DI SEKOLAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1. DHISKA SAIDILHAQI ( 06091382328089 )
2. RAHMAT TANZIL RAMADHAN ( 06091382328093 )
DOSEN PENGAMPU :
1. DR. DRS. ZAINAL ARIFIN, M.Si
2. ELVIRA DESTIANSARI, S.Pd., M.Pd.
3. DR. FINGA FITRI AMANDA, S.Pd., M.Pd
Segala puji dan syukur kami hatuturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pendidikan dan Hubungan
Antar Kelompok di Sekolah ”.
Makalah ini kami susun dengan sebaik – baiknya dan sesuai dengan informasi yang kami peroleh
dari berbagai sumber, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini hingga selesai.
Terlepas dari semua itu, kami mengucapkan kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak dan sumber yang telah membantu kami dalam proses pembuatan serta penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari sepenunya, bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata Bahasa. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang “ Pendidikan dan Hubungan Antar
Kelompok di Sekolah ” dapat bermanfaat dan dapat menjadikan inspirasi serta motivasi untuk
pembaca.
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan modal awal perubahan suatu bangsa. Melalui Pendidikan,
manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna demi kelangsungan hidupnya.
Tanpa Pendidikan manusia tidak akan mengenal cara menyikapi kehidupan.
Manusia merupakkan makhluk social yang memiliki naluri yang mampu
berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi manusia juga cenderung akan
membentuk kelompok – kelompok. Dengan banyaknya sejumlah kelompok yang
terbentuk di masyarakat, maka sangat memungkinkan untuk terjadinya interaksi antar
kelompok yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar kelompok tentunya tidak
secara tiba – tiba terbentuk, melainkan melalui akumulasi dan hubungan social yang
sebelumnya sudah terbentuk.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaiman definisi Pendidikan ?
b. Bagaimana definisi hubungan antar Kelompok ?
c. Bagaimana pendidikan dan hubungan antar kelompok di sekolah ?
d. Bagaimana struktur hubungan antar kelompok disekolah ?
e. Apa saja masalah yang muncul dalam hubungan antar kelompok di sekolah ?
f. Bagaimana upaya Pendidikan dalam mengatasi masalah yang muncul dalam
hubungan antar kelompok di sekolah ?
g. Bagaimana Pengaruh Pendidikan terhadap status social individu dalam suatu
kelompok ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu Pendidikan.
2. Dapat mengetahui apa itu hubungan antar kelompok.
3. Dapat mengetahui pengaruhh Pendidikan terhadap status social individu didalam
suatu kelompok.
4. Dapat mengetahui tentang struktur hubungan antar kelompok di sekolah.
2
5. Dapat mengetahui upaya apa saja yang harus dipersiapkan dalam menghadapi
masalah yang muncul dalam hubungan antar kelompok di sekolah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan
1. Definisi pendidikan dalam arti luas
Dalam Perundang-undangan tentang Sistem Pendidikan No.20 tahun 2003,
mengatakan bahwa Pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat”. Definisi dari Kamus Bahasa Indonesia (KBBI)
kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ serta mendapatkan imbuhan ‘pe’ dan akhiran
‘an’, sehingga kata ini memiliki pengertian sebuah metode, cara maupum tindakan
membimbing. Dapat didefinisi pengajaran ialah sebuah cara perubahan etika serta
prilaku oleh individu atau sosial dalam upaya mewujudkan kemandirian dalam rangka
mematangkan atau mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan, pembelajaran,
bimbingan serta pembinaan.
Definisi pendidikan dalam arti luas adalah Hidup. Artinya bahwa pendidikan
adalah seluruh pengetahuan belajar yang terjadi sepanjang hayat dalam semua tempat
serta situasi yang memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan setiap makhluk
individu. Bahwa pendidikan berlangsung selama sepanjang hayat (long life
education). Pengajaran dalam pengertian luas juga merupakan sebuah proses kegiatan
mengajar, dan melaksanakan pembelajaran itu bisa terjadi di lingkungan manapun
dan kapanpun (Amirin:2013:4). Secara harfiah arti pendidikan adalah mendidik yang
dilaksanakan oleh seorang pengajar kepada peserta didik, diharapkan orang dewasa
pada anak-anak untuk bisa memberikan contoh tauladan, pembelajaran, pengarahan,
dan peningkatan etika-akhlak, serta menggali pengetahuan setiap individu.
