya didalam mushaf. Ayat mengenai riba, ayat pelihara dirimu
dari azab yang terjadi pada suatu hari kemudian ayat mengenai utang, karena ayat-ayat itu
masih satu kisah. Setiap perawi mengabarkan bahwa sebagian dari yang diturunkan itu sebagi
yang terakhir kali, dan itu memang benar. Dengan demikian maka ketiga ayat itu tidak saling
ber tentangan.

4.      Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali diturunkan ialah ayat mengenai kalalah.
Bukahri dan Muslim meriwayatkan dari Barra’ bin ‘azib ; dia berkata : “ayat
yang terakhir kali turun ialah :
“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[3] . Katakanlah : ‘Allah memberi
fatwa kepadamu tentang kalalah” ( an-Nisa’: 176 ).
Ayat yang terakhir kali turun menurut hadis Barra’ ini adalah berhubungan dengan
masalah warisan.

3
5.      Pendapat lain menyatakan bahwa, yang terakhir turun adalah firman Allah :
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari
keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung." (At-
Taubah)
Dalam al-Mustadrak disebutkan, dari Ubai bin Ka`ab yang mengatakan : “Ayat
terakhir kali diturunkan : sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri ( at-Taubah : 128-129 ).” Mungkin yang dimaksudkan adalah ayat terakhir yang
diturunkan dari surah at-Taubah. Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa hadis ini
memberitahukan bahwa surah ini adalah surah yang diturunkan terkhir kali , karena ayat ini
mengisyaratkan wafatnya Rasulullah SAW sebagaiman dipahami oleh sebagian sahabat. Atau
mungkin surah ini adalah surah yang terakhir kali diturunkan.

6.      Dikatakan pula bahwa yang terakhir kali turun adalah surah al-Maidah.
Ini didasarkan pada riwayat Tirmizi dan Hakim. Dari Aisayah r.a tetapi menurut
pendapat kami, surah itu surah yang terakhir kali turun dalam hal halal dan haram. Sehingga
tak satu hukum pun yang dinasikh didalamnya.
7.      Juga dikatakan bahwa yang terkhir kali turun ialah firman Allah :
“Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman):
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu,
baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang
lain[259]. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang
disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya
pahala yang baik."  ( al-Imran : 195).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih melalui Mujahid,
dari Ummu salamah; dia berkata: “Ayat yang terakhir kali turun adalah ayat ini: “ Maka
Tuhanmu memperkenankan permohonan mereka: “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan
amal orang-orang yang beramal diantara kaummu sampai akhir ayat tersebut.”
Hal itu disebabkan dia ( Ummu Salamah ) bertanya : “Wahai Rasulullah , aku Melihat
Allah menyebutkan kaum lelaki akan tetapi tidak menyebutkan kaum perempuan. Maka
turunlah ayat :
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian
kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.” (an-nisa’ : 32 )
dan turun pula
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim.” ( al-Ahzab: 35 ).
Serta ayat ini : “Maka Tuhan mereka.” Ayat ini adalah yang terakhir diturunkan dari ketiga
ayat diatas. Ia ayat terakhir yang diturunkan yang didalamnya tidak hanya disebutkan kaum
lelaki secara khusus.
Dari riwayat itu jelaslah bahwa ayat tersebut yang terakhir kali turun diantar ketiga
ayat diatas.
4
Dan yang terakhir turun dari ayat-ayat yang didalamnya disebutkan kaum
perempuan.

8.      Ada juga dikatakan bahwa ayat terakhir yang turun ialah ayat :
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu`min dengan sengaja maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.” ( an-Nisa`: 93 ).
Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Bukhari dan yang lain dari Ibbn Abbas
yang mengatakan : “Ayat ini ( Barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja
maka balasannya ialah jahannam) adalah ayat yang terakhir diturunkan dan tidaj di nasikh
oleh apa pun.”
Ungkapan “Ia tidak di nasikh oleh apa pun” itu menunjukkan bahwa ayat itu ayat
yang terakhir turun dalam hal hukum membunuh seorang mukmin dengan sengaja.

