MAKALAH
Disusun oleh :
……………………………………
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah filsafat pendidikan
yaitu Bapak Dr. Imam Suwaktus Sujai’i, M.Si.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca tentang Makna, Implikasi dan Penelitian. Pemahaman
tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta
penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini.
Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga
dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah filsafat pendidikan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun
makalah tentang Makna, Implikasi dan Penelitian. Tidak lupa penulis sampaikan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep
dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan dari
para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………...……... 2
C. Tujuan …………………………………………………………………..2
BAB II AKAL DAN HATI PADA ZAMAN PASKA MODERN
A. Akal Dan Hati Pada Zaman Paska Modern …………………………….3
B. Lahirnya Postmodernism……...………………………………………..12
C. Tokoh-Tokoh Pasca Modern ………………………………………......15
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ………………………………………………………...22
B. SARAN ………………………………………………………………...24
3
BAB I
PENDAHULUAN
dalam berbagai hal, tentunya hal itu tidak lepas dari keinginan manusia yang
juga kebutuhan. Kalau kita kembali pada masa terdahulu tentunya tidak
kehidupan, terlebih lagi dalam soal keilmuan. Kehidupan terus berputar dan
perkembangan dari tahun ketahun ataupun dari abad-keabad. Karena sifat dari
manusia yang memang selalu tidak merasa puas terlebih dalam hal keilmuan.
Akibat dari hasil pemikiran yang telah ada, mereka akan berfikir untuk dapat
penemuan yang telah lalu. Misalkan dalam bidang filsafat kita mengenal yang
itu bukan air. Berbeda dengan filosof sebelumnya Thales (624-545 SM)
mengatakan bahwa zat pertama dan utama terbentuknya sesuatu itu adalaha air
4
perkembangan tentunya dalam rangka untuk menuju pada suatu yang lebih
janjinya untuk membawa kehidupan manusia menjadi lebih baik dan tidak
C. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami Akal dan Hati Pada Zaman Pasca Modern
5
BAB II
awalnya postmodern lahir terhadap kritik arsitektur, dan harus kita akui kata
postmodern itu sendiri muncul sebagai bagian modernitas. Benih posmo pada
upaya untuk mencari pluralisme gaya arsitektur setelah ratusan tahun terkurung
satu gaya. Pada sore hari di bulan juli 1972, bangunan yang mana melambangkan
Ketika postmodern mulai memasuki ranah filsafat, post dalam modern tidak
dimaksudkan sebagai sebuah periode atau waktu tetapi lebih merupakan sebuah
konsep yang hendak melampaui segala hal modern. Postmodern ini merupakan
sebuah kritik atas realitas modernitas yang dianggap telah gagal dalam
atas narasi – narasi besar yang muncul pada dunia modern dengan ketunggalan
gangguan terhadap akal budi dan mulai memberi tempat bagi narasi – narasi kecil,
lokal, tersebar dan beraneka ragam untuk untuk bersuara dan menampakkan
dirinya.
6
Postmodernisme bersifat relatif. Kebenaran adalah relatif, kenyataan atau
realita adalah relatif, dan keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan
penalaran digantikan oleh relativisme. Kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial,
dibanggakan oleh pikiran modern sekarang dikutuk dan apa yang dulu dianggap
dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan di tahun 1970-an dalam bukunya
305-306).
7
mengoreksi modernisme yang tidak terkendali yang telah muncul sebelumnya
yang menolak atau pun yang termasuk dari pengembangan suatu ide yang telah
ada tentang teori pemikiran masa sebelumnya yaitu paham modernisme yang
pada suatu ide yang baru yang dibawa oleh postmodernisme itu sendiri.