Pengajaran yang diberikan pada peserta didik bukan saja dari pendidikan formal yang
dilaksanakan oleh pemegang kekuasaan, namun dalam hal ini fungsi keluarga serta
masyarakatlah yang amat penting dan menjadi wadah pembinaan yang bisa
membangkitkan serta mengembangkan pengetahuan serta pemahaman (Ab
Marisyah1, Firman2, 2019)
4
dapat terjalin dengan baik dan sempurna, maka sikap yang terbentuk pada siswa juga
akan baik dan tidak akan ada kelompok yang merasa disingkirkan didalam lingkungan
sekolahan. Jika hubungan itu terbentuk dengan baik dan penuh toleransi maka tujuan
dari Pendidikan dapat dikatakan berhasil dalam pengembangan akhlak dan sikap pada
siswa.
ditekankan perlunya guru meningkatkan daya tarik dan ikatan kelompok bagi anggota
anggotanya dengan jalan menumbuhkan sikap saling menghargai dan mengembangkan
komunikasi yang tepat antar anggota kelompok. Tugas kedua yaitu membantu siswa/i
mengembangkan aturan atau norma-norma kelompok yang produktif dan
menyenangkan. Hal ini mencakupi pengembangan aturan kerja yang dapat diterima oleh
seluruh anggota. Jika suatu saat terbentuk kelompok yang kompak dan produktif maka
tugas guru adalah mempertahankan kesatuan dan norma-norma kelompok itu.
Dalam menghadapi masalah-masalah pengelolaan kelas, pengunaan pendekatan
proses kelompok didasarkan atas pertimbangan bahwa tingkah laku meyimpang
bukanlah peristiwa yang menimpa seorang individu yang sempat menjadi anggota
kelompok kelas tertentu, namun itu terjadi karena peristiwa sosial yang menyangkut
kehidupan kelompok dimana individu tersebut menjadi salah satu anggotanya.
BAB III
KESIMPULAN
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang sistematis dalam upaya menjadikan
anak menjadi manusia berkepribadian mulia. Sedangkan kelompok adalah sekumpulan
dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan terjadi hubungan timbal balik dimana
ia merasa menjadi bagian dari kelompok tersebut.
2. Hubungan antar kelompok disekolah merupakan hubungan yang terjalin antara dua orang
atau lebih di dalam suatu instansi Pendidikan ( sekolah ).
3. Struktur hubungan antar kelompok disekolah bergantung pada struktur sosial murid –
murid. Ada tidaknya golongan minoritas di tiap golongan mereka mempengaruhi
hubungan antar kelompok tersebut. Tiap sekolah mempunyai hubungan tertentu antara
guru, murid, guru dan murid, yaitu suatu struktur sosial yang mempengaruhi sikap dan
kelakuan murid. Msyarakat sekolah mempengaruhi anak dalam pergaulannya dengan
anggota – anggota lain di masyarakat.
4. Sebagai sebuah komunitas sosial , sekolah juga tidak akan luput dari masalah dalam
hubungan antar kelompok. Masalah tersebut antara lain adalah gap atau kesenjangan
antar kelompok. Hal ini dapat di maklumi dari tinjauan psikologis dimana perkembangan
peserta didik di masa itu merupakan babak pencarian jati diri sehingga cenderung tidak
stabil, emosional dan mah menang sendiri.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://bukunnq.wordpress.com/pendidikan-antar-kelompok/
Pristiwanti, D., Badariah, B., Hidayat, S., & Dewi, R. S. (2022). Pengertian Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 7911-7915.