9.      Dari Ibn Abbas dikatakan ; Surah terakhir yang diturunkan ialah:


  “Apa bila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.” (An-Nashr: 1)
Pendapat-pendapat ini semua tidak mengandung sesuatu yang disandarkan kepada
Rasulullah SAW masing-masing merupakan ijtihad dan dugaan. Mungkin pula bahwa
masing-masing mereka itu memberi tahukan mengenai apa yang terakhir diturunkan dalam
hal perundang-undangan tertentu. Atau dalam hal surah terakhir yang diturunkan secara
lengkap seperti setiap pendapat yang telah kami kemukakan diatas. Adapun firman Allah :
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (al-Maidah : 3 )
maka ia diturunkan di Arafah tahun haji perpisahan ( wada’ ).
Pada lahirnya ia menunjukkan penyempurnaan kewajiban dan hukum. Telah pula
diisyaratkan diatas, bahwa riwayat mengenai tutrunnya ayat riba, ayat utang piutang, ayat
kalalah dan yang lain itu, setelah ayat ketiga surah al-Maidah. Oleh karena itu para ulama
menyatakan kesempurnaan agama didalam ayat ini. Allah telah mencukupkan nikmat-Nya
kepada mereka dengan menempatkan mereka dinegeri suci dan membersihkan orang-orang
musyrik dari padanya serta menghajikan mereka dirumah suci. Tanpa disertai oleh seorang
musyrik pun; padahal sebelumnya orag-orang musyrik berhaji pula dengan mereka. Yang
demikian itu termasuk nikmat yang sempurna, ` dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku.
Qadi Abu bakar al Baqalani dalam intisar ketika mengomentari berbagai riwayat
mengenai yang terakhir kali diturunkan menyebtkan : pendapat-pendapat ini sama sekali
tidak di sandarkan kepada Nabi saw. Boleh jadi pendapat itu diucapkan orang ksrena ijtihad
atau dugaan saja. Mungkin masing-masing menreitahukan mengenai apa yang terakhir kali
didengarnya dari Rasulullah SAW pada saat ia wafat atau tak seberapa lama sebelum ia sakit.
Sedang yang lain mungkin tidak secara langsung mendengar dari Nabi. Mungkin juga ayat itu
yang dibaca terakhir kali oleh Rasulullah SAW bersama-sama dengan ayat yang turun
diwaktu itu. Sehingga disuruh untuk menuliskan sesudahnya, lalu dikiranya ayat itulah yang
terakhir diturunkan menurut tertib urutannya.

5
Ramadhan berkaitan erat dengan turunnya Alquran. Menurut para ulama ayat pertama yang
turun ialah surat Al Alaq, atau biasa kita sebut dengan surat Iqra ayat 1-5. 

Syekh Manna’ Al Qathan berpendapat, surat Al Alaq lah yang pertama turun. Hal itu
merupakan pendapat yang kuat dari banyaknya pendapat tentang ayat apa yang turun pertama
kali kepada Muhammad SAW.  

C. Manfaat Perbedaan Pendapat

1. Memahami watak lawan bicara.


2. Menambah wawasan tentang suatu pembahasan
3. Mengetahui faktor pembentuk pola pikir seseorang
4. Melatih kemampuan responsif
5. Menjaga stabilitas emosi saat terlibat pembicaraan
6. Memunculkan rasa toleransi dan memghailangkan keegoisan.
7. Menambah wawasan dari cara berpikir orang lain

Dalam Islam, perbedaan pendapat adalah keniscayaan. Dari dahulu sampai sekarang ada
ragam pendapat dalam Islam. Sehingga perlu kedewasaan berpikir dan bijak dalam
melihat varian pendapat ulama.

Sebagian orang tidak siap menerima perbedaan pendapat tersebut. Mereka menganggap
apa yang dipikirkan dan dipelajarinya kebenaran final. Sehingga tidak ada lagi ruang
dialog dan diskusi. Akibatnya, dia menganggap orang yang berbeda pendapatnya sebagai
lawan dan musuh.

Seringkali terjadi lantaran beda pendapat saling mencaci, menyesatkan, bahkan


mengafirkan. Kata-kata kasar pun dikeluarkan untuk menunjukan ketidaksetujuan
terhadap pendapat yang dilontarkan orang lain. Padahal berkata kasar dalam Islam sangat
dilarang. Apalagi bila kata kasar itu meyakiti hati orang lain.

6
PENUTUP

III. Kesimpulan

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa yang pertama kali turun
yaitu menurut pendapat yang paling shahih adalah “Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.
[4]  Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (al-Alaq: 1-5)
Sedangkan yang terakhir turun adalah al-Baqarah ayat 278 yang didasarkan pada
hadits yang dikeluarkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas, yang mengatkan : “Ayat terakhir yang
diturunkan adalah ayat mengenai riba”.  “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa riba.” ( al-Baqarah : 278 ).

7
DAFTAR PUSTAKA

1. http://cahayasuciku.blogspot.com/2015/07/ayat-pertama-dan-terakhir-turun.html
2. https://pandidikan.blogspot.com/2010/05/ayat-pertama-dan-terakhir-turun.html
3. https://www.idntimes.com/life/inspiration/intan-5/5-manfaat-berargumen-saat-beda-
pendapat-yang-bisa-tingkatkan-analisa-c1c2

4. https://www.republika.co.id/berita/qsiivq320/ragam-pendapat-ayat-alquran-yang-pertama-
dan-terakhir-turun

Anda mungkin juga menyukai