Fisafat yang umun digunakan ada tiga yaitu filsafat yunani kuno (Ancient
Philosophy), filsafat abad tengah (Middle Ages Philosophy), dan filsafat modern
Rasionalisme, abad tengah di dominasi agama Kristen, dan filsafata bad modern
didominisasi lagi oleh Rasionalisme, ketika itu memang sudah ada muncul jenis
filsafat baru, sehingga filsafat keempat itu disebut sebagai filsafat kontenpordeks
Bila hubungan antara hati dan akal manusia telah diputuskan maka manusia
ideal tidak akan pernah terjawab. Memilih sains dan tekhnologi sebagai satu-
8
Kritik filsafat pasca modern terhadap filsafat modern terungkap dalam
istilah dekonstruksi seperti yang digunakan oleh para tokoh filsafat pasca modern.
Apa yang telah di dekonstruksi oleh filsafat pasca modern, filsafat pasca modern
itu adalah rasionalisme, yang dikontribusi tentu saja rasionalisme yang digunakan
puasannya terhadap dominasi atau pembawaan rasio pada tahun 1880 an, dan
mungkin dapat tokoh pertama Filsafat dekonstruksi adalah Nietzsche itu, jadi
Pada tahun 1880 an Nietzsche telah menyatakan bahwa budaya barat telah
berada di pinggir jurang kehancuran karena terlalu mendewakan rasio, dan tahun
1990 an capra menyatakan bahwa budaya barat telah hancur juga karena terlalu
mendewakan rasio, karena ia merupakan filsafat yang keliru dan juga keliru cara
ini berhadapan dengan pertanyaan pokok tentang jalan yang harus ditempuh,
mengendalikan ilmu dan teknologi itu. Jalannya ilmu dan teknologi tidak dapat
mengenai tujuan dan cara pengembangannya tidak akan dijawab oleh ilmu
9
teknologi tanpa menoleh pada patokan mengenai moralitas, makna dan tujuan
hidup , termasuk apa yang lebih baik dan yang buruk kepada manusia modern.
Patokan tentang moralitas, makna dan tujuan hidup ternyata berakar pada agama,
ekonomi telah menyebabkan politisi tidak tahu lagi mana yang harus diselesaikan
tanpa menyadari bahwa masalah-masalah ekonomi itu dan juga masalah kesehatan
1998 : 9).
menurut capra persoalan yang sebenarnya adalah persoalan sistemik yang berarti
persoalan itu saling berhubungan dan saling bergantung. Menurut capra, awal
Menurut pendapat kami, kami setuju bahwa budaya barat berada dipinggir
menggunkan hati maka akan hampa atau tidak seimbang, alangkah bagusnya
10
menggunakan hati agar hasil dari perbuatan kita yaitu tidak akan menimbulkan
Dan melihat kemungkinna lain, yaitu harus ada tiga paradigma (masing
masing untuk budaya sains dan seni dan etika untuk merekayasa kembali budaya
dunia, ketiga paradigma itu harus diturunkan dari islam, mengapa mengambil
islam bukan I ching karena sekalipun seandainya filsafat I ching itu dunia sebagai
suatu keseluruhan, tetapi filsafat itu belum pernah pernah mampu membangun
suatu masyarakat atau Negara sesuai dengan isi filsafat itu sedangkan islam, selain
juga ajarannya juga melihat dunia sebagai suatu keseluruhan telah membuktikan
itu, yaitu Negara madinah pada zaman Nabi, Abu Bakar dan Umar kemudian
muncul lagi pada zaman Umar Bin Abdul Azis, dan sekali lagi pad zaman
makmud di Baghdat.
sesuai dan amat memadai, tetapi untuk mengembangkan budaya dalam bidang
seni dan etika paradigma itu tidak memadai. Yang dilakukan dibarat ini selama ini
adalah paradigma sains, itu digunakan dalam pengembangan budaya sains, dan
dipaksakan juga digunakan dalam pengembangan budaya seni dan etika, dan
disinilah letak penyebab awal itu seharusnya untuk pengembangan budaya sains
digunakan paradigma sains, untuk budaya seni digunakan paradigma lain yang
11
Jauh sebelum munculnya kesadaran akan kehancuran budaya barat,
balik kesadaran manusia akan rasinalistanya (Sunardi, 1996 : V). ia sangat keritis
kepercayaan akan proses sudah dilecehkan Nietzsche sejak akhir abad lalu.
Kegairahan orang akan rasionalisme ketika itu dirombak oleh Nietzsche, jika
akhir akhir ini orang menderita demam dekonstruksi, maka Nietzsche yang
menjadi pencetusnya.
Dari analisis filsafat dan sejarah kudyaan kita mengetahui bahwa budaya
barat di susun dengan menggunakan hanya satu paradigma, yaitu paradigma sains
Newton. Warisan dua tokoh ini merupakan inti pembahasan dari capra,ia
mendesains budaya barat. Kesalahan terjadi karena karena paradigma itu tidak
12
ukuran keberhasilan seseorang adalah sejauh mana ia mampu mengumpulkan
Ancaman lain masih ada, kelebihan penduduk dan teknologi industri telah
menjadi gantungan hidup kita. Yang ini pun mengancam kesehatan, dan
kesejahtraan umat manusia. Kota-kota besar telah diselimuti asal tebal yang
Dan ketidak mampuan kaum intelektual mencari jalan mengatasinya. Cata capra
kita telah menimbun puluhan senjata nuklir, yang cukup untuk menghancurkan
dunia beberapa kali, dan perlombaan senjata itupun berlanjut dengan kecepatan
yang melaju. Pada bulan November 1978. Sewaktu Amerika Serikat dan Uni
dan dua tahun kemudian program tersebut memuncak dalam ledakan militer
terbesar dalam secara anggaran belanja 5 tahun untuk pertahanan sebesar 1000
Miliar dolar.sejak itu pabrik senjata yang kekuatan penghancurnya belum pernah
tertandingi.
besar-besaran oleh Negara miskin cukup menyebabkan capra heran. Tentu saja
pada umumnya manusia normal akan heran karena pihak lain lebih dari 15 juta
13
orang sebagian besar ana-anak meninggal karena kelaparan setiap tahun,500 juta
baru yang mulai menyadari bahwa manusia selama ini telah salah dalam
Filsafat ilmu yang di Barat, katanya, hanya mengandalkan satu paradigm ini tidak
Capra telah menulis buku yang di siapkan dalam jangka panjang. Mula-
mula ia menulis The Tao Of Physies. Buku ini telah menggerakkan dunia filsafat
hubungan antara revolusi spiritual dengan Fisika (capra, 1998:xxiii) enam tahun
14
kemudia ia menerbitkan buku penting, The Turning point : Science, Society and
The Rising Culture, dalam edisi bahasa Indonesia titik balik perdaban.
B. LAHIRNYA POSTMODERNISME
perubahan ke dunia yang lebih mapan di mana semua kebutuhan akan dapat
kemajuan.
menyelesaikan sengketa. Kedua, penindasan oleh yang kuat atas yang lemah.
Ketiga, ketimpangan sosial yang kian parah. Keempat, kerusakan hidup yang
15
Tumbangnya modernisme dan munculnya postmodernisme dapat kita
ilmu. Sesuatu itu dikatakan benar ketika sesuai dengan konsensus atau aturan
yang berlaku di dunia modern, yaitu rasional dan objektif. Namun tidak dengan
& Effendi, 2009: 314). Truth is subjectivity, artinya bahwa pendapat tentang
keilmuan, sebagai sebuah upaya untuk mengoreksi atau membuat dan bahkan
Derrida dan Lyotard, merupakan anti tesis dari modernisme. Hampir semua
16
istilah yang diajukan oleh postmodernisme adalah antonimasi modernisme.
dengan paham modernisme. Berikut ini beberapa istilah yang digunakan oleh
MODERNISME POSTMODERNISME
Sentralisasi Desentralisasi
Pertarungan Kelas Pertarungan Etnis
Konstruksi Dekonstruksi
Kultur Sub-Kultur
Hermeneutis Nihilisme
Budaya Tinggi Budaya Rendah
Hierarki Anarki
Industri Pasca-Industri
Teori Paradigma
Kekuatan Negara Kekuatan Bersama
Agama Sekte-sekte
Legitimasi Delegitimasi
Konsensus Dekonsensus
Budaya Tradisional Liberalisme
Kontinuitas Diskontinuitas
17
Ada beberapa tokoh yang bisa disebut mewakili era Postmodernisme.
Perancis maupun diluar negeri yaitu The Postmodernisme Condition dan The
Differend. Karyanya itu juga baik sesuatu ataupun seseorang yang ditolak
yang dapat diterima dan tidak dapat diterima (Zaprulkhan, 2006: 320).
puasannya terhadap dominasi atau pembawaan rasio pada tahun 1880 an, dan
mungkin dapat tokoh pertama Filsafat dekonstruksi adalah Nietzsche itu, jadi
Pada tahun 1880 an Nietzsche telah menyatakan bahwa budaya barat telah
berada di pinggir jurang kehancuran karena terlalu mendewakan rasio, dan tahun
1990 an capra menyatakan bahwa budaya barat telah hancur juga karena terlalu
mendewakan rasio, mengapa ? karena ia merupakan filsafat yang keliru dan juga
ini berhadapan dengan pertanyaan pokok tentang jalan yang harus ditempuh,
18
mengendalikan ilmu dan teknologi itu. Jalannya ilmu dan teknologi tidak dapat
mengenai tujuan dan cara pengembangannya tidak akan dijawab oleh ilmu
teknologi tanpa menoleh pada patokan mengenai moralitas, makna dan tujuan
hidup , termasuk apa yang lebih baik dan yang buruk kepada manusia modern.
Patokan tentang moralitas, makna dan tujuan hidup ternyata berakar pada agama,
ekonomi telah menyebabkan politisi tidak tahu lagi mana yang harus diselesaikan
tanpa menyadari bahwa masalah-masalah ekonomi itu dan juga masalah kesehatan
1998 : 9).
menurut capra persoalan yang sebenarnya adalah persoalan sistemik yang berarti
persoalan itu saling berhubungan dan saling bergantung. Menurut capra, awal
Menurut pendapat kami, kami setuju bahwa budaya barat berada dipinggir
19
menggunkan hati maka akan hampa atau tidak seimbang, alangkah bagusnya
menggunakan hati agar hasil dari perbuatan kita yaitu tidak akan menimbulkan
Melihat kemungkinna lain, yaitu harus ada tiga paradigma (masing masing
untuk budaya sains dan seni dan etika untuk merekayasa kembali budaya dunia,
ketiga paradigma itu harus diturunkan dari islam, mengapa mengambil islam
bukan I ching ? karena sekalipun seandainya filsafat I ching itu dunia sebagai
suatu keseluruhan, tetapi filsafat itu belum pernah pernah mampu membangun
suatu masyarakat atau Negara sesuai dengan isi filsafat itu sedangkan islam, selain
juga ajarannya juga melihat dunia sebagai suatu keseluruhan telah membuktikan
itu, yaitu Negara madinah pada zaman Nabi, Abu Bakar dan Umar kemudian
muncul lagi pada zaman Umar Bin Abdul Azis, dan sekali lagi pad zaman
makmud di Baghdat.
sesuai dan amat memadai, tetapi untuk mengembangkan budaya dalam bidang
seni dan etika paradigma itu tidak memadai. Yang dilakukan dibarat ini selama ini
adalah paradigma sains, itu digunakan dalam pengembangan budaya sains, dan
dipaksakan juga digunakan dalam pengembangan budaya seni dan etika, dan
disinilah letak penyebab awal itu seharusnya untuk pengembangan budaya sains
digunakan paradigma sains, untuk budaya seni digunakan paradigma lain yang
20
Jauh sebelum munculnya kesadaran akan kehancuran budaya barat,
balik kesadaran manusia akan rasinalistanya (Sunardi, 1996 : V). ia sangat keritis
kepercayaan akan proses sudah dilecehkan Nietzsche sejak akhir abad lalu.
Kegairahan orang akan rasionalisme ketika itu dirombak oleh Nietzsche, jika
akhir akhir ini orang menderita demam dekonstruksi, maka Nietzsche yang
menjadi pencetusnya.
Dari analisis filsafat dan sejarah kudyaan kita mengetahui bahwa budaya
barat di susun dengan menggunakan hanya satu paradigma, yaitu paradigma sains
Newton. Warisan dua tokoh ini merupakan inti pembahasan dari capra,ia
mendesains budaya barat. Kesalahan terjadi karena karena paradigma itu tidak
21
ukuran keberhasilan seseorang adalah sejauh mana ia mampu mengumpulkan
Ancaman lain masih ada, kelebihan penduduk dan teknologi industri telah
menjadi gantungan hidup kita. Yang ini pun mengancam kesehatan, dan
kesejahtraan umat manusia. Kota-kota besar telah diselimuti asal tebal yang
Dan ketidak mampuan kaum intelektual mencari jalan mengatasinya. Cata capra
kita telah menimbun puluhan senjata nuklir, yang cukup untuk menghancurkan
dunia beberapa kali, dan perlombaan senjata itupun berlanjut dengan kecepatan
yang melaju. Pada bulan November 1978. Sewaktu Amerika Serikat dan Uni
dan dua tahun kemudian program tersebut memuncak dalam ledakan militer
terbesar dalam secara anggaran belanja 5 tahun untuk pertahanan sebesar 1000
Miliar dolar.sejak itu pabrik senjata yang kekuatan penghancurnya belum pernah
tertandingi.
besar-besaran oleh Negara miskin cukup menyebabkan capra heran. Tentu saja
pada umumnya manusia normal akan heran karena pihak lain lebih dari 15 juta
22
orang sebagian besar ana-anak meninggal karena kelaparan setiap tahun,500 juta
baru yang mulai menyadari bahwa manusia selama ini telah salah dalam
Filsafat ilmu yang di Barat, katanya, hanya mengandalkan satu paradigm ini tidak
Capra telah menulis buku yang di siapkan dalam jangka panjang. Mula-
mula ia menulis The Tao Of Physies. Buku ini telah menggerakkan dunia filsafat
hubungan antara revolusi spiritual dengan Fisika (capra, 1998:xxiii) enam tahun
23
kemudia ia menerbitkan buku penting, The Turning point : Science, Society and
The Rising Culture, dalam edisi bahasa Indonesia titik balik perdaban.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan di tahun 1970-an dalam bukunya
zaman modern.
24
Gejala postmodernisme yang merambah ke berbagai bidang kehidupan
relativitas dari eksistensi plural atau subjektivitas. Maka dengan demikian perlu
dirubah dari berfikir totalizing menjadi pluralistic and open democracy dalam
25
kelemahan postmodernisme, pertama, postmodernisme yang sangat semangat
menuntut untuk menyingkirkan cerita-cerita besar demi cerita kecil atau lokal.
tentang ”apa itu pengetahuan yang benar” secara genealogis dan arkeologis,
”gender” dan lain sebagainya yang biasa dianggap ”natural” itu sebenarnya
ada pada dirinya dan keberagamanya yang meliputi kelemahan dan kelebihan
adalah suatu nilai lebih dan unik, hal itu merupakan pembeda dengan yang
lainnya.
B. Saran
26
Dengan penulisan makalah ini diharapkan kepada seluruh pembaca agar
DAFTAR PUSTAKA
PERSADA.
27